Domba Yang Berbahagia



P E N D A H U L U A N


Alkitab, yang menurut para ahli sudah dicetak sebanyak ribuan-juta jilid dan sudah diterjemahkan ke dalam kira-kira 4000 bahasa adalah kitab yang istimewa. Maka bagi umat manusia Alkitab mempunyai makna yang khusus, dan penghargaan terhadap Alkitab dilakukan dengan berbagai cara, berdasarkan berbagai pandangan!

Satu golongan manusia sangat menghargai Alkitab, terlalu menghargainya, sehingga menjadi berhala. Bagi golongan ekstrim ini, Alkitab dianggap memiliki kuasa untuk melindungi mereka; ada yang menempatkan Alkitab di dalam mobil sebagai pelindung kendaraan itu; ada pula yang menempatkan Alkitab di samping kepala bayi mereka, katanya untuk mengamankan bayi itu dari gangguan setan!

Sebaliknya, satu golongan lain menganggap Alkitab tidak bernilai, sebagai sampah belaka. Mereka menganggap membaca Alkitab adalah pekerjaan yang merugikan, menyia-nyiakan waktu yang berharga!

Pada titik mana anda berdiri, silahkan anda renungkan, dan pikirkanlah, apakah sikap anda terhadap Alkitab sudah tepat!?!

Bagi golongan yang menganggap Alkitab sebagai sampah, atau sebagai bahan bacaan biasa, atau sebagai bahan penelitian saja, banyak hal yang tersembunyi, tidak dapat mereka mengerti. Sebab memang Tuhan tidak mengungkapkan rahasia itu bagi mereka. Mereka tidak insyaf bahwa Yesus memegang monopoli untuk membuka pikiran manusia agar mengerti Kitab Suci <Luk 24:25-27, 45>.

Buku kecil ini ditulis untuk, antara lain, menunjukkan kepada pembaca bahwa sesungguhnya Alkitab mengandung tingkap-tingkap pengertian. Ajaibnya, pengertian pada tingkap yang tinggi tidak ditentukan oleh kwalitas Sekolah Alkitab yang anda hadiri, tidak juga tergantung dari banyaknya Buku Tafsir dan buku-buku lainnya, karangan manusia, yang anda sudah baca!

Peningkatan pengertian tentang pesan-pesan ilahi di dalam Alkitab berarti peningkatan keakraban Tuhan terhadap anda. Dan keakraban Tuhan terhadap anda sangat tergantung kepada buah-buah pelayanan yang anda hasilkan bagi Tuhan di dalam Kerajaan Sorga!

Sekedar contoh, buku kecil ini akan menyajikan lapisan-lapisan atau tingkap-tingkap pengertian atas pesan-pesan ilahi yang perlu kita hayati di dalam Mazmur-23. Dan tentu saja, sejalan dengan tingkap-tingkap penghayatan itu, bertingkap-tingkap pula berkat yang anda terima! Baik berkat-berkat jasmani, istimewa berkat rohani: hikmat, pengertian, pelayanan yang Tuhan percayakan kepada anda, dan bahkan: buah-buah pelayanan!

Selamat merenungkan isi buku ini, dan selamat meningkatkan penghayatan anda !

--o0o--


1. TINGKAP-SATU: HIKAYAT LAMA, SEJARAH KUNO

Bagi segolongan manusia, Alkitab hanya dianggap sebagai kumpulan Hikayat Lama atau Sejarah-kuno, yang tidak perlu dipelajari sungguh-sungguh. Golongan yang terlalu rasionil ini, ataupun mereka yang sempat kecewa terhadap Tuhan bahkan mampu menganggap Alkitab sebagai sampah saja, atau sebagai bahan cemoohan. Cobalah kita ambil satu contoh renungan atas Mazmur-23, sewaktu seorang yang hidupnya penuh kekecewaan (sebutkan saja namanya pak Mandele), kebetulan menghadiri suatu kebaktian. Di dalam hatinya, Boleh jadi Pak Mandele meng-komentari isi Mazmur-23, sementara dibacakan oleh bapak Pendeta, secara yang disajikan pada setiap akhir pembacaan potongan kalimat, dicetak dengan huruf miring!


MAZMUR-23. TUHAN, GEMBALAKU YANG BAIK.

<1> Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(Ah, apa iya? Puluhan tahun saya jadi Kristen, tetap saja kami hidup berkekurangan!)

<2> Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, (Oh, saya mengerti maksudnya; saya tinggal makan enak dan tidur-tiduran dengan santai, iya? Faktanya saya tidak pernah mengalami hal yang seperti itu!)
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(Air yang tenang? Nyatanya ada 'buaya'nya, merusak hidupku! Atau gelombang-gelombangnya memporak-porandakan behtera kehidupan kami)

<3> Ia menyegarkan jiwaku.
(Menyegarkan jiwaku? Jangankan jiwaku, jiwanya Pendeta yang berkhotbah inipun belum terlihat segar!)
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.
(Apa ada jalan yang benar? Tuh, majelis-majelis itu kok jalan hidupnya tidak benar!)

<4> Sekalipun aku berjalan di lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
(Bahaya maut mengancam saya terus, mengerikan! Bagaimana orang tidak takut?)
sebab Engkau besertaku;
gadamu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.
(Jujur saja ya! Saya belum pernah merasakan penyertaan Tuhan!)

<5> Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
(Saya makan hasil keringat saya kok!)
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
(Yang jelas, kepala saya tidak berurap; jauh dari itu; kepala saya bercucuran keringat!)

<6> Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
(Huah, sudahlah, bosan dengan janji-janji kosong!)
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Rumah Tuhan itu urusan nantilah, sekarang saya mau realistis saja, mau hidup saja sudah susah, kok diajak mengkhayal!)


Begitu usai pembacaan itu, usai pulalah renungan pak Mandele. Segera roh-penidur bekerja di dalam dirinya, mengantuklah ia, tertidurlah, tidak menyimak makna yang lebih dalam yang disampaikan oleh khotbah Pendeta tentang Mazmur-23 ini!

Memang, Mazmur ini tiada berarti bagi golongan yang menghina Alkitab. Sebagian orang bahkan mengharamkan membaca Alkitab, apapun alasannya. Bermacam tuduhan dapat mereka lontarkan terhadap Alkitab. Sudah tidak asli-lah, dipalsukan oleh ahli Taurat-lah, sudah rusak oleh terjemahan-lah, macam-lah. Pendek kata mereka tidak mau membaca Alkitab. Dan itu adalah hak mereka!

Segolongan lain, sekedar mau tahu apa isinya Alkitab, membacanya sekilas. Cukup. Asal tahu saja isi ceritera-ceritera Alkitab. Toh banyak buku lain yang lebih bermanfaat! Mereka membaca Alkitab persis secara orang membaca surat-kabar; satu kali baca, tidak perlu didalami. Toh besok akan terbit yang baru, yang lebih hangat beritanya!

Bagi segolongan lainnya, yang Kristen, yang intelek, Alkitab dihargai agak lebih tinggi. Alkitab layak untuk dibaca berulangkali, diselidiki isinya, dan dikomentari. Maka pada ketikanya, mereka merasa dirinya hebat. Sudah tamat belajar. Namun mereka tidak sadar akan tingkap-bertingkapnya pengertian dalam membaca dan merenungkan Alkitab. Yang berarti: seorang tidak pernah tamat belajar dari Alkitab!

Sebagian dari golongan ini bersikap agak 'maju'. Mereka menyelidiki Alkitab dan mampu menulis buku, baik ulasan maupun uraian terhadap kandungan Alkitab. Dengan tujuan supaya terkenal. Dengan tujuan untuk beroleh keuntungan materi. Beroleh kehormatan. Sampai sekianlah pemahaman mereka! Tidak dapat meningkat lagi!

Penulis sangat mengharapkan anda tidak terpaku, tinggal pada tingkap ini saja, karena sesungguhnya ada tingkap-tingkap yang lebih tinggi lagi, lebih banyak mengandung berkat, dan lebih menyenangkan hati Tuhan, Yang Penulis atau Pengilham para penulis Alkitab! Selamat belajar. Belajar dari Alkitab tanpa tamat!

--o0o--


2. TINGKAP-DUA: OBAT PENENANG


Sekarang kita mengamati segolongan umat Kristiani yang memiliki penghargaan lebih tinggi terhadap Alkitab. Ada saat-saatnya mereka menyisihkan waktu khusus untuk membaca dan merenungkan isi Alkitab! Dan beroleh penghiburan dari renungan itu.

Bayangkanlah seorang bapak, pak Lumbantonang, suatu sore kembali dari tempat bekerjanya. Ia merasa capek dan lusuh, dilanda masalah-masalah dari perusahaan yang diurusnya. Maka malam itu dia mengambil waktu khusus untuk membaca Alkitab. Ia membuka Alkitab, bertepatan memilih Mazmur-23. Sambil membaca, ia merenungkan isinya dan muncullah komentar-komentar di dalam hatinya, yang direkam dalam huruf-huruf miring di bawah ini.


MAZMUR-23. TUHAN, GEMBALAKU YANG BAIK.
(Ah, memang Tuhan adalah Gembala yang amat baik bagiku!)

<1> Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(Sungguh, sampai hari ini kami sekeluarga tidak pernah hidup berkekurangan, kendati saya harus bekerja mati- matian!)

<2> Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
(Ya, ada ketikanya saya dapat bersantai, memakan 'rumput-hijau' itu, oleh kebaikan Tuhan.)
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(Benar, minuman-penyedappun tersedia bagi kami.)

<3> Ia menyegarkan jiwaku.
(Ya, setiap kali kemelut menyinggahi kami, segera Tuhan menyegarkan kembali jiwaku; terimakasih Tuhan!)
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.
(Ya, kendati saya sekali-sekali menyimpang dari jalanNya, Tuhan toh mengampuni, dan mengembalikan saya ke jalanNya, yang benar.)

<4> Sekalipun aku berjalan di lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
(Ya, bahaya maut belum pernah mendekati kami, seingat saya kami terus berjalan dalam terang.)
sebab Engkau besertaku;
gadamu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.
(Memang benar, buktinya: dengan membaca Mazmur-23 ini saja, saya sudah beroleh penghiburan!)

<5> Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
(Benar, ini benar. Ada beberapa orang yang menjadi musuh saya, mau menghancurkan perusahaan saya, namun Tuhan mencukupkan semua keperluan keluarga saya, sampai menjengkelkan musuh-musuh itu.)
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
(Kehidupan kami bahagia, nama keluarga kamipun cukup terpandang di tengah masyarakat.)

<6> Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
(Terimakasih Tuhan, Engkau memang selalu bermurah hati terhadap kami, Engkau memeliharakan kami secara sempurna!)
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Benar, saya suka sekali masuk sorga, berdiam di rumah Bapa yang penuh kesenangan itu!)

Begitulah, pak Lumbantonang beroleh ketenangan dari pembacaan dan renungan Alkitab itu. Ia dapat tidur nyenyak malam itu, bangun di pagi hari dengan segar, siap untuk bekerja mengurus usahanya! Ya, usaha-nya pak Lumbantonang; bukan usaha-Nya Tuhan!

Beberapa hari kemudian masalah perusahaannya belum terselesaikan, boleh jadi bertambah gawat, ia merasa perlu lagi mengambil waktu khusus, membaca Alkitab (dengan nada rohani, pak Lumbantonang menamakan session ini: bersekutu dengan Tuhan). Selesai membaca Alkitab dan merenungkannya, ia beroleh kedamaian hati lagi, mampu beristirahat dengan baik semalaman. Hal yang sama akan selalu diulanginya, setiap kali ia mengalami kemelut atau kegelisahan.

Bukan dari kesadarannya, pak Lumbantonang terseret dan masuk golongan manusia (umat Kristen) yang menyalah-gunakan Alkitab: Alkitab menjadi obat penenang; kapan perlu dapat dimanfaatkan. Setiap kali ada pergumulan, ia masuk kamar, mengambil ('obat penenang') Alkitab, untuk ('ditelan') dibaca. Beres! Lalu pergi lagi mengurus urusan-nya sendiri. Tidak usah perduli urusan Tuhan. Datang lagi kemelut, masuk lagi ke dalam kamar, ambil lagi ('obat penenang') Alkitab, beres; begitu seterusnya. Golongan ini tinggal dalam tingkap pengertian itu bertahun-tahun lamanya. Rohani mereka tidak maju-maju, mereka 'berjalan di tempat', boleh jadi sampai hari kematian.

Mereka sudah berasa hidup bersama Tuhan atau bersekutu denganNya (Alkitab-kah Tuhan mereka? 'Kok jadi selalu bersandar kepada Alkitab?), namun sesungguhnya mereka adalah orang yang, secara rohani, mati-suri. Mengapa dinamakan mati-suri? Pengertian itu akan anda peroleh seusai pembacaan Bab-bab mendatang!

--o0o--


3. TINGKAP-TIGA: MAZMUR PENGAJARAN


Berada pada tingkap-ketiga, seseorang, sebutlah namanya ibu Naipauba, dapat mengerti hal-hal berikut:

*** Alkitab adalah pengajaran Tuhan, untuk dipatuhi, untuk hidup berkenan di hadapanNya. Untuk beroleh keselamatan, untuk dapat menikmati kasihNya secara sempurna!
*** Golongan ibu Naipauba ini mau mendalami pengajaran- pengajaran dalam setiap bagian Alkitab, sesuai pernyataan Yesus "mereka semua akan diajar oleh Tuhan."

*** Mereka mengerti bahwa Tuhan menawarkan ratusan janji- janji di dalam firmanNya, tetapi manusia tidak boleh asal menagih janji saja, karena setiap janji (janji manusia, janji Tuhan-pun) mengandung syarat-syarat pemenuhan. Tanpa memenuhi syarat, seorang tidak beroleh apa yang dijanjikan Tuhan!

Begitulah, ibu Naipauba merenungkan Mazmur-23, dan mencatat sekian banyak janji yang ditawarkan Tuhan, Gembala yang baik itu, kepada domba-domba-Nya! Anda dipersilahkan membaca lagi Mazmur-23 itu sambil mengamati huruf-huruf besar yang menunjukkan janji Tuhan. Lihatlah, betapa banyaknya janjiNya dan betapa pemurahnya Tuhan itu!


MAZMUR-23. TUHAN, GEMBALAKU YANG BAIK.

<1> Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

<2> Ia MEMBARINGKAN AKU di padang yang berumput hijau,
Ia MEMBIMBING AKU ke air yang tenang;

<3> Ia MENYEGARKAN JIWAKU.
Ia MENUNTUN AKU DI JALAN YANG BENAR oleh karena namaNya.

<4> Sekalipun aku berjalan di lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab ENGKAU BESERTAKU;
gadamu dan tongkatMu, itulah yang MENGHIBUR AKU.

<5> Engkau MENYEDIAKAN HIDANGAN bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau MENGURAPI KEPALAKU dengan minyak;
PIALAKU PENUH MELIMPAH.

<6> Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


Lihatlah, betapa pengasihnya Tuhan itu, penuh limpahan berkat. Semuanya janji yang ditulis dalam huruf besar di atas adalah UNTUKKU! Betapa nyamannya hidup ini, seharusnya! Justru pada titik inilah pak Lumbantonang menghentikan renungannya. Ia melihat janji Tuhan, tetapi tidak menyadari adanya syarat-syarat yang harus dipenuhinya sebelum beroleh KESELURUHAN JANJI ITU! Akibatnya hanya SEBAGIAN dari segi-segi kehidupan pak Lumbantonang yang mengalami kegenapan Mazmur-23. Segi-segi lain dari kehidupan pak Lumbantonang tetap merupakan pergumulan, jadi sumber kesulitan.

Golongan ibu Naipaubalah yang lebih terbuka hatinya untuk diajar oleh Tuhan. Ia tidak berhenti pada renungan janji-janji Tuhan yang dibaca oleh kebanyakan orang dengan semangat "UNTUKKU, UNTUKKU". Ibu ini mengerti sungguh bahwa semangat "UNTUKKU, UNTUKKU" seperti yang dimiliki pak Lumbantonang, hanyalah semangat lintah. Penghisap darah! Ini bukan sekedar pendapat penulis! Bukan pula sekedar anggapan ibu Naipauba bahwa orang-orang yang bersemangat "Untukku, untukku" adalah lintah penghisap darah! Alkitab sendiri yang mengajarkan hal itu. Kalau anda mau memeriksanya, silahkan, bacalah Amsal 30:15!!

Dengan semangat memberi, semangat yang benar itu, ibu Naipauba merenungkan kembali Mazmur-23. Mencari dan memeriksa syarat-syarat yang harus dipenuhi manusia agar beroleh kepenuhan janji-janji Tuhan di dalam hidupnya. Ikutilah renungan lanjutan, pada pembacaan ulangan dari Mazmur ini.


MAZMUR-23. TUHAN, GEMBALAKU YANG BAIK.

<1> Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, Ya, Tuhanlah yang menjadi Gembalaku, tidak boleh ada pihak lain! Tidak boleh aku 'digembalakan' oleh uang. Artinya saya tidak mau diatur oleh uang, sehingga mati-matian mengejar uang. Mempertuhankan uang! Ada orang-orang yang demi uang, mampu menunggu proses proyeknya sampai jam 2.00 malam, tidak pulang ke rumah! Itu tidak boleh. 'Boss' atau atasan di kantor juga tidak boleh menjadi Tuhanku. Aku tahu ada orang yang mau melakukan kejahatan (misalnya menyediakan wanita panggilan atau 'jajan' wanita panggilan) demi menyenangkan hati Boss-nya. Tidak boleh juga permainan kartu atau judi menjadi Tuhan bagiku. Menggembalakan aku. Ada orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk permainan kartu, untuk judi, untuk kegemaran lain; tidak untuk Tuhan! Itu semuanya adalah kekejian! Menyakiti hati Tuhan Yesus! Dan itu tidak boleh terjadi dalam hidupku! Tidak boleh terjadi dalam hidup seluruh keluargaku, baru hidup kami terjamin; takkan kekurangan aku.

<2> Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;

<3> Ia menyegarkan jiwaku.
(Ya, ini sesuai dengan janji Yesus pada Mat.11:29, "Aku memberi kelegaan." Tentu saja kelegaan itu hanya bagi mereka yang datang pada Yesus. Dengan bertobat dan mau belajar padaNya Mat.11:29>).
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.
(Jalan yang benar adalah Yesus, bukan yang lain! NamaNya adalah Yesus, bukan yang lain! )

<4> Sekalipun aku berjalan di lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gadamu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.

<5> Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.

<6> Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Hai, aku harus diam dalam rumah Tuhan! Sepanjang masa! Diam, di rumah Tuhan, tidak berlari-larian kemana-mana! Juga berarti saya harus setia kepadaNya. Tidak menoleh kepada ilah atau tuhan yang lain selama-lamanya! Itulah syarat yang harus kupenuhi, agar beroleh kepenuhan janji-janji Tuhan!)


Lihatlah betapa dalamnya renungan yang dilakukan oleh ibu Naipauba dan golongannya. Mereka dapat sampai kepada tingkatan ini karena mereka adalah umat yang sudah bertobat. Bertobat, mematuhi perintah Tuhan Yesus, sehingga tingkap-tingkap kebenaran, yang dirahasiakan terhadap orang-orang pintar, dibukakan bagi mereka. Karena memang demikian pernyataan Yesus sendiri pada Mat.11:25. Kebenaran tentang Kerajaan Sorga menjadi rahasia bagi banyak orang, tetapi dibukakan kepada 'orang-kecil', yang mau datang pada Yesus (bertobat) untuk diajar olehNya!

Ibu Naipauba dan golongannya mengerti penuh, bahwa semua berkat-berkat kehidupan sudah disediakan bagi mereka, asal dua syarat utama tadi dipenuhi:

*** aku menunjuk Tuhan sebagai gembalaku, bukan yang lain!!
*** aku diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa; tidak berlari-larian! Berkeliaran seperti domba yang liar!

Jadi saudara, untuk dapat mencapai tingkap-ketiga: bertobatlah! Datanglah kepada Yesus! Anda akan beroleh hidup , damai sejahtera dan kelimpahan !! Jika anda masih belum mengerti artinya 'bertobat', ini adalah istilah bagi mereka yang belum menyelesaikan dosa-dosanya di hadapan Tuhan Yesus! Tidak perduli dari agama manapun dia! Kalau anda memerlukan bimbingan mengenai masalah pertobatan, dan pengkudusan, hubungilah kami di Wisma Gembala. Jangan khawatir, pelayanan kami ini tidak menuntut imbalan uang anda!

--o0o--

4. TINGKAP-EMPAT: MAZMUR PERJANJIAN !



Untuk tujuan penulisan buku kecil ini, tingkap tertinggi yang akan kita tinjau adalah tingkap-keempat. Sesungguhnya masih ada tingkap yang lebih tinggi, tetapi biarlah hal itu menjadi topik bagi buku lain saja. Atau Tuhan sendiri yang akan membukakannya bagi anda; pada masanya, setelah anda mau belajar langsung kepada Tuhan Yesus. Sebab Yesus mengajar sesuai dengan tingkat-pengertian orang. Seperti dinyatakanNya dalam Yoh.16:12:

"...<12> Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu,
tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya!"

Seorang wakil dari tingkap-empat, sebutlah namanya si Pangoloi, sudah melampaui tingkap sebelumnya. Si Pangoloi sudah bertobat, seperti ibu Naipauba. Tetapi ia tidak puas terhenti di tingkap-ketiga, ia bergerak terus melampaui ibu Naipauba, ia mengikut Yesus dengan sungguh-sungguh.

Si Pangoloi tidak-harus seorang Pendeta. Bahkan boleh jadi ia tidak memasuki Sekolah Theologia! Namun ia memiliki sifat patuh dan mau diajar. Semangat "UNTUKKU, UNTUKKU" sudah disingkirkan oleh semangat MEMBERI. Dia sudah MEMBERI hatinya kepada Tuhan. Dengan cara apa? Mematuhi semua perintah Tuhan, dimulai dengan perintah-perintah yang tertulis dalam Alkitab, betapapun sulitnya, betapapun perihnya. Selanjutnya si Pangoloi mematuhi perintah-perintah Tuhan yang khusus bagi pribadinya.

Memang, saudara, sesudah mereka datang kepada Yesus, golongan si Pangoloi ini AKAN DIAJAR TERSENDIRI oleh Tuhan! Tidak diajar beramai-ramai seperti konsep manusia.
Bacalah Markus 4:10, 33-34:
<10> Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikutNya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.....
<33> Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, <34> dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-muridNya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Yesus menginginkan murid-murid langsung! IA tidak menginginkan 'cucu-murid', karena tatanan Kerajaan Sorga bukan seperti yang dibayangkan banyak manusia. Pemuridan yang dipraktekkan Yesus tidak sama dengan yang dipraktekkan manusia, bahwa:

Ibu Naipauba HARUS BELAJAR dari Pendeta Simalo yang belajar dari Professor Verkade, yang belajar dari .......dst........ yang belajar dari Timoteus yang belajar dari Rasul Paulus yang belajar dari Yesus Kristus!

Tatanan pemuridan dalam Kerajaan Sorga tidaklah demikian, melainkan , "hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara"; , "hanya satu Bapamu" (berarti kita semua adalah saudara); , "hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias" (berarti yang lainnya adalah SESAMA PENGIKUT)! Ketiga pribadi ini: Rabi atau Guru, Bapa dan Pemimpin adalah Trinitas yang kita sembah itu. Mengubah tatanan yang sudah ditentukan ini adalah pemberontakan terhadap Kerajaan itu! Seolah-olah anda sedang membangun system pemuridan sendiri! Di luar system-Nya Yesus!

Yesus menginginkan pengikutnya belajar langsung kepadaNya, DIAJAR SECARA TERSENDIRI, oleh Penolong, Roh Kudus, yang akan mengajar kita sepanjang jalan! Jadi sebenarnya,

TUGAS PARA PENGAJAR KRISTIANI ADALAH SEKEDAR MELATIH
CARANYA SEORANG MURID YESUS BELAJAR LANGSUNG KEPADA YESUS,

berhubungan dan beroleh pertolongan dari Roh Kudus. Jangan ada seseorang yang seumur hidupnya belajar dari pengajar manusia!

Yesus tahu cara manusiawi tak 'kan menghasilkan murid yang cakap! Sebab hukum pemuridan membatasi:

SEORANG MURID TIDAK LEBIH DARI GURUNYA !

Dengan cara pemuridan manusiawi yang sudah dipraktekkan ribuan tahun itu, tidak dihasilkan murid-murid tangguh semacam Stefanus, Yakobus, Bartolomeus, dsb. Dan dapat dipastikan, raksasa-raksasa rohani modern, seperti Martin Luther, John Wesley, Dr. Sung, Saddhu Sundar Singh, dsb., bukanlah hasil pemuridan secara manusiawi tadi, melainkan hasil pemuridan menurut metode Yesus: mereka diajar langsung oleh Yesus Kristus!!

Begitulah, si Pangoloi ini diajar langsung oleh Tuhan Yesus, karena memang ia mau belajar langsung. Suatu ketika, dalam suatu renungan yang disampaikannya, tercetus saja pertanyaan dari mulutnya, terhadap hadirin:

Sekarang, saudara-saudara, kalau kita tinjau dari kepentingan si gembala, apa sesungguhnya yang diharapkan seorang gembala dari domba-domba peliharaannya?

Hadirin hening sejenak memikirkan jawabannya.

Apakah seorang gembala mau memelihara domba-domba begitu baiknya (seperti digambarkan oleh Mazmur ini), hanya untuk sekedar kesenangan memelihara? Tanpa mengharapkan hasil? Mungkin dia gembala yang baik, tetapi betapa bodohnya gembala semacam itu! Kita dapat pastikan bahwa Gembala Agung kita tidak bodoh!

Apakah hasil nyata yang harus diserahkan domba-domba itu kepada gembala atau pemilik mereka? Sekedar bulu, untuk woolkah? Wool memang hasil peternakan domba, tetapi belum hasil yang maksimal! Ibu Naipauba memang menghasilkan 'wool' semacam itu bagi Gembala Yang Baik. 'Wool' itu adalah: Kesaksian tentang Tuhan Yesus! Menyenangkan hatiNya!

Tetapi harus ada hasil yang lebih utama lagi, sebab kalau hanya wool, setiap domba pasti akan berhenti menghasilkan wool pada ketikanya! Sesungguhnya, secara tersirat, gembala menuntut KESINAMBUNGAN PENGHASIL WOOL, agar produksi wool dari peternakan itu terjaga! Lebih bagus lagi kalau meningkat! Dan itu hanya mungkin kalau domba-domba itu menghasilkan ANAK-ANAK DOMBA! Penambahan jumlah domba, bukankah hal itu yang paling menyenangkan hati seorang gembala? Maka peningkatan renungan si Pangoloi, atas Mazmur-23, setelah melampaui tingkap-ketiga menjadi:


MAZMUR-23. TUHAN, GEMBALAKU YANG BAIK.

<1> Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, (Domba peliharaanNya aku! Harus menghasilkan sesuatu yang menyukakan hati Tuanku! Baru setelah itu:), takkan kekurangan aku.

<2> Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;

<3> Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.

<4> Sekalipun aku berjalan di lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku;
gadamu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.

<5> Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
(Hidangan? Makanan? Makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya ! Dan pekerjaan Yesus belum selesai, masih harus dilanjutkan oleh para murid, sampai masa kini!)
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
(Arti 'melimpah' yang benar adalah: mampu mengalirkan berkat bagi orang lain. Adanya semangat memberi!)

<6> Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
(Aku DIIKUTI KEMURAHAN! Tidak perlu lagi saya mengejar- ngejar berkat atau rezeki! Betulkah itu? Adakah syarat tertentu yang harus kupenuhi agar itu terjadi? Ya, syaratnya: selaku domba peliharaanNya menghasilkan sesuatu yang menyenangkan hatiNya! Dan yang paling menyenangkan hatiNya adalah jika saya menghasilkan anak- anak domba, anak-anak rohani, bagiNya).
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Sejak mulai 'beranak' atau berbuah dan teratur menghasilkan 'anak-anak'(-rohani) atau buah-buah, maka aku dipeliharanya di dalam rumahnya, seperti ranting anggur pada pokok anggur !)


Saudara yang kekasih,

mari kita renungkan pengertian 'anak-anak domba'. Jangan anda berkilah: saya sudah berkeluarga dan memiliki empat anak, jadi saya tidak mandul! Ini kekeliruan pengertian yang fatal!

Gembala (tokoh dalam perumpamaan) menggambarkan Yesus Kristus, Tokoh Rohani itu. Maka domba (tokoh dalam perumpamaan) menggambarkan tokoh-tokoh-rohani para pengikut Yesus Kristus! Oleh sebab itu, anak-domba (tokoh dalam perumpamaan) tentunya menggambarkan tokoh-rohani pula, anak-rohani, yakni hasil kegiatan rohani dari para pengikut Yesus itu! Bukan anak hasil kegiatan-jasmani.
Kalau 'anak-domba' sekedar menggambarkan anak-anak dari hubungan suami-isteri, kasihanlah pasangan-pasangan yang secara jasmani memang mandul (kemandulan medis). Apakah mereka harus diangap tidak menghasilkan 'anak-domba' oleh 'Gembala' itu? Tidak adillah Tuhan, kalau demikian halnya!

Jadi, tidak bisa tidak, 'anak-domba' seharusnya menggambarkan anak-rohani, sehingga tidak ada lagi manusia yang 'mandul-karena- sudah-nasib', karena sesungguhnya setiap orang, besar-kecil, tua-muda, miskin-kaya, berpendidikan tinggi atau rendah, semuanya, dapat diajar untuk mampu menghasilkan anak-rohani, yakni orang yang dijangkau dan dituntun untuk mengenal Tuhan Yesus, bertobat serta dibina menjadi pengikut Yesus!

Kalaupun ada 'domba' yang mandul, itu terjadi karena kesalahannya sendiri, karena kebebalan, tidak mau diajar menghasilkan anak! Menghasilkan 'anak-domba', itulah yang dituntut oleh Yesus, dalam perintahnya: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" , setelah dua ayat sebelumnya Ia menyerukan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Memang, orang hanya dapat menjala manusia kalau sudah memasuki pertobatan!

Manusia yang terjala oleh anda, itulah anak-anak rohani! Dan semua orang mampu melakukannya, asal mau diajar oleh Tuhan! Tingkatan itulah yang telah dicapai oleh si Pangoloi! Ia sudah bertobat, lalu diajar oleh Tuhan, ditolong oleh Penolong, Roh Kudus, sehingga mampu 'menghasilkan' anak-domba, bagi Gembala yang baik! Pada status inilah, status menghasilkan anak(-rohani), renungan si Pangoloi pada ayat-6a menjadi kenyataan:

BUKAN AKU YANG MENGEJAR KEMURAHAN,
KEMURAHAN ITU YANG MENGIKUTI AKU!!

Kalau pak Lumbantonang masih harus ber-'jumpalitan' mengejar-ngejar berkat dan kemurahan Tuhan, dan ibu Naipauba masih harus bersusah-payah memperhatikan kehidupan keluarganya, maka si Pangoloilah yang benar-benar dapat 'diam di dalam rumah Tuhan' sambil diikuti terus oleh berkat dan kemurahan, berkat jasmani maupun berkat rohani (buah-pelayanan)! Istimewa, bukan? Mengapa demikian istimewanya? Karena 'domba', si Pangoloi itu, menghasilkan anak-anak domba! Dan keistimewaan semacam itu tidak diperoleh oleh domba-domba yang mandul! MANDULKAH ANDA?

Domba yang mandul hanya menghabiskan sumber-daya; menghabis-habiskan rumput (yang di Timur Tengah sulit diperoleh), menghabis-habiskan air (yang sama langkanya)! Singkirkan saja domba-domba mandul, itulah 'aturan-main' penggembalaan domba pada zaman Daud! Seperti pohon ara yang tidak berbuah itu. Luk.3:9!

<9> Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik (artinya buah yang pada suatu waktu akan menjadi pohon yang baru, seperti 'anak- domba'), akan ditebang dan dibuang ke dalam api.

Tebang saja, masukkan ke dalam api! Begitulah akhir yang menyedihkan bagi pohon-ara yang mandul. Akhir yang sama sedihnya bagi domba-domba yang mandul! MANDULKAH ANDA?

--o0o--

5. GOLONGAN MANAKAH ANDA ?


Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus, inilah ketikanya anda memeriksa kehidupan anda selama ini. Periksalah, termasuk golongan manakah anda? Atau pada tingkap ke-berapa anda sekarang?

Pada tingkap pertamakah anda? Segolongan dengan pak Mandele, yang kecewa dan putus asa, tidak mampu menghargai Alkitab? Tidak tahu menghargai mutiara rohani/pesan ilahi itu? Bertobatlah, sebab kalau tidak, kalau anda tidak menyerahkan hati anda untuk dirobah oleh Tuhan, andalah yang ditempelak oleh Yesus dalam Mat.7:6!

Pada tingkap keduakah anda? Segolongan dengan pak Lumbantonang? Pasien ketergantungan obat-penenang('pil-Mazmur')-kah anda? Bapak ini hanya sampai pada tingkap mengenal Tuhan dan mengerti Alkitab saja, karena mengira bahwa itu semua sudah cukup menjamin kehidupan bahagia. Golongan ini tidak insyaf bahwa Iblis-pun mengenal Tuhan Yesus dan mengerti Alkitab, bahkan secara lebih bagus, sehingga Iblis mampu memanfaatkan ayat-ayat Alkitab untuk mencapai maksudnya. Apakah anda puas berada pada tingkap yang sama dengan Iblis? Tidak lebih terhormat dari pada Iblis!

Atau pada tingkap-ketiga, golongannya ibu Naipauba, yang hatinya sudah 'dipauba', sudah dirobah oleh Yesus? Golongan yang mengerti pengajaran yang disampaikan Mazmur ini. Mereka mengenal Tuhan Yesus! Umumnya golongan ini sudah bertobat. Namun mereka hanya sampai pada taraf 'setia', belum berbuah, tetap mandul! Pelajari dan telitilah Tabel berikut, yang menyajikan tingkap-tingkap pengertian, sekaligus tingkat kesayangan Tuhan yang anda capai:




TINGKAT-TINGKAT ROHANI UMAT



TINGKAP PENGERTIAN (TINGKAT ROHANI)
(penghargaan thd. Tuhan)
TINGKAT KESAYANGAN TUHAN
(perolehan dari Tuhan)
1
Tidak perduli Tuhan, tiada penghargaan; kehidupan yang sulit, penuh pergumulan.
2
Tuhan sumber berkat, obat penenang; saya perlu Tuhan. Ia tidak perlu bantuan saya. kehidupan yang bergumul; harus bersusah payah mengejar berkat.
3
Kesetiaan kepada Tuhan; belum belajar (berbuah) pada Yesus kendati sudah bertobat! kehidupan damai sejahtera diberi berkat sesuai usaha sendiri.
4
Datang belajar pada Yesus, dilatih menjala manusia, atau berbuah (domba: beranak!) hidup, damai sejahtera, kelimpahan (berkat-berkat mengikuti anda!)




Saudara yang kekasih,

tiga tingkap atau golongan yang disebut pertama, dari kacamata Gembala itu, sesungguhnya dapat dianggap satu golongan! Satu GOLONGAN DOMBA MANDUL! Tidak mampu menghasilkan anak! Domba mandulkah anda? Bersiaplah untuk disingkirkan dari kawanan domba yang berbahagia itu! Sebagai pohon ara yang dipotong dan dimasukkan ke dalam api!

Kalau anda belum mencapai tingkap keempat, tanyakanlah diri anda sendiri: "Apa saya tidak mau menghindar dari api itu?" Kalau anda ingin menghindar, hanya satu cara: patuhilah petunjuk-petunjuk yang Alkitabiah pada Bab-6!

--o0o--


6. MARI NAIK KE TINGKAP-EMPAT !


Kalau anda sungguh-sungguh ingin menghindar dari api yang dinyatakan oleh firman Tuhan, panjatkanlah doa-pendahuluan ini, bacalah dengan suara keras. Kalau serasa terhalang, atau ada yang membuat anda malas memanjatkan doa sederhana ini, atau bahkan menghambat pembacaan doa itu, ulangilah dan ulangi, sampai anda dapat menyelesaikan doa itu dengan lancar, sekali jalan, tanpa gangguan. Setelah itu tanda-tanganilah doa/pernyataan anda itu:


Tuhan Yesus Juruselamatku,

hari ini saya mengerti benar artinya berbuah bagi Kerajaan Sorga! Artinya menghasilkan anak bagi Gembala Yang Baik!

Oleh sebab itu Tuhan, saya mohon pimpinanMu selalu untuk mengajar saya menghasilkan buah, menghasilkan anak. Saya mengundang Roh Kudus untuk bekerja di dalam hatiku, memproses hatiku. Robahlah hatiku ini ya Tuhan, sehingga hatiku menyu kai hal-hal yang Yesus sukai, dan hatiku ini menolak perkara- perkara yang Yesus tolak!

Ampunilah dosa-dosa saya yang begitu banyak, ya Tuhan. Suci kanlah diriku ya Yesus, dengan darah Golgota yang mulia! Kuduskanlah diriku, hari lepas hari, semakin layak untuk menghasilkan buah yang lebih baik selalu.

Datanglah ya Yesus, masuklah ke dalam hatiku, mengajar saya secara langsung, untuk menghasilkan anak-anak rohani yang berkenan kepadaMu. Saya adalah milikMu, ya Tuhan, dan Engkau lah Rajaku, Juruselamatku! Amin.

ttd.



(..........................)

Saudara yang kekasih,


Kalau anda sudah berhasil menyelesaikan doa di atas dengan baik, tanpa gangguan, jangan terburu-buru untuk bergembira dan menganggap bahwa anda akan segera mulai diajar langsung oleh Tuhan! Pada tahap pertama, anda masih memerlukan bimbingan hamba Tuhan sebelum meningkat ke taraf: beroleh bimbingan langsung Roh Kudus! Hamba Tuhan akan menuntun anda berdoa dan menyelesaikan masa lalu anda, sehingga seusainya, anda akan menjadi pribadi yang baru, bersih dari dosa, siap untuk belajar langsung dari Roh Kudus. Berikut ini dijabarkan hal-hal yang akan dilakukan dalam pelayanan pribadi itu:

1. Berdoa membatalkan semua ikatan rohani dengan manusia dan dengan Iblis, mengikatkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Domba-domba yang masih diikat pencuri domba, yakni Iblis, tidak dapat melayani tuannya, yakni Yesus, bukan? Domba itu harus terikat kepada 'Gembala', supaya beroleh pemeliharaan yang baik!

2. Berdoa, mohon pembatalan atas kutuk yang mungkin menimpa diri anda, sebagai akibat dosa/kekejian orangtua atau leluhur anda (HUKUM-II, I Kel.20:5) yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.....>. 'Domba-domba' yang memiliki cacat keturunan (cacat-genetika) tidak dapat menghasilkan keturunan yang baik, bukan ?

3. Mengingat-ingat akan semua dosa dan kekejian yang pernah terjadi di masa lalu anda, lalu dituntun berdoa, memohon agar Tuhan Yesus mengampuni semua dosa itu dan menyucikan anda dengan darah Golgota (Markus 1:5)I> ... dan sambil mengaku dosa nya (secara terbuka, sekurang-kurangnya di hadapan hamba Tuhan, pen.) mereka dibaptis di sungai Yordan; 1Yoh.1:9>.

4. Mengingat-ingat semua jasa Iblis yang pernah anda terima, semua persekutuan, semua perjanjian dengan Iblis, lalu berdoa membatalkan serta menyangkali semua itu, sehingga diri anda benar-benar bersih dari jamahan Iblis, layak untuk dihuni oleh Roh Kudus! Domba-domba yang masih membawa sisa gigitan serigala (Iblis) harus disembuhkan dulu, bukan?

5. Hamba Tuhan, dengan menggunakan kuasa Yesus akan melakukan pengusiran roh-roh jahat perangsang dosa dan pem bangkit kebiasaan-buruk dari dalam diri anda, sesuai dengan pengajaran Yesus pada Mat.12:28: Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Tuhan, maka sesungguhnya Kerajaan Tuhan sudah datang kepadamu. Dengan perginya roh-roh jahat dari dalam diri anda, barulah anda beroleh Kerajaan Tuhan, dan anda dapat dibimbing untuk menghasilkan buah-buah bagi Kerajaan itu! Domba-domba yang masih mempunyai kebiasaan buruk, misalnya berlari-larian tidak menentu, akan mudah sesat dan menjadi sulit digembalakan, dan sulit menghasilkan keturunan yang baik!

6. Penyembuhan luka-luka batin (Psikologi: trauma masa lalu) yang terjadi di masa lalu anda. Bilur-bilur Yesus yang menyembuhkan, atas permintaan anda dan hamba Tuhan yang melayani anda! 'Domba' yang masih membawa luka-luka dari masa lalu, mungkin sisa perkelahian antar sesama 'domba', tidak mampu menghasilkan anak dengan baik, bukan?

7. Lain-lain hal yang perlu, tergantung dari kondisi rohani anda pada saat pelayanan itu.



Silahkan, saudara yang kekasih,

persiapkanlah diri anda untuk memasuki pelayanan pribadi semacam itu, berdoalah, mohon supaya Tuhan menggerakkan seorang hamba Tuhan untuk melayani anda. Tuhan akan menunjukkan kepada siapa anda harus pergi untuk beroleh pelayanan pribadi itu. Tuhan Yesus pasti akan melakukan hal itu, kalau anda sudah menanda-tangani (pernyataan) doa di atas. Saya berani memastikannya, karena Tuhan memang menyukai hal-hal ini. Karena Tuhan menginginkan lebih banyak lagi 'domba-domba' yang tidak mandul, yang mampu menghasilkan 'anak-domba' yang menyenangkan hatiNya!!

DAMAI SEJAHTERA DARI TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI ANDA! AMIN!