Salah satu pembeda yang nyata antara umat ber-agama Kristen umumnya dengan orang Kristen-sejati adalah ketaatan kepada perintah Yesus Kristus, teristimewa pesan yang dicatat dalam Markus 16:17:
17 ”…tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku…”
Sudahkah Saudara mengusiri setan-setan demi nama Yesus Kristus? Belum nampakkah tanda-orang-percaya ini dari diri Saudara! Seharusnys Saudara menampilkan tanda-orang- percaya itu; atau berangkali Saudara belum menjadi orang percaya kepada Yesus?
Janganlah berkilah, mengatakan ”Saya tidak melihat setan kok!” Anda benar, dan para Rasul dan Yesus juga tidak bisa melihat setan setiap hari, namun mereka mengerti bahwa setan dapat menyerang setiap saat!. Maka mereka melakukan pengusiran setan, sebab mereka orang percaya, sehingga menampilkan tanda-orang-percaya itu. Bukankah Saudara juga melakukan penangkalan atas serangan tikus ataupun nyamuk? Padahal Saudara belum melihat tikus-tikus itu, nyamuknya pun belum menyengat Saudara! Kalau tikus dan nyamuk saja Saudara tangkali, apalagi setan-setan, makhluk yang jauh lebih cerdik dan berpengalaman ribuan tahun menyesatkan manusia!
Hai, Saudara umat Kristiani; adakah Pemimpin Saudara mengajarkan sabda Yesus yang ini? Sebab siapa saja yang tidak pernah mengusir setan demi nama Yesus, itu pertanda dia belum orang percaya <- begitu standard Yesus. Walau dia sudah dibaptis menurut standard Agama Kristen, bahkan mungkin sudah menjadi pengerja di gerejanya, jika dia tidak mengusiri setan- setan dari kehidupannya, belum dia termasuk orang percaya! Dia baru umat ber-agama Kristen, belum Kristen-sejati.
Jika sabda Yesus untuk mengusiri setan-setan tidak diajarkan, mungkin karena Pemimpin Saudara belum masuk ke dalam standard Yesus itu, sehingga belum menikmati manfaatnya; maka dia tidak merasa perlu mengajarkannya. Lebih tegasnya, dia sendiri belum menjadi orang percaya, sehingga tidak muncul tanda-orang-percaya itu!