***************************************
OOH, PENUMPANGAN TANGAN
***************************************


Masa kini adalah hujan-penumpangan-tangan di zaman akhir. Kalau Gereja-gereja Tradisional tidak membolehkan sembarang orang menumpangkan tangannya, maka aliran Kristiani yang merebak di masa kini berbeda: semua orang, sampai kepada 'anak-anak-ingusan' dianjurkan melakukan penumpangan-tangan. Pertanyaan mendasar harus dilancarkan:

Mengertikah mereka hakekat-rohani penumpangan tangan ?


Apakah anda mengerti hakekat-rohani penumpangan tangan? Tanpa mengerti hakekat-rohani penumpangan tangan, bisa berbahaya! Sekurang-kurangnya anda menjadi seseorang yang tidak tahu urusan; seperti serombongan anka kecil yang bermain-main kerjaan. Menjadi Raja, padahal tidak mengerti hakekat (dan tanggung-jawab) seseorang Raja; kasihan!


1. HAKEKAT-ROHANI PENUMPANGAN TANGAN

Hakekat-rohani penumpangan-tangan diajarkan oleh Tuhan pada Ul.34:9:

<9>Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya...

Jelaslah, penumpangan-tangan mengakibatkan penularan-roh. Dalam hal Musa dan Yosua: roh-kebijaksanaan dialirkan atau ditularkan. Dari Musa kepada Yosua. Tetapi dalam peristiwa lainnya, apakah akan persis sama? Bacalah pengajaran Tuhan Yesus sendiri dalam Mat. 12:43-44:

<43>"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. <44> Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang kutinggalkan itu..."

Jelas sekali pengajaran Yesus dalam kedua ayat di atas: manusia adalah 'rumah', tempat hunian bagi roh-roh-jahat (dan roh-yang-baik, tentunya), dan roh-jahat (dan -baik) dapat keluar dan masuk ke dalam 'rumah'nya itu.

Maka sewaktu anda menerima penumpangan-tangan seseorang, bersiaplah tertular roh yang baik, sekaligus roh jahat dari orang itu. Jika si hamba Tuhan mengidap roh-pencuri, anda akan ketularan roh-pencuri. Di masa mendatang mungkin anda akan terangsang melakukan pencurian! Jika ia mengidap roh-kebencian, anda akan beroleh juga roh kebencian. Mungkin menjadi seorang pembenci orang lain; kasihan!

Prinsip penularan-roh inilha yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang Kristen memiliki bahasa-lidah, seusai menerima penumpangan-tangan oleh seorang 'hamba' Tuhan (jadinya: penularan roh-bahasa-lidah). Dengan 'karunia' bahasa-lidah yang diperolehnya (tidak diujinya seturut 1 Yoh. 4:1), serta merta ia menganggap diri penuh Roh Kudus (roh-anggap-diri-kudus), sementara pada kenyataannya, perilakunya tidak menampilkan buah Roh seperti yang dituliskan Rasul Paulus dalam Gal. 5:22-23! Sifat-sifatnya belum menampilkan manusia baru

Maaf kepada saudara-saudara yang demikian; bersama Rasul Paulus saya tidak percaya anda penuh Roh Kudus, jika perilaku anda masih manusia lama! Dan yang anda miliki tidak lebih adalah karunia(-bahasa-lidah)-palsu, diberikan oleh MTP (malaikat terang palsu; renungkanlah 2Kor. 11:13-15)!

Demikian pula terjadi dengan orang-orang yang 'kecanduan-penumpangan-tangan' oleh Gembala Sidang mereka. Juga tanpa mengerti hakekat-rohani penumpangan-tangan. Pikir mereka: "Oleh penumpangan-tangan saya beroleh berkat!" Saya pernah dipaksa seseorang; ia menarik tangan kanan saya, meletakkan tangan saya ke atas kepalanya, karena ia sangat menginginkan penumpangan-tangan; saya bersedih hati untuk dia!

Melalui acara urapan-mingguan melalui penumpangan-tangan, Iblis mudah campur tangan. Memasukkan roh-kebugaran-tubh (misalnya), sehingga orang yang beroleh penumpangan-tangan merasakan tubuhnya segar-bugar untuk beberapa hari. Maka pada Kebaktian di Minggu berikutnya, orang ini akan berebut mencari penumpangan-tangan. Dia disegarkan lagi (tubuhnya!) melalui penumpangan-tangan itu. Demikian selanjutnya, sehingga terbentuklah semacam kecanduan di dalam dirinya. Kecanduan 'penumpangan-tangan'; wah!

2. KARENA DISURUH TUHAN...

Bibel juga mengajarkan waktunya seseorang patut melakukan penumpangan-tangan. Bacalah Bil. 27:18;

<18> Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seseorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu ke atasnya..."

Oh, betapa rendah-hati Musa, hamba Tuhan itu; ia tidak senyampang melakuan penumpangan-tangan. Memang penumpangan-tangan yang sah pada waktu disuruh TUHAN!

Ooh, betapa angkuhnya (sebagian) orang Kristen di masa kini, mereka melakukan penumpangan-tangan tanpa suruhan TUHAN, bahkan, lebih buruk lagi, tanpa mengerti hakekat-rohani penumpangan-tangan!

Sikap tidak tahu diri demikian membawa risiko bagi orang lain, dan bagi diri sendiri! Ya, bagi diri sendiri; hal mana akan jelas pada bagian yang menyusul.

3. KITA JUGA DISURUH TUHAN(?!)

Mulailah Juru-penumpangan-tangan berkilah: "Tetapi kami juga disuruh TUHAN; tidak pernahkah saudara Situmorang merenungkan Mrk. 16:18? Banyak ayat lainnya yang menyuruh kita menumpangkan tangan..."

Juru-penumpangan-tangan itu tidak salah dalam mengutip ayat, namun mereka tidak teliti merenungkan ayat yang ditunjukkan. Mereka memahami Mrk. 16:18 seolah-olah tertulis sebagai berikut:

<18>"...dengan sesuka hatinya mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka sesuka hatinya minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; dengan sesuka hatinya mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Jika pemahaman terhadap Mrk. 16:18 di atas tepat, peganglah ular beracun sesuka hatimu. Anda tidak mau, bukan? Silahkan dengan sesuka hatimu. anda tidak mau, bukan? Silahkan dengan sesuka hatimu meminum racun... anda tidak mau melakukannya, bukan? Sesungguhnya pemahaman yang tertulis di atas keliru. Tidak ada kata-kata: dengan sesuka hati dalam Mrk. 16:18 itu! Maka ayat tadi harus dipahami secara:

<18>"... di bawah kendali Roh mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut (oleh pengaturan Roh), mereka tidak akan mendapatkan celaka; dengan bimbingan Roh mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Semuanya di bawah bimbingan Roh Tuhan; Halleluyes!

Demikianlah seharusnya hamba-hamba-Tuhan melaksanakan pelayanan bagi TUHAN, sebab kita semua hanyalah 'hamba-hamba-tidak-berguna'! . Bahkan ber-prakarsapun tidak dilakukan oleh seorang hamba Tuhan yang rendah hati.

Tetapi godaan ke-aku-an, juga godaan roh-haus-kesaktian, sulit dihindari oleh banyak hamba Tuhan, sehingga mereka membaca ayat-ayat itu seolah-olah dengan sesuka hati mereka dapat melakukannya. Kesesatan demikian kelihatannya remeh saja, namun membawa risiko besar dan berkepanjangan.

4. JANGAN TERBURU-BURU...

Seolah-olah Rasul Paulus sudah menampak akan munculnya penyalah-gunaan penumpangan-tangan pada dua puluh abad kemudian, maka ia mewaspadakan Timotius <1Tim.5:22>:

Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.

Rasul Paulus (luas dan dalam pemahaman rohaninya!) mengajar Timotius: jangan terburu-buru menumpangkan tangan... Jangan terburu-buru; pertimbangkan masak-masak apakah orang yang anda layani memerlukan penumpangan-tangan atau tidak.

Rasul itu juga memesankan: jangan terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain... Rupanya penumpangan-tangan membawa risiko si hamba Tuhan terbawa-bawa ke dalam dosa orang yang ditumpangi tangan (?) Dengan cara bagaimana? Tidak dapat lain, pastilah melalui penularan-roh-berbalik. Roh-jahat mungkin mengalir dari orang yang ditumpangi tangan kepada yang menumpangkan tangannya. Si hamba Tuhan berisiko, pada suatu waktu dipengaruhi oleh roh-jahat itu sehingga berperilaku buruk!

Saya bersyukur, Tuhan mendidik untuk rendah hati, sehingga saya tidak mau sembarangan melakukan penumpangan-tangan. Sangat jarang saya melakukannya, hanya kalau disuruh Tuhan.
Atau melalui pertimbangan yang matang, menurut kebutuhannya, sesuai pesan: "Jangan terburu-buru." Halelluyes!

Memang bangga-hati cukup menggoda, sehingga hamba-hamba Tuhan mudah tergerak untuk melakukan penumpangan-tangan. Ia merasa sebagai pemberi berkat kepada orang di depannya. Apalagi jika yang akan ditumpangi tangan adalah seseorang yang terpandang di tengah masyarakat.

Jangan terburu-buru juga menerima penumpangan-tangan; pada umumnya anda tidak mengenal sungguh hamba Tuhan yang anda hadapi. Anda tidak tahu barangkali ia baru saja berkelahi dan belum mengkuduskan dirinya. Maka roh-pertikaian sudah menanti untuk merasuki anda pada waktu penumpangan-tangan. Atau lebih buruk lagi, jika dia masih mengidap roh-zinah. Sebuah kasus penularan roh-zinah disampaikan di bawah ini.

KASUS PENULARANG ROH ZINAH saya mau sampaikan pada kesempatan ini. Seorang wanita mengalami pergumulan karena berhubungan mesra dengan seorang lain iman. Mereka sudah serius akan menikah, tetapi beda iman itu menjadi pemikiran dalam bagi si wanita. Maka wanita itu mencari dan menerima pelayanan dari seorang hamba Tuhan yang sudah kami kenal (karena untuk beberapa lamanya tinggal serumah dengan kami). Seusai memberi nasihat-nasihatnya, hamba Tuhan muda ini menumpangkan tangannya atas diri si wanita, sambil berdoa. Apa yang kemudian terjadi? Dua minggu setelah penumpangan tangan itu, justru si wanita kawin-lari dengan temannya yang lain iman itu! Bagaimana mungkin sampai hal itu terjadi?
Di belakang hari, hamba Tuhan muda itu meminta saya melayani pelepasan baginya, karena dia pernah berzinah dengan kakak-kandungnya (incest!). Suatu perzinahan berat. Maka tidak bisa lain, roh-zinah yang mengendap dalam diri si hamba Tuhan telah menular kepada si wanita, merangsang terjadinya perzinahan dengan kawan yang lain iman itu.


Sungguh saudara, saya bukan sedang berteori; kami mengamati banyak kasus-kasus penularan rohani yang demikian. Ikutilah kasus berikut...

KASUS PENYEMBAHAN PALSU. Seorang pemudi mengalami gangguan kejiwaan yang aneh, merepotkan orangtuanya. Bagaimana tidak merepotkan, jika tengah malam ia membangunkan ibunya. "Di sana sedang berlangsung penyembahan yang benar, Mama," ujarnya seraya memaksa ibunya untuk mengantarkan dia ke suatu persekutuan KWS, yang letaknya berjarak 35 km dari rumah mereka! Di tengah malam. Tuhan Yesus sungguh baik, pemudi ini dibawa oleh ibunya kepada kami untuk beroleh pelayanan-pelepasan. Ternyata urusannya adalah juga penumpangan-tangan yang berulangkali diterimanya dalam persekutuan tadi. Maka pemudi itu diberi pelayanan-pertobatan yang standard, lalu dituntun berdoa menyangkali serta menguduskan dirinya dari berbagai penumpangan-tangan di persekutuan KWS itu.
Hasilnya nyata: pemudi itu pulih pribadinya, dan dapat melakukan penyembahan secara benar; Halleluyes!

KASUS PRIBADI GOYAH dialami seorang pemuda, sehingga ia nyaris dipecat dari pekerjaannya. Pemuda ini datang dan, begitu berkenalan, terlihat sorot matanya yang tajam, seram, memiliki daya hypnotis. Bicaranyapun keras dan mengentak-entak. Pada perbincangan selanjutnya terungkaplah bahwa seorang hamba Tuhan, TS, pernah menumpangkan tangannya pada pemuda itu. Ketika saya tanyakan teman yang mendampingi pemuda itu, apakah TS berbicara mengentak-entak, temannya cepat mengiyakan.

Selain oleh TS, pemuda itu juga pernah ditumpangi tangan oleh hamba Tuhan NP, adik dari hamba Tuhan lain, FP, yang saya sudah kenal puluhan tahun. Saya mendapat keterangan bahwa NP selalu bersuara keras di dalam berkhotbah. Saya juga sudah mendengar bahwa FP melayani orang dengan teknik bentakan-bentakan: "Lihat mata saya!"
Suatu permainan hypnotisme. NP, adik FP itu pernah sepelayanan dengan abangnya FP. Saya telah dengar pula, si adik pernah ditumpangi tangan oleh FP.

Segeralah saya mengerti bahwa pemuda itu mengidap roh-keras-suara, penularan dari NP, juga roh-mengentak-entak, penularan dari TS, serta roh-hypnotisme, penularan-dua-tahap dari FP, yang dia kagumi juga!

Penanganan selanjutnya menjadi mudah. Pemuda itu saya layani secara pelayanan-pertobatan yang standard, dilanjutkan dengan pelayanan-pelepasan, yang terpaksa dilakukan dalam tiga tahap, diselingi oleh istirahat beberapa menit, karena suaranya yang membentak-bentak itu sungguh menguras tenaganya. (Minggu berikutnya ibu RT sampai mempertanyakan apa yang terjadi). Halleluyes, setelah pelayanan itu, si pemuda beroleh kembali pribadinya yang asli, bersuara wajar, tidak mengentak-entak, dan sorot matanya jauh lebih lembut!

5. KUDUSKAN DIRIMU

Sungguh, saudara; kami banyak melayani kasus-kasus penumpangan-tangan-liar yang tidak bertanggung-jawab. Oleh orang-orang yang sesungguhnya mengidap roh-jahat, namun merasa dirinya dipenuhi Roh Kudus. Korban-korban penumpangan-tangan demikian sudah banyak sekali:

** bahasa-lidah palsu, seperti diulas di atas;
** kesembuhan-ajaib palsu, karena beberapa waktu kemudian penyakit itu kambuh kembali; atau, jika tidak kambuh, kesembuhan itu dimanfaatkan bukan untuk kemuliaan Tuhan, melainkan untuk pemuas hawa nafsunya saja;
** gangguan kejiwaan stress, yang tidak jelas asal-usulnya, sehingga membingungkan orang-tua; dll.

Semua penumpangan-tangan yang anda terima sewaktu anda dibaptis-bayi atau -dewasa, sewaktu anda mengaku sidi, atau sewaktu penyerahan semasa bayi, sewaktu upacara pernikahan, sewaktu acara KKR, semuanya telah membuat anda ketularan roh-roh yang tidak baik.

Para orangtua yang mengerti urusan, jika bayi anda akan dibaptis, harus berdoa demi mengamankan si bayi, karena bayi sangat lemah, tidak mempunyai daya-penolakan roh-najis! (Doa anda jangan diketahui pejabat Gereja ybs., agar dia tidak tersinggung). Berdoalah dengan pokok-pokok berikut:

** mohon agar bayi itu dibungkus oleh kuasa Yesus;
** demi nama Yesus, enyahlah semua roh-najis yang mungkin akan menular; hanya roh-roh yang berasal dari Yesus saja boleh menulari si bayi.

Saudara-saudara yang sudah dewasa dalam iman, seharusnya anda berdoa-bungkus seperti di atas, untuk diri sendiri, agar tidak ketularan roh-roh-najis yang ditularkan melalui acara-acara gerejawi yang tidak bertanggung-jawab itu.

6. TOH YESUS MASIH MENUMPANGKAN TANGAN...

Sungguh sangat menyedihkan, bahwa umat Kristiani sibuk saling mencemari, melalui acara yang tidak dimengerti hakekatnya (penumpangan tangan). Banyak di antara kita yang tidak mampu mengamati bahwa Injil mengajarkan yang jauh lebih indah dan aman, tertulis dalam Luk. 24:50-53:

<50> Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai ke dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tanganNya dan memberkati mereka. <51> Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. <52> Mereka sujud menyembah kepadaNya, lalu mereka pulang ke Jerusalem...

Peristiwa apakah ini? Bukankah peristiwa penumpangan-tangan yang dilakukan oleh Yesus sendiri? Adakah Yesus menurunkan tangannya pada peristiwa itu? Tidak! Maka kalimat Injil ini bermakna: Yesus menumpangkan tanganNya atas diri para muridNya, dan tidak pernah menurunkan tangan yang mahasuci itu. Berarti: sampai sekarang Yesus masih menumpangkan tangan juga atas para murid di masa kini. Yesus Kristus terus menerus memberkati kita sekalian. Bukankah berkat Yesus yang sedemikian diteguhkan oleh Yoh. 17:20?

Maka tidak perlu kita mencari-cari penumpangan-tangan dari hamba-hamba-Tuhan! Ada jalan pintas, dan yang paling mudah: bermohon saja agar tangan Yesus yang mahasuci itu (bebas dari roh-roh-najis) diarahkan ke atas diri kita; beres!

Inilah ketikanya anda berdoa menguduskan kembali diri anda dari penularan roh-roh-najis melalui berbagai penumpangan-tangan yang pernah anda alami. Berdoalah sebagai berikut:

Tuhan Yesus Juruselamatku,
saya bermohon ampun, ya Tuhan Yesus, karena ketidakmengertian saya di masa lalu, sehingga saya asala menerima saja penumpangan-tangan dari orang(-orang) yang tidak saya ketahui benar kondisi rohaninya.
Tiliklah ya Tuhan, penumpangan-tangan yang pernah menjamah diriku, semasa saya bayi, semasa mengaku sidi, sewaktu dinikahkan, dan dalam KKR-KKR {abaikan kalimat mengenai penumpangan-tangan yang tidak menyentuh anda}.
Saya mohon agar diriku dikuduskan oleh darah Yesus. Demi nama Yesus Kristus, enyahlah semua roh-roh najis yang menular kepada diriku melalui penumpangan-tangan demikian! Semua roh-najis, tanpa kecuali, harus menyingkir dan semua kuasa Iblis dimusnahkan dari diriku. Saya dikuduskan oleh darah Yesus yang suci itu.
Saya bermohon, ya Yesus Kristus, kiranya tanganMu yang Mahasuci itu Engkau hempangkan ke atas diriku. Berkatilah saya, ya Tuhan Yesus, dengan berkat-berkat yang suci, dari diriMu sendiri; Halelluyes!
Demi nama Yesus Kristus, saya sudah berdoa; AMIN.



--o0o--