YESUS 'LEOMER'

 

 

1. DALAM UCAPAN ADA KUASA (?)

Mazmur pasal-8 mengajarkan hal-hal yang hebat tentang manusia. Ajaibnya, bukan hanya tentang orang dewasa, tetapi juga tentang bayi-bayi! Mzm.8:2-3 mencatat:

[2] Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya namaMu di seluruh bumi! KeagunganMu yang mengatasi langit dinyanyikan. [3] Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah kauletakkan dasar kekuatan karena lawanMu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

Ada perkataan 'lawanMu', lawanNya Tuhan. Siapakah musuh TUHAN? Bukan manusia, melainkan Iblislah musuh TUHAN. Lalu anak kalimat 'untuk membungkamkan musuh dan pendendam' menunjukkan bahwa Iblis (musuh dan pendendam itu) harus dibungkam. Dengan apa Iblis dibungkamkan? Tidak dapat tidak, harus dengan kekuatan atau kuasa TUHAN sendiri. Mana mampu kuasa manusia membungkamkan Iblis.

Kuasa Tuhan itu telah ditempatkan (dan siap bekerja) {di dalam Alkitab berbahasa Inggris : 'Thou ordained', artinya TUHAN telah tahbiskan} dari mulut bayi-bayi. Manakah kuasa itu? Dari mulut-bayi-bayi; apakah yang dapat dikeluarkan untuk membungkamkan Iblis? Air liur? Air liur tidak memiliki kuasa apa-apa. Yang benar adalah suara! Suara adalah dasar- kekuatan ! Belum merupakan kekuatan yang sungguh, baru 'dasar' untuk suatu kekuatan.

Jika demikian, manakah 'kekuatan' atau kuasa Tuhan yang mampu membungkamkan Iblis, lawan dari Tuhan itu? Dalam Firman, tiada lain! Firman (ucapan, perintah) TUHAN mampu membungkamkan Iblis. Apakah bicara-nya manusia memiliki kekuatan pula ? Jika benar, maka benar pulalah yang diutarakan dalam Mzm.8:2 tadi : dalam mulut bayi telah TUHAN tahbiskan dasar-kekuatan yang mampu membungkamkan Iblis!

Jika Mazmur pasal-8 tidak gamblang menjelaskan kuasa yang dimaksudkan, beruntunglah kita, karena memiliki Yesus Kristus, Guru Agung kita. Yesus mengemukakan kuasa mana yang dasarnya sudah ditahbiskan di dalam mulut bayi-bayi, dalam Mat.12:37:

Karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.

UCAPAN...; di dalamnya terdapat kuasa yang luar biasa, yang banyak tidak mengerti oleh orang Kristen, sehingga tidak banyak orang Kristen yang memanfaatkan Kuasa dalam ucapan itu. Beruntunglah kita yang berbahasa Indonesia, karena bahasa ini memberi tingkat-tingkat keluhuran ucapan, diikuti oleh tingkatan kekuasaan masing-masing:

** TUHAN berfirman
** Raja bersabda
** Umat mengucapkan

Lihatlah, saudara, UCAPAN TUHAN (namanya: Firman), berdampak sangat luas; dapat merobah jagat-raya. Sebab TUHANlah pemilik dan penguasa jagat-raya dan KuasaNya telah ditempatkanNya ke dalam FirmanNya, sehingga "...firmanKu yang keluar dari mulutKu; ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,...";begitu rekam direkam oleh Yes.55:11.

Lihat pula, saudara, UCAPAN RAJA (namanya: sabda), juga berdampak luas, mempengaruhi seluruh wilayah yang diperintah Raja itu. Sebab Sabda Raja ditopang oleh segenap kekuasaan Raja, didukung oleh bala-tentara serta perangkat pemerintahan lainnya. Apa saja yang diucapkan oleh Raja, tentang wilayah dan rakyat di bawah pemerintahannya, harus terjadi. Raja tidak mungkin berbicara sia-sia. Jika perintahnya sia-sia, bukanlah ia seorang Raja.

Dan tidak kalah pentingnya, saudara, UCAPAN UMAT, yang anda dan saya keluarkan (namanya: Ucapan), memiki kuasa pula, berdampak atas diri sendiri dan keturunan. Mengapa memilki kuasa? Karena TUHAN telah mentahbiskan suara ke dalam mulut bayi-bayi sehingga memilki dasar-kekuatan untuk membungkamkan musuh (Iblis!). Maka suara dari mulut orang yang dewasa-rohani(!) memiliki dasar kekuatan dari atau kuasa untuk sungguh-sungguh membungkam musuh. Jadi penting sekali bagi anda dan saya untuk menggunakan suara (ucapan atau pembicaraan!) secara berdaya-guna, tidak ceroboh, sebab mungkin mencelakakan diri sendiri, jika salah berbicara.

Banyak orang Kristen yang tidak menyadari kebenaran yang satu ini; banyak yang mengutuki diri sendiri, misalnya dengan ucapan: "Bodoh sekali saya...!" Atau dalam bentuk ucapan kutuk lainnya. Maka Iblis mendengar setiap pembicaraan orang, akan mencatatnya dan pada waktu yang dipilihnya akan mendakwakan hal itu di hadapan TUHAN, meminta izin untuk menjadikan ucapan orang itu, "Bodoh sekali saya...", menjadi kenyataan!

Orang Kristen lainnya, mungkin mengutuki keturunannya. Misalnya dengan ucapan: "Dasar anak sialan!" Akan ada ketikanya anak yang kena kutuk itu beroleh kesialan, akibat dakwaan dan gocohan Iblis atas kutuk yang telah dijatuhkan orangtuanya. Alangkah indahnya jika setiap orang Kristen banyak-banyak memberkati keturunannya (serta memberkati orang-orang lain!).

Anehnya saudara, kebenaran tentang 'ucapan' ini, yang direkam di dalam Alkitab, justru paling banyak dimanfaatkan oleh antiKristus, jin-jin Islam. Banyak orang Kristen (di sekolah, di tempat pekerjaan, atau dalam pergaulan lain), dipancing untuk mengucapkan kalimat syahadat, ikrar kepercayaan produk jin Islam. Maka ucapan itu, yang menyangkali ke-Tuhan-an Yesus Kristus, sudah berarti bahwa orang Kristen itu menyangkali Tuhannya, sehingga setelah proses dakwaan dan pancingan yang menyusul, si orang Kristen mungkin menjadi seorang yang murtad, dengan akibat akhir yang tragis: kehilangan keselamatannya. Wai.

Pembaca yang terkasih, Raja Daud memiliki juga keinsyafan akan dasyatnya kuasa dalam ucapan manusia (kuasa yang sudah ditahbiskan Tuhan), sehingga dituliskannya dalam Mzm.141:1-3:

[1] Ya, TUHAN, aku berseru {ucapan; bukan? Pen.} KepadaMu, datanglah segera kepadaKu, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepadaMu. [2] Biarlah doaku bagiMu adalah seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan koraban pada waktu petang. [3] Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

Begitu pentingnya ucapan manusia, namun begitu cerobohnya manusia, serta begitu sulitnya mengendalikan pembicaraan, semuanya itu diinsyafi oleh Raja Daud, sehingga ia memohon kepada TUHAN agar Tuhan sendiri mengawasi mulutnya, Yang menjaga bibirnya agar tidak salah berbicara.

Inilah ketikanya bagi anda, pembaca yang ingin memperbaiki kehidupannya melalui perbaikan-perbaikan ucapan, memanjatkan doa kepada Tuhan Yesus Kristus mengendalikan alat-alat bicara anda. Ucapkanlah dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan:

Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku,

Selaku Yang Mahakuasa dan Mahahadir, tentu Engkau mengetahui betapa banyaknya saya mengucapkan kata sia-sia di masa laluku. Saya bermohon ampun untuk semua kesia-siaan itu, ya Tuhan. Saya juga bermohon ampun untuk kecerobohan bicaraku di masa lalu.

Demi nama Yesus Kristus, saya membatalkan semua ucapan kutuk yang pernah terlontar dari mulutku; kutuk terhadap diri sendiri, maupun terhadap saudara dan kerabat, bahkan kutuk terhadap orang lain, semuanya saya batalkan, demi nama Yesus Kristus, Juruselamat saya. Biarlah semua kutuk itu berganti menjadi berkat bagi mereka, ya Tuhan. Mohon kedaulatan Tuhan Yesus bekerja untuk merobah kutuk itu menjadi berkat, karena hati sayapun ingin berubah, menjadi hati yang memberkati.

Demi nama Yesus Kristus, saya bermohon agar setiap alat-bicara saya, mulut, bibir, lidah, tenggorokan dan pita suarapun, dikuduskan oleh kuasa Yesus; enyahlah semua roh-najis yang sempat mendekam di sana, supaya alat-alat-bicaraku di masa depan saya gunakan untuk memberkati saja, seraya memuliakan Tuhan Yesus.

Selanjutnya, seperti Raja Daud, ya Tuhan, saya juga bermohon kepada Yesus Kristus, agar mengendalikan semua alat-alat-bicara saya, agar semuanya menampilkan kuasa Yesus, serta menghasilkan hal-hal yang memuliakan Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku pribadi; AMIN.

PEMBACA YANG TERKASIH, saya ucapkan "Selamat!" kepada setiap anda yang telah rendah-hati memanjatkan doa yang tadi. Percayalah, permohonan yang tulus dari hati anda, akan dikabulkan oleh Tuhan Yesus, karena yang kita minta bukanlah semata-mata bagi keuntungan diri sendiri, tetapi juga bagi keuntungan teman-teman serta bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus. Sekedar kesaksian tentang kebaikan hati Tuhan Yesus, ikutilah peristiwa berikut.

SAYA DUDUK DI KELAS VI S.D. ketika terjadi saya bertikai dengan adik perempuan yang belum sekolah (berumur hampir 6-tahun). Entah bagaimana, emosi saya meningkat tinggi, lalu tangan kanan saya meluncur menempeleng pipinya dengan keras. Dalam tempo beberapa detik, pipinya menjadi merah dan bekas jari saya terlihat di sana. Melihat dampak tempeleng itu, segera ketakutan mengusai saya, tetapi indahnya tuntunan Tuhan, saya digerakkanNya masuk ke dalam kamar, bersembunyi, lalu berdoa, memohon kepada Tuhan: " Tolong ya Tuhan, jangan biarkan tanganku ini mencederai seorangpun di masa mendatang!"

Permohonan anak kecil itu, dalam ketulusan hati telah didengar, dipegang dan dijadikan kenyataan oleh Tuhan! Sampai sekarang ( berusia 57-tahun(1998)), saya tidak pernah mencederai seorang manusiapun! Anak dan isteri tidak pernah terkena tangan saya, tidak juga orang-orang lain, kendati saya memasuki dunia militer, gemar bermain dengan senjata-api, banyak berburu di hutan. Sesungguhnya Tuhan Yesus Mahabaik, ia sangat perduli akan pertolongan seseorang.

Para pembaca yang belum sempat berdoa, saya sarankan agar anda kembali ke halaman doa di mukan; panjatkanlah doa yang tertulis di sana, sebab doa sederhana di atas, di dalam ketulusan hati, dapat membawa perubahan yang ajaib di masa depan anda. Seperti yang telah saya nikmati.

---o0o---

2. YESUS BERBICARA 'LEOMER'

Izinkanlah saya memulai Bab ini dengan suatu Kisah dari negeri yang sangat jauh, entah di mana, entah bilamana:

Seorang Raja yang bijaksana memanggil seorang pelukis terkenal di istana, lalu meminta pelukis itu melukiskan seekor naga bagi raja. Gembira sekali dapat melayani raja, pelukis itu cepat menjawab: "Tentu hamba akan melukisnya, Tuanku." Raja bertanya kepadanya: "Tetapi, pernahkah engkau melihat seekor naga?" Karena pelukis itu belum pernah melihat seekor naga, Raja menasihati dia: "Usahakanlah lebih dahulu melihat seekor naga, baru engkau lukiskan."

Pelukis itu tahu bahwa naga hanyalah tokoh dongeng belaka, tokoh yang sangat jahat, namun tidak pernah ada, sehingga dia merenung-renungkan apa yang sesungguhnya makna titah Raja itu. Pikirnya: "Raja tentu bermaksud agar aku mencari dan menemukan dahulu seseorang yang sangat jahat, sejahat naga." Maka ia mengunjungi penjara demi penjara, sampai ia bertemu dengan seorang pembunuh yang sangat sadis. Tatapan matanya saja sudah membuat pelukis itu bergidik karena seramnya.

Pelukis itu melapor kepada Raja: "Hamba telah melihat naga, dan siap melukisnya." Tetapi Raja masih bertanya: "Apakah naga itu menarik hatimu?" "Tidak" jawab pelukis itu. Raja tahu bahwa melukis obyek lukisan yang tidak menarik hati, apalagi yang menyeramkan, akan menghasilkan lukisan yang gagal! Maka sabda Raja: "Pergilah lagi dan temukan dahulu naga yang menarik hatimu, bukan yang menakutkan kamu!"

Terpaksalah pelukis itu mengembara mencari tokoh yang dimaksud, sambil melakukan perenungan yang dalam diselingi oleh perbincangan dengan berbagai tokoh yang bijaksana. Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun barulah pelukis itu berani menghadap Raja lagi, lalu berkata : "Hamba telah menemukan naga yang Tuanku maksudkan. Dia menarik hati hamba, sebab dia ada di dalam hati hamba sendiri. Kejahatan di dalam hati hamba setara dengan kejahatan naga itu. Inilah Tuan, hamba sudah melukisnya." Maka potret-dirinya diserahkan si pelukis kepada Raja. Baru usai tugasnya.

SABDA RAJA BERDAMPAK LUAS DAN DALAM! Untuk memahami satu sabda terkadang dituntut perenungan yang mendalam, lama dan melelahkan. Adakalanya kedalaman perenungan itupun berlapis-lapis, sebagaimana dialami oleh si pelukis. Pengertian 'naga' yang paling dangkal adalah binatang-dongeng. Pada tingkatan yang lebih dalam, 'naga' bermakna sifat-jahat pada manusia. Namun yang dimaksud oleh raja tadi adalah sifat jahat pada manusia yang disayangi si pelukis!! Agar dapat dilukis dengan bagus. Maka berhasillah si pelukis memuaskan hati rajanya. Dengan demikian, si pelukis telah menjadi hamba yang berharga di mata raja, Tuannya.

Pembaca yang terkasih, apa yang dimaksudkan oleh raja, itulah yang terpenting. Boleh saja pikiran raja agak menyimpang dari pikiran masyarakat umum (masakan naga, binatang besar itu, berada di dalam hati kita?)! Boleh saja, sebab dia raja, maka kita harus menyesuaikan pemikiran kita dengan pikiran Raja. (Begitu pula dengan RajaYesus, apakah anda sudah berusaha menyesuaikan pikiran anda dengan RajaYesus?) Raja adalah penguasa, sabda rajapun mengandung kuasa! Akibat kuasa itulah si pelukis harus berlelah-lelah bertahun-tahun, demi melayani rajanya sebaik-baiknya!

Hai, para saudara, (yang mengaku) hamba Raja Yesus, sudahkah anda melayani Beliau seperti melayani seorang raja?

Nah, jika ucapan raja dunia tadi harus ditelusuri pada kedalaman yang berlapis-lapis, apalagi Firman dari Yesus Kristus, Pencipta Jagat-raya, Raja di atas segala raja!! Sudahkah anda menginsyafi hal ini? Lakukanlah perenungan yang dalam, yang lama, yang berulang-ulang terhdap FirmanYesus. Dan layanilah Tuhan Yesus menurut norma dan kedalaman renungan itu. Begitulah caranya kita memuaskan hati Yesus, Raja kita. Dan kita menjadi hamba Tuhan yang benar, yang berharga di mata Yesus Kristus.

Sungguh, saudara, saya membaca dan merenungkan firman-firman Yesus dalam kekempat Injil berpuluh-puluh kali, sementara bagian-bagian Alkitab lainnya sebanyak satu-dua kali saja! Di dalam perenungan yang puluhan kali itu, saya dituntun oleh Roh Yesus sendiri semakin hari semakin dalam. Ini sesuai dengan janji Yesus pada Yoh.16:13; Roh Kebenaran akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran. Maka kebenaran yang diperoleh dari buku-buku Tafsir, hasil pemikiran manusia pada zaman tertentu, sesungguhnya tidak memadai untuk melayani Yesus pada zaman anda hidup.

Harus Roh Yesus sendiri yang menuntun hamba-hambaNya sampai kepada kedalaman (kebenaran) yang dikehendaki oleh Raja Yesus. Maka saya dapat melayani Tuhan Yesus pada kedalaman yang dikehendakiNya. Menjadi hamba Tuhan yang sungguh. Contoh perenungan yang berlapis-lapis demikian sudah saya sajikan dalam buku kecil 'DOMBA YANG BERBAHAGIA'.

Wajar sekali jika firmanYesus berlapislapis kedalaman-maknanya, karena Dia adalah Raja atas segala raja, pemilik dan penguasa jagat-raya, sementara saya hanyalah hambaNya yang tidak berguna [Luk.17:10]! Dan saya sangat kuatir, sebagian besar Guru-guru Kristiani melakukan hal yang sebaliknya. Mempelajari bagian-bagian dari Alkitab berpuluh kali, sementara firmanYesus hanya dipelajari sekilas saja. Hal ini boleh nampak dari eksperimen berikut (jika anda berkenan mencobanya).

Sekedar contoh, jika anda seorang kordinator persekutuan Doa, mintalah seorang pengkhotabah menyampaikan Thema tentang 'KASIH', atau tentang 'IMAN", lalu perhatikanlah, apakah ia menyampaikannya berangkat dari firmanYesus dari Injil yang empat, ataukah dari bagian lain!? Nampaklah murid siapa si pengkhotbah itu.

HAI PARA GURU KRISTIANI, jika anda mengakui bahwa Yesus adalah Firman yang hidup, bukankah selayaknya anda menyediakan waktu yang lebih banyak lagi untuk merenungkan FirmanNya, setara dengan waktu yang dihabiskan oleh si-pelukis-naga itu? Jika tidak, maka si-pelukis-naga jauh lebih setia terhadap rajanya dibandingkan dengan kesetiaan anda kepada Raja Yesus, yang (sedianya) anda akui sebagai Tuhan dan Juruselamat! Apakah anda menganggap Raja Yesus setara dengan Raja Daud, yang sudah mangkat? Atau menganggap Yesus Kristus setara dengan para Rasul saja, yang sudah wafat? Kiranya Tuhan Yesus mengampuni anda untuk pelecehan demikian!

Bagian-bagian mendatang memberi kesempatan kepada anda untuk mengoreksi sikap terhadap Raja Yesus itu. Lihatlah, misalnya, rekaman pada Yoh.7:46:

[45] Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka" "Mengapa kamu tidak membawaNya?" {tidak membawa Yesus; Penulis}. [46] Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" [47] Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: " Adakah kamu juga disesatkan ?...

Hai, para guru Kristiani, apakah setelah membaca atau mempelajari firman-firman Yesus satu kali anda segera berkomentar: "Ya, saya sudah mengerti!" Atau setelah usai membaca buku tafsir keempat Injil, anda sudah menganggap diri tammat belajar selaku murid Yesus? Sekian saja? Maka lebih bijaklah orang-orang purbakala yang mengatakan tentang Yesus: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti itu!"

Yah, saudara, manusia purba itu lebih bijak daripada anda yang mengaku guru kristiani, yang mengaku sarjana! Rupanya anda belum mengenal luas dan dalamnya firman-firman Yesus itu! Luas, dalam dan indah, begitulah selalu ucapan-ucapanNya Yesus, sehingga Alkitab berbahasa Ibrani (ditulis di zaman purbakala!) selalu menggunakan istilah khusus untuk setiap kali Yesus berbicara. Yesus 'leomer': "....."; begitu selalu pembicaraan Yesus dikutip. 'Leomer' mengandung arti berbicaradengansangatindah...!

Apakah anda melihat bahwa 'leomer'Nya Yesus mengandung kuasa pula? Begitu indahnya, berwibawa dan begitu memukaunya, sehingga para 'Satpam' yang diutus oleh orang-orang Farisi dan Imam-imam kepala lupa akan tugas mereka mengangkap Yesus!

Kandungan kuasa dalam 'leomer'nya Yesus itu terekam juga dalam Mat.7:28-29, kali ini sampai memukau rombongan yang lain:

[28] Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan itu takjublah orang banyak mendengar pengajranNya, [29] Sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa..., begitu catatan Alkitab tentang bicaranya Yesus. Dan orang takjub mendengar pengajaranNya! Memang sisi lain dari 'leomer' adalah memerintah, atau mengandung kuasa. Maka, tiap kali Yesus 'leomer', berarti Yesus berbicaradengansangatindahpenuhkuasa, sehingga mau-tidak-mau para pendengarnya (kecuali Iblis) akan terpukau, bahkan mematuhi Dia. Apakah anda sudah termasuk golongan yang demikian, memuliakan Yesus, saudara? Atau masuk golongan lainnya?

PARA GURU KRISTIANI YANG SAYA KASIHI, jika anda mengaku sebagai orang Kristen (Christian = the disciple of Christ; atau murid Yesus), selayaknyalah anda tampil seeprti Yesus, mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.... Ataukah anda sudah puas memiliki status Ahli Taurat modern?

Maka, selaku orang Kristen (disciple of Christ), muridnya Yesus-yang-selalu-'leomer', bukankah itu berarti anda juga harus belajar 'leomer'? Berbicarasangatindahpenuhkuasa-kah cara berbicara anda? Atau sekedar beradu bersitegang tenggorokankah? Bertobatlah dengan cara bicara manusia-lama anda, hai para hamba Gereja dan Pengkhotbah. Belajarlah 'leomer', begitulah seharusnya para murid Yesus kristus!

---o0o---

3. LUAS DAN DALAM DAMPAK 'LEOMER'NYA YESUS

Sebulan sebelum acara Kebakitan ucapan Syukur di rumah seorang kerabat, boru Situmorang, saya sudah dipesan untuk menyampaikan renunngan firman tuhan. Dalam waktu senggang yang sedikit, berminggu-minggu saya sudah memikirkan bahan renungan yang akan saya sampaikan di sana. Agak sulit memang, karena namanya saja ucapan syukur, tetapi faktanya adalah acara penghiburan, sehubungan dengan meninggalnya sang suami beberapa waktu sebelumnya (dalam kecelakaan pesawat terbang yang jatuh).

Sampai pada tanggal yang ditentukan saya belum beroleh kepastian bahan renungan yang harus disampaikan. Namun untuk saya, hal itu berarti Tuhan sedang mengambil alih urusan, dan akan menyusupkan renunganNya ke dalam pikiran saya. Maka sambil mengendarai sendiri mobi lkami, di sepanjang perjalanan menuju tempat Kebakitan berlangsung, saya terus-menerus mengontak Sorga, bertanya kepada Tuhan Yesus, renungan yang mana yang harus saya sampaikan nanti. Setelah dekat ke rumah yang dituju, hanya gagasan ini disampaikan oleh Sorga: "...tentang anak perempuan yang mati, dibangkitkan oleh Yesus..." Itu saja. Bagaimana detail yang harus saya sampaikan, belum disusupkan ke dalam pikiran saya. Maka saya mengerti, bahwa pada saat renungan nanti, Roh Yesus yang akan menyelusupkan kalimat-kalimat hikmat yang harus saya sampaikan.

Tiba di rumah kerabat itu, sambil menantikan kebakitan dimulai saya sempat mencari perikope yang Tuhan maksudkan. Ketemu. Matius 9:18-26 mencatat peristiwa itu. Manfaatkanlah sedikit waktu anda, bacalah perikope itu....

Sambil menantikan saatnya penyampaian firman, saya terkenang kembali, betapa repotnya keluarga ini pada hari setelah kecelakaan , sewaktu mereka berangkat dari Jakarta menuju Medan, untuk menjemput jenazah kepala keluarga itu serta memakamkannya d ikampung-halaman. Saya teringat, betapa mereka masih mencari-cari jas almarhum (sementara pikiran sehat menyatakan: "Belum tentu mayatnya dapat dikenali, "Sebab pesawat yang ditumpangi itu jatuh meledak berkeping-keping). Repot pula mencari-cari sepatu, sementara akal-sehat menukas: "Apakah mayat itu membutuhkan sepatu nantinya? Di Medan sajalah dicarikan sepatu, jika mayat sudah pasti ditemukan." Memang sungguh merepotkan urusan orang meninggal; dan lebih repot lagi nantinya urusan-urusan Adat Batak, yang sesungguhnya berangkat dari Animisme.

Tiba waktunya untuk renungan, maka setelah sekilas meliput seluruh perikope mat.9:18-26, saya memfokuskan renungan pada ayat-ayat berikut:

[18] Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata : "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup...[23] Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, [24] berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka mentertawakan Dia. [25] Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. [26] Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

Di tengah renungan itulah saya tergerak untuk memeriksa rohani keluarga almarhum. Pada saat itu saya bertanya langsung kepada seorang anak dari almarhum : "Hei, Tony, ompung tahu (saya berstatus 'kakek' baginya) bahwa kamu adalah pengikut Yesus. Maka sesuai dengan ayat-ayat yang kita baca barusan, sedang apakah bapa, ayahmu? Belum dapat ia menjawab dengan tegas, maka saya menoleh kepada ibunya, disampingnya: "Hei, mama Niko, sedang apakah suamimu, bapa Niko?" Jawabannya sudah meninggal, "terdengar, tetapi segera saya potong: "Itu kata manusia, tetapi apakah kata Yesus, sedang apakah papa Niko sekarang?"

Barulah si isteri, mama Niko (dia seorang Kristen yang sudah bertobat) melihat terang kebenaran Kristus, sehingga dia mampu menjawab: "Sedang tidur!" 'Leomer'Nya Yesus diraihnya. "Puji Tuhan" lanjut saya, papa Niko sedang tidur, begitulah kata Yesus dan selaku pengikut Yesus, makah kita mengaminkannya?" Keluarga itu dapat menerimanya.

"Jika kita mengaminkan bahwa Papa Niko sedang tidur, bukankah itu berarti dia akan bangkit?" Semua hadirin terdiam! "Bukankah itu berarti kita akan bertemu lagi pada waktunya?" Semakin hening dan semakin lancar aliran kalimat-kalimat hikmat.

"Nah, kita semua mengaminkan bahwa papa Niko sedang tidur; maka perlukah baginya jas, sepatu, dan segala pakaian pesta itu? Bukankah selayaknya pakaian tidur yang sederhana saja kita kenakan baginya? Semakin hening seolah-olah terpukau seluruh hadirin.

"Dan apa gunanya kacamata dan Alkitab yang dimasukkan ke dalam peti-mati, terlihat pada kebiasaan sebagian orang Batak? Semua itu tidak dibutuhkan para almarhum(ah), sebab mereka sedang tidur! Cukuplah kami, yang terkecoh oleh Iblis, pada tahun 1976 ,telah mengizinkan para kerabat memasukkan kacamata dan Bibel ke dalam peti-mati ayah kami! Padahal beliau tidak akan membaca apa-apa di dalam kuburnya. Kebiasaan buruk, memasukkan Bibel ke dalam peti-mati, hanyalah hasil tipu daya busuk si Iblis, untuk melenyapkan Bibel dari bangsa Batak. Untuk menyeret bangsa Batak kembali kepada agama Batak, agama Animisme. Kembali kepada Penyembahan berhala, sejalan dengan habisnya Bibel di Tanah Batak!" Benar-benar hadirin terpukau.

Saya masih melanjutkan: "Jika kita benar-benar mengaminkan bahwa papa Niko dan kerabat-kerabat kita yang telah almarhum itu sedang tidur, maka sebagaimana Yesus mengusir peniup seruling itu, seperti itulah kita menyingkirkan 'Koor-andung-andung' (orang bayaran untuk meratapi orang mati) dari acara kematian di tengah-tengah kita. Singkirkan pula gondang dan ogung, serta segala ulos yang berasal dari penyembahan berhala itu (Bacalah tulisan singkat: "ULOS DI TENGAH ADAT BATAK"). Kita semua adalah pengikut Yesus Kristus, yang mengaminkan bahwa para kerabat kita hanyalah tidur, tidak membutuhkan hingar-bingar upacara keamtian Animistis itu. Kekejian di hadapan Bapa Sorgawi, Yang Mahakudus!"

Renungan yang saya sampaikan berakhir, semua seperti terpukau, tiada pertanyaan. Seusai Ibadahpun tiada sanggahan, jangankan perbantahan....Sungguh ajaib 'leomer'nya Yesus Kristus!

Pembaca yang terkasih, sesungguhnya pengalaman seperti di atas berulang-ulang kali saya nikamti. Menyampaikan 'leomer'nya Yesus adalah suatu sukacita tersendiri. Tidak serupa dengan sukacita yang diberikan dunia. Karena kuasa yang demikian memukau, hadirin hanya mampu berkomentar di belakang. Di kemudian hari. "Sesat!" "Ekstrim!" "Saksi Yahovah!" "Kharismatik!" Begitulah mereka mencaci-maki saya. Gemanya saja, tidak langsung terdengar. Saya berbahagia, bersama Mat.5:11! Bahkan saya sungguh berbahagia, oleh ejekan : " 'Sok mengaku murid Yesus dia, apa hanya dia sendiri yang murid Yesus!?" Jawaban saya bagi saudara itu sederhana : "Mari, supaya jangan saya sendiri yang menjadi murid Yesus, belajarlah 'leomer'!"

---o0o---

4. BERLAPIS-LAPIS KEDALAMAN 'LEOMER' NYA YESUS

Ada banyak contoh yang dapat saya kemukakan untuk menunjukkan betapa berlapis-lapis kedalaman-pemahaman firmanyesus. kendati kelihatannnya sederhana. Pada kedalaman mana anda dapat memahami firmanNya tergantung pada keakraban persekutuan anda dengan Yesus Kristus, Guru Mahaagung (jika anda mengakuinya). Pemahaman yang paling dangkal tentunya dimiliki oleh mereka yang Kristen-Kartu-Tanda-Penduduk saja, sehingga mereka tidak menikmati pengajaran langsung dari Tuhan Yesus.

Untuk kali ini, kita mengambil contoh pendalaman firman dari Mat.11:28-30. ayat-ayat yang sangat terkenal, yang seyogyanyalah menjadi ayat-hefalan bagi pengikut Yesus:

Mat.11:28"...Marilah kepadaKu , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. [29] Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. [30] Sebab kuk yang Kupasang itu enak. dan bebanKupun ringan."

Pemahaman yang paling dangkal tentang ayat-ayat ini saya miliki ketika belum 'berguru' kepada Yesus Kristus. Rasanya kebanyakan orang Kristen memahaminya sedalam ini:

Oh, ada ajakan dari Yesus bagi orang Kristen yang bergumul. Tuhan Yesus berjanji akan menolong saya lepas dari pergumulan ini, asalkan saya datang kepadaNya mengadukan kesulitan-kesulitan saya. Puji Tuhan, beruntung saya mengenal Yesus!

Pemahaman yang tidak salah, namun dangkal sekali. Tidak sampai kepada pemahaman yang penting; pergaulan karib dengan Yesus, bahkan lebih karib lagi, seperti yang akan kita lihat nanti.

4.1. DUA LAPIS KEDALAMAN PEMAHAMAN AYAT-28

"...Marilah kepadaKu , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu..." Cepat sekali seorang penganut Alkitab melihat kesempatan meraih keuntungan. Hati yang demikian segera terfokus kepada anak-kalimat Aku akan memberi kelegaan kepadamu..." Ini janji berkat; berkat segera diraih! Yang sisanya tidak usah dipertimbangkan lagi. Sungguh...: habis manis sepah dibuang. Padahal ada banyak perkara masih harus direnungkan di sana!

Apakah makna MARILAH....? Jangan diam-diam saja di ditu. Ambil langkah mendekat kepada Tuhan Yesus. Tinggalkan statusmu yang lama, yang (mungkin) tidak perduli akan Tuhan Yesus! Tinggalkan status yang sekarang, mungkin kamu sedang di dalam kegelapan! Masukilah Terang Kristus. Ah, luas sekali makna Marilah di sana! Pernahkah anda merenungkannya demikian? Sudahkah anda mengambil tindakan sesuai dengan Marilah....??

"...KEPADAKU...." kata Yesus. Jangan pergi ke pihak lain, sebab yang lain adalah penyesat-penyesat belaka. Bahkan sumber kemelut yang engkau hadapi. Jangan pergi kepada dukun, paranormal, jururamal, hamba-hamba Iblis itu! Tinggalkan pihak yang lain itu, mendekatlah kepada yesus Kristus, hanya padaNya ada kelegaan!

"...SEMUA...", apa pula makna perkataan yang satu ini? Semua orang kristen? Tidak disebut demikian! Yang dikatakan Yesus adalah "....semua yang letih lesu dan berbeban berat...". Bukan hanya orang Kristen yang berbeban berat yang diundang oleh Yesus, tetapi semua orang! Tidak perduli betapa iman mereka, Islam, Buddha, Hindu, Atheist, semua yang berbeban berat diundang oleh Tuhan Yesus. Diundang datang kepada Yesus. Agar beroleh kelegaan dari Tuhan Yesus. Sudahkah anda menginsyafi perkara ini, hai para hamba Tuhan dan penginjil? (Jujur saja, saya menginsyafi luasnya ajakan Yesus ini setelah 6-7 tahun melayani Yesus kristus!)

Jika anda menginsyafi, bahwa undangan Yesus itu berlaku bagi semua orang dari berbagai ke-iman-an, maka selaku hamba Tuhan, sudahkah anda sampaikan undangan Yesus itu kepada mereka yang belum mengenal Yesus? Sebab yang diundang Yesus adalah semua orang! Menjadi kewajiban umat Tuhan Yesus untuk mencanangkan undangan itu kepada semua orang yang belum mendengarnya. Kewajiban! Nanti akan dituntut pertanggungan jawab. Sudahkan anda, yang mengaku pengikut Yesus menjalankan kewajiban yang ini? waspadalah, agar tidak celaka di kemudian hari.

Jangan anda ragu menawarkan jasa Yesus kepada orang-lain-imanpun, dalam pergumulan mereka. Justru pergumulan mereka harus dianggap kesempatan untuk memashurkan Tuhan Yesus! Lakukanlah kewajiban anda dengan sukacita, saudara yang terkasih; dan berdoalah, meminta ampun jika di masa lalu anda belum melakukannya.

Dari pemahaman di atas, mungkin anda bertanya: " 'Kok semua orang diberi janji kelegaan oleh Yesus? Mengapa tidak hanya orang Kristen saja?"

Saudara, janji Yesus tentang kelegaan ini perlu, untuk memperkenalkan KELEGAAN yang dari Tuhan (langkah-pertama) yang mungkin diikuti oleh KESELAMATAN, jika yang bersangkutan mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (langkah-kedua)! Jika langkah-pertama (mencapai kelegaan) tidak pernah dirasakan, hampir mustahil seorang kafir mau meraih keselamatan yang Yesus sediakan BAGI SETIAP ORANG!

4.2 DUA LAPIS KEDALAMAN PEMAHAMAN AYAT-28-29

Janji kelegaan dari Tuhan Yesus pada ayat-28 cukup jelas. Bahkan semua orang kafir yang membacanya memahami hal ini. Bedanya dari orang Kristen adalah: mereka menolak tawaran Yesus. Sebab kebanyakan orang kafir tidak mempercayai Yesus sehingga menolak tawaran itu. Lain halnya jika ia memutuskan untuk mencoba undangan itu. Untuk menguji, sungguh-sungguhkah kebaikan yang ditawarkan di sana(?). Seperti seorang ibu yang mencicipi sepotong kecil kue, yang ditawarkan penjualnya dengan 'promosi': Mari coba kue lapis resep terbaru 'koh A Seng ini 'Bu! Rasanya selangit 'Bu! Mari coba dicicipi sepotong! Mencicipi tidak bayar 'kok 'Bu!" Setelah mencicipinya, tanpa bayar, barulah si ibu dapat mengambil keputusan yang tepat : Beli atau Tidak.

Begitulah maksud Tuhan Yesus dengan tawaranNya akan kelegaan. sungguh Yesus adalah Pakar-agung dalam urusan promosi. Sebab Yesus sudah menggunakan teknik yang serupa, ribuan tahun sebelum 'koh A Seng membuat dan mem-promosikan kuenya!!

Namun, kebanyakan orang kafir sulit mencoba tawaran gratis itu. Karena tidak percaya. Maka yang banyak menikmati kelegaan itu adalah orang Kristen. Mereka mengetahui persis adanya sumber kelegaan : Yesus Kristus. Maka setiap kali muncul pergumulan, atau kemelut, mereka mencari kelegaan dari Tuhan Yesus. Ini bagus. TETAPI ADA BAHAYA. Yakni jika mereka tidak mendalami firman Yesus ini. Mereka akan terpaku pada kedalaman tingkat-satu ini. Hari-lepas-hari dihabiskan dengan mencicipi kelezatan-kelegaan dari Tuhan Yesus. Tidak masuk ke tingkatan yang lebih dalam lagi. Hari-lepas-hari penuh icip-icip; jadilah mereka KRISTENICIPICIP!

Sadarkah anda akan buruknya status Kristenicipicip ini? Mudah melihatnya. Lihat saja kepada calon-pelanggan 'Koh A Seng pedagang kue, yang kerjanya mencicip-cicipi saja kuenya 'koh A Seng itu. Setiap hari dia mencicipi kue, setiap jenis kue dicicipi, tidak mau membeli, hanya menjadi tukang mencicipi kue; pelanggan icip-icip. apa akibatnya? Mungkin 'koh A Seng tidak segera mencabut goloknya dan membabat pelanggan icip-icip itu, namun pasti: pergaulannya dengan 'koh A Seng akan rusak pada waktunya!

Begitu jugalah yang akan terjadi atas Kristenicipicip. Setiap hari dia mencicipi berkat Yesus, setiap jenis berkat dicicipi, dan dia tidak mau meningkat kepada taraf pergaulan yang berikut. Apa akibatnya? Mungkin Yesus Kristus tidak segera mencampakkan Kristenicipicip ke neraka, namun pasti: pergaulannya dengan Tuhan Yesus akan rusak pada waktunya!

Mat.11:28"...Marilah kepadaKu , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. [29] Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. [30] Sebab kuk yang Kupasang itu enak, dan bebanKupun ringan."

Orang Kristen yang belum sempat kecanduan-kelegaan, yang belum terpaku menjadi Kristenicipicip, mungkin lebih beruntung, yakni jika mereka melihat bahwa, tawaran kelegaan dari Yesus bukanlah berkat tertinggi. KESELAMATAN itulah berkat yang paling luhur. Dan sebagai bagian dari 'keselamatan' itulah Yesus menawarkan ketenangan jiwa! Adakah bedanya 'kelegaan' dari 'ketenanganjiwa'? Banyak Kristenicipicip sulit menjawabnya, sebab mereka sudah terbiasa hidup pada kedangkalan rohani mereka. Berulangkali saya kemukakan pertanyaan itu di tengah pemuridan, dan kebanyakan mereka gagal menjawabnya. Kadangkala orang-dunia (non-Kristen) lebih mampu mengenali bedanya 'kelegaan' dari 'ketenanganjiwa'.

Begini: 'kelegaan' terjadi untuk pergumulan 'sekali-pukul'. Seorang yang kehilangan sejumlah uang, boleh jadi beroleh kelegaan sewaktu menerima penghasilan berikutnya. Tetapi kelegaan itu bukan ketenanganjiwa. Pada pihak lain, seorang yang arif, memiliki ketenanganjiwa, meskipun terkena kemelut demi kemelut. Bermodalkan ketenanganjiwa-nya ia mampu menanggulangi kemelut demi kemelut secara baik. Bahkan ia akan dimampukan menanggulangi kesesakan akibat kemelut yang dahsyat!

Jelaslah, bahwa 'kelegaan' hanya berlangsung sesaat, sebab begitu tiba kemelut berikut, 'kelegaan' itu sirna diganti 'kesesakan'. Sementara 'ketenangan-jiwa' bersifat menetap, bersinambung. Justru 'ketenangan-jiwa' lah yang harus dimiliki oleh setiap pengikut Yesus dalam menjalani kehidupan yang diwarnai banyak pergumulan!

Lihatlah, saudara. Pada kedalaman pertama, Yesus menjanjikan kelegaan. Syaratnya? Datang pada Yesus meminta pertolongan Tuhan Yesus. Lebih dalam lagi, Yesus menjanjikan ketenangan-jiwa. Syaratnya? Belajar kepada Yesus. Bukankah hal ini jelas pada kalimat: "..Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.?

Jelaslah, ketenangan-jiwa dijanjikan oleh Tuhan Yesus bagi mereka yang mau belajar kepadaNya. Bukan bagi 'Kristenicipicip'. Maka, saudara, periksalah: Apakah anda sudah memperoleh ketenangan-jiwa? Atau masih pada pengulangan: kemelut>>kelegaan kemelut>>kelegaan>>kemelut saja sepanjang masa?

PEMBACA YANG TERKASIH ,dalam perenungan firmanYesus inilah saya mengambil keputusan untuk menjadi murid Yesus. Saya 'mengangkat-Guru' terhadap Yesus. Ia menjadi Guru- Agung bagi saya. Buku pegangan untuk belajar? Ada, sudah tersedia: Alkitab. Asisten-Pembimbing bagi murid? Tersedia juga: Roh Yesus atau Roh Kudus, atau Roh Kebenaran atau Roh Penolong, yang keluar dari Bapa Sorgawi. Lengkaplah sudah. Maka keputusan untuk menjadi muridYesus sudah tepat. Saya berdoa seperti tercatat di bawah :

Saya ajak juga saudara pembaca yang tergerak untuk bersama-sama menjadi muridYesus, karena saya belum tammat sampai sekarang. (Sampai kapanpun tidak akan tammat belajar kepada Yesus, sumber segala sesuatu!) Berdoalah, saudara, bersama saya:

Tuhan Yesus, Juruselamatku,

jelas sekali tawaran Tuhan untuk belajar langsung kepada Tuhan Yesus. Jelas pula janj iTuhan, bahwa saya akan beroleh ketenangan-jiwa. Terimakasih, ya Tuhan Yesus, untuk tawaran yang begitu indah.

Maka sekarang saya mengaku Tuhan Yesus adalah Guru Agung bagiku, dan sementara ini saya harus berani meng-kesamping-kan guru-guru manusia, demi beroleh Guru yang jauh lebih luhur. Mampukanlah saya, ya Tuhan, belajar langsung dari Tuhan Yesus di bawah bimbingan Roh Yesus, yang Engkau utus.

Selaku Guruku, kiranya Roh Yesus meneliti kedalaman hati dan pikiranku, kiranya semua pengajaran yang menyesatkan, yang pernah saya peroleh di masa laluku, semua disingkirkan. Semua pengajran kekafiran, semua pengajaran kesesatan, semua kesesatan bidat-bidat-Kristianipun harus disingkirkan dari ingatanku. Ikut juga semua ilmu-ilmu duniawi yang pernah saya pelajari, sampai kepada Ilmu Alam dan Eksakta, jika tidak perlu bagi masa depanku, biarlah tersingkir semuanya, dibersihkan oleh Roh Yesus sendiri.

Hanya dengan pembersihan demikian, ya Bapa, hatiku dapat menjadi lahan yang gembur, siap untuk ditanami pengajaran langsung dari Tuhan Yesus.

Saya mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk ke dalam hatiku, mengajar saya dari kedalaman hatiku, karena saya tidak menunjuk guru-manusia, yang hanya mampu mengajar dari luar hatiku. Marilah Tuhan Yesus Kristuslah Juruselamat pribadiku; Engkaulah Guruku, Rajaku, Tuhanku; AMIN.

4.3. TIGA LAPIS KEDALAMAN PEMAHAMAN AYAT-28-30

Pasal-4.2. membahas dua kedalaman firmanYesus pada Mat.11:28-29, yakni kedalaman pemahaman Kristenicipicip dan pemahaman murid Yesus. Kedua kedalaman firmanYesus itu menjanjikan dua tingkatan berkat: kelegaan dan ketenanganjiwa. Sesungguhnya masih ada satu kedalaman lagi dalam firman Yesus ini, berarti satu kedalaman ekstra dalam status pergaulan dengan Yesus Kristus. Kedalaman kedua dan -ketiga itu harus diselami secara simultan; oleh sebab itu Yesus memfirmankannya dalam satu ajakan pada ayat-29:

[29] Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. [30] Sebab kuk yang Kupasang itu enak, dan bebanKupun ringan."

Perkataan "...Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu..., bukankah mencatat dua status pergaulan dengan Yesus? Belajar pada Yesus menjadiikan kita berstatus MURIDYESUS, sedangkan memikul kuk yang Yesus pasang menjadikan kita HAMBAYESUS. Dua status yang berbeda, namun disampaikan oleh Yesus dalam satu ungkapan. Mengapa? Karena belajarpadaYesus dan bekerjapadudenganYesus diselenggarakanNya secara bersamaan. Lagipula keterangan tentang bekerjapadudenganYesus dikhususkan Yesus pada kalimat yang lain, yakni pada ayat-30. Itulah sebabnya saya katakan BEKERJAPADUDENGANYESUS merupakan kedalaman yang ketiga, saling melengkapi dengan: BELAJARPADAYESUS, kedalaman yang kedua.

Jelaslah sekarang tiga-kedalaman firmanYesus yang kita bahas, membawa tiga-status-pergaulan dengan Tuhan: Kristenicipicip, muridYesus dan hambaYesus. Bagaimana hubungan ketiga status tadi dengan KESELAMATAN? Tentu saja 'keselamatan' terjamin bagi para hambaYesus. Namun setiap hambaYesus pasti juga muridYesus, karena kedua status ini berlangsung bersamaan. Istilah modern-nya: On-the-job-training! Latihan-kerja. Diajar sambil bekerja, memang demikianlah metode pemuridanNya Yesus, seperti nampak diberlakukanNya terhadap kedua belas murid-muridNya di zaman dahulu.

Apakah anda melihat bahwa Yesus katakan: "...Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu...., bukan mengatakan: "Belajarlah kepadaKu, lalu pikullah kuk yang Kupasang ..."?? Sebagian orang Kristen menganggap bahwa belajar pada Yesus harus terjadi lebih dahulu, barulah memikul kuk. Itu salah! Lebih dahulu "...Pikullah kuk yang Kupasang...", yakni bekerja melayani Tuhan Yesus sesungguhnya betapapun pemahaman firman yang anda miliki saat ini, itu cukup untuk awalan melayani Yesus! Selanjutnya bersamaan dengan pelayanan anda, Yesus mengajarkan hal-hal yang perlu, sambil meningkatkan mutu karya anda bersama Yesus!

Kedua-belas muridYesus tidak disuruhNya memsuki Sekolah Farisi, seperti yang dijalani oleh Rasul Paulus. Yesus juga tidak membangun Sekolah Agama Kristen. Yang Yesus lakukan terhadap kedua belas murid itu adalah: berjalan-bersama, bekerja-bersama, sambil para murid itu beroleh penjelasan-penjelasan yang perlu. Yesus juga tidak membangun dan tidak menyuruh membangun rumah-ibadat, melainkan menyuruh "Pergi!" (dalam Amanat Agung; Mat.28:19-20). Yesus mengajak muridNya bekerjapadudenganYesus, bukannya belajar menurut tatacara abad-XX yang biasa kita kenal!

PEMBACA YANG TERKASIH, beberapa konsekuensi pada kedalaman yang ketiga harus dimengerti, setelah jelas berkat yang diterima dalam status hambaYesus. Pemahaman berikut ini hanya mungkin di'tangkap' jika seseorang berani mendalami firmanYesus. melampaui kedalaman pengertian kata dan kalimat.

{Saya mengerti, pekerjaan mendalami melebihi pengertian kata dan kalimat adalah berbahaya, pada pandangan Theologia, yang berasal dari dunia Barat. Hal ini wajar bagi orang Barat, karena mereka terbiasa membaca kata dan kalimat belaka. Membaca yang tersurat, bukannya yang tersirat. Tidak demikian halnya bagi budaya 'Timur'. YesusAnakManusia, selaku 'orang-Timur', banyak meng-ekspresi-kan isi hatiNya dalam bentuk perumpamaan-perumpamaan. Maka untuk memiliki pikiran dan perasaan Yesus [Flp.2:5], muridYesus harus pandai membaca yang tersirat! Yang harus dipahami bukan sekedar arti-pembicaraan, tetapi juga makna-perumpamaan! Maka jika penggalian makna tidak dilakukan, seseorang tidak akan menangkap isi hati Yesus. Oleh sebab itu, bukan arti kata dan kalimat yang terpenting, melainkan makna perumpamaan itu. Maka upaya pendalaman melampaui arti kata dan kalimat, tidak dapat serta-merta dianggap sesat, sepanjang pemahamannya masih selaras dengan pikiran dan perasaan Yesus, atau jika pemahamannya memuliakan Tuhan Yesus, bukannya untuk kebanggaan diri sendiri}.

MEMIKUL KUK; apakah kuk? Kuk adalah kayu melengkung yang dikalungkan ke leher kerbau atau sapi yang harus membajak tanah pertanian. Kuk inilah yang dihubungkan oleh batang-batang kayu lainnya ke mata bajak; maka kekuatan leher kerbau menarik keseluruhan bajak petani. "...Pikullah kuk yang Kupasang ...." kata Yesus. Ini adalah perintah terhadap muridYesus. Mana dapat dibantah? Beruntunglah ada janji Yesus [ayat-30]: "... Sebab kuk yang Kupasang itu enak, dan bebanKupun ringan." Penting sekali buatan kuk itu enak, agar leher kerbau itu tidak lecet atau luka-luka!

LEBIH DALAM LAGI, saudara. Ada kuk berarti ada bajak. Ada bajak berarti ada beban-membajak. Dari mana datangnya beban membajak? Dari 'petani' yang secara tersirat hadir dalam firmanYesus yang kita bahas? Yesus sendirilah 'Petani' itu. Yesuslah yang menetapkan beban bagi masing-masing muridNya. Seturut kehendakNya. Seturut keahlianNya yang tiada tara. Tiada tara kebijaksanaan 'Petani' yang bernama Yesus Kristus, sehingga ia menjanjikan: Kuk yang Kupasang itu enak! Beban yang Kutempatkan itu juga ringan.

{Saudara, ada kelemahan terjemahan bahasa Indonesia dalam kalimat terakhir itu: bebankupun ringan dapat memberi kesan ke-egois-an petani. Seperti yang terlihat di Indonesia. Kerbau dibebani dengan mencapkan mata-bajak dalam-dalam, sementara si petani sendiri melenggang di belakang. Lebih egois lagi bila si petani sendiri melenggang di belakang. Lebih egois lagi bila si petani bermalas-malasan menunggangi bajak itu, sementara kerbaunya terengah-engah menarik beban rangkap. (Ini hanya mungkin dilakukan di sawah berlumpur tebal. Jika dilakukan di tanah keras akan mengakibatkan mogoknya si kerbau!) Maka terjemahan yang benar berbunyi, seperti di dalam Alkitab berbahasa Batak: "neang do Hupaporsanhon." yang berarti: "...beban yang Kutempatkan itu ringan."}

LEBIH DALAM LAGI, saudara. Ada 'petani' berarti ada 'kerbau'. Siapakah 'kerbau' milik 'Petani' yang bernama Yesus Kristus? Tidak bisa lain, anda dan saya adalah 'kerbau'Nya Yesus. Benar, saudara, muridYesus adalah sekaligus hambaYesus, 'kerbau' yang harus menanggung beban yang ditempatkan Tuhan Yesus. Tidak heran, Yesus firmankan dalam Mat.16:24: " ...Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku..." Menyangkal dirinya...sehingga dianggap kerbau-Nya Yesuspun tidak mengapalah! Memikul salib atau kuk, memang itulah bagian kehidupan para pengikut Yesus.

"Tidak enak," mungkin demikian anda katakan? Sepatutnyalah demikian. Sebab berkat yang diterima juga tiada taranya: Keselamatan kekal. Itulah sebabnya Rasul Paulus mencatat dalam Flp.2:12:...tetaplah kerjakan keselamatanmu. Status sebagai 'kerbau'-Nya Yesus janganlah dianggap remeh. Jangan pusatkan mata anda kepada istilah 'kerbau', tetapi kepada istilah '-Nya Yesus'!

Jika saya memusatkan perhatian kepada kata 'kerbau', Iblis mungkin berhasil menimbulkan sakit hati saya, sehingga berhenti melayani Yesus Kristus, Misalnya, Iblis mungkin berhasil menggerakkan seorang teman menyapa saya dengan ejekan: "Apa kabar, hei kerbauNya Yesus. Sedang melakukan apa?" Jawaban yang tepat untuk itu adalah : "Serupa dengan keledaiNya Yesus sedang berjalan dan menginjak-injak pakaian anda, menikmati penghormatan anda!" Jawaban ini membungkam dia di masa mendatang, sebab sesungguhnya keledai yang ditunggangi Yesus berjalan sambil menginjak-injak pakaian orang-orang, bukan? Pelajarilah Mat.21:8, dll. Pakaian adalah untuk dikenakan orang-orang, tetapi untuk diinjak-injak saja oleh kedelai-Nya (tentu juga kerbau-Nya) Yesus Kristus. Memang berbeda; teman itu (K.T.P) memusatkan pandangannya pada istilah 'kerbau', sedangkan hambaYesus memandang istilah '-Nya Yesus'; Puji Tuhan, patahlah siasat si Iblis!

MASIH LEBIH DALAM LAGI, Saudara. Tentang urusan Petani dan kerbau yang harus membajak sawah, pernahkah anda perhatikan, bahwa membajak harus dilakukan menurut alur yang lurus-lurus? Tidak pernah terjadi orang membajak dalam lengkungan-lengkungan! Mengapa demikian? Tentu ada sebabnya. Saya tidak perlu memberitahu anda sekarang. Namun anda dapat menanyakannya kepada petani di sawah; atau suarati kami di wisma Gembala.

KerbauNya Yesus juga harus membajak menurut garis-garis lurus. HambaYesus tidak seyogyanya berperilaku belak-belok. Ini selaras dengan sabda Yesus, yang mendefinisikan 'Israel-sejati' sebagai seseorang yang tidak memiliki kepalsuan di dalam dirinya [Yoh.1:47]. HambaYesus harus orang yang lurus-hati. Bekerjanyapun harus lurus-lurus.

Masih satu prinsip lagi yang dapat diamati dari pekerjaan membajak yang dilakukan para petani. Dalam membajak, kerbau dan petani itu bekerjasama dalam satu kesatuan. Mana mungkin mereka membajak, jika kerbau melangkah ke Utara, sedangkan Petani menuju ke Timur? KESENYAWAAN, itupun merupakan syarat penting dalam membajak, juga dalam 'membajak di ladang Tuhan'. Pengikut Yesus harus bekerjasama dengan Tuhan Yesus dalam suatu kesatuan erat. Itulah sebabnya digunakan istilah bekerjapadudenganYesus!

PEMBACA YANG TERKASIH, semakin dalam direnungkan, semakin dalam dan luas makna yang dapat diserap. Memang seharusnya demikiankah kita merenungkan firmanYesus, sehingga boleh 'menggali' isi hatiNya Guru kita sedalam-dalamnya. Seperti pelukis-naga yang harus bertahun-tahun merenungkan satu sabda rajanya untuk dapat mengerti dan melakukan tugasnya, apakah anda kira anda bisa tammat belajar pada Yesus dalam waktu enam tahun saja? Apakah kesarjanaan Theologia menjamin seseorang menjadi muridYesus yang sejati. Silahkan anda sendiri yang menjawabnya.

4.4. YANG DIPELAJARI DARI YESUS KRISTUS

PEMBACA YANG TERKASIH, jika anda sudah mengangkat Guru kepada Yesus (dengan cara memanjatkan doa yang lalu), sewajarnyalah anda mengetahui apa saja yang harus anda pelajari dari Tuhan Yesus. Tidak usah jauh-jauh mencari, ayat-ayat yang sama menyampaikan kepada kita apa-apa saja yang harus kita pelajari dari Tuhan Yesus, Guru Agung kita. Pada ayat-ayat yang sama akan anda daptakan, jika anda sudah mengakui 'leomer'Nya Yesus dan mau merenungkan firmanNya seperti dalamnya perenungan si pelukis naga. Mari, bacalah kembali Mat.11:28-30:

Mat.11:28"...Marilah kepadaKu , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. [29] Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. [30] Sebab kuk yang Kupasang itu enak. dan bebanKupun ringan."

Dalam renungan-renungan saya, Tuhan Yesus mengajarkan kembali sesuatu yang mudah dipahami akal-sehat:

Seorang murid pasti mempelajari keahlian gurunya!

Sangat masuk akal! tidak mungkin saya mempelajari seni mengukir batu dari seorang tukang kayu. Maka jika kita ingin mengetahui apa saja yang harus kita pelajari, selaku murid Yesus mudah saja; dari ketiga ayat tadi carilah keahlian-keahlian yang dimiliki oleh Yesus, maka hal-hal itu harus kita pelajari dari padaNya. Keahlian dan perilaku; begitulah tuntutan belajar para murid dari guru mereka.

[1] Aku akan memberi kelegaan Kepadamu....
       Kalimat ini berarti pengakuan Yesus tentang ke-pakaranNya memberi kelegaan bagi orang lain. Maka setiap muridYesus, harus belajar keahlian yang sama. Sangat menyedihkan, kita menemukan banyak pribadi yang mengaku Guru-Kristiani, namun tidak mampu memberi kelegaan kepada orang lain. Bahkan banyak yang hanya mampu membangkitkan masalah bagi temannya. Menyinggung, bahkan menyakiti hati temannya. Padahal sebagian mereka memiliki kesarjanaan Theologia. Dengan perilaku demikian, apakah orang harus percaya bahwa mereka murid Yesus?
       Saudara, tanyakanlah diri sendiri, apakah anda pembawa kelegaan? Periksalah masa lalu anda, pernahkah anda mendengar pernyataan semacam ini diucapkan(?): "Untung kamu datang, Posma!" Pernyataan kelegaan karena kehadiran anda; pernahkah terdengar di masa lalu anda? Begitulah caranya mengukur apakah anda pembawa kelegaan!

[2] ...belajarlah kepadaKu...
       Pernyataan ini menampilkan diri Yesus yang mengaku Guru. Guru yang dapat diandalkan. Sehingga berani mengundang orang lain belajar padaNya. Maka setiap pengikut Yesus harus mempelajari juga bagaimana mengajar orang lain; bukan hanya belajar demi untuk belajar!
       Setiap pengikut Yesus terkena Amanat Agung [Mat.28:19-20] yang berisi perintah: "...jadikanlah semua bangsa muridKu...." Maka anda dan saya, yang telah mengangkat Guru kepada Yesus harus siap, pada waktunya, diminta untuk mengajar orang lain tentunya tentang Yesus dan Injil Gereja Kerajaan Sorga.

[3] ...karena Aku lemah lembut...
       Jika Guru lemah lembut, tentu murid harus belajar pula untuk lemah-lembut. Murid yang berhati-keras hanya berarti murid-gagal. Anda boleh berdoa memohon roh-lemah-lembut [Gal.6:1], agar terjadi perubahan perilaku anda. Saya risau bagi banyak orang kristen Batak yang umumnya berhati keras, sehingga sulit untuk menjadi pengikut Yesus. Namun, betapapun kerasnya hati anda, jika anda merendahkan diri, bermohon agar Roh Yesus sendiri yang berkarya di dalam hati anda, tidak mustahil, kelemah-lembutan akan berkembang juga di dalam pribadi anda.

[4] dan rendah hati....
       Ini juga kualitas pribadi Yesus yang dahsyat. Lihatlah bagaimana Yesus, dalam keadaanNya sebagai manusia, merendahkan diriNya dan taat sampai mati...[Flp.2:8]. sengaja merendahkan diri, agar terproses menjadi rendah-hati, mutlak harus dibiasakan oleh para pengikut Yesus. Dan para pengikut Yesus pasti akan terkena pelatihan-pelatihan merendahkan diri. Demi untuk beroleh kehormatan bersama Yesus (seperti 'kerbau' Nya Yesus). Sebab barangsiapa merendahkan dirinya akan ditinggikan [Mat.23:12].

[5] jiwamu akan mendapat ketenangan....
       Yesus menjanjikan ketenangan jiwa bagi para pengikutNya; hal itu berarti bahwa Yesus adalah pakar dalam memberi ketenangan jiwa. Maka wajarlah bahwa setiap murid Yesus memilki ketenangan jiwa yang Yesus janjikan, sebab bila tidak, mana mau orang percaya bahwa ia murid Yesus? Selanjutnya orang juga tidak percaya kemampuan Yesus tadi.
       Bahkan lebih jauh lagi, seorang murid Yesus harus belajar juga bagaimana memberikan ketenangan jiwa bagi orang-orang lain. Agar semakin tegas kesaksian tentang kemampuan Yesus memberi ketenangan jiwa seraya mengajarkannya!
       Perhatikanlah, saudara, betapa banyak orang yang mengaku hamba Tuhan, ataupun Gembala-sidang, yang tidak memiliki kemampuan ini, bahkan tidak perduli urusan memberi ketenangan-jiwa bagi umat yang digembalakannya. Sebab, kemampuan ini (nyaris) tidak diajarkan di sekolah-sekolah yang me'nelor'kan 'hamba-hamba' Tuhan itu!

[6] Sebab kuk yang Kupasang itu enak, dan bebankupun ringan.
       Lagi-lagi, dengan kalimat ini Yesus mengemukakan keahlianNya. Memasang kuk yang enak, itu penting bagi 'kerbau'Nya Yesus. Kuk yang tidak pas dikenakan akan mengakibatkan lecet-lecet, bahkan luka-luka. Betapa banyaknya Gembala-sidang dan Pemuka Agama yang tidak pandai mengatur pembebanan terhadap umat pengikutnya. Banyak keluhan dari umat yang mengemukakan betapa dia dibebani secara berlebihan.
       Tidak demikian dengan Yesus Kristus. Kuk yang dikenakanNya sungguh tepat, karena Ia mengenali setiap pribadi kita (Dia yang menciptakan kita, bukan?). Ia mengetahui setiap kemampuan kita, sehingga ia dapat menakar pembebanan yang dikenakanNya atas para muridNya.

Saya persaksikan di sini, saudara, sampai berusia limapuluh tahun lebih, saya telah berurusan dengan berbagai Atasan, Komandan, dan Gembala-Sidang. TIDAK PERNAH SATU ORANG ATASANPUN yang memuaskan hati saya! Tetapi, semenjak saya memperhambakan diri kepada Yesus Kristus, HalleluYesus, saya sungguh puas, saya sungguh takluk dan tidak secuilpun ingin mengemukakan keberatan kepada Beliau. Terpujilah Yesus Kristus! Bagaimana, pembaca yang terkasih, relakah anda merendahkan diri sungguh-sungguh untuk menjadi hamba Yesus kristus? Menjadi 'kerbau'Nya? Menjadi muridNya?

--o0o---

5. SUNGGUH MISTERIUS 'LEOMER'NYA YESUS

Sisi lain dari 'leomer'Nya Yesus akan disajikan dalam Bab ini. Sabda raja yang meminta pelukis agar melukiskan naga mengandung misteri pula. Tidak cukup dengan nalar. Harus ditambah akal sehat. Bahkan harus melibatkan kebijaksanaan yang luhur, barulah pelukisnya itu dapat memahami makna perintah raja, lalu melaksanakannya. Hasilnya bukanlah lukisan seekor hewan, melainkan potret-diri si pelukis! Suatu penyelesaian yang sulit diterka sebelum membaca akhir kisah itu, bukan? Jadi suatu misteri!

Nah, para pembaca, jika sabda raja sudah mengandung misteri, apapula firmanYesus, Yang Mahapencipta? Bukankah Ams.25:2 sudah menyatakan sebelumnya (?): Kemuliaan TUHAN adalah merahasiakan sesuatu... Dan rahasia itu hanya dibukakan kepada mereka yang berkenan kepadaNya!

Berikut ini suatu contoh misteriusnya pengajaran 'leomer'Nya Yesus! Bacalah Mrk.7:21-23:

[21] "...Sebab dari dalam, dari hati oran, timbul segala pikiran yang jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, [22] perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa-nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. [23] Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Dalam firmanNya ini, Yesus menyinggung tentang perilaku buruk yang muncul dari pribadi-pribadi jahat. Pikiran-pikirannya yang jahat muncul dari hatinya: percabulan, pencurian, dsb. Jika firmanYesus itu disajikan dalam bentuk gambar, terlihat:

[HATI]------------------------> memasuki apa?
              pikiran-pikiran jahat

Namun, dari Ilmu Kedokteran kita ketahui, bahwa tangan manusia digerakkan oleh otak manusia, yang mengeluarkan pulsa listrik yang dihantarkan oleh urat-syaraf. Pulsa listrik itulah yang merangsang otot-tangan untuk bergerak (mencuri), sehingga dapat digambarkan:

[OTAK]------------------------>[TANGAN] ---->pencurian dilakukan
   ada        pulsa listrik

gagasan  (lewat urat-syaraf)

Jika firmanYesus dengan pemahaman Ilmu Kedokteran tadi digabungkan, gambar gabungannya menjadi pengajaran penting bagi umat manusia:

[HATI]------------------------>[OTAK]--------------->[TANGAN]
       &n bsp;      pikiran-pikiran jahat                         urat syaraf     ----> pencurian!

PEMBACA YANG TERKASIH, gambaran di atas menggambarkan bagaimana perilaku-jahat manusia (Contoh: pencurian.) terjadi oleh rangsangan otak-manusia, namun menurut firmanYesus, bukanlah otak yang menjadi sumber gagasan-pencurian, melainkan hati-manusia, yakni unsur-gaib yang dimiliki manusia! Apapun perilaku-jahat (dan perilaku baik), pasti diawali dari hati, bukan dari otak. Maka sesungguhnya Mrk.7:21-22 adalah pengajaran Yesus tentang perilaku manusia, atau. jika anda suka istilah yang agak ilmiah: Human Behaviour Theory by Jesus.

Lihatlah betapa malasnya manusia; adakah Guru-guru Kristiani merenungkan firman ini dalam-dalam? Lihat betapa luas dampaknya terhadap kehidupan manusia. Sebab Teori ini, jika diterapkan dengan cara yang tepat, akan merobah perilaku manusia; yang jahat menjadi (lebih) baik. Kami sudah menerapkannya di dalam pelayanan-pribadi dan pelayanan-pelepasan yang biasa kami berikan. Hasil-hasilnya sungguh menyukakan hati! Bukankah sebaiknya anda belajar Human Behaviour Theory yang diajarkan oleh Yesus?

Namun ada lawan, Iblis, yang tidak suka kalau Yesus diagungkan. Iblis tentu berusaha meredam firmanYesus, dengan gagasan-gagasannya sendiri. Gagasan-penyesatan! Kepada sekian banyak orang-orang pandai, Iblis berhasil menyelusupkan gagasan: Ilmu jiwa 'kan sudah ada; Ahli-ahlinya juga sudah mengembangkan ilmu jiwa ke taraf yang sangat maju! Maka terjeratlah sekian banyak Guru-guru Kristiani, sehingga mempelajari Ilmu Jiwa (Psikologi) yang bersumber dari manusia, tidak mempelajari Ilmu Jiwa manusia yang diajarkan oleh Pencipta manusia :Yesus kristus!

[SUMBER KEJAHATAN]------------------>[HATI] ---->[OTAK]
  siapa??                         pikiran jahat

Siapa lagi sumber kejahatan, jika bukan Iblis, si Jahat, yang selalu memusuhi YesusAnakManusia? Iblis, yang mampu menyuntikkan pikiran-pikiran jahat ke dalam hati manusia? Gagasan-jahat itulah yang kemudian memasuki otak manusia untuk diproses pelaksanaannya secara jasmaniah! Renungkanlah 1Taw.21:1,7, lihatlah betapa Iblis menyelusupkan gagasan ke dalam pikiran Raja Daud untuk menyelenggarakan sensus penduduk, yang dianggap keji oleh TUHAN, sehingga warga kerajaannya Daud menderita!

Renungkan juga Yoh.13:2, yang merekam kemampuan Iblis menyuntikkan gagasan ke dalam benaknya Yudas, yang sedang makan bersama Yesus! Juga Mat.16:21-23. Selaku sumber kejahatan dan pikiran jahat, Iblis tidak suka ditelanjangi, sehingga cepat sekali ia 'mengajar' manusia (melaui orang-orang cerdas hambanya) dengan Psikologi. Bahkan sebelum Yesus lahirpun, Socrates dan Plato sudah mengajar Ilmu Jiwa, bukan?

HAI PARA PEMUKA DAN GURU-GURU KRISTIANI, apakah anda menganut pengajaran Iblis atau memperdulikan pengajaran Yesus yang tersirat dalam Mrk.7:21-23 tadi? Pengikut siapakah anda ? Jika anda memerlukan pembahasan yang lebih jelas, bacalah buku YESUS MENGETAHUI ISI HATI MANUSIA, oleh penulis yang sama.

---o0o---

6. AKURAT DAN SEDERHANA 'LEOMER'NYA YESUS

Masih ingatkah anda riwayat si pelukis naga itu? Sabda rajanya sederhana saja: "Lukiskan bagiku seekor naga." Namun di dalam kesederhanaan sabda itu terkandung suatu perintah yang bermakna dalam serta berdampak kuat. Jika demikian halnya, betapa pula sederhananya 'leomer'Nya Yesus, namun memiliki makna yang sangat dalam serta berdampak sangat kuat! Berikut ini disampaikan suatu contoh, tentang betapa sederhana 'leomer'Nya Yesus, namun akurat, sehingga orang yang berpikiran rumit akan kacau sendiri pengertiannya! Bacalah Yoh.14:6;

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku.

Ada beberapa kali saya sampaikan renungan tentang ayat ini, seraya melakukan pengujian tentang ke-akurat-an para pendengar, yang semuanya orang kristen, bahkan sebagian sudah bertobat! Berbagai pengujian dalam beberapa ceramah saya lakukan sebagai berikut:

(1) "Saudara-saudara, Yesus katakan 'Akulah jalan', kita semuanya telah membacanya. Sungguhlah, Yesus itu penunjuk jalan ke sorga, Amin?" Jawaban "Amiiin!" terdengar gempita dari segala arah! Terpaksa saya mengecewakan mereka: "Salah semua! Yesus tidak mengakui diriNya penunjuk jalan, saudara! Jika Yesus hanya penunjuk jalan kepada Bapa, tidak lebih luhur dia dari sekedar Musa, Buddha, atau orang bijaksana lainnya, yang mengaku sebagai penunjuk jalan ke sorga!"
      " Yang Yesus katakan adalah 'Akulah jalan.' Maka Yesus bukan sekedar penunjuk jalan ke sorga, melainkan Yesus adalah Jalan, kepada Bapa Sorgawi !"
      " Jadi, siapa saja yang ingin datang kepada Bapa, harus menjalani JalanYesus. Jalanilah JalanYesus. Artinya, dalam setiap langkah pada jalan hidupmu, dalam setiap pengambilan keputusan dalam kehidupanmu, tanyakanlah: 'Pada situasi begini, dalam pergumulan yang kuhadapi ini, apa gerangan keputusan Yesus, apa tindakanNya?' tentu Roh Yesus akan memberi petunjuknya, dan jika anda taati, itu berarti anda sedang menjalani JalanYesus."
      " Dengan cara bertanya kepada Roh Yesus dalam setiap langkah kehidupanmu, anda sampai kepada Bapa Sorgawi. HalleluYesus; sungguh akurat 'leomer'Nya Yesus, sehingga menyimak firmanYesuspun harus se-akurat mungkin!"

(2) "Saudara-saudara, Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah Kebenaran. Luar biasa! Sungguh Yesus adalah Guru Agung kita, Pengajar kebenaran bagi kita, Amin?" Sekali lagi terdengar jawaban meriah: "Amiin!" Sekali pula saya harus mengecewakan mereka : "Salah semua! Yesus tidak mengakui diriNya sekedar pengajar kebenaran.
      Apa lebihnya Yesus dari tokoh-tokoh Sejarah, ahli-ahli filsafat, apa unggulnya Yesus dibandingkan para Farisi, jika Yesus hanya pengajar kebenaran? 'Akulah kebenaran,' begitulah firmanYesus. Jangan dirobah; tanggapi secara akurat! Maka Kebenaran itu harus dimiliki, bukan sekedar diketahui." (Bacalah buku PERTARUNGAN KEBENARAN, oleh penulis yang sama).
      "Perkara mengetahui kebenaran, Iblis unggul dari kita sekalian! Tetapi Iblis tidak memiliki kebenaran; begitu Yesus firmankan dalam Yoh.8:44. Maka Iblis tidak memiliki keselamatan. Sebab 'kebenaran itu akan memerdekakan kamu', firman Yesus dalam Yoh.8:32; merdeka dari perhambaan dosa, beroleh hidup yang kekal. Begitu caranya datang pada Bapa Sorgawi!"

(3) " Saudara-saudara, Yesus menyatakan 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.' Ajaiblah Yesus, Dia adalah pemberi kehidupan; Amin?" Pada pengujian ketiga ini heninglah, tidak ada lagi yang nekad menjawab. Semua orang takut salah, bukan?
      "Jika hanya 'pemberi kehidupan', banyak pribadi yang mengaku-ngaku mampu melakukannya. Bukankah ibu-ibu yang menyusukan anak dapat mengaku dirinya pemberi kehidupan bagi bayi-bayi mereka? Namun, bukan hal itu yang dinyatakan oleh firmanYesus."
      " Yesus katakan: 'Akulah hidup.' Maka setiap orang yang ingin hidup kekal, mutlak harus memiliki Hidup (yakni Yesus!) di dalam dirinya. Tanpa Yesus bersemayam di dalam diri kita, kita tidak memiliki hidup (-rohani), berarti tiada kehidupan kekal! Itulah sebabnya: setiap orang percaya harus mengundang Tuhan Yesus Kristus ke dalam hatinya, setelah ia beroleh pengkudusan. (Pengkudusan dicapai melalui pelayanan-pelepasan). Demikianlah caranya mentaati perintah Yesus: 'Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga telah dekat,' "

PEMBACA YANG TEKASIH, tiga contoh kegagalan menangkap firman Yesus di atas, kiranya cukup untuk membuktikan betapa tidak akuratnya kebanyakan orang Kristen dalam membaca serta merenungkan firmanYesus. Kecerobohan yang serupa, yang fatal terjadi dalam pemahaman ayat Yoh.1:12. Bahkan penginjil kaliber dunia keliru memahami ayat ini:

Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak TUHAN, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.

Kebanyakan hamba Tuhan memahami ayat ini sebagai berikut : setiap orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamatnya pribadi menjadi anak TUHAN! Apakah benar demikian? Cukup akuratkah pemahaman ini?

Perhatikanlah secara lebih teliti. Orang yang menerima Yesus diberi Yesus status menjadi anak TUHAN? Salah! Lebih tepat mereka yang menerima Yesus, diberi Yesus kuasa; (bukan status suoaya menjadi anak TUHAN! Belum status anak TUHAN, saudara, melainkan kuasa supaya menjadi anak TUHAN!

Lebih teliti lagi; 'supaya', bukankah kata ini mengandung unsur 'masa-depan'? Yang menerima Yesus bukannya serta-merta menjadi anak TUHAN, saudara, tetapi di masa depan menjadi anak TUHAN!

Maka kedua ketelitian di atas memberi hasil, kesimpulan:

a. Terimalah Yesus sebagai Juruselamat pribadi anda; maka
b. Yesus memberi anda kuasa supaya menjadi anak TUHAN; lalu;
c. Manfaatkan kuasa itu seperti praktek-praktek yang YesusAnakManusia lakukan.
   Jangan lupakan, dalam status YesusAnakManusia sesungguhnya Dia juga AnakTuhan.
d. maka sambil berpraktek seperti YesusAnakManusia lakukan itu, jadilah anda
    berstatus anak TUHAN!

Setelah anda memahami Yoh.1:12 ini pada kedalaman demikian, silahkan anda berpraktek, menghasilkan buah-buah pelayanan seperti yang biasa YesusAnakManusia lakukan (yakni: menuntun orang-orang kepada pertobatan!), maka andalah anak YesusKristus-TUHAN.

PEMBACA YANG TERKASIH, sungguh banyak hamba Tuhan yang menangkap firmanYesus secara tidak akurat. Kadangkala secara ceroboh menarik artinya. Akibatnya, Injil tidak disampaikan secara 'pas'. Banyak diberitakan adalah Injilplus, yakni Injil yang ditambahi pemahaman atau anggapan manusia. Anggapan pengkhotbah itu sendiri. Jika bukan Injilplus, Injilminus yang diberitakan. Yakni Injil yang dipenggal, kehilangan sebagian esensinya. Sungguh menyedihkan.

Sesungguhnya dibutuhkan tulisan-tulisan yang sangat tebal untuk mengupas masalah Injilplus dan Injilminus ini. Bukan urusannya buku ini. Namun untuk membuka wawasan anda, izinkan saya menyampaikan satu/dua contoh berikut.

INJILPLUS DISAMPAIKAN...Pengikut Yesus harus dibaptis dengan air; benarkah demikian? Apakah anda perhatikan bahwa [Yoh.4:1-2] Yesus tidak pernah membaptis seorangpun dengan air? Kalau Yohanes Pembaptis diutus TUHAN untuk membaptis dengan air [Yoh.1:33], apakah para Jurubaptis-masa-kini juga disuruh oleh TUHAN untuk membaptis dengan air? Adakah buktinya?
      Kalau anda membaca bahwa Rasul-rasul membaptis orang dengan air, apakah anda mau menganggap bahwa mereka sedang meneruskan tradisi Yesus membaptis dengan air? Ataukah sedang melanjutkan tradisinya Yohanes Pembaptis, guru mereka yang pertama, sebelum mereka mengikut Yesus?
      Hai para Jurubaptis-air, dengan anda bergiat membaptis orang-orang dengan air, murid siapalah anda sekarang? Pasti bukannya murid Yesus, sebab Yesus tidak pernah membaptis dengan air. Anda hanyalah muridnya Yohanes Pembaptis, yang memulai tradisi membaptis dengan air. Apakah anda perhatikan bahwa Rasul Pauluspun tiba pada kesimpulan bahwa Tuhan Yesus tidak menyuruh ia membaptis [1Kor.1:12-17]?
      Oh, saya sungguh tidak percaya bahwa beragam-ragam baptisan air yang kita kenal sekarang berasal dari satu sumber! Sorga tidak mungkin mengajarkan prosessi yang beragam-ragam untuk satu dasar iman Kristiani demikian! Bukankah Rasul Paulus, dalam Ef.4:5 tidak mencatat: satu Tuhan, satu iman, beragam baptisan? Maafkan. saya tidak percaya bahwa baptisan-air yang beragam-ragam itu adalah satu baptisan yang dimaksud dalam Ef.4:5 itu! Bacalah buku BAPTISAN AIR,...BAPTISAN ROH KUDUS oleh penulis yang sama.
      {Para Jurubaptis masa kini harus mempelajari kembali rekaman Injil tentang baptisan. perhatikan bahwa Yohanes Pembaptis membangun suatu Madzab (Pemuridan) katakan saja Madzab-Yohanes-Pembaptis. Yesus membangun pemuridan (Madzab)Nya sendiri; masing-masing Madzab dengan ciri-ciri seperti pada Tabel berikut):


MADZAB YOHANES-PEMBAPTIS                       MADZAB YESUS-ANAK-MANUSIA
---------------------------------------                      ------------------------------------------

Dimulai dengan seruan Bertobatlah,                Dimulai dengan seruan Bertobatlah,    
Sebab Kerajaan Sorga telah dekat!              Sebab Kerajaan Sorga telah dekat!   

Syarat Penerimaan Murid:                               Syarat Penerimaan Murid:    
1. Bertobat, dengan pengakuan di depan           1. Bertobat, Yesus tahu isi hatimu
    umum
2. Memberi diri dibaptis (dg.air)                        2. Memberi diri dibaptis (dg. Roh).

Yohanes membaptis a.l:                              Yesus tidak membaptis dengan air,
1. Petrus;                                                melainkan murid-muridNya [Yoh.4:1-2]
2. Andreas;                                              Rupanya Petrus dan Andreas meneruskan
3. YesusAnakManusia                                tradisi guru mereka yang lama                                                                                 (Yohanes Pembaptis)membaptis dengan air

Lalu Yesus meninggalkan Yohanes,
memulai pemuridanNya sendiri;
[Yoh.4:1-2]

Petrus & Andreas meninggalkan                    Lebih dahulu dari pada saya, Rasul Paulus
Yohanes, ikut Yesus ---> menjadi             murid insyaf bahwa Yesus tidak pernah     murid Yesus.                                           mengutus dia untuk membaptis-air, melainkan
                                                            untuk memberitakan Injil [1Kor.1:12-17]   
                                                                  

Apakah saudara-saudara para Jurubaptis-air mau insyaf seperti Rasul Paulus?
Atau ingin tetap berstatus muridnya Yohanes Pembaptis?


INJILPLUS DISAMPAIKAN...Merebaklah paham bahwa seolah-olah tanpa Gereja tidak ada ke-Kristen-an! Maka orang Kristen berlomba membangun Gedung Gereja. Oh, betapa banyaknya yang kelak kecele pada Hari Penghakiman, jika di sana mereka melagakkan prestasi telah membangun Gedung Gereja.
      Sudah dapat diperkirakan dari sekarang bahwa Yesus akan menempelak mereka: "Anakku, adakah Aku menyuruh kalian membangun Gedung Gereja? Adakah tertulis di dalam Injil bahwa Aku menyukai benda-benda mati untuk singgasanaKu? Tidakkah selayaknya kalian membaca dengan akurat segala perintah yang Aku berikan?"
      {Pembaca sebaiknya mempelajari Sejarah dibangunnya Gereja yang pertama. Setiap Guru Protestan seharusnya mengetahui bahwa Kaisar Constantine, di Roma, telah membangun Gereja-gereja yang pertama, bukannya meniru Bait Suci TUHAN di Yerusalem, melainkan meniru Gereja Kafir bangsa Romawi. Itulah sebabnya Hari Ibadah di Gereja tiruan itu (Katolik) harus pada 'Hari-Matahari', Sunday! Bayangkan, Constantine meniru Gereja-kafir, Protestan meniru Gereja Katolik, Pantekosta meniru Gereja Protestan, apakah anda kira Yesus, Hakim di akhir itu, dapat disogok-puas dengan melagakkan benda-benda tiruan itu? Sebaliknya, Yesus-masa-kini tentu jengkel jika dianggap bersemayan di dalam gedung tiruan kekafiran! Bukankah Yesus tidak pernah memerintahkan membangun gedung Gereja? Hendak dikemanakan rekaman 1Kor.3:16 dan 1Kor.6:19 yang menyatakan bahwa 'tubuhmu adalah Bait Suci TUHAN'??}

      Bukan hanya Gedung Gereja, saudara; bahkan ada 'plus' yang lain, dirumuskan sendiri oleh setiap sekte dan aliran: Dogma-dogma Gereja. Silahkan anda teliti sendiri dogma dan/atau Pernyataan Iman (Statement of Faith) dari aliran yang anda ikuti. Secara akurat, bandingkanlah dengan firmanYesus dalam keempat Injil. Anda mungkin menemukan penyimpangan-penyimpangan, kadang-kadang fatal! Namun penyimpangan itu dipegang teguh oleh aliran anda, bahkan dapat menjadi ciri khas dari aliran ybs.!

INJILMINUS DISAMPAIKAN....Berpuluh tahun saya menyimak khotbah pada sekte tertentu, tidak pernah diberitakan tentang Iblis! Anda juga mungkin telah mengamatinya. Sesungguhnya Injil minus pengajaran tentang Iblis si pemberontak-di-sorga [Why.12:7-9], pendakwa-orang-beriman [Why.12:10], perecok-kehidupan-manusia serta penggocoh [Kitab Ayub], penipu-insan, si perusak bahkan si-pembunuh-manusia [Yoh.8:44], sangat menggembirakan hati Iblis. Dengan Injilminus ini, manusia kehilangan kesadaran tentang lawan yang sesungguhnya [1Ptr.5:8], bahwa perjuangan manusia bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan angkatan-kerja si Iblis dan malaikat-malaikatnya [Ef.6:12]! Karena manusia tidak lagi memandang Iblis sebagai lawan (bahkan tidak menyadari kehadiran Iblis), semakin bebaslah Iblis memainkan penyesatannya atas diri manusia, bahkan atas diri pengikut Yesus, sehingga mungkin akan menyesatkan orang-orang pilihan pula [Mat.24:24]!
      {Izinkanlah saya menyampaikan anekdot yang menarik, dicatat oleh pdt. Oppusuggu, tentang Pdt.Nommensen, penginjil Jerman di Tanah Batak. Suatu ketika, seusai Kebakitan Minggu di suatu kampung, Pdt.Nommensen bergegas berjalan kaki untuk melayani kebakitan di kampung berikutnya. Seorang Pendeta-muda, sambil membawakan tas beliau, menyempatkan berkomentar tentang khotbah yang baru saja disampaikan. "Rasanya terlalu banyak 'Ompu' itu berbicara tentang Iblis dalam khotbah tadi pagi." Apa jawaban Pdt. Nommensen? "Jika seorang pendeta tidak mampu lagi berbicara tentang Iblis itu pertanda bahwa tenggorokannya sudah dicengkram oleh si Iblis!" Pendeta muda itu terdiam, bungkam}.

HAI PARA PENGKHOTBAH KRISTIANI, tidak mampukan anda mengajar umat tentang Iblis dan penyesatan-penyesatannya? Maka sesungguhnya Iblis telah mencengkeram tenggorokan anda. Bertobatlah, rendahkanlah dirimu dan mintalah pelayanan-pelepasan kepada para hamba Tuhan yang berkompeten untuk itu!!

INJILMINUS DISAMPAIKAN. Dalam gempita gerakan Roh Yesus di akhir zaman ini, banyak diberitakan tentang karunia-karunia Roh [1Kor.12:7-11], serta rangsangan-rangsangan untuk umat beroleh karunia-karunia itu ditawar-tawarkan, seolah-olah sesuka hati umat saja untuk meminta dan memperolehnya (biasanya melalui tumpangan-tangan Pendeta yang tersohor!).
      Bersamaan dengan Injilminus (tanpa pengajaran tentang Iblis) yang telah lebih dahulu meresap, banyak umat menanggap bahwa segala sesuatu yang spektakuler berasal dari Tuhan. Padahal Iblis juga mampu melakukan perbuatan-perbuatan ajaib [Why.16:14].
      Akibatnya, umat tidak menyadari bahwa 1Kor.12:7-11 yang disampaikan para Penumpang-tangan atau Juru-urapan itu sudah dikorup. Sudah minus ayat 11-b-nya! Juru-urapan itu tidak pernah mengajarkan bahwa karunia-karunia Roh itu disampaikan seperti yang dikehendakiNya (anak kalimat terakhir ini, banyak umat disesatkan sehingga beroleh karunia-karunia palsu, yang dari Iblis!

HAI GURU-GURU KRISTIANI, apakah anda pernah menyampaikan Injilplus atau Injilminus? Bertobatlah, saudaraku, sebelum Tuhan Yesus menjewer anda. Sebelum penghakiman menerpa anda. Bermohonlah kepada Tuhan Yesus, agar anda dididikNya serta diajarNya untuk menyampaikan Injilpas.

---o0o---

7. BER'SAYAP-SAYAP' 'LEOMER'-NYA YESUS

Pada Mat.12:37, Yesus 'leomer' : "...karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum...." Kalimat yang sederhana ini sudah pernah kita bahas. Namun karena Yesus berbicaradengansangatindahpenuhkuasa, maka dampak kalimat ini jauh lebih luas dari yang telah anda baca. 'Lebih luas' sehingga seolah-olah bersayap-sayap.

Dari arah lain, lihatlah saudara, pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar. Bacalah Luk.11:1-2;

[1] Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-muridNya kepadaNya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." [2] Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah:..."

"Apabila kamu berdoa, katakanlah:..."; tidak dikatakan oleh Yesus agar apabila anda berdoa, basuhlah mukamu, cucilah tanganmu, lalu lipat tangan dan pejamkan mata; tidak demikian, Saudara yang terkasih! Yesus menyuruh kita berdoa dengan persiapan dan cara yang sederhana: "...katakanlah:...". Katakan saja, karena Mat.12:37! Katakanlah, karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum! Apakah anda murid Yesus? Tentu anda mengaminkan penyampaian ini, karena bagian dari 'leomer'Nya Yesus Kristus!

Anda lihatkah, betapa 'leomer'Nya Yesus ber'sayap'? Lihatlah bahwa Luk.11:2 ber'sayap', berkaitan dengan Mat.12:37. Bukan hanya itu, keduanya berkaitan dengan Yak.5:15, bahwa ucapan yang dilakukan dengan iman (dalam doa) besar kuasanya. Sungguh, saudara yang terkasih, kemampuan 'leomer' adalah salah satu modal utama yang harus dimiliki seorang hamba Tuhan Yesus.

Namun apakah yang terjadi di masa lalu kita? Kesia-siaan ucapan. Dengan dampaknya yang merugikan. Yesus 'leomer' [Mat.12:36]: " Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." Sungguh berbahaya kata sia-sia. Maka pentinglah anda dan saya mempertobatkan kata-kata yang sia-sia yang pernah kita ucapkan di masa lalu. Dan untuk membantu memeriksanya, dibawah ini diuraikan beberapa banyak bentuk kata sia-sia yang mungkin pernah kita lontarkan di masa lalu.

MENGEJEK, MEMAKI, MENGOLOK-OLOK seorang teman adalah serupa dengan setengah mengutuki teman itu. Yakni lebih buruk dari sekedar kata sia-sia. Yesus mencela tindakan demikian dalam Mat.5:22. Anda perlu berdoa membatalkan ejekan itu, dan sebaliknya segera memberkati teman yang pernah anda ejek, maki atau olok-olokkan. Minta maaflah jika kesempatan terbuka untuk itu; mohon keampunan dari Tuhan Yesus untuk kesalahan tersebut.

MENGUTUKI KETURUNAN ATAU MENGUTUKI DIRI SENDIRI, boleh jadi secara tidak sengaja ataupun hanya bermain-main adalah tindakan yang tercela. Iblis dapat mendakwakannya, sehingga mengena kepada sasaran kutuk itu. Anda perlu berdoa, memohon ampun kepada Tuhan Yesus untuk kebodohan itu, demi nama Yesus membatalkan semua kutuk yang pernah anda lontarkan. Kiranya Tuhan Yesus menggantikan kutuk itu dengan berkat-berkatNya.

MENGUCAPKAN AYAT-SETAN, ayat-ayat dari kekafiran, ataupun ayat-ayat atau doa-doa dari bidat-bidat Kristiani. Dalam banyak hal, ayat-ayat kekafiran mungkin berarti penyangkalan terhadap Tuhan Yesus, Juruselamat kita. Cepat atau lambat, malaikat-Iblis sponsor kekafiran atau sponsor bidat-bidat Kristiani akan berhasil menyeret anda menjadi Kafir, atau penganut bidat. Anda perlu meminta ampun kepada Tuhan Yesus untuk pengucapan yang bodoh itu, membatalkan ucapan itu, serta memulihkan dan menyegarkan pernyataan iman anda kepada Yesus Kristus.

MENGUCAPKAN KALIMAT DALAM BAHASA LIDAH YANG TIDAK DIMENGERTI. Mat.12:36 juga mencela perkara ini. Adalah kesia-siaan jika anda berbicara dalam bahasa-lidah yang tidak anda mengerti. Mungkin saja terjadi bahwa kalimat yang anda ucapkan itu justru mengutuki diri sendiri!

Pembaca perlu menginsyafi bahwa Iblis adalah penyesat tiada tara, yang telah menyesatkan seluruh dunia [Why.12:9]. Iblis mampu menyamar sebagai malaikat-terang [2Kor.11:14-15]; maka hamba-hamba Iblispun menyamar sebagai hamba kebenaran! Dimanakah hamba-kebeanaran-palsu ini beroperasi? Tentu di tempat bekerjanya hamba-kebenaran-asli. Di tengah Gereja! Mereka sadar ataupun tidak sadar, menyampaikan Injilplus atau Injilminus di tengah gereja-gereja. Antara lain mengajarkan bahwa karunia Roh [1Kor.12] harus dikejar oleh setiap umat, padadhal Injilpas mengatakan bahwa karunia Roh diberikan seturut kehendak Roh Tuhan [1Kor.12:11b!]. Mereka mengajarkan bahwa tumpangan-tangan berarti urapan Roh, sementara Alkitab mengajar bahwa tumpangan- tangan berarti transfer-roh [Ul.34:9] dan dari manusia dapat keluar juga roh-jahat. Adalah berbahaya menerima tumpangan tangan dari seseorang yang tidak kenal erat, betapapun tersohornya si Penumpang tangan itu. Pada setiap hari kebaktian mereka menawarkan urapan-roh (melaui tumpangan tangan) sementara Injilpas mengajarkan bahwa urapan hanya diberikan satu kali untuk setiap hamba Tuhan [1Yoh.2:20]. Maka melaui tumpangan-tumpangan tangan itulah roh-bahasa-lidah (palsu) ditransfer dari seorang kepada yang berikutnya, sehingga menyebarlah kalimat-kalimat yang tidak dimengerti (bahasa-lidah-palsu), yang bunyinya itu-itu saja, semirip jampi atau ayat-ayat setan yang tidak dimengerti manusia. Jelaslah bahwa semua bahasa-lidah yang tidak dimengerti itu berasal dari malaikat-terang-palsu (saya namakan Roh Kudus-palsu), yang giat 'mengaruniakan' bahasa-lidah-palsu, demi menyesatkan umat Tuhan! Bacalah buku ROH KUDUS, roh kudus; atau buku ROH KUDUS-SUDUK HOR atau OLEH ROH KUDUS MENJADI SAKTI yang saya tuliskan.

Untuk apa anda serupa menjadi dengan orang-orang kafir, yang suka menyebutkan kalimat-kalimat yang mereka tidak mengerti? Sebagaimana contoh, di dalam Al Quraan terdapat sekurang-kurangnya 26-ayat yang tidak dimengerti oleh manusia. Bahkan Nabi merekapun tidak mengertinya. Sungguh, saudara, Yesus, Hakim di hari kiamat yang telah lebih dahulu mewaspadakan kita: "....Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman...."

Maka waspadalah!

Waspadai juga kemampuan Iblis untuk menyuntikkan gagasan ke dalam benak anda sementara membaca Bab ini: "Tidak apa-apa berbicara sia-sia 'kok; lidah memang tidak bertulang, bukan? Lagipula ucapan-ucapan di masa lalu itu hanya main-main!"

Maka inilah titik kritis bagi iman anda: Mengaminkan gagasan Iblis tadi, atau bersetuju dengan Tuhan Yesus, lalu bermohon ampun untuk ucapan ceroboh di masa lalu seraya mengkuduskan alat-alat bicara anda, dengan memanjatkan doa berikut:

      Tuhan Yesus, Juruselamatku,
Saya mengaku, ya Tuhan, dimasa laluku saya telah melontarkan kata-kata sia-sia, berupa (ejekan, makian, kutukan, bahasa-lidah-palsu, ayat setan, doa-bidat; anda sebutkan yang mana), dan saya menyesali kebodohan itu sekarang.
      Ampunilah diriku dari dosa lidah itu, ya Tuhan Yesus, dan demi nama Yesus saya membatalkan setiap ucapan sia-sia di masa laluku.
      Saya bermohon, ya Yesus, kiranya Tuhan mengkuduskan alat-alat bicaraku, lidah, bibir, mulut, tenggorokanku, sehingga saya dilayakkan untuk 'leomer', ya Tuhan. Enyahlah semua roh-roh jahat yang sempat mengendalikan pembicaraanku di masa lalu, tetapi Roh Yesuslah yang mengendalikannya di masa mendatang.
      Latihlah diriku, ya Yesus, untuk berbicara secara terkendali, dalam pengertian penuh, dan didiklah saya untuk senantiasa memberkati orang-orang lain. Saya mau, ya Tuhan Yesus, ucapan-ucapan saya di masa mendatang adalah pembicaraan yang memuliakan nama Tuhan Yesus, Juruselamatku; Amin.

---o0o---

8. ANAK-NYA BAPAYESUS HARUS BELAJAR 'LEOMER'....

Selaku manusia yang sudah diajar oleh Tuhan, melalui Injil, seyogyanya kita mengerti dengan siapa kita berurusan dengan siapa kita berurusan pada berbagai situasi dan suasana. Dengan demikian kita dapat mengatur cara berbicara dan ucapan-ucapan kita. Pengaturan itu belum membuat kita menjadi sungguh 'leomer', baru mencakup sopan-santun menghadapi lawan-berbicara. Namun pengaturan cara berbicara itu menjadi syarat mendasar untuk mampu 'leomer'.

Dari pengajaran Injil, kita memahami bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita berurusan dengan pihak-pihak tertentu:

Rasanya tidak perlu berpanjang kata tentang tata-krama berbicara ini, karena sesungguhnya sudah kita peroleh dasar-dasarnya dari etiket sosial kita: Hormat kepada atasan, sopan dan ramah terhadap yang sederajat, tegas dan berwibawa kepada bawahan. Maka rumusan bagi pengikut Yesus adalah sebagai berikut:

** terhadap Tuhan Yesus, dan malaikat-malaikatNya, berbicaralah secara hormat sekali;
** terhadap sesama manusia, berbicaralh secara bagus sekali, sopan dan teratur
** terhadap Iblis dan malaikat-malaikatnya, berbicaralah dengan tegas, penuh kuasa          (dalam iman), dengan nada memerintah!
** demikian juga harus dilakukan terhadap roh-roh yang tidak berpribadi, karena anda dan      saya adalah roh-berpribadi, jauh lebih luhur dari mereka.

KHUSUS DALAM BERBICARA KEPADA TUHAN YESUS , para pengikut Yesus harus belajar berkata-kata dengan sangat hormat. Lebih hormat dari pada kepada semua raja-raja atau pejabat-tinggi yang kita kenal. MuridYesus harus belajar membiasakan diri menyembah Tuhan Yesus. Sebab hanya Yesus yang layak dipuja dan dimuliakan.
      Lagu-lagu penyembahan (iramanya lambat, syahdu, dengan teks yang memuji serta memuliakan TUHAN, tanpa permohonan apapun juga, melainkan dipenuhi ungkapan tentang karya TUHAN dan kebaikanNya) adalah sarana latihan yang bagus untuk merndahkan diri di hadapan Tuhan. Naikkanlah lagu-lagu penyembahan dengan khusuk, dengan konsentrasi penuh, dengan suara yang diatur secara halus, menghormati, membujuk. Jangan ada nada menuntut, nada kesal, gemas, atau gerutu, serta gejolak-gejolak suara yang lainnya. Dihadapan takhta Mahamulia di Sorga, tata-krama berbicara kita seharusnya juga mulia dan anggun!
       Doa-doa penyembahan juga merupakan sarana bagus untuk belajar berbicara kepada Yang Mahamulia. Dalam doa penyembahan kita menyembah Raja di atas segala Raja. Berbicara dengan bagus, kata-kata yang jelas, namun lembut, tanpa menuntut, tanpa nada memerintah, tanpa nada kesal, geram atau gerutu; semuanya diatur secara indah. Sulit melakukannya? Anda benar! Maka bagi para pemula, jalan terbaik untuk belajar memanjatkan doa-penyembahan adalah dengan membaca Mazmur yang kata-katanya bersifat menyembah Tuhan. Dengan meniru yang baik, penyembahan dari Mazmur, maka kita dapat terbiasa menyembah Tuhan, dan pada waktunya Roh Yesus sendiri yang akan mengajar kita, secara langsung, untuk menyembah Yesus Kristus dengan benar, dalam kata-kata yang indah, dipenuhi kebenaran ilahi; semuanya serba memuliakan Tuhan Yesus.
       Waspadalah, saudara! Jangan terjadi yang kebalikannya dalam doa-doa anda. Ada banyak 'hamba-Tuhan' yang berdoa kepada Tuhan Yesus dengan nada memerintah, memaksa dan menuntut. Lupa mereka kepada siapa mereka berbicara. Bahkan kalaupun sudah dijanjikan Tuhan, 'claim' yang kita lakukan haruslah bernada permohonan seorang anak kepada ayahnya, yang sudah menjanjikan sesuatu pemberian! Relakah anda disergah oleh seorang anak anda, yang menuntut (meng'claim') janji anda membelikan sepeda motor, dengan mengatakan: "Demi kejujuran bapa, belikanlah sepeda motor itu, sekarang juga!" Senangkah anda mendengar kalimat demikian? "Bapak, maukah bapak membelikan sepeda motor yang bapak janjikan beberapa waktu yang lalu?"

PEMBICARAAN KEPADA SESAMA MANUSIA harus dilakukan dengan nada yang sopan. Sesuai dengan tata-krama masyarakat. Kepada yang lebih tua, atau lebih tinggi derajatnya, kita harus berbicara secara hormat, takzim. Cara ini pula yang dipakai oleh tokoh-tokoh Alkitab dalam berurusan dengan malaikat-Tuhan. Bab-8 dan -9 mengajarkan pula berbagai hal yang perlu mendasari pembicaraan yang 'leomer', yang anda ingin miliki.

PEMBICARAAN TERHADAP MALAIKAT-MALAIKAT Iblis DAN ROH-ROH LAINNYA dilakukan dengan nada yang tegas, nada memerintah, dengan wibawa. Suara keras ataupun kecil boleh saja dilakukan, tetapi dalam ketegasan yang tak dapat ditawar-tawar. Tidak setiap kali mengusir setan Yesus menggunakan suara keras. Cukup dengan yang normal kerasnya, anda dapat menanggulangi setiap roh jahat yang membandel.
      Jangan pula berbicara keliru: lemah-lembut terhadap setan-setan. Jangan berbicara dengan nada membujuk, atau memohon. Ini memberi peluang bagi Iblis untuk mengerahkan wibawanya demi menindas wibawa anda. Mungkin anda kalah wibawa sehingga gagallah pelayanan anda membebaskan seseorang dari cengkraman Iblis.
      Anda tidak mampu berbicara secara berwibawa terhadap Iblis dan malaikat-malaikatnya (setan-setannya), jika anda sendiri masih anteknya! Jika anda masih terikat persekutuan dengan Iblis di masa lalu; atau jika anda pernah menerima jasa Iblis yang belum dibatalkan. Atau pula jika anda masih terikat perjanjian dengan Iblis yang terbentuk di masa lalu, bahkan mungkin dibentuk di masa lalu, bahkan mungkin dibentuk oleh leluhur yang tidak anda kenal, karena persekutuan mereka dengan sembahan mereka. dewa-dewa Animisme!
      Orang-orang yang belum dilepaskan akan cenderung berdoa dengan kelemahan hati. Ucapannya mungkin berbunyi: "Saya mohon, Tuhan Yesus, kiranya kuasaMu menyingkirkan kuasa Iblis yang mengganggu saudaraku ini!" Ini adalah doa yang lemah, tidak berani berhadapan langsung dengan si Iblis, masih bersembunyi di belakang bayangan Yesus. Padahal Yesus katakan pada mrk.16:17: ".....mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu."
      
Pembaca yang masih berdoa (mengusir Iblis) dengan lemah, membutuhkan lebih dahulu pelayanan-pelepasan, dilepaskan dari berbagai cengkeraman si Iblis! Bebas dari Perjanjian dengan Iblis; bebas dari jasa-Iblis (yang dapat ditagihnya sewaktu-waktu); bebas dari ikatan persekutuan dengan Iblis yang telah terjadi di masa lalu. Masing-masing (satu-sajapun dari tiga) jenis itu cukup untuk membuat anda tidak berdaya (jangankan berjaya!) di hadapan si Iblis ataupun malaikat-malaikatnya!

---o0o---

9. PELAJARAN-DASAR 'LEOMER' SEMENJAK BALITA!

Pada usia berapakah sebaiknya seorang belajar 'leomer'? Semenjak dai menjadi hamba Tuhan ? Itu terlambat! Jawaban tepat diberikan oleh ayat-dasar yang pertama disajikan dalam buku-kecil ini:

Mzm.8:3. Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawanMu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

Untuk membungkamkan musuh dan pendendam seorang pengikut Yesus perlu 'leomer'. 'Leomer', yang menghantarkan kuasa-rohani yang dahsyat, harus dialasi oleh ucapan yang bagus, yang menjadi dasar-kekuatan. Dasar-kekuatan itulah yang telah ditahbiskan ke dalam mulut bayi dan Balita! Maka latihan 'leomer' harus dimulai sejak Balita, tidak mungkin keliru!

Sebagai ilistrasi, karangan bunga yang bagus harus disusun dari bunga-bungaan dan daun-daunan yang bagus-bagus! Dari komponen yang bagus-bagus! Dari komponen yang bagus-bagus dapat dibangun suatu bangunan yang bagus. Begitu pula, untuk dapat berbicara secara bagus, komponen-komponen pembicaraan harus bagus pula. Komponen yang paling menentukan untuk bicara yang bagus adalah: PENGUCAPAN (lafal) dan PENGELUARAN SUARA (volume), tidak ketinggalan IRAMA SUARA.

PENGUCAPAN YANG BAGUS dicapai jika setiap huruf, huruf-mati maupun huruf-hidup terdengar jelas oleh orang lain, tidak rancu dengan huruf-huruf lainnya. Urusan yang paling melelahkan dalam berbicara pengucapan (lafal) huruf-huruf hidup: a-i-u-e-o. Sebab pengucapan huruf-hidup menuntut bentuk serta gerakan rahang yang berbeda. Bukan sekedar gerakan bibir, lidah ataupun jakum. Kemalasan seseorang nampak jelas dari pengucapan huruf-hidup yang dilafalkannya.

Huruf-huruf mati, hanya menuntut bentuk atau gerakan ringan dari bibir ('b', 'p','m'), lidah ('l','d') atau jakun ('h','k','g').

Pengucapan yang bagus hanya mungkin dicapai melalui latihan yang intensif, secara rajin. Semasa saya di Sekolah Dasar, seorang (hanya seorang dari sekian banyak) guru menekankan perlunya latihan pengucapan-bagus. Dengan mengucapkan suku-suku kata secara rajin, semisal:

ba-bi-bu-be-bo; ma-mi-mu-me-mo;
la-li-lu-le-lo; da-di-du-de-do;
ha-hi-hu-he-ho; ka-ki-ku-ke-ko; ga-gi-gu-ge-go;
sa-si-su-se-so; dan sebagainya.

Anda dapat melatihnya sendiri, sambil memperhatikan gerakan rahang, gerakan bibir, gerakan jakun, sampai kepada gerakan paru-paru, dalam menghembuskan nafas anda. Kerajinan anda akan berbuah yang bagus, bagi keuntungan anda sendiri. Sebaliknya kemalasan anda akan membuat anda tetap dungu di mata orang lain! Sungguh, saudara, kwalitas pengucapan yang buruk akan menampilkan anda sebagai seorang yang dungu atau pemalas, atau keduanya!

Jangan menggumam dalam pengucapan kata-kata anda. Menggumam akan memberi kesan anda adalah seorang penakut, atau peragu, atau sedang menyembunyikan sesuatu (jadi :penipu).

Perhatikanlah pengeluaran suara anda. Volume suara harus stabil, jangan hilang-hilang timbul, seperti radio, yang kena paceklik listrik. Kebiasaan itu melelahkan pendengar, karena alat-alat pendengaran di telinga bagian dalam harus terus-menerus melakukan penyesuaian dengan suara anda ayng hilang-timbul itu. Maka anda akan tampil tidak simpatik di hadapan pendengar anda. Jangan puila terlalu kecil suara anda; itu penampilan kemalasan; sebaliknya volume suara yang terlalu besar menampilkan seorang yang garang, ambisi atau serakah.

Jika volume suara harus stabil, sebaliknya yang terjadi dengan irama-bicara. Irama-bicara yang stabil atau rata hanya memberi kesan suara robot atau komputer yang bicara. Irama berbicara anda harus manusiawi, dan setelah bertahun-tahun belajar 'leomer', bahkan akan terdengar irama yang ilahi, seperti bicaranya Yesus sendiri. Jika Herodes [Kis.12:22-23] dianggap mengeluarkan suara-ilahi sesungguhnya itu adalah sanjungan-kosong oleh para penjilatnya, sehingga ia ditampar malaikat-Tuhan.

Tambahkan tekanan-suara di mana perlu, tetapi tanpa menegangkan leher. Tekanan suara yang tepat dalam menyampaikan kebenaran, akan memancarkan kuasa, sehingga kebenaran yang anda sampaikan mendarat di hati pendengar. Sebaliknya bertegang-tegang leher hanya menampilkan anda sebagai seorang yang tengkar, kuat berbantah; tidak disenangi orang.

Pembaca yang terkasih, sudahkah anda berlatih pelajaran-dasar 'leomer' ini? Lakukanlah, jangan malas! Anda membutuhkan latihan satu bulan atau lebih, sebanyak satu jam seahri. Semakin banyak latihan semakin baik! Hamba-hamba Tuhan yang malas terkena tempelak yang sangat pedas dari Raja Yesus. Dan ganjaran atas pemalas sangat berat! Renungkanlah dalam-dalam Mat.25:14-30, khususnya ayat-26 dan -30.

Suatu ketika di masa lalu, ketika berpangkat Kapten di Angkatan Darat, saya melaporkan penugasan saya di bawah seorang Kolonel, yang terkenal disiplin dan manager yang bagus. Saya bersukacita ketika diberitahu oleh seorang kawan bahwa Kolonel itu mengomentari bicara saya dengan: "Hij praat well," (dia berbicara dengan bagus). Bukan pujiannya itu yang penting saya sampaikan, saudara, melainkan pemberi-tahuan kepada anda bahwa bicara-bagus anda dinilai oleh para pendengar anda! Maka dengan rendah hati, sebaiknya anda meminta seorang rekan untuk menilai bicara-bagus anda, setelah anda sendirian berlatih dengan tekun. Sungguh, saudara yang terkasih, hasilnya adalah untuk anda sendiri.

---o0o---

10. PENATAAN MAKNA PEMBICARAAN

Setelah pengucapan huruf dan suku-kata anda latih dengan bagus, maka urusasn yang menyusul adalah pemilihan kata-kata, penataan kalimat, serta pemilihan kalimat yang diucapkan. Setiap kata memiliki makna tersendiri, kendati mungkin Kamus Bahasa menganggap dua buah kata tertentu memiliki arti yang sama (sinonim). Dari waktu ke waktu kita perlu memilih kata yang tepat (dari dua atau lebih sinonim), demi menyampaikan maksud kata dengan 'pas'.

Dengan banyaknya sinonim, maka suatu struktur kalimat tertentu dapat di-ekspressi-kan menurut puluhan macam susunan-kata, di mana kata-kata tertentu yang diucapkan adalah hasil peemilihan dari dua atau lebih sinonim. Dengan demikian banyak kemungkinan susunan kalimat. Kalimat yang diucapkan itu dipilih dengan mempertimbangkan dampak kalimat itu atas para pendengar!

Berdampak kuat atas para pendengar, itulah ciri mendasar dari 'leomer'. Tanpa mempertimbangkan dampak terhadap pendengar, maka bicara anda hanyalah seperti orang kebanyakan, yang 'as-bun' (asal bunyi), dengan segala kegagalan komunikasinya!

Sebagai contoh, jika anda dilayani oleh Udin (pembantu rumah tangga), sementara di suatu pagi hari Minggu anda ingin menikmati sarapan nasi-goreng, anda dapat memilih satu di antara kalimat-kalimat berikut, untuk meng-ekspresikan keinginan anda:

(1) "Ayuh Udin, cepat buatkan nasi-goreng untuk saya sarapan!"
(2) "Udin, tolonglah buatkan saya nasi-goreng untuk sarapan, yang enak ya!"
(3) "Udin, tolong buatkan saya nasi-goreng untuk sarapan, yang enak ya!"
(4) "Udin, saya berterimakasih kalau kamu membuatkan nasi-goreng untuk sarapan saya."
(5) "Udin, hari Minggu pagi begini, enak sekali kalau dapat sarapan nasi-goreng, ya!?"

Dapatkah anda membedakan kalimat-(2) dan (3) di atas? Bagaimana perbedaan dampaknya atas si Udin, yang mendengarnya? Bedanya hanya pada suku-kata 'lah', namun yanng kedua memberi kesan lebih ketus daripada yang pertama, bukan?

Dan dari lima kalimat itu, tidak ada yang terbaik, saudara! Pilihan kalimat yang anda ucapkan masih tergantung dari suasana hati anda (jika anda seorang yang egois). Pilihan kalimat yang akan anda pilih tergantung dari suasana hati si Udin (tahukah anda membaca suasananya?), jika anda seorang yang bijak, sedang belajar 'leomer'! Bahkan pilihan kalimat anda masih tergantung pada ketersediaan bahan makanan untuk membuat nasi-goreng itu, bukankah demikian ?

"Cape sekali berpikir untuk dapat berbicara bagus sekali," begitu mungkin kesan anda selama membaca! Tentu, saudara, kita harus banyak-banyak berpikir, mengingat 'leomer'nya Yesus dalam mat.12:37: "...Karena menurut ucapan engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum...." Maka setiap kali berbicara, pengikut Yesus harus banyak berpikir. Tanpa pikir-panjang, ia akan merugi, mungkin rugi besar pada jangka panjangnya.

Contohnya, orang Kristen Batak banyak yang berdoa menjelang makan sebagai berikut : "...sai anggiat ma i tau sibuk dohot sipargogo tu pamatang nami...;Amen." ("...kiranya makanan ini menjadi daging dan kekuatan bagi tubuh kami...;Amin."). Maka menurut ucapan mereka itulah yang terjadi. Pada usia sebelum limapuluh, orang Batak (terutama ibu-ibunya) menjadi gendut-gendut, karena makanan itu sungguh menjadi daging (dan lemak), semakin hari semakin bertambah! Dan makanan itu juga menjadi kekuatan baru; jika melayani Tuhan itu bagus. Namun mereka nyaris tidak melakukannya, sehingga kekuatan itu jadi berguna untuk....makan (kuat-kuat!)...Bukankah demikian, inang?

"Cape sekali berpikir untuk dapat berbicara bagus sekali." Benar demikian, saudara, namun sesungguhnya tidak cape, jika anda selaku hamba Tuhan, berbicara di bawah tuntunan Roh Yesus, yang menginginkan anda menyampaikan kebenaran-kebenaran ilahi, kepada para pendengar. Jika anda biasa mentaati kehendakNya itu! Maka anda tidak harus melakukan pilihan-pilihan kata dan kalimat beserta memikirkan dampaknya terhdap para pendengar. Tidak sempat lagi, seperti yang saya alami pada peristiwa yang direkam dalam Bab-3. Dalam posisi seperti itu, maka Roh Yesus yang menginjeksikan kata dan kalimat yang harus disampaikan kepada para pendengar; anda tinggal mengucapkan saja.

Namun untuk sampai kepada tingkatan demikian, anda perlu (selain belajar 'leomer') BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN beserta 'ANALI'-nya. Mintalah kedua buku-kecil itu kepada Wisma Gembala, maka anda akan semakin maju di dalam pelayanan terhadap Raja Yesus, Raja Kerajaan Sorga! Rasanya bagus jika anda berdoa, dengan bersuara, mengikuti teks yang ada di bawah ini, demi kemajuan anda sendiri. Ucapkanlah, saudara:

       Tuhan Yesus, Juruselamatku,
saya mau mengaminkan bahwa Engkau, Yesus Kristus, selalu 'leomer', selalu berbicaradengansangatindahpenuhkuasa.
       Saya mengaminkan juga, ya Tuhan Yesus, bahwa seharusnya sejak balita saya sudah diajar perkara ini, maka di dalam ketertinggalan saya, saya merendahkan diri di hadapan Tuhan, bermohon agar Tuhan Yesus mendidik saya untuk 'leomer'.
       Ampunilah saya, ya Tuhan Yesus, untuk kecerobohan berbicara yang telah saya lakukan di masa laluku, ampuni juga untuk kata dan kalimat yang tidak layak, yang sempat terlontar dari mulutku di masa lalu.
       Berilah saya roh-kesantunan dan roh-penghormatan agar selalu sopan dan takzim di hadapan Tuhan Yesus.
      Beri juga saya, ya Tuhan, roh-kesantunan dan roh-kasih agar selalu berbicara sopan dan penuh kasih kepada sesama manusia.
      Berilah saya roh-keberanian serta wibawaMu, agar saya berani frontal menghadapi Iblis dan roh-roh najisnya.
      Kuduskanlah, ya Tuhan Yesus, roh kerendahan hati untuk belajar langsung kepada Tuhan Yesus, alat-alat bicaraku; semua roh-najis yang mengacaukannya kuenyahkan, demi nama Yesus
      Beri saya, ya Tuhan Yesus, roh kerendahan hati untuk belajar langsung kepada Tuhan Yesus, beri saya roh-kerajinan, untuk berlatih mengucapkan kata dan kalimat secara bagus, dan berilah saya tuntunan Tuhan agar dapat maju dalam berlatih 'leomer', berbicaradengansangatindahpenuhkuasa.
      Terimakasih, ya Raja Yesus kristus; AMIN.

---o0o---

11. AWAL 'LEOMER' : BANYAK MEMBEO

Mungkin ada sebagian hamba-Tuhan yang menganggap bahwa kelincahan berpikir mereka masih lamban, tidak memadai untuk memilih kata dan kalimat secara cepat dan tepat, demi menghasilkan pembicaraan yang bagus. Mungkin segolongan yang lainn berkilah: "Jangankan mampu 'leomer', pengertian Firman sayapun masih dangkal. Terlalu muluk-muluk penyampaian penulis buku ini!"

Jangan kecil hati, saudara yang terkasih. Jika pernyataan anda di atas bukan berangkat dari kemalasan, melainkan karena keterbatasan talenta yang anda miliki, masih ada jalan keluar yang bagus, untuk anda belajar 'leomer'. Asalkan anda sudah melatih diri mengucapkan kata dan kalimat dengan jelas dan rajin, maka pendekatan yang bagus tersedia:

Hafalkan, lalu ucapkan firman Yesus pada setiap kesempatan!

Sebab barangsiapa selalu berusaha berkata-kata dari diri sendiri, maka ia sedang mencari hormat bagi dirinya sendiri, begitu Yesus 'leomer' dalam Yoh.7:18.

Tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidak-benaran di dalam dirinya [Yoh,7:18b].

Jadi, saudara, carilah hormat bagi Yesus Kristus, Yang mengutus anda, maka ketidak-benaran akan undur dari diri anda. Bagaimana pula caranya 'mencari-hormat-bagi-Yesus-Kristus'? Para pengikut Yesus tentu meneladani cara Yesus tercatat pada Yoh.7:16: "Ajaranku tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang mengutus Aku..."

Yesus tidak menyampaikan ajaranNya sendiri, melainkan ajaran Bapa Sorgawi, yang mengutus Dia. Maka, para hamba Tuhan yang mau menghilangkan ketidak-benaran dari dalam dirinya, merekka yang mau menghilangkan ketidak-benaran dari dalam dirinya, mereka yang mau menyingkirkan kesesatan dari khotbah-khotbahnya, harus mencari hormat bagi Yesus Kristus, dengan menyampaikan ajaran Yesus saja, karena ajaran Yesus itu berasal dari Bapa Sorgawi!! Barangkali anda harus dirangsang secara lebih mencolok hati lagi? Ikutilah saran berikut:

BELAJARLAH 'LEOMER' DENGAN CARA MEMBEO!

Dengan 'membeo' di sini dimaksudkan bahwa anda ulangi saja firmanYesus secara akurat, tanpa menafsir, tidak perduli apakah anda sudah sedalam-dalamnya mengerti (atau tidak) firmanYesus itu? Sebab tidak ada satu manusiapun dapat meng-'claim' bahwa ia sudah menghayati firmanYesus dengan sempurna.

Benar, saudara, membeo firmanYesus adalah cara yang paling aman (dan paling awal) dalam belajar 'leomer'! Bukankah setiap firmanYesus sudah 'leomer' ? Maka jika itu diulangi, 'leomer'nya masih di sana, bukan? Sebaliknya, jika diubah, mungkin akan terpelintir, kehilangan 'leomer'nya.

Untuk orang-orang dunia, membeo adalah sikap yang buruk, memang! Tetapi untuk Warga Kerajaan Sorga, yang mau 'leomer', membeo adalah metode yang paling mendasar. Dan ketahuilah (pengalaman banyak hambaYesus):

Setiap orang yang rajin membeo firmanYesus akan beroleh pengajaran langsung dari Yesus sehingga memahami firman itu dengan bagus!

Masalahnya pada orang-dunia, mereka cepat melupakan, bahwa sewaktu mereka belajar berbicara pada usia Balita, sesungguhnya mereka (kita semua!) sudah membeo! Tanpa membeo, anda tidak akan pernah dapat berbicara secara manusia. Maka sangat masuk akal, tanpa membeo firmanYesus, anda tidak akan pernah 'leomer', tidak mampu berbicara secara Warga Kerajaan Sorga!

Saudara, jangan marah, jangan anda tersinggung, jangan anda menganggap bahwa saya sedang menghina Yesus: "YesusAnakManusia suka mem-beo BapaNya!" Membeo dalam arti suka mengulangi firman Bapa Sorgawi. Hal ini diakui oleh Yesus sendiri dalam Yoh.8:26b: "...dan apa yanng Kudengar dari padaNya, itu yang Kukatakan kepada dunia..." Masih kurang barangkali bukti ini, hai orang yang kurang percaaya? Bacalah lagi Yoh.8:28;

[28] "...., tetapi Aku berbicara tentang hal-hal sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu...."

Lihatlah kerendahan hati YesusAnakManusia, rela membeo BapaNya. Nah, jika Yesus sendiri membeo BapaNya, apakah layak anda merasa terhina jika saya sarankan anda membeo Yesus? Ketahuilah saudara, (ini bagi mereka yang bebal dan suka mengeraskan hati!):

Roh Kudus, Roh Yesus sendiri, berperilaku serupa: membeo apa yang didengarNya dari Bapa, Yesus Kristus.

Hal ini dinyatakan oleh YesusAnakManusia pada Yoh.16:13-14;

[13] "....;sebab Ia (Roh Kebenaran; Penulis) tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya...[14] Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimaNya dari padaKu...."

YesusAnakManusia, suka membeo BapaNya. Roh Kebenaran, yang diutus oleh Yesus Kristus, Roh yang keluar dari Bapa Sorgawi, tidak malu-malu untuk membeo firman Bapa, Yesus Kristus. Adakah anda mau lebih hebat dari kedua Pribadi dari TRINITAS itu? Berani berbicara dari diri anda sendiri? Itu adalah keangkuhan! Biarkanlah Iblis saja yang memiliki keangkuhan demikian!!

Pembaca yang terkasih, saya sudah melakukannya; membeo, kendati kurang mengerti kebenaran Yesus Kristus. Dalam penghayatan firmanYesus yang lebih dalampun, saya suka membeo! Bukankah itu penampilan kerendahan hati? Hafalkan saja Sabda Yesus, tidak akan salah! Saya menghafalkan firman-firman Yesus jauh lebih lancar dari pada ayat-ayat lain dari Alkitab.

Setelah penampilan kerendahan hati saudara, akan ada waktunya anda diajar oleh Roh Yesus untuk 'leomer' [Mat.10:16-20], biasanya waktu dibawa kehadapan Hakim! Hakim Agama ataupun Hakim duniawi! Dalam suasana teerdesak, tidak sempat berpikir panjang, maka Roh Yesus akan menolong! Bukankah Bab-3 merupakan contoh pengajaran langsung dari Tuhan Yesus, pada ketika diperlukan? Pembicaraan saya menjadi 'leomer' ketika itu, karena ilham Roh yang menyampaikan kalimat hikmat untuk menghunjamkan kebenaran kepada para hadirin;

Sebagai penutup dari pembahasan ini, Tuhan Yesus merindukan kerendahan hati, anda, untuk anda diajar langsung olehNya, untuk diajar 'leomer' oleh Yesus sendiri. Jika anda memiliki kerendahan hati demikian, ucapkanlah doa berikut, saudara, demi keuntungan anda sendiri; berdoalah:

      Tuhan Yesus Yang Mahapengasih,
saya merendahkan diri di hadapanMu, Yesus Kristus, menyembah Engkau, GuruKu. Tuhan Yesus, saya bermohon ampun untuk segala sikap angkuh di masa laluku.
      Demi nama Yesus, enyahlah roh-keangkuhan dari diriku, enyahlah roh-mengandalkan-diri-sendiri, enyah pula roh-mengandalkan-manusia; saya ingin belajar langsung dari Yesus.
      Tuhan Yesus, saya mau belajar 'leomer' yakni berbicaradengansangatindahpenuhkuasa seperti kebiasaan Tuhan.
      Saya bermohon ampun, ya Yesus, jika di masa lalu saya banyak menyampaikan pemikiran sendiri. Kiranya Roh Yesus senantiasa bekerja di dalam hatiku, menyingkirkan konsep-konsep penyesatan yang sempat menyelusup ke dalam hatiku.
      Kuduskanlah, ya Yesus, hati dan pikiranku. Pakailah diriku menyampaikan kebenaran-kebenaran Yesus kristus, latihlah diriku untuk 'leomer', demi kemuliaan nama Yesus Kristus, Juruselamatku; AMIN.