MERAWAT MANUSIA SEUTUHNYA

Banyak sekali umat yang mengaku dirinya Kristen. Di lain pihak, beberapa pengajaran Alkitab yang utama adalah bahwa manusia terdiri atas tubuh yang dibentuk Tuhan dari tanah, serta roh, yang ditiupkan Tuhan. Alkitab juga mengajarkan bahwa kondisi tubuh atau kesehatan tubuh amat dipengaruhi oleh kondisi rohani si penderita! Logika yang seharusnya: kalau jasmani menderita sakit, perlu sekali pemeriksaan rohani si penderita!

Namun hampir semua orang Kristen, kalau menderita sakit, tidak memperdulikan masalah rohaninya, melainkan sibuk mencari perawatan jasmani saja; mencari dokter, tidak mencari Yesus Kristus, Penyembuh Sorgawi Yang Maha Agung itu! KASIHAN!!

1. PENDAHULUAN

Buku ini dituliskan secara mengejar waktu, karena mendesaknya kebutuhan akan buku pegangan bagi para hamba Tuhan yang bergerak di tengah orang-orang sakit. Penulisan buku ini juga disederhanakan sehingga dapat juga menjadi pegangan bagi para tenaga medik yang mau memberikan hati dan waktunya untuk pekerjaan Tuhan ditengah pelayanan profesi (medik) mereka.

Berbicara mengenai pelayanan kesehatan manusia, perlu diinsyafi bahwa kurang memadai bilamana pasien hanya beroleh pelayanan medik. Maka buku ini memberikan dasar-dasar pengertian kebutuhan pelayanan 'plus', sebagai tambahan atas pelayanan medik yang diperoleh para pasien, sehingga mereka beroleh pelayanan sebagai manusia seutuhnya! Dari pengertian inilah datang judul buku ini.

Namun ada satu syarat penting bagi pembaca untuk mampu menerapkan petunjuk-petunjuk di dalam buku kecil ini : KELAHIRAN ROHANI. Itu disebabkan karena buku ini dimaksudkan untuk menuntun anda yang ingin menjadi perawat rohani. Logisnya, bagaimana seseorang yang belum dilahirkan mampu memberikan perawatan kepada seorang manusia? Sejajar dengan itu, bagaimana seseorang yang (secara rohani) belum dilahirkan mampu memberikan perawatan rohani kepada seorang manusia?

Oleh sebab itu, pembaca dipersilahkan memeriksa diri sendiri sebelum berusaha menerapkan petunjuk-petunjuk di dalam buku kecil ini. Beberapa buku petunjuk yang harus diterapkan didalam diri anda, demi kelahiran rohani yang bagus adalah:

(1) MATIUS-613;
(2) ABSALOM, OH ABSALOM;
(3) ROH PENDAMPING DAN KEPRIBADIAN RANGKAP;
(4) MEMBIDANI KELAHIRAN ROHANI.

Ikutilah dengan teliti petunjuk-petunjuk dalam masing-masing buku, dan gunakanlah buku-buku itu sesuai dengan urutan di atas. Niscaya anda beroleh banyak berkat dari Tuhan Yesus!

Selamat membaca, selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati anda!

--o0o--

2. MENGAPA ORANG MENJADI SAKIT?

Persoalan penyakit dan musibah menjadi rahasia yang ribuan tahun usianya bagi kebanyakan manusia. Namun secara ringkas dapat disampaikan disini pengajaran Alkitab pada Yoh. 9:1-3;

<1> Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. <2> Murid-muridNya bertanya kepadaNya: "Rabbi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" <3> Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah Tuhan harus dinyatakan di dalam dia.

Apakah yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini? Pertama, rekaman ini menunjukkan kepercayaan (Inggris: 'notion') yang lazim di tengah umat bertuhan, bahwa seseorang menderita (penyakit atau musibah) disebabkan dosa. Baik itu dosanya sendiri, maupun dosa orang tuanya atau boleh jadi kerabat terdekat yang lain (isteri, suami, anak)!

Kepercayaan ini sesungguhnya didukung oleh Alkitab, namun untuk membatasi ukuran buku ini, saya persilahkan anda mempelajari sendiri Ayub ps. 1 dan 2, (Iblis mampu mendakwa manusia dan menjatuhkan musibah); Kel. 20: 5, yakni Hukum-II (Tuhan membalaskan kesalahan orangtua kepada keturunan mereka, sampai gilir (generasi?) ketiga dan keempat); Yer. 17: 5-6 (kutuk menimpa mereka yang mengandalkan manusia); Yes. 59: 1-3 (dosa menghambat berkat), banyak lainnya!

Maka Yesus tidak mempersalahkan 'notion' yang Alkitabiah itu. Namun Yesus melengkapi 'notion' itu dengan satu pengertian baru, bahwa sakit-penyakit dapat juga terjadi karena diperlukan untuk melaksanakan rancangan Tuhan! Kelanjutan riwayat orang buta itu dapat anda baca; dia diproses Tuhan sehingga celik matanya, bahkan lebih dari itu; celik mata rohaninya! Orang buta ini menjadi berani, sangat berani sehingga dia berani berdebat dengan orang Farisi. Orang buta ini menjadi sangat berhikmat; hikmat sorgawi yang diperolehnya mengalahkan kepintaran orang Farisi! Jadilah dia benar-benar orang 'yang diutus' (sesuai nama kolam "Siloam", dimana dia beroleh kesembuhannya).

Berdasarkan ayat-ayat yang kita baca tadi, jelaslah ada tiga kemungkinan mendasar yang menyebabkan seseorang menderita (termasuk menderita penyakit):
(1) Orang itu berdosa;
(2) Kerabat dekatnya berdosa;
(3) Pekerjaan Tuhan akan dinyatakan;

Dan logika sederhana memastikan adanya kemungkinan ke-empat: kombinasi dari dua atau tiga hal di atas! Ini namanya komplikasi, dan penanganannya menjadi lebih sulit dan memakan waktu. Namun kalau anda bersandar penuh kepada kuasa Tuhan, maka semuanya akan selesai, pada waktu Tuhan!

Saudara perawat-rohani yang kekasih,

Namun kita harus berhati-hati menyatakan hal ini di hadapan para pasien. Pernyataan gamblang semacam itu mungkin melukai hati dan mengakibatkan penolakan. Rugilah Tuhan, dan rugilah si pasien, serta diri kita sendiri. Maka pernyataan itu seringkali perlu dihaluskan menjadi:

(1) Tuhan mau bertegur-sapa dengan dia, kemungkinan juga ingin menunjukkan adanya hal-hal yang perlu diselesaikannya dengan Tuhan;
(2) Tuhan mau bertegur-sapa dengan kerabat dekatnya, kalau kalau ada yang hendak Tuhan selesaikan dengan mereka;
(3) Pekerjaan Tuhan mau dinyatakan, yakni sesuatu rancangan Tuhan sendiri, mungkin menyangkut masa depan atau jalan hidup si pasien di masa depan.

--o0o-

3. KONDISI ROHANI MENGENDALIKAN KONDISI JASMANI


Para rohaniwan paham sekali hubungan antara kondisi rohani dengan jasmani manusia. Alkitab mengajarkan bahwa hadirnya roh-roh (jahat dan baik) didalam diri manusia mempengaruhi perilaku manusia itu. Karena perilaku manusia dipengaruhi, maka kondisi jasmanipun ikut dipengaruhi!

Singkat-singkat saja, kehadiran roh-dusta mengakibatkan orang tanpa sadar menjadi pendusta. Ini terjadi pada 400-an nabi (orang saleh) pada zaman Yosafat, Raja Israel. Mereka tidak mengerti telah dirasuk roh-dusta <1 Raja-Raja 22: 6, 21-22>, maka mereka menjadi pendusta semua!

Pada keadaan lain, kehadiran roh-pengendali akan mengendalikan tindakan seseorang, seperti ternyata atas Raja Asyur <II Raj. 19: 7> yang menurut rancangan Tuhan harus mati rebah oleh pedang dinegerinya sendiri. Satu roh yang diutus Tuhan mengendalikan Raja Asyur, sehingga rancangan Tuhan itu terjadi. Memang Tuhan memerintah dunia melalui manusia-manusia yang dikendalikanNya dengan roh-roh!

Kehadiran roh-tenung mengakibatkan seseorang menjadi petenung, dengan pekerjaan menenung yang merupakan suatu kekejian di hadapan Tuhan. Urusan ini dicatat dalam Kis. 19: 16-19! Roh tenung itu kemudian diusir oleh Rasul Paulus dengan menggunakan nama Yesus (sesuai Yoh. 1: 12). Maka tenungan-tenungannya berakhir, tuannya merugi dan Rasul Paulus dituntut dan dimasukkan kedalam penjara! Pada masa kini, kami (penulis dengan isteri) banyak melakukan hal yang serupa, mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit, untuk menolong penderita!

Tuntunan Tuhan Yesus bahkan menunjukkan bahwa: organ-organ tubuh manusia, kelenjar-kelenjarnya, dapat dikendalikan oleh roh-roh. Dan roh-jahat tertentu, karena kecemaran organ-organ tubuh tertentu mampu mengacaukan kerja organ tubuh ybs. sehingga menimbulkan penyakit jasmani, bahkan membawa kepada kematian. Pengertian ini selaras dengan yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam Roma 6: 12-13, 18-19.

<12> Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. <13> Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah Tuhan sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah Tuhan untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

<18> Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. <19> Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. <20> Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. <21> Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu adalah kematian.

Pengertian inilah yang menjadi salah satu dasar bagi perawatan-rohani, yang kalau digabung dengan perawatan-medik menjadikan perawatan lengkap: merawat manusia seutuhnya. Hal ini akan diuraikan lebih jauh pada Bab-4.

Saudara yang kekasih,

Mungkin anda melihat bahwa saya terlalu mempermudah persoalan dengan pernyataan diatas: mengusir roh-roh jahat yang menimbulkan penyakit, untuk menolong penderita. Saya tekankan di sini, memang persoalannya mudah. Namun saya tidak bermaksud menyangkali adanya kesulitan, pada bidang lainnya. Kesulitannya terletak dalam tiga hal:

(1) Menentukan roh apa yang bekerja mengacaukan organ tubuh atau kelenjar yang bersangkutan (diagnose); ini memerlukan bimbingan Tuhan dan pengalaman yang banyak (akan terlihat pada Bab-4);

(2) Mengajak penderita membuka hatinya untuk menerima Tuhan Yesus (menginjili), agar kuasa Tuhan leluasa bekerja di dalam dirinya <Yoh. 1: 12> untuk menghancurkan kuasa Iblis (roh jahat), serupa yang dipertunjukkan Rasul Paulus <Kis. 19: 16-19>; inilah masalah pertobatan, yang akan kita ulas juga pada Bab-6;

(3) MENGAJAK ANDA, PERAWAT, untuk membuka hati, memasuki pelayanan pertobatan, sehingga kuasa Tuhan dapat leluasa bekerja didalam diri anda dan di masa depan kuasa itu bekerja melalui anda, terhadap penderita, seperti terjadi pada Kis. 19: 16-19 tadi! Maukah anda, para perawat rohani memasuki pelayanan pertobatan, pelayanan pelepasan, dan bergaul karib dengan Tuhan Yesus, sehingga dapat berperan sebagaimana Rasul Paulus berperan?

Kalau ketiga kesulitan itu sudah diatasi, maka persoalannya sungguh menjadi mudah, sangat mudah! Sebab sesungguhnya tidak ada yang sulit, kalau kuasa Tuhan Yesus bekerja leluasa! Kitalah manusia yang mempersulit pekerjaan itu, karena mempersulit bekerjanya kuasa Yesus, karena mengeraskan hati, karena menutup pintu hati kita!

4. GANGGUAN ROHANI AKIBATKAN GANGGUAN JASMANI

Gangguan rohani akan mengakibatkan gangguan (kesehatan) jasmani! Ini adalah suatu dalil yang sesuai dengan pengajaran Alkitab. Namun hampir selalu lolos dari mata rohani manusia, termasuk rohaniwan. Untuk menyebutkan beberapa diantaranya, ringkas-ringkas saja, saya sampaikan beberapa sumber dari Alkitab.

Mazmur pasal-32 jelas-jelas menggambarkan penderitaan manusia yang diakibatkan oleh dosa! Buku: "HIDUP SEHAT KARENA HIDUP BENAR" sudah membahas hal ini. Banyak bagian lain dari Mazmur juga mengajarkan hal yang serupa.

Luk. 13: 10-17 merekam perbuatan Yesus menolong seorang wanita bongkok yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis <ay. 16>. Logisnya, yang dilakukan Yesus adalah melepaskan wanita itu dari ikatan Iblis, maka bongkoknya diluruskan kembali. Kesimpulan: roh-jahat atau roh-najis dapat membuat tubuh bongkok.

Mrk. 9: 14-27 merekam peristiwa seorang anak yang menderita kejang-kejang dan bisu (oleh roh yang membisukan, <ay. - 17>) ditolong oleh Yesus. Hardik Yesus <ay.- 25> : "Hai kau roh yang menyebabkan orang bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Jelaslah, hadirnya roh yang membuat bisu dan tulis, membuat anak itu menjadi bisu dan tuli, bahwa mungkin juga ayan!

Mat. 9: 32, 33 juga merekam peristiwa yang serupa. Yesus menangani seorang bisu yang kerasukan setan, mengusir setan itu, dan si bisu dapat berkata-kata! Jadi roh-najis dapat membuat orang menjadi bisu!

Mudah-mudahan anda belum digulung oleh roh-skeptis, yang telah menggulung banyak manusia. Mereka menganggap peristiwa-peristiwa dalam Alkitab itu, beserta dalil Alkitabiah di atas sebagai dongengan belaka! Roh-skeptis sudah mengendalikan perilaku berpikir mereka! Tidak mampu lagi berpikir lurus, Alkitabiah! Bagaimana dengan anda!

Jelaslah hukum rohani dari pengajaran Alkitab:

Gangguan roh jahat menghasilkan gangguan kesehatan (tubuh)!

Pengajaran ini sesungguhnya lebih luas lagi. Untuk ringkasnya saya nyatakan lagi (contoh: orang Gerasa, <Mrk. 5: 1-13>).

Gangguan roh jahat menghasilkan gangguan kejiwaan (dan emosi)!

--o0o-

5. YESUS MENGAJAR MURID-MURID TERSENDIRI

Satu prinsip dalam pengajaran rohani yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa Yesus Kristus mengajar murid-muridnya secara tersendiri, di 'lapangan', artinya sementara bekerja bersama dengan Dia. Cara ini sangat berbeda dari cara guru-guru masa kini. Para pelajar masa kini belajar di dalam kelas, duduk di bangku, diajar oleh guru, dst. Yesus Kristus tidak menggunakan cara begitu. Yesus mengajar secara tersembunyi, tidak didengar pihak lain, orang-orang yang bukan muridNya.

Ketahuilah, memang buku kecil ini mengungkapkan tentang berbagai hal yang diajarkan Yesus secara tersendiri, tetapi pembaca yang tidak mau menjadi murid Yesus yang sungguh, akan segera melupakan hal-hal yang diperolehnya dari buku kecil ini. Karena ia tidak mematuhi Tuhan Yesus, maka Ibllis segera "menggugurkan" pengajaran itu dari dalam hatinya. Ingat perumpamaan seorang penabur? Yang menaburkan benih yang segera dipatuki burung-burung?

Ingatkah anda ucapan Yesus tentang: pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar engkau apa yang harus engkau katakan <Luk. 12: 12>? Dan pernyataan lainnya tentang pengajaran Roh Kudus, yang mengajar pada saat diperlukan?

Memang Yesus Kristus mengajar murid-muridNya secara tersendiri! Bacalah Mrk. 4: 10, 4: 34, Yoh. 16: 29, dll. Yesus tidak mengajar murid-muridNya di depan umum. Begitulah kamipun menikmati pengajaran langsung dari Tuhan Yesus, secara tersendiri, baik melalui Alkitab, maupun sementara melayani orang-orang sakit!

Dibawah ini disajikan beberapa kasus pengajaran Yesus yang kami nikmati. Kasus-kasus ini menjadi sangat berguna untuk diagnose rohani. Dua kasus diungkapkanNya dari Alkitab, sewaktu saya mempersiapkan renungan untuk suatu kebaktian, dimana akan hadir beberapa orang sakit, sedangkan yang lainnya adalah hasil pengajaran di 'lapangan'.

5.1. RATAPAN 1: 20

Begitulah sewaktu saya mempersiapkan renungan untuk kumpulan yang sebagian pesertanya menderita penyakit itu, saya diinsyafkan, arti 'ratapan' tentunya menunjukkan penderitaan, dan sebagian penderitaan pastilah berasal dari sakit-penyakit! Maka mestinya sebagian ayat-ayat di dalam Kitab RATAPAN akan menyinggung masalah penyakit. Terbacalah oleh saya:

<20> Ya, TUHAN, lihatlah betapa besar ketakutanku,
betapa gelisah jiwaku,
hatiku terbolah-balik didalam dadaku,
karena sudah melampaui batas aku memberontak …..

Pada saat saya membaca bagian ini, saya sudah diajar Tuhan tentang hubungan antara gangguan-rohani dengan penyakit-jasmani. Maka sambil membaca ayat ini, saya mencari-cari gejala gangguan rohani dan penyakit jasmani, untuk kemudian melihat hubungannya. Apa yang saya lihat?

'Ketakutanku', 'gelisah jiwa' dan 'aku memberontak', itulah gejala-gejala gangguan rohani!

Hati, di dalam dada, yang terbolak-balik, bukankah itu penderitaan atau penyakit jasmani? Namun ada yang aneh di sini: Hati, berada di dalam dada? Aneh. Maka saya memeriksa Alkitab berbahasa Inggris. Ternyata disana disebutkan 'heart', bukan 'liver'. Berarti ada kekeliruan terjemahan. Mestinya 'jantung', didalam dada!

Maka menjadi pastilah sesuatu rumusan yang beberapa waktu sebelumnya sudah saya kenal dari lapangan: Ketakutan hebat yang kronis, dosa yang tidak terselesaikan, kegelisahan, hal-hal itu akan membawa kepada sakit jantung yang gawat!

Memang sebelumnya saya sudah melayani beberapa orang yang kena gangguan jantung! Dengan nasihat: selesaikan kesalahan terhadap Tuhan dan manusia, dimasa lalu; usir roh ketakutan, usir roh gelisah, setiap hari! Sebagian yang mematuhinya mengalami pemulihan tanpa penanganan medik yang berarti, padahal sudah sampai harus keluar negeri! Ada lainnya, yang membangkang, meninggal dunia. Dua hari sebelum berangkat keluar negeri untuk operasi 'by-pass' pembuluh darah ke otot-otot jantung!


5.2. RATAPAN 1: 12-14

<12> Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu? Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan TUHAN kepadaku, untuk membuat aku merana tatkala murka-Nya menyala-nyala! <13> Dari atas dikirim-Nya api masuk kedalam tulang-tulangku; dihamparkan-Nya jaring dimuka kakiku, didesak-Nya aku mundur; aku dibuat-Nya terkejut, kesakitan sepanjang hari. <14> Segala pelanggaranku adalah kuk yang berat, suatu jalinan yang dibuat tangan Tuhan, yang ditaruh diatas tengkukku, sehingga melumpuhkan kekuatanku …..

Pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus, bagi kebanyakan ahli Alkitab, Kitab RATAPAN dianggap berisi syair-syair yang meratap-ratap saja, oleh kejatuhan Yerusalem dan pembuangan bangsa pilihan Tuhan itu; seolah-olah tiada berarti!

Namun kalau Tuhan ingin mengajar, IA dapat, dan boleh menggunakan bahan apapun, demi terlaksananya pengajaranNya itu! Itu pula yang terjadi sewaktu saya diajar-Nya melalui ayat-ayat ini.

Ketika tiba di ayat-13: "dikirim-Nya api masuk ke dalam tulang-tulangku", pikiran saya diarahkan kepada penyakit-penyakit tulang. Lalu saya ingat ibu saya yang dahulu kena rheumatik, tergolong penyakit tulang yang paling parah, bukan? Ibu saya memang merasakan sepertinya tulang-tulangnya dibakar, seperti ada api memasuki tulang-tulangnya!

Selanjutnya, masih pada ayat-13, "dihamparkan-Nya jaring di muka kakiku, didesak-Nya aku mundur; aku dibuat-Nya terkejut, kesakitan sepanjang hari", adalah penggambaran yang sama tepatnya bagi orang yang sakit rheumatik. Pernahkah anda memperhatikan cara seorang tua yang kena rheumatik berjalan? Seolah-olah berjalan diatas jaring, bukan? Melangkah tertatih-tatih dia! Terperosok-perosok di atas jalan yang rata! Kadangkala terdesak mundur kebelakang dia! Jadi terkejut karena mau jatuh! Dan lebih tepat lagi: kesakitan sepanjang hari!

Memang penyakit ini dibangkitkan oleh pelanggaran <ay.-14>, oleh kuk (penderitaan) yang berat, serta kelumpuhan dari roh-pribadi-nya! Yang adalah kerangka tubuh-rohani seseorang. Ya, saudaraku,

Kelumpuhan roh-pribadi --> kelumpuhan kerangka tubuh!

Rumusan inipun telah diuji di lapangan. Salah satu kasus adalah tentang seorang lulusan Sekolah Alkitab, namun bertanya kepada saya, apa masalahnya maka jempol kakinya membengkak, terkena 'ghout' dalam istilah kedokteran. Karena hal ini berhubungan dengan tulang-tulang, maka diagnose rohani baginya berbunyi: "Anda mengalami kelumpuhan rohani dalam salah satu aspeknya!" Dia meminta kejelasannya. Saya lanjutkan: "Ada kegiatan-rohani yang lumpuh dari kehidupan anda! Carilah, apakah itu membaca Alkitab, atau ikut Kebaktian, atau Berdoa Syafaat, atau lainnya!"

Wajahnya memancarkan keharanan, dan pengertian. Dia mengaku: "Memang sudah satu tahun ini saya tidak lagi mengumpulkan anak-anak untuk kebaktian dirumah tangga kami!" Puji Tuhan, penyelesaian-nya menjadi mudah: bertobat, dan aktifkan kembali kebaktian itu!


5.3. GINJAL YANG MOGOK

Ada ketikanya seorang kerabat kami mengalami sakit ginjal yang parah, sehingga dokter menetapkan dia harus dicuci-darah (dialysis)! Bagi saya, setiap mendengar 'cuci-darah' selalu mengharukan hati, menggalakkan belas-kasihan. Apalagi hubungan kekeluargaan kami cukup dekat, dan saya mengenal paman ini sebagai seorang yang pendiam, sangat tertutup. Jadi masalah-masalah pribadinya nyaris tidak kami ketahui.

Begitulah, kami mengunjungi dia di Rumah Sakit, sementara isterinyapun sedang menjenguk dia. Kami berbicara dari hati ke hati, dan rasa iba saya semakin dalam. Pada saat itulah saya digerakkan dan berbicara dengan kepastian kepada paman itu: "Paman, kelihatannya anda memendam kekecewaan yang mendalam dan menahun/kronis! Dan ginjal anda sudah dirusakkan olehnya. Jadi cobalah ungkapkan sekarang kekecewaan itu, supaya kita berdoa dan ditanggulangi oleh Yesus Kristus!"

Paman itu bungkam, tidak berbicara. Saya perlu mendesaknya sampai dua kali lagi, baru dia, dengan terbata-bata mengemukakan kekecewaannya terhadap isterinya. Sudah berpuluh tahun lamanya! Isterinya tidak pernah menduga hal itu, sehingga dalam kekagetannya segera merangkul suaminya seraya minta maaf dan mereka menangis, bahkan kami ikut mencucurkan air mata melihat drama tadi.

Maka kami beroleh pengetahuan baru untuk bahan diagnose rohani: roh kecewa yang diidap bertahun-tahun dapat merusak ginjal, bahkan melumpuhkannya!

5.4. EMPEDU YANG 'LAYU'

Saya sedang duduk santai di tangga di depan pos penginjilan kami, ketika seorang saudara, mahasiswa Sekolah Theologia di situ mendatangi dengan wajah sedikit lesu. Saya cukup mengenal dia dari beberapa kali pelayanan di masa lalu. Saya sapa dia dan ia menerangkan bahwa dia sedang dalam observasi medik yang menemukan adanya gangguan empedunya.

Dua minggu kemudian kami bertemu lagi ditempat yang sama, dengan wajahnya yang lebih lesu. Menjawab pertanyaan saya, dengan lemas dia menjelaskan hasil pemeriksaan medik yang positip. "Kemungkinan empedu saya harus dioperasi", katanya sambil mengambil tempat duduk di sebelah kanan saya. Beberapa lamanya kami duduk berdiam diri. Rasa iba saya menggelegak dan tiba-tiba tangan saya digerakkanNya memukul bagian perutnya sambil menghardik: "Demi nama Yesus, keluar kau roh pessimisme! Enyah kau dari saudaraku ini!"

Lalu saya menyarankan dia untuk melakukan hal itu setiap hari. Dan karena memang dia sudah beroleh pelayanan-pribadi dan pelayanan-pelepasan yang tuntas, dia mematuhinya.

Sebulan lamanya kami tidak bertemu, dan ketika bersua kembali wajahnya sudah cerah kembali. Roh pessimisme itu sudah enyah rupanya. Tidak jadi dia dioperasi! Puji Tuhan, bahan diagnose yang baru ini berbunyi:

Roh pessimisme bekerja merusak empedu!

5.5. OH, TEGARNYA TENGKUKMU!

Saya diminta menyampaikan firman di suatu Gereja Bethel di Tangerang, untuk dua kebaktian: pagi dan sore. Menjelang kebaktian pagi dimulai, Gembala Sidang di situ meminta saya untuk, seusai kebaktian pagi, menjenguk seorang anggota jemaat yang sakit. Kata dokter, si sakit ini menderita 'pengapuran' di belakang leher, sebab dia tidak mampu memutar kepalanya dan anggota-anggota tubuhnya sudah sulit digerakkan, terancam kelumpuhan. Namun bapak ini usianya masih 'kepala-5".

Dengan hati yang sangat ringan, mulut saya digerakkan untuk menyatakan: "Baiklah, nanti kita kunjungi dia. Rupanya dia tegar-tengkuk, sehingga tengkuknya tidak dapat diputar lagi!" Gembala Sidang itu agak kaget, mungkin sedang menganggap saya menghakimi orang lain, atau meramal, sehingga menyangsikan ucapan saya. Namun saya tegaskan hal itu, karena mengerti hubungan antara masalah rohani dengan masalah jasmani, dan juga karena mengerti bahwa satu pengajaran Tuhan sedang dinyatakan.

Benarlah, ketika si sakit saya layani, dengan hancur hati dia mengakui kebandelannya sejak masa muda. Ibunya memintanya dengan sangat menjadi Pendeta, serupa dengan kakeknya, orang Kristen pertama di kampung mereka, yang menjadi Pendeta. Si sakit ini membangkang, malah pergi merantau. Iblis menjeratnya lebih jauh (untuk menggagalkan dia menjadi hamba Tuhan) dengan mengumpankan seorang wanita keturunan Ismael. Mereka berhubungan erat, sementara dia tahu, tidak akan beroleh restu dari keluarganya. Maka dia sekedar hidup bersama dengan wanita itu, tanpa menikah!

Kebandelannya bertambah lagi sewaktu kaum keluarganya mengingatkan dia akan kelancungan hidupnya yang 'kumpul-kebo' itu! Lengkaplah ketegar-tengkuk-annya, dan dari roh tegar-tengkuk itu dia beroleh penyakit tegar-tengkuk!

5.6. GONDOK 'TUH!

Memang ajaib, sesungguhnya Tuhan sudah mengajar masyarakat secara langsung, menghasilkan 'notion' yang umum dianut masyarakat. Pernahkah anda melihat seorang muda mengejek temannya dengan meletakkan tinjunya di bagian leher sambil mengatakan: "Kheki 'tuh!" Dengan perkataan lain: "Gondok lu ye!" Ternyata hal ini berhubungan dengan kelenjar gondok yang membengkak, seperti digambarkan oleh tinju yang diletakkan di leher itu! ?Ajaib, bukan?

Observasi di lapangan menunjukkan bahwa orang-orang yang membengkak kelenjar gondoknya adalah orang-orang yang banyak 'gondok', atau jengkel, biasanya oleh kerabat terdekat atau rekan-rekan sekerja!

5.7. SAKIT HATI (LIVER) DIA!

Hal yang serupa terjadi dengan hati (liver), bukan 'hati' istilah Alkitab yang merupakan wadah rohani, tempat mendekamnya roh-roh jahat yang menghasilkan pikiran-pikiran jahat, yang akhirnya mengendalikan manusia untuk perilaku jahat <Mrk. 7: 21-23>!

Sakit-hati mengakibatkan sakit hati (liver). Jadi hindarilah diri anda dari sakit-hati, dari dendam, usirlah roh-sakit-hati, banyak-banyaklah mengampuni. Itulah jaminan untuk kesehatan hati (liver) anda!

Saudara perawat-rohani yang dikasihi Tuhan Yesus,

Giliran andalah sekarang untuk menyumbangkan pengetahuan diagnostic yang baru, yakni dengan cara terjun ke lapangan dan beroleh bimbingan langsung dari Yesus Kristus. Itulah berkat dari Tuhan, dan anda dapat membagikannya kepada saudara-saudara sesama perawat-rohani!

--o0o--


6. GANGGUAN ROHANI MERUSAK KESEHATAN JASMANI

Di bawah ini saya sajikan tabel yang menunjukkan hubungan antara gangguan rohani dengan gangguan kesehatan jasmani. Kiranya anda dapat menggunakannya dalam pelayanan, memastikan kebenarannya, bahkan menambah yang baru. Kami akan sangat bersyukur bila anda memberi kabar tentang hal itu kepada kami. Namun izinkanlah saya mewaspadakan anda akan beberapa hal:

(1) Jangan terjerumus ke dalam dosa-menghakimi orang lain. Jadi jangan anda gunakan pengetahuan ini dengan semena-mena, dengan keangkuhan, dengan penampilan 'sok-tahu'. Anda pasti terkena ganjarannya!

Layanilah para penderita dengan segala kerendahan hati! Katakanlah, barangkali ada sesuatu dari masa lalu yang perlu diselesaikan kepada Tuhan (atau teman manusia)? Misalnya: barangkali saudara mengidap sakit-hati kepada seseorang?

Kalau dia menghindar, jangan anda memaksa, sebab hal itu akan membuat si penderita mengeraskan hatinya. Adalah bijaksana memberikan dia kesempatan untuk memikirkan masalahnya. Ia memerlukan waktu dan doa-syafaat anda, untuk memampukan dia mengambil keputusan yang menyenangkan hati Tuhan!

(2) Jangan keliru menggunakan Peta Penyakit ini. Cara membaca yang benar adalah bahwa symbol ---> harus diartikan:

Gangguan rohani pasti membawa akibat gangguan jasmani

KESALAHAN terjadi kalau symbol ---> diartikan:

Gangguan jasmani pasti disebabkan oleh gangguan rohani

TABEL HUBUNGAN GANGGUAN ROHANI ---> PENYAKIT JASMANI


1. Roh khawatir ---------------------------------------------> penyakit maag (perut besar)
2. Roh ketakutan & rasa berdosa yang tidak terselesaikan ---------------> gangguan jantung 3. Roh kecewa & kekecewaan yang berlarut-larut -------------------------> gangguan ginjal
4. Roh pessimisme berat ------------------------------------------------> gangguan empedu
5. Roh zinah (pria) dimasa muda -----------------------------> gangguan prostat waktu tua
6. Roh kekejian atas kandungan --------------------------------------> gangguan kandungan
7. Roh tegar tengkuk ----------> pengapuran di tengkuk, mungkin membawa kepada kelumpuhan
8. Roh serakah/jin --------------------------------> gangguan darah tinggi, gula darah dsb.
9. Roh ke-tertekan-an/tanggung-jawab berat ------------------------------------> asthmatis
10. Roh kebencian/sakit-hati ----------------------------------------------> penyakit liver
11. Kelumpuhan roh pribadi dalam aspek tertentu---->rheumatik & sakit-sakit tulang yang lain
12. dll.….. ---> anda yang mengisi ……


7. TENTANG KESEMBUHAN AJAIB DAN KESEMBUHAN ILAHI

Berbicara mengenai kesembuhan ajaib, kita harus membedakannya dari kesembuhan oleh penanganan medik yang umum dikenal. Pada kesembuhan ajaib, tenaga-tenaga medik umumnya takjub tentang kesembuhan itu dan tidak mampu menerangkan terjadinya! Pokoknya ajaiblah; supra-natural.

Kesembuhan ajaib atau kesembuhan-gaib sebenarnya banyak terjadi, namun perlu diwaspadai, sesuai namanya, hal itu terjadi oleh tenaga-gaib atau kuasa-gaib yang mana? Sebab kuasa-gaib mungkin berasal dari dua sumber: dari TUHAN atau dari Iblis!

Sedihnya, banyak orang yang mengaku bertuhan tidak membedakan kedua hal itu. Mereka mau menganggap bahwa yang ajaib-ajaib pasti datang dari Tuhan! Sebenarnya ada masalah pribadi yang melatar-belakangi sikap itu: mereka mementingkan kesehatan tubuhnya, sehingga mau menerima tawaran dari sumber manapun. Tanpa sadar mereka sudah memberhalakan kesehatan, dan kapan saja tersedia mereka mau menerima kesembuhan ajaib, tanpa memeriksa sumber kesembuhan itu! Maka banyak umat menerima jasa Iblis, kesembuhan ajaib tanpa keselamatan. Hal ini diulas lebih jauh dalam buku 'HIDUP SEHAT KARENA HIDUP BENAR".

Kesembuhan ajaib yang dari Tuhan atau Kesembuhan Ilahi, terjadi sampai hari ini, melalui hamba-hamba Tuhan penyalur berkat, atau langsung dari Tuhan! Terjadinya tidak dapat diatur sesuka hati manusia, tidak dapat diatur sesuka hati hamba Tuhan! Terjadinya hanya seturut kedaulatan Tuhan!

Yang dapat dilakukan manusia adalah mempersiapkan 'lahan' untuk tumbuhnya mujizat, untuk terjadinya Kesembuhan Ilahi. Persis seperti seorang petani mempersiapkan lahan pertanian sebaik-baiknya. Itu saja! Yang menumbuhkan tanaman itu bukannya si petani, atau pupuk yang dipakainya, bukan pula pengairannya yang bagus. Semua itu terjadi karena pengaturan Tuhan semata!

Sesungguhnya hal ini telah disinggung lebih dahulu dalam Bab-3 butir (1), (2) dan (3). Setelah 'lahan' disiapkan sebaik-baiknya, maka Tuhanlah yang menentukan terjadinya mujizat atau tidak. Jangan memaksa Tuhan! Di dalam pelayanan-pelayanan kami, seringkali Kesembuhan Ilahi terjadi di belakang hari. Untuk hal ini kami bersyukur, karena menghindarkan kami dari sanjungan (racun rohani) dan kemegahan, yang dapat menjadi jerat Iblis (keangkuhan) dan merontokkan hamba-hamba Tuhan. Tetaplah rendah hati!

Dalam kerendahan hati, setelah lahan tadi disiapkan dengan baik, adakalanya Tuhan menentukan bahwa penanganan itu sudah cukup, dan kedaulatanNya menyatakan si sakit sudah waktunya disembuhkan. Dalam kondisi inilah si perawat digerakkan Tuhan, dan dalam doanya, dengan spontan si perawat menyembuhkan penyakit itu. Bukan lagi doa permohonan kesembuhan yang dipanjatkan, melainkan doa pernyataan kesembuhan. Begitulah terjadinya kesembuhan ilahi yang tulen!

Saudara perawat-rohani yang saya kasihi,

Di bawah ini saya cantumkan diagram yang menunjukkan interaksi kuasa-kuasa dalam alam roh (kawasan rohani), yakni kuasa yang menjadi akar (rohani) suatu penyakit dan kuasa (rohani, bukan medik) yang dapat menggerakkan kesembuhan. Sebenarnya diagram yang sama berlaku untuk lingkup yang jauh lebih luas, tidak sekedar pada lingkup penyakit dan kesembuhannya, tetapi juga mencakup musibah dan pemulihan dalam kehidupan manusia. Namun hal itu menjadi bahan pembahasan pada buku lain saja.

Tabel: AKAR PENYAKIT vs. PENGGERAK KESEMBUHAN
(peninjauan dalam kawasan rohani)


Akar (rohani) Penyakit -----------------Penggerak Kesembuhan yang sesuai
------------------------------------------------------------------------------
a) Teguran bagi penderita; -------------iman si penderita<1>

b) Teguran bagi kerabat; ---------------iman penderita dan /atau kerabatnya<2>

c) Pekerjaan Tuhan mau dinyatakan;------kedaulatan Tuhan<3>

d) Percampuran a), b), c)---------------komplikasi<4>


Mari kita gali pengertian-pengertian dalam Tabel di atas secara lebih mendalam. Tabel ini berguna sebagai penuntun bagi perawat-rohani untuk menentukan tindakan perawatan rohani yang tepat. Jelas terlihat penanganan yang tepat untuk sesuatu akar penyakit yang dijumpai.

Pada tahap pertama, sedapat mungkin si penderita diajak menerima Yesus sebagai Juruselamatnya pribadi. Dan berulang-ulang mengundang Roh Kudus agar bekerja di dalam dirinya. Ini sangat penting, bahkan bagi penderita yang mengaku Kristen, maupun yang kelihatannya saleh (rohani)! Pernyataan bahwa Yesus adalah Juruselamatnya pribadi, pengakuan sebagai orang berdosa dan permintaan pengampunan atas dosa-dosanya, memungkinkan kuasa Tuhan bekerja lancar dalam tahapan penanganan berikutnya. Pekerjaan ini segera dilanjutkan dengan pengusiran roh-roh jahat dari persekutuan dengan Iblis di masa lalu. Bilamana langkah pertama ini dapat dilakukan dengan kesungguhan hati, biasanya sudah muncul perbaikan kondisi si penderita.
Selanjutnya penting dilakukan oleh si perawat mencari keterangan sebanyak mungkin dalam kawasan jasmani (fisik) tentang penyakit si penderita, lalu mencari keterangan tentang masalah rohani dari kehidupan si penderita. Sumber keterangan tidak harus dari manusia, sangat sering terjadi keterangan yang diperoleh dari kawasan rohani pula, dari Roh Kudus, dalam bentuk ilham. Dalam sebagian kasus, kalau ilham yang bekerja, maka masalah si penderita mungkin diselesaikan dengan informasi yang minim!

Berbagai keterangan yang diperoleh direnungkan, dianalisa dengan matang, untuk dapat menentukan golongan (a, b, c, d) dari akar-penyakit si penderita. Barulah penanganan yang tajam dapat dilanjutkan, yakni kalau sudah dapat dipastikan akar-rohani dari penyakit itu, sejalan dengan yang dimuat pada Bab-6. Roh-roh najis yang bersangkutan dengan penyakit si penderita diusir, dan penderita dilatih melakukan sendiri pengusiran roh-roh itu. Dengan menggunakan kuasa Yesus yang dipercayakan kepada orang-orang percaya <Yoh. 1:12>. Inilah yang maksimal yang dapat dilakukan seorang perawat rohani, karena selebihnya iman si penderita sendiri, dan di atas itu: kedaulatan Tuhan.

Termasuk ke dalam kedaulatan Tuhan adalah kasus-kasus di mana si perawat atau hamba Tuhan digerakkan Tuhan untuk menyembuhkan si penderita, tidak sekedar mengajak berdoa saja.

Adakalanya akar-rohani dari penyakit seorang penderita adalah campuran (kombinasi) antara 'a'. 'b', 'c'. Maka penanganannya juga menjadi lebih komplex, namun ini bukan alasan untuk tidak lagi merawat dia. Ingatlah, belas kasihan anda (terhadap si sakit) memiutangi Tuhan <Amsal 19:17>! Maka Tuhan akan membantu anda menyelesaikan masalah si sakit, kalu perlu dengan ilham-ilham yang ajaib datangnya!

--o0o--

8. PERANAN PERAWAT-ROHANI MENOLONG PENDERITA

Saudara, dibawah ini saya tuliskan satu daftar dari berbagai perawatan rohani yang dapat disampaikan kepada penderita, diurutkan dari yang paling ringan sampai kepada penanganan yang paling radikal atau intensif! Yang ringan dapat dilakukan oleh setiap tenaga medik Kristen. Yang radikal dapat dilakukan oleh setiap orang yang menyediakan dirinya untuk dipakai Tuhan menyampaikan berkat-berkat bagi orang lain! Silahkan anda menentukan sampai taraf mana anda mau bergerak dalam melayani Tuhan Yesus dalam bidang, diluar tugas medik anda sehari-hari:

(1) Memanjatkan doa syafaat bagi para penderita. Ini dapat dilakukan oleh setiap orang Kristen! Anda dapat menangani berpuluh-puluh penderita dengan cara ini. Berdoalah sepanjang waktu. Sementara bertugas jaga-malam, misalnya. Sementara menunggu pasien ditangani petugas lain, dsb. Sebagai tambahan, setiap anda diingatkan Tuhan akan seorang pasien, entah di bagian mana dia, panjatkan doa-syafaat yang singkat, satu/dua kalimat teruntuk pasien itu!

Bentuk perawatan ini dapat anda intensifkan lagi dengan cara berpuasa. Berpuasa bagi pasien-pasien di suatu bangsal, misalnya! Namun bukan untuk kesembuhan saja, tujukanlah puasa anda bagi keselamatan mereka di dalam Yesus Kristus! Berpuasa bagi tenaga-tenaga medik, agar Tuhan curahkan hikmat, sehingga dapat melakukan tugas masing-masing dengan baik! Bacalah buku: "PENGIKUT YESUS, UNTUK APA BERPUASA?"

(2) Berbicara kepada para penderita tentang kasih Yesus. Ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang Kristen, yang hatinya sudah merasakan kasih Kristus. Berbicaralah tentang Yesus kepada setiap orang, kapan waktu anda digerakkan Tuhan! Kalau anda, yang sudah Kristen berpuluh tahun belum dapat merasakan kasih Kristus, maka ada sesuatu yang harus diselesaikan dalam hubungan anda dengan Tuhan Yesus! Carilah pelayanan pribadi dari hamba Tuhan yang mengerti!

(3) Berbicara tentang hubungan antara kondisi-rohani dengan keselamatan serta kesehatan jasmani. Bahwa kalau kerusakan rohani diselesaikan (hanya dengan bantuan Tuhan Yesus dan hamba-hambaNya), maka seluruh kehidupan akan ikut membaik! Bahwa kasih Kristus mampu menyelesaikan kehidupan yang rusak, misalnya. Tawarkan apakah dia ingin dilayani seorang hamba Tuhan dalam bidang itu. Panggilkan seorang hamba Tuhan untuk melayani dia.

Kalau anda belum mampu berbicara tentang masalah-masalah rohani begini, kendati anda sudah merasakan kasih Kristus, maka sesungguhnya anda memerlukan pelayanan pelepasan!

(4) Berikan pelayanan pertobatan kepada si penderita. Biasanya sesudah anda melakukan baginya ketiga hal diatas, ia akan bersedia dilayani pertobatan. Lakukanlah saudara, upahnya besar di sorga. Malaikat sorga bersukacita kalau ada satu orang bertobat <Luk. 15: 7, 10>! Dan si penderita terjamin selamat, beroleh hidup yang kekal, kendati (mungkin) dia harus meninggal dunia!

Setiap orang Kristen dapat dilatih untuk melayani sampai taraf ini. Kalau anda bersedia! Kami siap melatih anda untuk mencapai taraf ini. Syaratnya sangat mudah, bukan bersyaratkan kemampuan, tetapi ASAL MAU! Pelayanan seperti ini tidak banyak membuang waktu, mengingat bahwa sebelumnya anda sudah beberapa kali berbicara kepada si penderita. Dan anda sudah memperoleh banyak informasi tentang diri si sakit. Anda boleh meminjamkan kepada pasien itu buku "MATIUS-613". Untuk dibaca dan direnungkannya. Buku pegangan bagi anda: "MATIUS-613" dan "MEMBIDANI KELAHIRAN ROHANI".

Lebih baik lagi kalau anda berikan dia pelayanan-pelepasan! Membatalkan semua ikatan rohani, ikatan perjanjian dan jasa-jasa Iblis di masa lalunya. Lalu pengusiran roh-roh jahat yang ditempatkan Iblis ke dalam dirinya melalui persekutuan di masa lalu. Anda boleh meminjamkan kepada pasien itu buku "MATIUS-613". Buku peganan bagi anda: "MATIUS-613", "MEMBIDANI KELAHIRAN ROHANI", dan "MENGUSIR SETAN DENGAN KUASA ROH ALLAH TUHAN".

(5) Anda pasti memasuki taraf ini, pada ketikanya: menyembuhkan penyakit, asal terbukti anda sudah menekuni jenis pelayanan (1) s/d (4) diatas! Bilamana pasien sudah bangkit imannya, dengan kata lain: dia sudah bertobat, sudah beroleh pelayanan pelepasan, itulah ketikanya anda dapat bertanya kepada Tuhan: "Apa kehendakMu, Tuhan Yesus? Inginkah Tuhan agar saya sampaikan kesembuhan dari padaMu bagi dia?

Pada saat yang Tuhan pilih, anda boleh jadi akan dituntunNya; dalam doa dengan spontan menyakan : "Demi Yesus Kristus, aku hardik kau penyakit-penyakit, menyingkir, keluar dari diri saudaraku ini!". Atau kalimat lainnya, yang bersifat sama. Atau tindakan lainnya yang sama sifatnya. Untuk kemuliaan Tuhan Yesus! Untuk kesejahteraan si penderita. Dan untuk kebahagiaan anda sekeluarga! Puji Tuhan!

Saudara perawat-rohani yang kekasih,

Jangan puas dengan anggapan "saya 'kan sudah merawat pasien saya sebaik-baiknya?! ? Sesuai dengan profesi saya! Hal itu 'kan sudah cukup bagi kesaksian Kristen!"

Inilah anggapan yang keliru, saudaraku! Untuk pelayanan profesionil anda, anda sudah beroleh gaji, atau penghasilan, bukan? Apakah anda puas dengan sekedar beroleh gaji yang sedikit itu? Padahal Tuhan Yesus sesungguhnya sudah menyediakan upah-sorgawi bagi anda, kalau anda bersedia diajar olehNya, lalu mau memikul salib, kuk yang ditempatkanNya bagi anda, kuk yang ringan, enak dipakai <Mat. 11: 28-30>:

Melayani para penderita dengan profesi anda PLUS dengan perawatan rohani yang Tuhan Yesus ajarkan!

Upah sorgawi itu tersedia bagi anda, sementara tugas yang Tuhan Yesus bebankan sangat ringan. Anda bahkan dapat melakukan hal itu sebagai kerja-sampingan belaka. Saya sudah melakukannya selama ini. Isteri saya melaksanakannya dengan setia. Dan banyak orang awam lainnya! Kami semua beroleh berkat-berkat luar biasa. Di dunia dan di sorga kelak.

Sebagian kecil dari berkat-berkat yang kami peroleh itu saya tuliskan pada Lampiran buku ini. Anda boleh ikut menikmatinya, membacanya, dan beroleh pelajaran pula dari padanya. Setelah itu, mudah-mudahan anda menyediakan diri untuk mulai mengumpulkan harta sorgawi! Tuhan Yesus memberkati anda senantiasa! Dan damai sejahteraNya tercurah ke dalam kehidupan anda sekeluarga! AMIN.

 

Saudara yang kekasih,

Di bawah ini saya sampaikan beberapa kasus perawatan-rohani, termasuk kesembuhan ilahi terhadap beberapa banyak orang, baik itu umat Kristiani, maupun non-Kristiani. Bagi yang non-Kristiani, kuasa Yesus sama ampuhnya, asal saja ia mau mempercayai Yesus dan mengakui Dia sebagai Juruselamat. Anda akan melihat, dari si penderita tidak dituntut untuk menjadi Kristen lebih dahulu. Jadi serupa dengan beberapa orang Kafir yang menerima pertolongan dari Yesus, di dalam rekaman Injil.

Sebaliknya, bagi mereka yang sudah Kristen, dituntut untuk memasuki pertobatan. Berbagai pernyataan Alkitab sangat menekankan masalah pertobatan ini! Kesembuhan ajaib tanpa pertobatan sangat mungkin terjadi oleh kuasa Iblis, yang dulunya menjatuhkan penyakit itu. Dengan kuasa Iblis dicabut, kesembuhan 'alamiah' segera menyusul, bukan? Para perawat rohani yang biasa menyalurkan kesembuhan ajaib kepada orang Kristen tanpa pertobatan, seharusnya menguji roh <1 Yoh. 4: 1> yang menolong mereka menyampaikan kesembuhan ajaib itu! Sangat mungkin roh-pengawal-lah yang membantu mereka. Malaikat gelap. WASPADALAH!


<1> BAPAK BEPAR, DISEMBUHKAN DARI COMA.

Saya diajak oleh beberapa ibu mengunjungi seorang bapak, pak Bepar, yang mengalami gangguan sakit , kaki hampir lumpuh, otak tidak lancar berpikir, berbicara pelo dan bersuara serak. Saudara wanitanya sudah berbulan-bulan berdoa baginya, siang malam, tanpa hasil yang berarti.

Pak Bepar adalah seorang kebatinan tingkat tinggi yang mampu beroleh batin sampai 'roh'nya dapat pergi meninggalkan jasadnya. Ia dapat mengunjungi tempat mana saja yang dikehendakinya. Ada ketikanya, pada salah satu acara semedinya, sejilid buku pengobatan muncul dengan sendirinya di hadapannya, sehingga ia dimampukan mengobati beragam penyakit secara kebatinan.

Banyak pengalamannya dalam alam gaib, dan saya biarkan dia menceriterakannya, sehingga dia merampas sebagian besar waktu, l.k. 45 menit dihabiskannya untuk menceriterakan kehebatan dirinya. Saya menganggap penginjilan itu tidak terlalu berhasil, namun ia sempat juga melagak, telah bertemu Tuhan Yesus sampai tiga kali.

Dengan dingin saya mendengarkan penuturannya, nyatalah dia sesungguhnya tidak terlalu membutuhkan Tuhan Yesus; ibu-ibu itu saja yang ingin mengatur acara itu, dengan harapan menonton pertarungan rohani yang seru! Sampai akhirnya tiba giliran saya untuk berbicara. Singkat saja saya nyatakan: "Kalau pak Bepar ingin beroleh kesembuhan, persembahkanlah otak anda untuk berpikir, mulut anda untuk berbicara dan kaki anda untuk berjalan secara memuliakan Tuhan Yesus! Terserah kepada anda", tutur saya dengan dingin. Pak Bepar menjawab bahwa dia mau melakukan hal itu, dan disitulah berakhirnya pembicaraan kami.

Untuk beberapa bulan saya tidak mendengar kabar tentang dirinya, sampai pada hari Natal 1988 ada yang mengabarkan bahwa Pak Bepar masuk rumah sakit, dan berat, sampai 'coma" di R.S. Cipto. Saya mengunjungi dia lewat pukul 22.00 malam, karena harus menyelesaikan dahulu pelayanan Kebaktian Natal di suatu persekutuan lingkungan.

Puji Tuhan, pintu-pintu terbuka bagi saya, dan sepanjang koridor rumah sakit itu saya berdoa terus memohon tuntunan Tuhan. Berdoa memohon pengampunan dosa-dosanya oleh Tuhan, sambil sepanjang jalan menengking kuasa-kuasa Iblis yang mungkin sedang 'menunggui' dia!

Dengan sedikit hambatan dari Satpam yang bertugas, saya berhasil mendatangi tempat dia dibaringkan, tanpa sadar. Sudah empat hari dia tidak sadar, sudah tidak diurus, anda boleh bayangkan 'semerbak' yang terpancar dari hidung dan mulutnya. Teristimewa lagi perutnya sudah mengalami pendarahan hebat, mengalir melalui satu selang plastik dari mulutnya, terus ke bawah ke suatu kantong plastik yang hampir penuh di lantai!

Pada saat-saat itulah saya mengalami tuntunan yang jelas dari Tuhan. Tanpa keinginan diri sendiri, dalam doa, saya berperkara dengan Iblis, menyatakan sudah terlalu lama Iblis menipu dan menggocoh dia. Sekarang adalah giliran Tuhan Yesus memanfaatkan tenaganya untuk kepentingan Tuhan sendiri. Dalam nama Yesus saya mengusir roh-roh jahat pengganggu dan meng-claim kesehatannya untuk dipulihkan Tuhan, memberi dia kesempatan untuk melayani Tuhan! Sebab dia pernah berjanji mau melayani Tuhan! (Untuk jelasnya, doa-doa itu dituliskan dalam buku "PRAJURIT KRISTUS, BERDOALAH!")

Saudara yang kekasih, apa yang terjadi kemudian sulit dipercaya! Sebulan kemudian dia sudah berjalan kembali, tertatih-tatih melangkahi halaman suatu Sekolah Alkitab sepanjang l.k. 30 meter! Dia belajar Alkitab dan dapat melayani Tuhan! Luar biasa karya Tuhan Yesus!

Ada beberapa pelajaran yang dapat ditarik dari kasus ini:

(1) Kuasa Yesus yang membangkitkan mujizat sesungguhnya masih bekerja sampai abad-XXI inipun.
(2) Kesembuhan dari Tuhan Yesus akan merubah mental seseorang; dari memuliakan diri sendiri menjadi memuliakan Tuhan Yesus;
(3) Seorang yang mengalami kesembuhan Ilahi, seyogyanya memakai sisa hidupnya untuk kemuliaan Tuhan;
(4) Untuk menyalurkan berkat kesembuhan Ilahi, anda perlu berada dalam kekudusan dan pengurapan! Bukan kehendak anda yang bekerja, tetapi kehendak Yesus Kristus saja, Raja kita.


<2> IBU PIETUS DENGAN MATA KAMBINGNYA

Ibu Pietus adalah seorang kaya-raya; suaminya pengusaha milyarder pemilik pabrik. Ibu ini yang sudah hampir sepuluh tahun melayani Tuhan, istimewa, antara lain di penjara-penjara. Penampilannya adalah seorang bertobat, bahkan lulusan sebuah Sekolah Alkitab yang cukup bagus;

Oleh pengaturan Tuhan, ia pernah beroleh pelayanan-pemutusan ikatan rohani dengan leluhur, dan pengusiran roh-jahat warisan leluhur dari dirinya; dan hal itu mengakibatkan dia kesurupan hebat! Namun pelayanan itu, sampai titik itu boleh dianggap berhasil!

Luar biasa pekerjaan Iblis, lebih ajaib pekerjaan Tuhan! Beberapa bulan kemudian ibu ini mengalami gangguan kesehatan dan dirawat di suatu rumah sakit. Rumah sakit yang terbaru dan termahal di Jakarta. Menurut diagnose dokter, ibu Pietus menderita "chronic infection' pada usus, atau tumor di usus, atau satu kemungkinan lagi, yang saya sudah lupa. Yang jelas, dokter menyarankan dia untuk dioperasi.

Pada saat kami (saya dan isteri) mengunjunginya, secara setengah berseloroh saya menyatakan: "Kemungkinan yang keempat tidak disebutkan dokter, ya 'bu!" "Apa itu?", tanyanya kepingin tahu.

"Penyakit palsu", jawab saya. Dia tidak mengerti maksud saya. Maka saya terangkan bahwa kemungkinan yang keempat adalah bahwa sisa-sisa kuasa gelap mungkin menghadirkan manifestasi palsu, orang seolah-olah sakit, padahal palsu! Dan mampu mengecoh pada dokter, sehingga kalau nanti operasi dilakukan, boleh jadi yang di ketemukan hanyalah organ-organ yang sehat! Atau boleh jadi gejalanya berpindah begitu saja ke tempat yang lain!

Saya tawarkan lagi supaya dia dilayani lanjutan oleh isteri saya, karena yang dahulu pasti kurang sempurna; seorang wanita biasanya tidak terbuka penuh dalam pelayanan oleh seorang pria! Bagusnya ibu Pietus menerima saran saya dan dia dilayani lagi, masa lalu dibongkar lagi lebih tuntas. Maka terungkaplah bahwa dia pernah memakan kemenyan atas suruhan dukun (kemenyan adalah untuk memberi makan jin), didoakan sampai termuntah-muntah, selesai.

Maka pada malam hari itu terjadi karya Tuhan Yesus. Ibu Pietus buang-buang air besar, anehnya berwarna hitam, sangat membingungkan. Ibu Pietus menjadi penasaran, mengambil sebatang tongkat dan mengorak-arik kotorannya sendiri. Nah, apa yang dijumpainya? Mata-kambing , masih segar, masih melotot terhadap dia, sehingga ibu ini bergidik karenanya.

Sementara itu pak Pietus, yang menunggui isterinya heran karena isterinya agak terlalu lama di dalam W.C. Ia mengetuk pintu W.C. dan isterinya membukakan pintu baginya sambil menunjuk ke tempat buang air itu. Si suami tidak kalah heran melihat mata kambing itu, lalu bertanya "dari mana itu?"

Ibu Pietus, yang sadar dari tercengangnya sekarang dapat menjawab dengan akal sehat: Yang kita telan belasan tahun yang lalu, Pap! Bukankah mata yang satu lagi berada di dalam perutmu?"

Dari peristiwa ini kami beroleh beberapa pengajaran baru:

(1) Kuasa gelap dapat bermanifestasi dalam bentuk penyakit jasmani. Dan mengecoh perawatan medik, karena gejala itu dapat dihilangkan Iblis dengan mendadak, atau lebih repot lagi: berpindah-pindah dengan mendadak, atau lebih repot lagi: berpindah-pindah, dari satu anggota tubuh ke bagian lainnya!

(2) Kecemaran dalam perut ibu Pietus (menelan mata kambing yang sudah lebih dahulu dipersembahkan kepada Iblis) mengakibatkan perut itu mudah dijamah Iblis (Roma 6: 18-21).

(3) Pertobatan dan pengusiran roh jahat membawa kesembuhan, cepat atau lambat. Jadi kalau anda tidak mau kena penyakit-penyakit akibat kuasa gelap, mintalah pelayanan-pelepasan yang tuntas. Carilah seorang hamba Tuhan yang telah diurapi Tuhan untuk melakukannya!


<3> BAPAK LEOMBING DENGAN KANKER USUSNYA

Bapak Leombing adalah seorang dokter yang sudah berpraktek puluhan tahun. Suatu ketika dia terkena kanker usus. Beberapa kali dioperasi perutnya, beberapa kali dipotong ususnya. Dilanjutkan dengan penanganan secara radiasi sehingga rambutnya habis, botak. Dokter yang merawat dia masih kurang puas, ingin mencabuti giginya, yang dikhawatirkan menjadi persembunyian bibit penyakit yang mengakibatkan infeksi. Habis-habisan dia!

Setelah keadaan begitu parah baru kabarnya sampai ke telinga kami, sepupunya. Kami menjenguk dia dan menawarkan penyelesaian rohaniah. Dokter Leombing mau patuh dan mengunjungi saya untuk beroleh pelayanan pertobatan dan pelepasan. Terungkaplah bahwa dia sering beroleh jasa dukun melalui ibunya, yang rajin 'membeli' air yang sudah dijampi dukun. Air itu harus diminumnya, untuk memberi dia kecerdasan yang cukup guna menyelesaikan studinya! Ini adalah jasa Iblis. (tidak heran pak Leombing gagal menikmati ke-dokter-annya!).

Selanjutnya, juga dalam rangka penyembuhannyapun terlibat bantuan dukun. Maka semua pelayanan dukun, semua dosa, semua ikatan dengan kuasa-kuasa Iblis disangkali, dimohonkan pengampunan dan dilepaskan! Oleh kuasa Yesus yang tersalur melalui pelayanan pertobatan dan pelepasan dia beroleh kesembuhan!

Inilah beberapa pelajaran yang dapat ditarik dari peristiwa ini:

1) Kekejian di usus pak Leombing (banyak meminum air-jampi) mengakibatkan ususnya dapat terkena jamahan Iblis (kanker). Firman Tuhan <Roma 6: 12-13, 18-21> memang harus diperhatikan!

2) Walaupun kita "terpaksa" (oleh ibu atau ayah) beroleh jasa iblis melalui dukun-dukun, tetap saja, kita harus membayar jasa Iblis itu, berupa penanggungan oleh gocohan Iblis karena persekutuan dengan kuasa Iblis itu! Sebab uang yang dibelanjakan Ibunya baru pembayaran jasa bagi si dukun.

3) Sesuatu prestasi yang dahulunya beroleh bantuan iblis, tidak akan kita nikmati buah atau berkatnya. Jadi kalau anda pernah mengalami yang begini, bertobatlah, mintalah pelayanan pelepasan agar tidak didakwa dan digocoh Iblis!


<4> NONA EROB DENGAN PENYAKIT ASTHMANYA

Nona berumur duapuluhan tahun ini berayah seorang Aceh, ibunya dari Bali, keluarga pengikut Muhammad. Belasan tahun dia mengidap asthma yang berat, dan sudah dicoba diobati oleh dokter, berikut pula puluhan dukun-dukun di Aceh, Tanah Batak sampai ke Bali! Dengan putus asa, ayahnya mempercayakan nona Erob kepada suatu keluarga Ambon-Sangir, di Jakarta. Pesan orangtuanya kepada keluarga Ambon-Sangir pengikut Yesus itu adalah: "Terserah dengan cara apa, tolonglah mengatur pengobatan bagi anak saya ini. Ongkos-ongkos yang anda keluarkan akan kami ganti!"

Oleh keluarga itu, nona Erob diajak menghadiri kebaktian yang kami pimpin di Tanjung Priok. Erob menemui isteri saya, dan ketika ditanya apa keperluannya, ia menjawab, minta tolong didoakan agar sembuh. Isteri saya memberitahu: "Kalau anda mau sembuh, anda harus memintanya sendiri dalam doa kepada Tuhan Yesus. Kalau mau, nanti saya tuntun". Untuk hal ini dia belum berani (mengingat latar-belakangnya), menyatakan akan berpikir-pikir dahulu.

Jum'at berikutnya nona Erob menghadiri lagi kebaktian, seusai kebaktian minta tolong didoakan; kali ini ia berurusan dengan saya. Ajaib karya Roh Kudus, ia beroleh jawaban yang serupa: "Harus kamu yang berdoa, memohon kepada Tuhan Yesus. Mau? Mari saya tuntun!" Kembali dia memberi jawaban : "Saya takut!" Dan ia tidak mengetahui takutnya tentang apa, dan dari mana sumbernya.

Saya bertanya maukah dia kalau ketakutannya dibantu disingkirkan. Menuruti anggukannya, saya menengking roh ketakutan itu: "Dalam nama Yesus, roh ketakutan keluar kamu! Ternyata dia malah melorot ke lantai, jatuh lemas, dan roh lain menguasai dia. Roh Buddha, artinya roh jahat yang berpura-pura menjadi Buddha, yang kami usir dengan susah payah, karena bandelnya, diikuti oleh manifestasi dari roh-roh dari berbagai tempat penyembahan di Bali. Rupanya karena ia sering dibawa berkeliling untuk mencari kesembuhan.

Jadilah kasus ini suatu pelayanan panjang, 6 minggu pelayanan pelepasan, siang-malam. Erob dituntun berulangkali doa penyangkalan untuk setiap persekutuan dengan Iblis melalui dukun atau tempat-penyembahan. Menyangkali juga ikatan rohani dengan leluhur, menyangkali kepercayaan yang lama, serta mengalami pula pengusiran roh-roh jahat warisan dan dari kepercayaan lama!

Seusai 6 minggu itu, dia dimenangkan dengan pasti! Dalam suatu mimpi atau visi (dia tidak dapat menetapkannya) Tuhan Yesus membawa dia ke sorga, makan sebuah anggur sorgawi. Erob keenakan di sorga, lalu menyatakan ingin tetap disana, tidak mau kembali ke dunia. Namun Tuhan Yesus menyatakan bahwa ada tugas untuknya di dunia! Tidak ada pilihan lain, kecuali mematuhi Yesus Kristus.

Dari kepatuhan datanglah berkat, nona Erob menjadi sehat, bebas dari asthmanya, bahkan berani minum es yang selama belasan tahun dipantangkannya! Bahkan beberapa bulan kemudian dia meminta dibaptis! Sempat setan memprotes, dalam acara baptisan itu tangannya digerakkan untuk mencengkeram Pendeta yang bertugas membaptisnya!!

Setelah itu dia kembali ke Aceh, bersaksi di hadapan orang tuanya yang masih keras. Ayahnya mencoba menariknya kembali ke dalam cengkeraman Anti-Kristus, namun nona Erob sudah memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, mana mungkin lagi diseret meninggalkan Yesus?!? Bahkan ayahnya sampai mencoba meracuni makanannya, tanpa hasil. Kuasa Yesus melindungi dia terus, kendati tidak ada yang seiman berada dekat dia untuk mendukung! Puji Tuhan!

Hal-hal berikut menjadi pengajaran bagi kita:

1) Kuasa-kuasa Iblis dapat menekan seseorang sehingga bermanifestasi dalam bentuk gejala asthmatis. Sesungguhnya penyakit asthma punya tingkat korelasi tinggi dengan tekanan atau beban kehidupan yang mengatasi daya-dukung seseorang, termasuk tekanan akibat perseteruan.

2) Dengan pengusiran kuasa-kuasa Iblis itu, asthmanya nona Erob sembuh. Dengan menyingkirkan tekanan kehidupan, mencampakkan beban-beban itu ke kaki salib Yesus, penyakit-penyakit asthma akan sembuh oleh kuasa Yesus.

3) Perawatan selanjutnya, yang benar, adalah dengan cara hidup memuliakan nama Yesus, sebagaimana yang dilakukan oleh nona Erob!

<5> BAPAK MURUNG DENGAN KANKER USUSNYA

Saya diundang oleh seorang pemuda untuk melayani kakeknya (73 tahun), yang mengidap kanker di usus. Dokter sudah mem"vonnis" dia, Rumah Sakit sudah menolaknya. Ususnya tidak dapat menerima makanan lagi, sehingga ia harus 'makan' dari botol infus. Sudah 4 bulan terbaring lumpuh di tempat tidur, tungkai kakinya tidak lebih besar dari lengan saya, yang tidak gemuk ini. Kakek ini sudah ingin meninggalkan dunia ini, meminta pelayanan khusus untuk itu. Saya mendatangi rumah mereka pada hari Minggu berikutnya dan menyelenggarakan kebaktian sebagai awal pelayanan.

Namun Iblis, yang tentunya mengerti rencana pelayanan itu, berusaha merampas jiwanya si kakek pada hari Sabtu. Anak perempuannya, seorang jururawat yang selama ini menggantikan botol infus 'makanan' si kakek lupa memasang botol infus yang baru. Dirumah sakit dia teringat akan hal itu, buru-buru kembali ke rumah, botol itu sudah beberapa jam kering. Jururawat ini menjumpai kakeknya dalam keadaan sekarat, matanya sudah terbalik. Dengan untung-untungan saja, si jururawat memasangkan botol infus yang baru. Puji Tuhan, kakek itu masih tertolong, dapat sadar kembali, siap untuk beroleh pelayanan.

Singkat kata, hari Minggu itu terselenggaralah kebaktian keluarga, ramai-ramai memanjatkan doa pertobatan. Saya pertanyakan soal pemberangkatan kakek ini, dan seluruh keluarga sudah sepakat, kendati dengan berurai air mata. Wajar. Lalu kakek itu beroleh pelayanan-pelayanan, sebab l.k. lima puluh tahun sebelumnya dia menelan paku untuk ilmu kebal dari seorang dukun! Layaklah kalau dia beroleh kanker usus, sebab organ tubuh itu telah beroleh kecemaran dari Iblis!

Pelayanan pelepasan itu segera saya lanjutkan dengan doa pemberangkatan! Sebab itulah permintaan kakek itu, dan setiap orang berhak meminta sesuatu kepada Tuhan, bukan?

Belum cukup sekian! Sekarang langkah iman! Saya menyatakan disana, kalau benar-benar kita ingin melihat kakek ini berangkat, harus dilakukan satu tindakan iman: cabut infus itu! Kalau saya memberi anda seekor kambing yang lehernya terikat, bagaimana mungkin kambing itu dibawa pergi kalau tali pengikatnya tetap saya pegang? Kalau kita menyerahkan nyawa kakek ini kepada Tuhan Yesus, bagaimana hal itu dapat terjadi kalau 'tali pengikut', yakni infus itu tetap di situ?

Muncullah perdebatan yang seru. Si jururawat tidak mau melakukannya, sebab katanya, itu melanggar etik perawat. Saya berbicara sesuatu dengan si kakek, lalu si kakek memerintahkan kepada putrinya: "Cabut infus ini!" Dan saya ingatkan putrinya akan hukum yang keenam!

Memberangkatkan dia harus begitu, bukan? Si jururawat masih ber-argumen, bahwa ayahnya akan menjerit-jerit kesakitan sepanjang hari, seperti biasanya! Saya nyatakan hal itu tidak akan terjadi, sebab ayahmu sudah bersama dengan Yesus! Masih terjadi perdebatan lagi, saya menerangkan bahwa Tuhan Yesuslah yang menetapkan usia si kakek, bukan botol infus itu. Kita akan melihat buktinya! Masih si jururawat mengambil waktu berunding dengan suaminya. Ahkirnya ia mematuhi perintah ayahnya, infus dilepaskan. Saya lakukan sekali lagi doa penyerahan si kakek ke dalam tangan Yesus dan pengawalan malaikat sorga. Apa yang kemudian terjadi? Ternyata si kakek tidak ada menjerit-jerit, dia sangat tenang untuk hari-hari berikutnya! Baru pada hari Rabu berikutnya dia meninggal, dengan sangat tenang. Inilah beberapa hal yang berguna bagi pengajaran kita:

1) Kematian si kakek tidak harus berarti bahwa dia tidak sembuh! Buktinya, si kakek bertahan tiga hari tanpa infus, dibanding dengan situasi hari Sabtunya: 4 jam tanpa infus, matanya sudah terbalik mau meninggal. Kenyataan ini menjadi bukti bahwa si kakek tidak diberangkatkan oleh penyakitnya sehingga meninggal dunia, melainkan dijemput oleh Tuhan Yesus!

2) Sesungguhnya Tuhan menginginkan pertobatan kita semua sebelum mati! Iblis yang selalu berusaha agar seseorang meninggal dunia tanpa pertobatan. Dalam kasus ini upaya Iblis itu digagalkan Tuhan.

Seorang bertobat, seorang hamba Tuhan yang sungguh, akan meminta berbagai hal <Yoh. 14: 13, 14> bukan seturut kehendaknya, melainkan hanya seturut kehendakNya. Dapat dipastikan Tuhan akan mengabulkan permintaan hamba Tuhan itu <I Yoh. 5: 14>.

<6> IBU SARTO DENGAN ROH PENDAMPINGNYA

Seusai suatu kebaktian di suatu kantor, seorang ibu yang sudah ikut kebaktian, penampilannya sudah rohani, meminta untuk saya datang di kantornya, karena ingin didoakan. Ia berumur l.k. 60 tahun, seorang direktris pada suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan menyampaikan permintaan dukungan doa karena ada pihak-pihak tertentu ingin merampas jabatannya itu. Kok dia tahu?

Ia berceritera bahwa dia memiliki perasaan tajam. Ada waktunya ia dituntun untuk memeriksa ke kolong meja, ke sudut kamar dsb. Untuk menemukan benda-benda Iblis disembunyikan, benda-benda yang biasa dimanfaatkan untuk mengirim guna-guna, untuk mencelakakan si alamat! Pada saat itu kesan saya adalah: mestinya "perasaan tajam" itu bukan dari Tuhan Yesus, sebab Roh Kudus tidak perlu menuntun seseorang untuk menemukan dan menyingkirkan benda guna-guna, sebab sesungguhnya orang Israel (-rohani), yakni pengikut Yesus, kebal terhadap guna-guna, tahan jampi <Bil. 23: 23>. Maka saya berketetapan untuk meneliti jalur masuknya roh jahat pelindungnya itu. Supaya gampang diusir!

Saya tanyakan apakah dia pernah berguru, atau belajar ilmu kebatinan. Dia menjawab: "Tidak pernah". Pertanyaan saya tentang pernah tidaknya dia ditolong dukun, juga dijawab dengan: "Tidak". Maka kesan saya yang sekarang adalah: ia didampingi oleh suatu roh jahat yang kuat, biasanya warisan dari leluhur, roh pelindung atau pendamping yang ditempatkan leluhur.

Sementara itu Tuhan menuntun saya untuk merasakan suatu kesan lain: mulutnya agak mencong,, seperti orang yang pernah kena 'stroke'. Maka segera saya 'tembak dia': "Adakah ibu mengidap sakit darah tinggi?" Dia menjadi sangat heran dan membalas pertanyaan dengan pertanyaan lain: "Kok Bapak tahu?"

Saya katakan tidak terlalu penting dari mana saya tahu. Lebih penting pertanyaan tadi dijawab. Maka ibu Sarto menjawab: "Memang saya mengidap penyakit darah tinggi, dan agak aneh", tuturnya. Untuk menjawab pertanyaan saya bagaimana keanehannya, ibu Sarto menuturkan lagi: "Tekanan darah di tangan kanan dan yang di tangan kiri tidak sama tingginya, kendati sama-sama untuk tekanan sistolis. Berbeda sampai 40-ukuran. Jadi kalau di tangan kanan tekanannya 150, misalnya, maka yang ditangan kiri adalah 110!

Maka saya teruskan menggali pengalaman masa lalunya. Saya tanyakan tentang adanya peristiwa-peristiwa ajaib, atau gaib, yang dapat diingatnya sejak masa kanak-kanaknya! Ini untuk menelusuri jalur masuknya roh jahat ini. Maka ia menceriterakan bahwa ada beberapa kali terjadi, kalau ayahnya marah-marah hebat terhadap dia, maka besok pagi mulut ayahnya akan membiru. Seperti ada yang menempeleng. Ini terjadi sejak ia duduk di Sekolah Dasar. Kesimpulan saya: roh pengawal itu membela dia terhadap kekejaman ayahnya, dan roh itu diwarisi dari pihak ibu.

Saya 'kejar' terus dengan pertanyaan: "Pasti dari ibu atau leluhur ibu ada orang kebatinan yang sangat kuat!" Jawabnya: "Betul, nenek saya orang yang kuat kebatinannya". Saya nyatakan pula: "Pasti ibu adalah cucu kesayangan nenek!" Dia tidak dapat menyangkal. Maka saya menanyakan nama neneknya, dan menerangkan secukupnya hal-hal mengenai roh pengawal (baca buku "ROH PENDAMPING DAN KEPRIBADIAN RANGKAP") untuk menyiapkan dia berdoa penyangkalan, untuk beroleh pelepasan.

Maka saya menuntun dia berdoa memutuskan ikatan-rohani dengan nenek, bahkan dengan orangtua, penyangkalan persekutuan dengan Iblis via nenek, penyangkalan jasa-jasa Iblis di masa lalu, dan menyatakan tidak perlu lagi pengawalan setan! Roh jat itu diusir, dengan menggunakan kuasa Yesus. Selesai! Luar biasa Tuhan mengajar hamba-Nya. Beberapa hal berikut perlu kita camkan:

1) Kita mungkin mewarisi roh jahat tanpa sepengetahuan kita, jika leluhur, yang adalah orang kebatinan kuat meminta sembahannya untuk mengawal semua keturunannya! Begitulah pentingnya pelayanan pelepasan oleh hamba Tuhan yang berwenang.

2) Roh jahat dari jenis jin membuat orang menjadi serakah, dan ini yang mengakibatkan gangguan darah ---> roh serakah.

<7> BAPAK KARMO DENGAN PENYAKIT JANTUNGNYA

Jauh hari sebelum saya melayani pak Karmo, saya melayani seorang tua, pak Djalumban yang mengidap banyak kekecewaan di dalam hidupnya. Salah satu masalah berat di dalam dirinya adalah sakit hatinya terhadap pak Karmo, yang dianggapnya telah 'mengangkangi' pembagian rezeki dari kerja-sama mereka! Kalau dengan pak Djalumban saya berkenalan dalam rangka pelayanan itu, maka dengan pak Karmo, seorang kaya raya, saya cukup sering bertemu. Pak Karmo ini dapat dikatakan ikut mendukung pelayanan kami.

Ada masanya pak Karmo ini mengalami gangguan jantung. Dokter-dokter dihubungi. Pemeriksaan teliti dilakukan. Sementara itu, dalam doa, saya mengambil ancang-ancang, kapan digerakkan Tuhan untuk melayani dia. Dalam sikap siaga (rohani), saya menanti waktu yang ditentukan Tuhan. Hal ini menjadi semakin penting karena dua hal: gentingnya situasi kesehatan pak Karmo (sewaktu-waktu dapat berakhir hidupnya) dan sulitnya dia menerima saran/kritik dari orang lain!

Saya sabar terus menunggu, kendati ada masanya dia menginap di Rumah Sakit untuk dua mingguan lamanya. Ada harinya, ketika saya merasakan sudah tiba waktunya, Tuhan menawarkan hati saya dan menunda urusan itu sampai besoknya! Memang benar, ketika besoknya saya mengunjungi dia di tempat kediamannya, pak Karmo menyatakan bahwa tadi pagi dia baru menyelesaikan buku "AYUB MODERN …." YANG SAYA TULISKAN. Jadi tepat sekali waktu Tuhan.

Kami berbicara cukup panjang, dan saya berbicara sangat berhati-hati, karena ke-terpandang-annya, karena status rohani yang dia rasakan (sudah 'save'), merasa dirinya sudah hamba Tuhan untuk puluhan tahun lamanya dan karena kegentingan kesehatannya!

Pada suatu titik dalam pembicaraan itu saya ingatkan kalau-kalau ada orang yang sakit hati akan perilakunya di masa lalu. Di sini saya mengingat pak Djalumban, yang dahulunya saya layani, namun nama itu belum saya utarakan kepada pak Karmo. Bahkan saya sempat menerangkan bahwa sakit hati orang lain terhadap kita akan mengakibatkan kita menderita, bahkan kena gocohan Iblis. Saya ingatkan dia akan Mat. 5: 23-24, di mana dinyatakan bahwa persembahan kitapun tidak 'laku' lagi di hadapan Tuhan!

Dia sama sekali tidak merasakan adanya orang yang layak sakit hati kepadanya, karena ia menganggap seluruh tindakannya di masa lalu adalah benar. "Kalau ada yang mau sakit hati, maka itu urusannya sendiri dengan Tuhan!", anggapnya. "Lagipula, kalaupun saya harus menghadap Tuhan Yesus hari ini, saya sudah siap!."

Terpaksa saya mengambil waktu lagi untuk menyampaikan argumen berikut: "Pak Karmo, saya mengerti anda sudah menjadi hamba Tuhan untuk puluhan tahun lamanya. Oleh sebab itu saya ingin mengajak Bapak untuk meninjau hal yang sangat penting: Peperangan rohani antara Iblis melawan Tuhan. Dan di dunia ini, peperangan itu dimanifestasikan dalam bentuk: hamba Iblis melawan hamba Tuhan. Sedangkan salah satu strategi Iblis adalah: dengan dakwaan dan gocohan, berusaha mengurangi jumlah hamba-hamba Tuhan itu. Satu orang saja berkurang, sudah beruntung bagi Iblis, kerugian bagi Tuhan! Memang anda tidak rugi kalau harus meninggal hari ini, tetapi Tuhan rugi, bukan? Kekurangan satu hambanya, karena meninggal oleh sakit jantung, akibat gocohan dan dakwaan Iblis, karena tidak mau menyelesaikan sakit-hati antar manusia! Jadi kalau pak Karmo tidak perduli bahwa Tuhan rugi kehilangan seorang hamba, oleh kematian bapak, apakah masih layak anda mengaku hamba Tuhan?" Dia bungkam, tidak dapat menjawab argumen itu.

Pada titik itulah saya merasakan sudah waktunya menguji ke'benar'an yang dinyatakannya tadi. Saya beritahu dia bahwa saya akan menyebutkan satu nama, dan biarlah ia memeriksa dirinya sendiri, apakah dia benar-benar dalam urusannya dengan orang itu.

"Nah, saya sebut sekarang nama itu: Pak Djalumban!" Ucap saya sambil mengamati reaksinya. Dan pada saat itulah keluar reaksi spontan, mungkin ia tidak insyaf bahwa saya mengamati juga hal itu. Tangan kirinya secara spontan dan cepat, tidak tertahankan, terangkat dan meraba jantungnya!! Reaksi rohani saya waktu itu, anehnya dalam bahasa Inggris saya berpikir: "Please, not now Lord Jesus" , yang bermakna: "Tuhan, kalau Engkau mau menjemput dia, jangan sekarang." Terlalu banyak komplikasi, mungkin akan ada tuduhan yang tidak-tidak kalau dia collapse pada saat itu, karena kami sedang berbicara empat mata!

Begitulah pembicaraan kami berlanjut beberapa lama lagi, saya tidak melancarkan dakwaan apapun terhadap dia, dan akhirnya kami mengahkiri pertemuan itu dengan berdoa, saya mendoakan dia, seluruh kehidupannya, siap rohaninya, doa mematahkan rancangan Iblis di dalam kehidupannya.

Beberapa hari kemudian pak Karmo berangkat keluar negeri dan tidak ditemukan gangguan jantung apapun di dalam dirinya. Untuk pengertian saya, inilah salah satu kasus penyakit palsu di dalam diri manusia, seperti yang dialami ibu Pietus. Puji Tuhan, sangat boleh jadi pak Karmo menyelesaikan urusan perasaan berdosa-nya kepada pak Djalumban (dan mungkin orang-orang lainnya), karena usianya dipanjangkan Tuhan. Ia masih hidup sampai saat saya mengetik tulisan iini. Puji Tuhan!

Sekarang, pengajaran yang dapat kita tarik dari pelayanan itu, serta dari pengalaman pelayanan kami lainnya:

1) Gangguan organ jantung mempunyai korelasi yang tinggi dengan perasaan berdosa dan atau ketakutan yang chronis (guilt and/or fear).

2) Kalau si penderita menyelesaikan hal-hal itu, gangguannya akan teratasi. Tuntas tidaknya gangguan itu teratasi tergantung dari kemantapan si penderita untuk merobah cara hidupnya dan kegiatan dia untuk hidup memuliakan Tuhan.

3) Ada ketikanya dituntut keberanian dari hamba Tuhan untuk menyampaikan diagnose itu kepada pasien yang terpandang, terkemuka, yang sudah jadi hamba Tuhan yang hebatpun! Setiap orang harus bersedia dipakai Tuhan menjadi alat kerjaNya, seturut kehendak Tuhan!

<8> BAPAK SILAI DENGAN KANKER NASOPHARYNX

Bapak Silai, seorang anggota DPR-RI, datang ke rumah kami, karena pergumulannya dalam masalah anak, dan masalah penyakitnya: kanker nasopharynx (rongga hidung). Penyakit ini sudah terkena penanganan radiasi, tetapi rupanya agak terlambat. Pengamatan medis menunjukkan bahwa kanker itu sudah menyebar ke tenggorokan. Pak Silai ini bahkan sudah mendapat perawatan di luar negeri, dan kankernya tidak dapat direm oleh perawatan itu. Dia nyaris kehilangan suaranya sama sekali. Kecil, dan serak, sangat serak!

Maka kedatangannya sudah sungguh-sungguh dalam penyerahan. Ia mematuhi saja ketika diberi pelayanan untuk pertobatan dan untuk dilepaskan dari ikatan kutuk-kutuk serta persekutuan degnan Iblis di masa lalu (perdukunan). Menjelang akhir pelayanan itulah Tuhan menggerakkan pikiran saya secara khusus, lalu mulut saya mengucapkan: "Pak Silai, saya baru mengenal anda hari ini! Saya tidak tahu apa saja kegiatan anda selama belasan tahun menjadi anggota DPR. Tetapi saya barusan memperoleh pesan sorgawi: selama sekian lama, anda tidak pernah berbicara mengenai Tuhan Yesus di DPR. Maka suara anda terancam hilang, karena tidak berguna bagi Tuhan Yesus; tidak perlu dibelaNya, bukan!

Dia benar-benar terhenyak oleh pernyataan ini, tidak dapat be-reaksi apapun! Saya melanjutkan saja nasihat saya: Mulai hari ini, gunakan setiap kesempatan, gunakan suara anda untuk memuliakan nama Yesus! Itulah kunci kesembuhan anda! Lebih ajaib lagi tangan saya digerakkan Tuhan untuk meraba tenggorokannya dan menyatakan: "Demi nama Yesus Kristus, aku memerintahkan kamu roh-roh jahat pembangkit kanker, keluar kalian semua dari diri saudaraku ini! Suaranya akan dipakai untuk kemuliaaan nama Tuhan Yesus. Menyingkir kalian semua setan-setan! Dan kalian semua sel-sel kanker, dengan kuasa Yesus Kristus kalian semua dilumpuhkan, dan diluluhkan, dan dienyahkan dari tubuh saudaraku ini!"

Silahkan anda bandingkan hal ini dengan rekaman pada Mark. 11: 14, 23, 24. Dan yang terjadi setelah hari itu adalah: dua minggu kemudian, masih dengan suara kecil dan yang serak, pak Silai bergabung dengan paduan suara Gerejawi, sibuk memuliakan nama Yesus! Dan beberapa bulan kemudian dia mengulangi check-up nya keluar negeri. Hasil pemeriksaan: kanker itu sudah hilang!

Pengajaran yang dapat kita tarik dari kasus ini:

1) Kesembuhan ajaib adalah kedaulatan Tuhan, bukan seturut kemauan hamba Tuhan! Tuhanlah yang menggerakkan tangan saya, karena iman pak Silai sudah terbangun untuk sembuh. Ini terbukti dari tindakannya bergabung dengan paduan suara kendati suaranya belum pulih. Dia percaya sudah memperoleh apa yang dimintanya kepada Tuhan (pemulihan suara, penting untuk anggota DPR) maka dia bertindak berdasarkan kepercayaannya itu: bergabung dengan paduan suara, yang menuntut suara yang bagus; maka dia akan memperolehnya! Sesuai dengan Mrk. 11:24!

2) Si penderita harus menginsyafi apa yang diinginkan Tuhan dari bagian tubuh yang sakit atau dari keseluruhan hidupnya. Dan bertindak sesuai dengan hal itu. Jangan lupakan, muliakanlah Tuhan dengan setiap anggota tubuh dan dalam seluruh keberadaan anda.

3) Dengan mantap lakukan hal-hal lainnyapun, yang menyukakan hati Tuhan. Kehidupan yang egoistis menjadi kegemaran Iblis, mudah Iblis menggocohnya!

<9> KOPRAL 'PN' YANG SAKIT HATI

Ini adalah kelanjutan riwayat Kopral Pn yang sudah direkam dalam buku "Matius-613" yang mungkin anda sudah baca. Kopral yang sudah dibebaskan dari kuasa-kuasa Iblis dari ilmu kebal yang diambilnya menjelang keberangkatannya ke Tim-Tim itu, terkena sakit hati kepada adik-kandungnya, seorang wanita yang belum bersuami. Adiknya ini mengeraskan hati, melanggar nasihat kakaknya, melanjutkan hubungan dengan seseorang yang berlainan iman.

Kopral ini sudah memasuki pelayanan pertobatan dan pelepasan, namun masih ada beberapa masalah sakit hati dalam dirinya yang tidak tertanggulangi dengan benar. Antara lain masalah kepangkatan militer, yang mandek. Tidak mau mengampuni saudara berarti memelihara sakit hati. Dan memelihara sakit hati sama saja dengan memelihara roh sakit hati atau roh dendam. Dan roh sakit hati itu sungguh-sungguh 'beroperasi' di dalam hati (liver). Terkenalah Kopral Pn sakit liver yang hebat. Liver-nya mengeras seperti batu. Keterangan medik tidak terlalu jelas, apakah kanker atau hepatitis; entah apapun itu, yang perlu baginya adalah mengampuni saudara-saudaranya.

Semakin dia mengeraskan hati dari mengampuni saudaranya, semakin mengeras pula hatinya (liver). Begitu kerasnya sehingga tidak tertolong lagi. Namun Tuhan benar-benar masih berbelas kasihan kepadanya. Ia masih dimampukan berbaik dengan adiknya. Memaafkan adiknya itu. Dua hari saja sebelum hari kematiannya!

Nah, inilah pokok pengajaran dari kasus Kopral Pn.:

1) Memelihara kebencian dan sakit-hati secara berlarut-larut sama saja dengan membuka hati untuk kemasukan roh sakit-hati. Dan roh sakit-hati akan menggocoh hati (liver), menjadikannya sakit dan meradang.

2) Keengganan untuk mengampuni orang yang menyakiti hati kita mengakibatkan penyakit hati tidak dapat sembuh, bahkan membawa kepada kematian. Beberapa kasus sakit hati yang lain sudah kami amati dan mendukung pernyataan itu!

<10> IBU IYEN DENGAN LEUKEMIA

Kasus ibu Iyen ini cukup menyeramkan, namun sederhana penyelesaiannya. Ibu ini tergolong ekonomi-lemah, dan yang lebih menyedihkan lagi: ia terkena kanker darah (leukemia). Pembaca tentu mengerti, mereka yang terkena leukemia, dari waktu ke waktu memerlukan penambahan darah, dan biayanya selangit!

Namun proses kesembuhan ibu Iyen sederhana saja. Ia mengikuti kebaktian yang kami selenggarakan di Tanjung Priok, memasuki pelayanan pribadi untuk pertobatan dan pelepasan dari persekutuan dengan Iblis di masa lalunya. Perubahan tata kehidupan pun terjadi. Kehidupan mereka sekeluarga menjadi tertib. Dengan ujian iman juga: anjuran-anjuran medik untuk pengobatan berbiaya tinggi ditolaknya.
"Lebih baik saya mati (tetapi sudah terjamin bersama Yesus) daripada harus mengusahakan dana, yang memang tidak mungkin saya peroleh. Kalau Tuhan tetapkan saya sembuh, saya akan sembuh tanpa kemewahan medik itu!, begitu sikap ibu Iyen! Dan dia disembuhkan Tuhan Yesus. Tanpa bantuan doa-doa hamba Tuhan yang hebat-hebat! Dan kasus ini mengajar kita:

1) Seringkali pertobatan si penderita, kalau terselenggara secara sungguh-sungguh, cukup untuk kesembuhan.

2) Dan perubahan perilaku kehidupan setelah pertobatan itu seringkali cukup menjamin, sesuai dengan sabda Yesus yang sering diucapkanNya: "Jangan berbuat dosa lagi, supaya tidak terjadi yang lebih buruk kepadamu!"

<11> BAPAK M. PAYUNG DENGAN KANKER PARU-PARUNYA

Seorang perwira polisi dengan karier yang cemerlang, bapak M. Payung dinyatakan oleh dokter terkena kanker paru-paru. Ia berobat kesana kemari untuk sekian lama, namun penyakitnya semakin berat. Pengobatan secara rohani dikejarnya juga, sehingga dia terkena jamahan dukun. Jamahan ini semakin mudah terjadi karena orangtuanya adalah langganan dukun!

Nah, bapak M. Payung sempat menghadiri Kebaktian Kebangungn Rohani di Singapura dan didoakan hamba Tuhan kaliber dunia, seorang Korea. Hamba Tuhan itu berdoa baginya, lalu menyatakan bahwa bapak M. Payung sembuh! Dia kembali ke Indonesia, dan kesembuhan itu tersiar, sampai-samnpai ada seorang penulis yang mendatangi rumahnya untuk merekam kesaksiannya tentang kesembuhan itu untuk diterbitkan dalam sebuah buku.

Namun sesuatu yang menggoncangkan keluarga itu terjadi, sehingga saya diundang kerumahnya. Perlu dicatat, sesungguhnya nama bapak M. Payung sudah masuk ke dalam daftar doa syafaat saya sejak l.k. enam bulan yang lalu! Kejadian yang menggoncangkan itu adalah peristiwa sekaratnya bapak ini, dua hari sebelum saya diundang.

Dalam sekaratnya itu ia berteriak menyerukan "Allahu Akbar", dua kali, suatu teriakan sekarat yang hanya diserukan oleh golongan anti-Kristus, tidak mungkin oleh pengikut Yesus. Peristiwa ini memastikan setidak-tidaknya tiga hal:

1) Bapak M. Payung mengidap roh pembunuh di dalam dirinya, baik dari kanker, maupun dari peristiwa lainnya;
2) Dia juga mengidap jin Islam, yang pada saat sekarat itu mengendalikan mulutnya untuk mengeluarkan seruan tadi!
3) Kesembuhannya adalah 'pending-matter', tergantung-gantung, masih belum tuntas, tanpa mengurangi penghargaan saya kepada pendeta orang Korea itu.

Beruntung dia, isterinya campur tangan pada saat sekarat pada dinihari itu! Isterinya, yang tidak rela dia meninggal dalam roh anti-Kristus, berdoa sungguh-sungguh memohon Tuhan Yesus agar memberikan kesempatan kepada si suami! Beberapa jam isterinya berdoa mempertahankan kehidupan si suami dari usaha roh pembunuh, yang berusaha mencabut nyawanya!

Peristiwa itulah yang mengakibatkan seorang kerabatnya, yang dahulu telah meminta saya berdoa untuk bapak M. Payung, segera menjemput dan mengantar saya ke rumah keluarga itu. Maka saya menggali masa lalu dari pak M. Payung, menemukan beberapa hal yang penting, sebagai berikut:

a) Dalam kedudukannya sebagai seorang komandan, ia pernah melakukan eksekusi hukuman mati, bagi penjahat perang, dengan tangannya sendiri. Hal ini sama saja dengan mengundang roh pembunuh merasuk ke dalam dirinya. Di kemudian hari roh pembunuh itu bekerja lagi, dan ia digerakkan untuk memukuli (sampai mati), beberapa perampok yang melarikan diri dari tahanan!

b) Ia pernah menerima penanganan dukun dari golongan Ismael. Dukun yang kuat, sehingga jin Islam merasuki dirinya. Jin inilah yang mengendalikan dia untuk mengeluarkan seruan anti-Kristus tadi, pada peristiwa sekaratnya itu!

c) Saya menemukan bahwa yang penting baginya adalah kariernya dan kesembuhannya sangat penting untuk menopang kariernya. Bukan keselamatan yang penting baginya, sehingga imannya tidak memenuhi syarat untuk suatu kesembuhan ilahi! Makanya saya menyatakan kepadanya bahwa kesembuhan yang dinyatakan oleh hamba Tuhan orang Korea itu adalah 'pending-matter', tergantung-gantung, belum 'final'.

d) Hamba Tuhan orang Korea itu tidak mengusir roh-roh jahat dari dalam diri pak M. Payung, sehingga masih bebas beroperasi di kemudian hari. Tanpa pengusiran roh-roh jahat, tidak banyak yang dicapai pada suatu pelayanan!

Berdasarkan semua penemuan ini, saya menyatakan beberapa petunjuk penting untuk dipatuhinya, kalau mau sembuh tuntas:

· Kesembuhannya sangat tergantung dari sikap-rohaninya di masa mendatang;
· Jangan lagi berurusan dengan dukun, harus berani menolak, walaupun diundang oleh ibu kandung kita;
· Menghindar selamanya dari perbuatan kekejian dalam kedinasan (merenggut nyawa orang), dengan tegas ajukanlah permohonan pindah kedinasan ke dinas staf, dengan alasan kesehatan;
· Gunakan sisa usia anda untuk memuliakan Tuhan Yesus

Namun pelayanan yang saya berikan sempat kena 'pencemaran' oleh pelayanan hamba Tuhan lain, yang ambisius, ingin menarik dia ke gerejanya! Bukankah hebat kalau gerejanya memiliki anggota yang pejabat berkuasa! Hamba Tuhan ini menyatakan dia sudah sembuh dan mengundang dia ikut kebaktian di Gereja yang digembalakannya (bukan sungguh-sungguh membawa kepada Yesus Kristus!)

Saran saya tiada satupun dipenuhinya, dan l.k. sebulan kemudian ia masuk rumah sakit lagi, menerima lagi pengobatan dukun (diantar oleh ibunya atau rekan sekerjanya) untuk bulan berikutnya meninggal dunia. Saya percaya ia sudah diselamatkan, kendati tidak sembuh dari penyakitnya. Sangat mungkin ia diijinkan meninggal justru untuk menghindarkan dia dari perbuatan kekejian yang mungkin muncul lagi di masa depan, karena dia tidak mau mengajukan permohonan pindah tugas, dan tidak mau memanfaatkan kesehatannya untuk kemuliaan Tuhan Yesus!

Kasus ini mengajarkan beberapa hal:

1) Kehebatan doa seorang hamba Tuhan, doa-doanya, kendati dia berkaliber dunia, tidak menjamin kesembuhan.
2) Pertobatan tidak harus selalu diikuti kesembuhan dari penyakit, karena karya terbesar Tuhan Yesus adalah keselamatan kekal, bukan sekedar sembuh dari penyakit.
3) Tanpa pelayanan pelepasan, yakni pengusiran kuasa-kuasa Iblis dari diri si penderita, apa yang dapat diharapkan?
4) Kesembuhan dari Tuhan Yesus dapat bersifat tergantung-gantung ("pending-matters"), menunggu itikad dan tindakan yang benar dari si sakit.
5) Keengganan si penderita untuk hidup berpusatkan Tuhan Yesus dan bertindak yang sesuai dengan kehendak Tuhan dapat menggagalkan kesembuhan.

<12> BAPAK TORANG DENGAN LENSA MATA YANG TERBAKAR

Seorang bapak berusia di bawah 40 tahun dirawat di rumah sakit karena tekanan darah tinggi. Tetapi dia melaporkan juga gangguan pada mata kanannya; penglihatannya semakin kabur saja, padahal itulah matanya yang terbaik selama ini, dengan kacamata minus-9. Kacamatanya yang kiri sudah minus-14; mata itu nyaris tidak melihat lagi.

Pengamatan medik menyatakan bahwa lensa matanya seperti terobek tepat di garis tengah lensa matanya, terobek horizontal, seperti terbakar. Dokter mata menyarankan untuk lensa mata itu di 'jahit' saja dengan perangkat LASER, namun dia meminta waktu untuk memikirkan risiko dan keuntungannya. Dia tidak suka kalau matanya yang terbaik justru dibahayakan lagi oleh penyinaran itu!

Pada titik itulah saya mengunjungi dia: bertepatan saja, karena saya tidak mengenalnya sebelumnya. Dengan penelitian rohani, dituntun oleh hikmat, serta sedikit pengertian tentang pesawat televisi dan pesawat sejenis, diagnose seutuhnya berbunyi:

Bapak ini, dengan kegemarannya bermain Video-game yang umum dijumpai di rumah-rumah hiburan telah menderita terbakar lensa mata! Mengapa demikian? Saya mengerti bahwa gambar di layar TV dihasilkan oleh seberkas kecil sinar yang sangat terang (bahasa Inggirs: 'raster') yang bergerak dari kiri kekanan, dari garis teratas ke bawah, begitu berulang-ulang. Dan dalam permainan Video itu, si pemain akan memusatkan pandangannya ke layar Video, sehingga bagian lensa-mata yang itu-itu saja yang terkena sorotan sinar raster itu. Hasilnya: lensa-mata yang terbakar secara horizontal dan tepat di tengah lensa mata! Pujilah Tuhan!

Bapak ini mau memasuki pelayanan pertobatan, dan berjanji tidak akan melakukan keisengan yang merusak itu lagi! Inilah pengajaran yang berarti dari kasus ini:

1) Kehadiran roh jahat akan mengendalikan perilaku manusia dan perilaku manusia dapat mengundang bahaya atau penyakit.
2) Diagnose rohani, dibawah tuntunan Tuhan Yesus akan lebih tepat (dan lebih cepat menyembuhkan) dibandingkan dengan diagnose medik semata!
3) Lagi-lagi anggota tubuh yang cemar mudah terkena gocohan Iblis <Roma 6: 12-13>

<13> PAK KARNA DENGAN ENAM JIN PELIHARAANNYA

Ini adalah kasus terakhir yang akan kita rekam dalam buku ini. Tentang seorang bekas Lurah, seorang dari golongan Ismael. Sekaligus kasus ini akan membuktikan bahwa kuasa Yesus berlaku atas setiap orang, tidak seperti anggapan segolongan umat Kristiani.

Saya mengenal pak Karna di rumahnya di pedalaman Tangerang. Dia menceritakan penyakitnya darah tinggi (melebihi tekanan 300) dan gula darah yang sangat tinggi pula, jauh melebihi batas yang normal! Dia menceritakan bahwa seorang dokter spesialis yang merawat dia takjub bukan main, bahwa dia masih bertahan hidup dengan tekanan darah dan gula darah yang begitu tinggi!

Saya menanyakan, punya ilmu apa dia! Dia tersenyum-senyum saja, rupanya ingin merahasiakan saja ilmunya itu. Namun saya berbelas kasihan kepadanya, diam-diam berdoa baginya, di rumahnya itu. Luar biasa karya Tuhan, dia mulai juga menceritakan perihalnya itu. Malah mengungkapkan semuanya.

Semasa ia masih menjabat Lurah, dia pernah terkena kecanduan judi, yang tidak tertahankannya! Dia terus-menerus berjudi, dan kalah, sehingga berjumlah belasan juta rupiah! Bahkan beberapa juta rupiah setoran IPEDA ludas di meja judi! Dan karena dia tidak dapat menyetorkannya ke kantor Bupati, ia beroleh teguran keras, diancam akan dibawa ke pengadilan bila dalam waktu sebulan tidak melunasinya!

Begitulah caranya dia menjadi panik, sehingga mau melakukan apa saja, asal saja tidak masuk penjara! Maka dia pergi menemui seorang Kyai di Banten, Kyai Abu Djahlimi di kampung Kaduronyo. Setelah menceritakan masalahnya, Kyai itu meminta janji pak Lurah, bahwa setelah hutangnya lunas, dia harus berhenti berjudi, sebab Kyai itu mau memberinya 'ilmu' untuk memenangkan perjudian! Setelah berjanji, Kyai itu memberinya enam 'orang' jin, untuk diperlihara oleh pak Lurah! Pak Karna bahkan memberitahu nama-nama jin dari Arab itu: Kamsin, Masin, Abduh, Jawas, Samlajin, dan satu lagi yang saya sudah lupa.

Jelaslah masalahnya bagi saya, jin-jin itu beroperasi di dalam pembuluh darah, sampai ke otak, dan dapat mempermainkan tekanan darah, serta gula darah sesuka hati, mengacaukan kesehatan pak Lurah! Namun inipun baru terjadi setelah jin-jin itu tidak diberi makan: 'malikulbuhur', sejenis kemenyan, berbentuk serbuk, berasal dari tanah Mesir, waktu itu (1987) berharga Rp. 100.000,- per kilogram. Semasa dia menang berjudi, dengan mudah ia membayar jumlah itu, satu kilogram setiap bulan. Namun setelah hutangnya lunas terbayar, dan sesuai janji, harus berhenti berjudi, maka kekayaannyalah yang harus memberi makan jin-jin itu. Pada akhirnya dia berhenti memberi makan jin-jin itu, lalu mulailah jin-jin itu 'makan' ke dalam, mengacaukan kesehatan tubuhnya!

Sebenarnya ia sudah ingin cepat-cepat mengembalikan jin-jin kepada Kyai, gurunya itu, tetapi ada keuntungan lain yang diperolehnya dari kehadiran jin-jin itu. Ia seringkali diberi informasi gaib, mengetahui banyak kabar mendahului pembawa berita, sehingga ia dianggap orang sakti. Dan ia belum rela kehilangan 'kesaktian'nya itu.

Begitulah, pada saat perkenalan kami, sudah terlambat baginya untuk 'baik-baik' mengembalikan jin-jin itu kepada gurunya. Kyai Abu Djahlimi di Kaduronyo sudah meninggal dunia!

Sesungguhnya pak Lurah ini sudah menderita gangguan lain di samping penyakitnya! Ada ketikanya kaca jendelanya diketuk dengan kasar dari luar. Dia menyambar golok dan memeriksa ke luar, tetapi tidak menemui apa-apa. Pernah pula terjadi, sewaktu tidur di malam hari, eternit di atas tempat tidurnya ambruk begitu saja, menimpa tubuhnya, seolah-olah tertimpa beban berat. Pemeriksaannya tidak menunjukkan penyebab yang masuk akal bagi ambruknya eternit itu.

Namun pada saat itu saya belum melihat bahwa pak Karna ini sudah sungguh-sungguh ingin lepas dari ikatan jin-jin, yang selama ini dikiranya seperti memelihara anjing saja, tidak akan merusak kendati dibengkalaikan, tidak diberi makan. Ia tidak mengerti bahwa jin adalah makhluk gaib berpribadi, dalam Perjanjian Baru dikenal dengan malaikat gelap <II Kor. 11:14>. Inilah pribadi jahat, anak buah Iblis, yang mampu berpura-pura menolong atau mengawal manusia, namun pada setiap kesempatan akan berusaha menyeret orang meninggalkan jalan Tuhan!

Nah, karena pak Karna belum serius mencari pertolongan untuk lepas dari jin-jin itu, saya hanya mengingatkan dia, bahwa pada suatu waktu mungkin terjadi dia marah-marah dan melihat seekor kambing lewat, mungkin ia akan tergerak membacok dan membunuh kambing itu. Untuk kemudian akan tersadar dan melihat bahwa yang dibacoknya tadi adalah manusia, atau bahkan anggota keluarganya. Seperti yang sering terbaca dalam berita-berita surat kabar.

Oleh sebab itu, saya hanya menyampaikan kepada dia, bahwa saya mengenal satu pribadi yang dapat menolong dia, pada waktunya, kalau pak Karna sungguh mau ditolong! Lalu saya meninggalkan rumahnya dan berbulan-bulan berlalu sehingga saya hampir melupakan pak Karna.

Pada suatu hari, sehari menjelang hari Lebaran, tanpa diduga-duga pak Karna muncul di rumah kami. Dengan sedikit terkejut saya menerima dia, yang menyampaikan bahwa sekarang dia sungguh mencari pertolongan. Diceritakannya, sebagaimana biasanya golongan mereka, menjelang bulan puasa ia berusaha menyucikan diri. Apalagi gangguan jin-jin itu semakin memuncak. Pak Karna beberapa kali merasakan amarah hebat (dikendalikan jin), kalau pulang malam tidak segera dibukakan pintu, mau dia membacok saja daun pintu dan memaksa membuka pintu itu, persis seperti saya utarakan sebelumnya.

Bulan yang lalu pak Karna telah pergi menemui seorang Kyai yang 'jalan lurus', minta tolong supaya 'peliharaan'nya diusir pergi. Namun si Kyai itu tidak mampu, hanya mempersalahkan dia yang sudah bermain-main dengan makhluk itu! Kyai itu hanya mampu menyarankan pak Karna untuk, setiap kali mendapat gangguan, segera membaca ayat-Kursi dari Al Quran. Seribu kali diulang-ulang, "membaca ayat yang panjang itu 1000 kali berarti tidak tidur semalaman!" Nasihat yang tidak masuk akal. Hal itulah yang membawa dia ke rumah kami.

Setelah persoalannya jelas, giliran saya haus memperkenalkan Pribadi yang mampu menolong pak Karna. Pembaca sudah tahu tentu. "Namanya Yesus Kristus!, tutur saya kepadanya. "Oh, iya, Dia masih hidup di sorga", kata pak Karna menimpali. "'Kan yang digambar itulah Dia?" tuturnya sambil menunjuk kepada satu gambar Yesus yang sedang berdoa di Taman Gethsemani. Maka menjadi lebih mudah menerangkannya kepada pak Karna.

Tetapi ada sedikit keraguan dalam diri saya. Hari ini adalah malam takbiran. Pak Karna dari golongan ismael, bahkan besok merayakan hari besar mereka! "Tidak cocok 'timing'nya untuk mengajak dia berdoa mengundang Yesus", pikir saya. Rasanya biarkan saja dulu demikian, suruh dia datang lagi bulan depan.

Namun Tuhan rupanya punya rancangan yang berbeda. Justru pada saat itu jin-jinnya mulai bermanifestasi. Pak Karna berseru menyatakan: "Pak Situmorang, kok langit-langit rumah bapak ini muter (berputar-putar maksudnya)?" Tentu saja saya sedikit tersinggung oleh kesenyampangan jin-jin itu, berani mempermainkan tamu saya di rumah ayng Yesus selalu diundang bersemayam! Ini sudah keterlaluan, sehingga saya berketetapan untuk menyelesaikan masalah itu segera.

Pada saat itu jugalah saya mengajak dia berdoa. Memohon pertolongan kepada Yesus Kristus. Menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Yesus Kristus. Meminta ampun akan dosa-dosa, serta bermohon supaya dibebaskan dari gangguan kuasa-kuasa Iblis! Tangan saya digerakkan pula untuk menumpangkan tangan ke atas kepalanya. Mengusir jin-jin itu keluar dari dirinya. Satu-per-satu nama dari enam jin itu saya sebutkan, lalu saya hardik pergi, tidak boleh kembali lagi. Selesai. Dan dia merasakan normal kembali!

Saya tidak mensyaratkan dia untuk menjadi Kristen, tetapi untuk selalu berandar keapda Yesus Kristus. Pak Karna meninggalkan rumah kami berbekal satu buku kecil Perjanjian Baru. Kesehatannya pulih setelah pelayanan itu! Namun malam hari itu masih ada sesuatu terjadi di rumah kami. Anak kami yang kedua, Tia, seorang wanita, kelas-2 SMP, pada tengah malam itu mendengar bunyi langkah-langkah sangat berat, berjalan dari ruang tamu, melalui kamar makan, masuk ke dapur, mengguncang-guncang rak piring di dapur. Serta berbagai aktivitas lainnya!

Puji Tuhan, anak-anak sudah semua mantap dalam bertuhan. Sebelumnya mereka sudah biasa melihat penanganan orang kesurupan. Bahkan sudah mengusir roh-roh jahat sendiri. Maka Tia segera mengerti bahwa jin-nya pak Karna sedang kebingungan, terkurung di dalam rumah kami. Bukankah saya hanya mengusirnya keluar dari tubuh pak Karna? Tidak mengusirnya keluar dari rumah! Maka Tia pun bertindak. Tanpa turun dari tempat tidurnya ia menengking pergi pribadi-pribadi jahat itu. Keluar dari rumah. Selesai. Hening! Begitu mudahnya, bukan?

Begitulah, l.k. delapan bulan kemudian saya masih sempat bertemu dengan pak Karna, yang karena kesibukan saya tidak sempat mem-follow-up pelayanan itu, mengingat tempatnya yang jauh di pedalaman Tangerang. Pak Karna sudah sehat, dan dia menyatakan membiasakan dirinya berdoa dan meminta dalam nama Yesus! Puji Tuhan, saya percaya pada ketikanya Tuhan akan menuntaskan 'penangkapan'Nya atas diri pak Karna!

<14> PAK PRISMA DENGAN 'DEMAM ABADINYA'

Ini adalah kasus terakhir yang akan kita tinjau, juga yang mutakhir. Inilah contoh kasus yang untuk dokter menjadi teka-teki yang tidak terjawab, sampai selesainya! Kasus ini menjadi salah satu indikator bahwa kita manusia tidak lebih dari 'ikan-ikan' dalam kolam, yang berpandangan sangat terbatas, seperti katak di bawah tempurung, sementara Tuhan dan Iblis memiliki pengertian yang jauh lebih maju, dan kekuasaan yang jauh lebih hebat! Hal ini telah disinggung dalam Buku: 'HIDUP SEHAT KARENA HIDUP BENAR", dalam perumpamaan tentang Ikan di Dalam Kolam.

Pak Prisma, yang baru diangkat jadi Penatua di suatu Gereja, entah apa sebabnya menderita demam tinggi selama beberapa minggu lamanya. Demamnya tidak mau turun, sehingga isterinya, yang adalah lulusan Akademi Perawat, mengantarkannya ke suatu Rumah Sakit Kristiani. Pemeriksaan medik tidak mampu menemukan sumber penyakitnya, sampai dia menjalani 35 hari demam, tiga puluh hari perawatan. Ketika itulah isterinya menoleh kepada Tuhan Yesus, lalu menilpon kami untuk melayani suaminya.

Seperti biasanya, langkah pertama adalah penginjilan, dan ajakan kepada pak Prisma untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya pribadi. Dia mau menyerahkan dirinya, bahkan membukakan berbagai masalah pribadi, yang sangat pribadi, di masa lalunya. Namun begitu terbukanya dia, sehingga dia membukakn semuanya di hadapan isterinya. Pelayanan pertama itu berakhir dengan baik. Dan semestinya kondisi penderita menunjukkan perbaikan, kalau dia sungguh-sungguh menyesali masa lalunya dan mau diperbaiki rohaninya oleh Tuhan Yesus.

Ajaibnya, kondisinya tetap begitu-begitu saja untuk empat/lima hari lagi, hal mana membuat isterinya bertambah khawatir dan menilpon kami lagi. Saya mengunjungi pak Prisma lagi di Rumah Sakit itu, mengajak dia berdoa penyangkalan untuk satu/dua kasus persekutuan dengan Iblis yang jauh lebih ringan dari yang terdahulu. Saya mau menganggap bahwa pelayanan bagi pak Prisma sudah selesai.

Pada saat itu juga Tuhan menggerakkan saya untuk menyarankan ibu Prisma, yang sebenarnya sudah mengundang Yesus Kristus masuk kedalam hatinya (dalam suatu Kebaktian yang saya pimpin) untuk memasuki pelayanan pribadi. "Temuilah isteri saya", ujar saya, "dan selesaikan masa lalu anda, seperti yang anda sudah saksikan, dilakukan oleh suami anda. Supaya keluarga kalian sungguh-sungguh di dalam pemeliharaan kasih Yesus Kristus".

Namun isterinya kelihatannya agak acuh, merasa dirinya sudah beres, sehingga tidak muncul di rumah kami, yang hanya 10 menit perjalanan jauhnya dari Rumah Sakait tempat pak Prisma dirawat.

Begitulah beberapa hari lagi berlalu, dan demamnya pak Prisma belum mereda, sehingga ketika isterinya menilpon lagi, saya sedikit mengeraskan sikap: "Tuhan menginginkan anda menyelesaikan masa lalu, kami menanti anda di rumah ini. Datanglah, jangan mengeraskan hati!"

Rupanya dia mengalah juga akhirnya, dan mendatangi isteri saya untuk beroleh pelayanan pribadi dan pelayanan pelepasan, yang lumayan beratnya. Selesai. Dia kembali ke rumahnya, dan keesokan harinya, infus pada suaminya sudah disuruh dilepaskan oleh dokter! Pak Prisma sudah melewati masa berbahayanya! Secara medik tidak pernah terungkap akar permasalahannya!

Tetapi Tuhan suka bekerja tuntas! Saya mengunjungi dia lagi, sehari setelah pencabutan infus, dan dengan bermodalkan satu informasi tertentu, saya melakukan lagi satu interview singkat. Gejala demamnya itu selalu meningkat pada saat senja hari. Maka saya minta dia mengingat-ingat lagi masa lalunya, pada saat-saat senja demikian, apa yang dia biasa lakukan di masa lalunya! Barangkali sesuatu kecemaran yang berhubungan dengan panasnya badan atau pemanasan badan?

Sebab saya mencurigai demamnya disebabkan bekerjanya suatu roh, yang dahulu berpuluh kali diundangnya, pada saat-saat senja hari! Puji Tuhan, dia diingatkan akan kecemaran itu: "Saya suka cuci mata", katanya, "dan sekaligus juga memanaskan badan dengan minuman keras!" Pengakuan jujur selalu memberi berkat tersendiri bagi manusia! Matanya memang sudah sulit membaca (kecemaran dari mata keranjang), namun pada pelayanan pertama sudah diakui dan Tuhan sudah kuduskan, sehingga segera dia lebih mampu membaca!

Sekarang masalah alkohol. Saya membacakan baginya Yes. 5: 22, Celakalah mereka yang menjadi jago minum, dan juara dalam mencampur minuman keras; ……, yang segera ditanggapinya: "Ah, saya memang jago mencampur minuman keras ….." Maka disanalah terjadi keinsyafan yang total baginya. Kami berdoa dan mengusir setan alkohol yang selama ini sudah merasuk dirinya, sampai mampu mengacaukan bagian otak yang mengendalikan panas tubuhnya, menghasilkan teka-teki demam yang tidak terpecahkan secara medik, namun terpecahkan secara rohaniah! Puji Tuhan.

Apa pengajaran bagi kita?

(1) Sekali lagi, kebenaran dari Roma 6: 12-13, 18-20 dibuktikan oleh kasus ini;
(2) Hai para tenaga medik, jangan engkau bersandar kepada pengertianmu sendiri <Ams. 3: 5> yang sangat terbatas itu;
(3) Seperti halnya kasus bapak M. Payung, yang meninggal karena kerabatnya tidak mau memeriksakan dirinya, kasus ini mendukung prinsip: kalau ada yang menderita di tengah keluarga, seharusnya seluruh keluarga memeriksakan dirinya di hadapan Tuhan, untuk beroleh koreksi dan lebih bagus lagi: beroleh pemulihan dalam hidupnya!

**** Saudara, sungguh banyak pengajaran yang dapat ditarik dari sekian banyak kasus yang telah disajikan. Sebenarnya baru sebagian saja dari pengajaran itu yang telah saya tuliskan. Ada baiknya anda sendiri menarik pengajaran-pengajaran lainnya, yang berguna bagi diri anda sendiri, demi pertumbuhan rohani anda. Selain dari pada itu, saya menyarankan agar anda banyak melakukan perawatan rohani bagi para penderita, supaya semakin dibukakan Tuhan kepada anda masalah-masalah yang lebih indah lagi.

Sekali lagi perkenankanlah saya mengingatkan setiap tenaga medik Kristiani: Jangan anda bersandar kepada pengertian anda sendiri <Ams. 3: 5>, jangan bersandar kepada pengertian medik saja, kemampuan ilmiah manusia sangat terbatas.

Di samping itu, Alkitab mewaspadakan kita; "Terkutuklah manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri <Yer. 17: 5-6>". Bertobatlah dari sikap yang terlalu mengandalkan ilmu pengetahuan! Berhentilah mengandalkan manusia! Andalkan Tuhan Yesus, berikut pengertian-pengertian yang datang dari padaNya, maka anda akan beroleh berkat-berkat yang luar biasa <Yer. 17: 7-8>, seperti yang penulis sudah alami! Seperti kesaksian-kesaksian yang sudah anda baca! Semuanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus, Juruselamat manusia!

Berkat dari Tuhan Yesus pasti menyertai anda, yang patuh!!