ABSALOM, OH ABSALOM.
Banyak hamba Tuhan menyadari
betapa nekatnya Iblis memanfaat-kan SETIAP PERANGKAT yang dimilikinya,
demi menyesatkan atau sekedar menggocoh manusia, agar menderita kerenggangan
hubungan dengan TUHAN.
Namun tidak banyak hamba Tuhan yang mengerti bahwa akar-pahit atau LUKA-BATIN
merupakan perangkat yang sangat ampuh bagi si Iblis, si pembunuh <Yoh.8:44>,
untuk membinasakan orang atau membunuh-rohani manusia!
4. PENULARAN
AKAR-PAHIT MENJADI WABAH PENYAKIT-ROHANI.
Pernyataan Alkitab <Ibr.12:15> yang dikutip sebelumnya ("akar-pahit
dalam diri seseorang dapat mencemarkan banyak orang") mengajar
kita bahwa akar pahit atau luka batin itu dapat menular dan menyebar kepada
banyak orang! Menjadi suatu wabah rohani.
Bagaimana mungkin? Tentu saja dimulai dengan peradangan luka itu dalam
diri 'si sakit', dilanjutkan dengan penularan luka-batin, pada waktu 'si
sakit' menyakiti hati orang lain, hal mana akan diuraikan dalam pasal
4.3. Penularan luka batin ini jelas terlihat dalam kasus Absalom yang
akan kita selidiki nanti. Di samping cara penularan yang sederhana ini,
ada jenis penyebaran yang caranya lebih 'canggih', yakni penyebaran dengan
bantuan dakwaan Iblis! Pasal 4.1. dan 4.2. menjelaskannya.
4.1. TULAH & DAKWAAN, PENYEBAR UTAMA AKAR-PAHIT.
Tulah atau kutukan, kalau dilanjutkan dengan dakwaan Iblis, akan menjadi
cara yang canggih bagi penyebaran luka-batin. Satu per satu akan dibahas
disini, namun ada baiknya lebih dahulu anda 'menguji' pemahanan anda tentang
suatu prinsip rohaniah yang diajar oleh Alkitab:
Anda tentu pernah mendengar atau membaca tentang Sodom dan Gomora, yang
ditunggang-balikkan, bahkan dihancurkan Tuhan. Cobalah jawab pertanyaan
ini: "Apakah yang menyebabkan Tuhan bertindak demikian kerasnya
terhadap kedua kota itu?"
4.1.1. Kehancuran Sodom dan Gomora Karena Dosa !?!
Ya, mungkin anda termasuk sebagian besar umat Kristiani yang menjawab
demikian! Tidak apa-apa. Anda punya banyak kawan yang menjawab demikian!
Namun tidak tepat. Mari, periksalah Alkitab anda, tentang Sodom dan Gomora,
pada Kej.19:13,
"... <13> sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak
keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN, sebab itulah
TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."
Lihatlah saudara, jawaban Alkitab adalah: Sodom dan Gomora dihancurkan
Tuhan karena banyak keluh-kesah terhadap kedua kota itu!
Alkitab sendiri yang menyatakan demikian! Dan itu rupanya berdasarkan
suatu Hukum Rohani yang masih berlaku, tetap dipegang oleh Tuhan sampai
masa kini. Jadi bukan dosa yang menyebabkan Tuhan mengambil keputusan
bahwa Sodom dan Gomora harus musnah! Dosa-dosa itu memancing tulah dari
masyarakat atau kota-kota di sekitarnya, maka tulahlah yang
menyebabkan kehancurannya; keluh-kesah atau umpatan orang-orang
lain!
Saudara yang kekasih, berbicara tentang kekejian kota-kota, pada masa
kini di Amerika Serikat sekurang-kurangnya ada tiga kota yang kekejiannya
setara atau melebihi Sodom dan Gomora. Saya sebut saja: Lake Tahoe, Reno,
Carson City; ketiganya terletak di negara-bagian Nevada. Ketiganya terkenal
karena perjudian bebas, pelacuran bebas, sampai kepada kelakuan homosex
yang terang-terangan! Namun ketiganya tidak mengalami kemusnahan ditunggang-balikkan
Tuhan! Rupanya karena tidak cukup banyak orang yang berkeluh-kesah
atas ketiga kota itu. Kebanyakan orang datang kesana, menyaksikan kekejian
itu, dan bergabung saja seenaknya!!
4.1.2. Tentang Tulah.
Dengan pengertian tentang beratnya risiko tulah yang menimpa seseorang,
jelaslah penting sekali bagi kita untuk menghayati dan mempraktekkan pengajaran
Yesus, kendati tidak dinyatakan dengan kata-kata ini:
hindarkan dirimu dari tulah !!
Jagalah agar anda tidak terkena keluh kesah ataupun umpatan! Tidak kejatuhan
kutukan orang lain yang sakit hati terhadap anda! Kalau anda belum pernah
beroleh pengajaran tentang hal ini, mari, kita baca Mat.5:23-26, pengajaran
Yesus sendiri:
<23> Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau, <24> tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah
itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk
mempersembah kan persembahanmu itu.
Nah, anda sedang berada di depan mezbah, mau menyampaikan suatu persembahan.
Lalu anda teringat akan sesuatu di dalam hati seorang saudara terhadap
anda. 'Sesuatu di dalam hati' itu dapat berupa kasih, dapat juga berupa
kebencian. Kalau itu kasih, tentu anda tidak disuruh berdamai dahulu
dengan saudaramu <ay.-24>. Berarti yang dimaksud Yesus di sana adalah
kebencian.
Jadi, kalau anda akan menyampaikan persembahan, dan masih ada kebencian
seseorang terhadap anda, anda diperintahkan menunda saja persembahan itu!
Harus berdamai dahulu dengan saudara itu. Baru persembahan itu 'laku'
di hadapan Tuhan. Barulah Tuhan berkenan menerima persembahan anda itu!
Wahai, insyafkah anda berapa banyak persembahan umat Kristiani yang tersia-sia
karena tulah atau kebencian orang lain yang belum selesai? Adakah persembahan
anda yang juga tersia-sia secara demikian?
Yesus tidak mempertanyakan siapa yang benar, siapa yang salah! Pergilah,
berdamai dahulu, selesaikan dahulu kebencian itu, hindari diri anda dari
tulah, itu yang penting. Berdamailah dengan lawan-lawan anda, dengan orang
yang memusuhi anda; datangi dia, rendahkan diri anda (bukankah barangsiapa
merendahkan dirinya akan ditinggikan <Mat.23:12> ?), ajak dia
berdamai, kalau perlu lebih baik anda rugi materi daripada tertimpa tulahnya.
Bahkan kendati dia berada di pihak yang salahpun! Kendati dia sedang menindas
andapun! <Mat.5:10, Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.>. Seperti
yang dipertunjukkan oleh Tuhan Yesus! Lebih baik kena tindas manusia,
tetapi menjadi anak kesayangan Tuhan Yesus, daripada mempertahankan gengsi
manusiawi (lalu dibenci dan ditulahi orang) dan kehilangan Kerajaan Sorga!
Kalau anda sudah mengambil prakarsa untuk perdamaian, namun (mungkin)
ia menolak atau memaki anda, itu sudah cukup. Anda sudah dibenarkan Tuhan
dan tulahnya gugur! Begitulah, saudaraku, banyak orang Kristen gagal mematuhi
perintah Yesus untuk berdamai dengan setiap saudara. Seharusnya mereka
menginsyafi :
Kalau persembahan, bagi Tuhan, sudah 'tidak laku'
di hadapan Tuhan karena adanya tulah,
apalagi permintaan sesuatu, bagi anda, dari Tuhan,
lebih lagi tidak diperhatikan Tuhan!
Tidak heran, banyak sekali doa-doa orang Kristen tidak berjawab, karena
adanya tulah, adanya kebencian orang lain yang tidak diselesaikan. Ya,
saudaraku, hindarilah diri anda dari tulah. Kalau tidak, ketajaman pelayanan
anda akan sangat merosot. Kelayakan anda untuk melayani Tuhan akan berkurang
sangat.
Di bawah ini saya sajikan satu kasus, di mana Tuhan mengizinkan Iblis
mencobai penulis (melalui seorang anti Kristus). Suatu ujian yang menuntut
kerendahan hati yang sungguh.
COBALAH BAYANGKAN, penulis, yang seorang perwira menengah Angkatan Darat,
bertetangga rumah dengan bawahannya, seorang Kapten. Si Kapten ini mempunyai
seorang anak laki-laki yang nakal, berumur belasan tahun, dan suka bermain
di rumah tetangga. Penulis memelihara seekor anjing penjaga rumah, tidak
galak, tetapi mengenali dan mengingat orang yang pernah mengganggu dia
tanpa alasan.
Pada suatu hari, anak si Kapten, yang sudah berulangkali mengganggu anjing
itu, bermain-main di halaman rumah penulis. Ternyata si anjing merasa
terganggu dan ia menggigit anak tadi. Kakinya luka kecil. Seorang temannya,
membawa anak si Kapten itu ke jururawat dan merawat luka tadi. Entah mengapa,
si ibu, yang benar-benar ingin 'safe', membawa anak itu ke Puskesmas,
dan di sana diberi suntikan antibiotika. Sialnya, si anak ini tidak tahan
obat itu dan dia terkena 'penicilline shock'. Dengan cepat dia dibawa
ke R.S. Fatmawati untuk di tolong dari shock-nya itu. Si anak tertolong,
namun sempat dua hari menginap di R.S.
Marah-marahlah si Kapten. Ia menuntut agar penulis mengganti kerugiannya.
Ia menuduh anjing penulis yang menjadi biang keladi segenap perkara itu.
Penulis mendatangi rumahnya, dengan segala pengendalian diri bersabar
terhadap setiap serangan dan dakwaan itu. Dalam hal ini ada beberapa pilihan
bagi penulis untuk menyelesaikan perkara itu.
Pilihan pertama adalah menggunakan 'cara-tangsi-militer'. Siapa yang tinggi
pangkatnya harus disegani. Namun penulis, sebagai orang yang mengaku hamba
Tuhan, tidak mau menempuh 'hukum-rimba' itu.
Pilihan kedua adalah menggunakan Undang-undang Negara. Cara inipun akan
membebaskan penulis dari tuntutan, karena anjing itu menggigit si anak
di halaman rumahnya sendiri. Anak si Kaptenlah yang dapat didakwa melanggar
tapal-batas, masuk pekarangan orang lain tanpa izin. Namun pilihan kedua
inipun tidak ditempuh oleh penulis, karena penyelesaian secara itu akan
meninggalkan sakit hati dalam diri si Kapten, dan:
sakit hati ini cukup untuk menjatuhkan tulah atas diri penulis, dan menumpulkan
pelayanannya selaku hamba Tuhan.
Nah, penulis, beriman bahwa ia adalah seorang Putra Sorgawi, memilih
melaksanakan UNDANG-UNDANG KERAJAAN SORGA, Mat.5:23- 26 tadi. Ia menempuh
jalan merendahkan diri, mendatangi rumah si Kapten untuk berdamai. Namun
si Kapten mendakwa penulis seorang asosial, tidak mau bergaul-baik dengan
tetangga. Apakah penulis harus bersusah payah menerangkan bahwa sosial
isasi yang dijalankannya adalah sosialisme Yesus Kristus? Dengan melayani
orang-orang yang susah? Itu hal yang sia-sia; si Kapten, yang anti Kristus,
tidak akan mau dan tidak akan pernah mengerti hal itu!
Saya tetap saja bertanya bagaimana penyelesaian yang akan memuaskan hati
si Kapten. "Bapak harus mengganti biaya pengo batan anak saya",
katanya. Maka penulis menerangkan kepada si Kapten tentang pilihan yang
sesungguhnya dapat ditempuhnya, namun tidak dilakukannya, demi memelihara
hubungan baik ber tetangga! Tetap penulis menanyakan, bagaimana syaratnya
agar si Kapten puas.
Disinilah si Kapten menjadi lemah, dan, setelah penulis tetap melayaninya
dengan sabar dan rendah hati (tidak membawa-bawa kepangkatannya) akhirnya
ia menjawab tentang besarnya peng gantian yang harus diberikan oleh penulis:
"Terserahlah kepada pak Situmorang."
Penulis pulang sebentar ke rumah, mengambil selembar amplop, mengisinya
dengan uang sejumlah lima puluh ribu rupiah, dan menyerahkannya kepada
si Kapten dengan ucapan: "Sebeginilah yang saya rela berikan, untuk
penyelesaian masalah yang se sungguhnya di luar tanggung-jawab saya. Jadi
saya harapkan tidak ada sakit hati dari pihak anda!"
Lima puluh ribu rupiah (th. 1990) sebagai pengganti tulah,
tidak mahal, bukan? Sebab, kalau penyelesaian masalah itu masih menyisakan
sakit hati, penulis akan terkena tulah dan dakwaan si Iblis, sehingga
doa-doa saya akan sulit beroleh jawaban Tuhan, termasuk doa memintakan
kesembuhan luka-luka batin pada diri orang lain!
Anda kurang percaya kalau kebencian orang-lain terhadap anda berpengaruh
menumpulkan pelayanan anda? Lanjutkanlah bacaan kita tadi dengan Mat.5:25-26,
<25> Segeralah berdamai dengan lawan-lawanmu selama engkau bersama-sama
dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau
kepada hakim dan hakim itu menye rahkan engkau kepada pembantunya dan
engkau dilemparkan ke dalam penjara. <26> Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar
hutangmu sampai lunas.
Siapakah 'hakim' itu? Yesus Kristus, bukan? Dan siapakah 'pembantunya'?
Iblis, si pendakwa, bukan? Iblis yang suka mendakwa manusia di hadapan
Tuhan, lalu menggocoh manusia dengan berperan sebagai pelaksana hukuman,
dapat dimengerti sebagai 'pembantu hakim' di sini! Dan apakah 'penjara'
itu? Apakah anda kira Lembaga Pemasyarakatan?
Bukan demikian, saudaraku. Penjara-rohani, penjara kehidupan! Sebab istilah
'di tengah jalan' juga tidak harus diartikan jalan-raya, tempat
lalu-lintas. Di tengah perjalanan hidup, begitu pula artinya! Kalau anda
ingin mengerti sungguh pengertian 'penjara-rohani' di sini, mari, ikuti
peristiwa nyata yang kami amati sendiri, yang terjadi atas diri seorang
hamba Tuhan yang untuk beberapa tahun sempat sepelayanan dengan kami.
Hamba Tuhan ini berpendidikan Sarjana Muda Theologia, sebut saja namanya
Andy. Kami sepelayanan untuk beberapa tahun. Suatu ketika, kami melayani
suatu retreat muda-mudi di daerah Puncak. Pada waktu mengisi suatu session
di pagi hari, saya sempat melirik dan melihat Andy, 'kok sempat-sempatnya
dia berenang-renang di kolam renang!? Bukannya mendukung pelayan an itu
dengan berdoa! Namun saya biarkan saja Andy dengan kesenangannya, dan
session itu diakhiri dengan tantangan, yang diterima oleh (hampir) seluruh
hadirin. Andy tidak ikut dalam 'pesta-rohani' itu. Pada waktu itu belum
terlalu terpi kir oleh saya akan adanya ke-tidak layak-an dalam diri Andy
untuk ikut menuai jiwa-jiwa, panen-rohani semacam itu!
Ada kasus lain, di mana Andy ikut sepelayanan dengan isteri saya, dan
yang terjadi adalah bukan melayani, dia harus dila yani. Ia berseloroh
di kolam renang, terpeleset, kepalanya luka berdarah, harus diobati, dilayani.
Adakah ketidak-layak an di dalam dirinya? Rupanya dia tidak pikirkan hal
itu!
Begitulah berulangkali dalam pelayanan, dan Tuhan mengirimkan berbagai
informasi kepada kami, bahwa dalam setiap pelayanan yang gagal itu, ia
'membentur tembok', atau 'jeruji-rohani', bertemu dengan orang yang mengetahui
suatu lembaran-hitam dalam hidupnya, yang selama ini ditutupinya terhadap
kami. Dalam status hamba-Tuhannya, Andy pernah membuat seorang wanita
patah-hati; mulanya ia berjanji akan menikahi wanita itu, namun hamba
Tuhan ini ingkar janji dan kabur!
Begitulah 'jeruji-besi' dari 'penjara-rohani' yang kita singgung
di atas! Setiap kali ada pelayanan untuk muda-mudi, ada saja dia bertemu
dengan seseorang yang mengenal Andy dan mengetahui riwayatnya dengan wanita
patah-hati itu!
Setelah saya mengerti persoalan ini, saya menekankan suatu syarat terhadap
Andy, yakni kalau dia ingin terus sepelayanan dengan kami: "Cari
wanita itu, minta ampun padanya, atau nikahi dia. Pokoknya selesaikan
masalah itu, sehingga jeruji- jeruji rohani yang dipasang Iblis-pendakwa
itu tersingkir! Baru saya mau sepelayanan lagi dengan anda."
Rupanya wanita yang patah hati itu, dalam doa-kebenciannya, 'menyerahkan'
masalah Andy kepada 'hakim' (Yesus), 'hakim' tidak dapat lagi
membela Andy dan menyerahkan masalah itu kepada 'pembantunya',
yakni Iblis, yang memasang jeruji 'penjara' itu disekitar kehidupan
Andy. Andy gagal memenuhi ke inginan Tuhan Yesus, ia memilih tetap tinggal
dalam 'penjara', karena 'menolak membayar hutangnya sampai lunas!'
Begitulah saudaraku, hukum-hukum rohani yang diajarkan oleh Yesus sepanjang
Mat.5:17-48 harus ditanggapi dengan serius! Jangan biarkan anda kena tulah
orang lain yang terluka batin oleh perilaku anda di masa lalu. Penjara
itu sungguh ada, dan saya sudah menyaksikannya terbentuk dalam beberapa
hamba Tuhan, kawan sepelayanan! Mereka enggan 'membayar hutang itu sampai
lunas', dan mereka terpenjara selamanya! Pelayanan mereka menjadi tumpul,
tiada kelayakan. Tentu saja saya menolak bekerja sama mereka yang sudah
nyata-nyata bersikap bebal; risikonya terlalu besar.
4.1.3. Tentang Dakwaan Iblis.
Buku kecil "AYUB MODERN, MANA KEDAULATANMU?", oleh penulis
yang sama, menguraikan masalah dakwaan Iblis dan kedaulatan manusia untuk
tidak tunduk kepada tipuan atau kemauan Iblis. Kalau saja anda telah membacanya,
penguraian tentang penularan luka-batin ini akan lebih mudah.
Kalau anda belum membacanya, silahkan anda membaca Kitab Ayub pasal-1
dan -2 secara cepat. Anda akan melihat keberhasilan Iblis membujuk Tuhan
untuk beroleh izin menggocoh Ayub, melalui dakwaannya di hadapan Tuhan
(tanpa diketahui dan tanpa disadari oleh Ayub). Logikanya disini adalah:
Kalau Iblis berhasil mendakwa Ayub, yang tidak bersalah, tidak berdosa,
dan tidak ada orang lain yang membenci dia, pastilah Iblis berulangkali
berhasil mendakwa kita di hadapan Tuhan, kita yang banyak melakukan pelanggaran,
banyak menyakiti hati orang lain, dan ditulahi orang !
Insyafilah, Iblis mendakwa anda dan saya berulang kali, sewaktu kita sadari
ataupun tidak; tidak soal apakah kita mengakui hal itu ataupun tidak.
Mengapa? Karena justru dakwaan adalah senjata Iblis yang paling sering
digunakannya untuk menghancurkan manusia! Kitab Wahyu <12:10> jelas
sekali menyatakan bahwa Iblis mendakwa kita siang-malam !
Saudara pembaca yang kekasih,
setelah anda menyadari sungguh kedua konsep yang diuraikan pada pasal
ini, yakni tulah dan dakwaan Iblis, barulah anda siap untuk
mengerti cara yang canggih bagi penyebaran akar-pahit, yang merusak masyarakat
itu. Ikutilah pasal berikut.
4.2. PENYEBARAN AKAR PAHIT SECARA CANGGIH.
Mari kita lihat suatu kasus, dimana seorang gadis yang terlalu akrab kepada
pamannya, adik ibunya, sehingga suatu waktu ternoda oleh pamannya itu.
Gadis itu sangat menyesal kehilangan kegadisannya, timbul bencinya kepada
pamannya itu. Begitu bencinya dia, begitu dalamnya luka batinnya, sehingga
ia tidak dapat memaafkan perbuatan pamannya. Sepanjang hari-hari itu ia
'berdoa' dalam hati, biar Tuhanlah yang menghakimi pamannya itu. Doa yang
tidak resmi itu menjadi tulah atas diri pamannya.
Pada waktu yang tepat, waktu-pilihan Iblis <Luk.4:13>, Iblis dapat
mendakwa pamannya di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan memperkenankan Iblis
menggocoh paman itu. Biasanya, menurut pengalaman pelayanan kami, gocohan
jatuh atas anggota tubuh yang berlaku keji itu, sesuai dengan sikap Tuhan
<Mat.5:29: ..."karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.">.
Katakanlah, setelah lewat sepuluh tahun dari peristiwa tadi Iblis menjatuhkan
penyakit kelamin yang berat atas diri si paman. Kesabaran Iblis yang sepuluh
tahun ini adalah suatu taktik agar si paman tidak pernah insyaf bahwa
kekejiannya atas diri gadis itu yang membuat dia tertimpa penyakit. Agar
si paman tidak berpikiran untuk memperbaiki hubungannya dengan Tuhan dan
manusia!
Nah, penyakit ini dapat merusak kehidupan si Paman. Kehidupan yang rusak
dapat menimbulkan luka batin atas diri si Paman, dan membuat dia sukar
mengampuni orang lain, bahkan dapat menimbulkan sifat kejam, dll. Perilaku
kejam dan sukar mengampuni dengan mudah menimbulkan sakit hati dalam diri
orang-orang lain di sekitar si Paman itu (isteri, anak-anak, dsb.).
Kasus ini dapat berlangsung lebih canggih lagi. Misalnya si Iblis tidak
menimpakan penyakit kelamin, tetapi sekedar bisul-bisul pada alat kelamin
yang menjadikannya bengkak-bengkak tidak keruan. Bisul-bisul yang para
dokter tidak dapat menyembuhkannya, karena penyakit itu berangkat dari
masalah rohani. Misalkan si Paman akan terbujuk untuk berobat ke dukun!
Disini kecanggihan permainan Iblis ditingkatkan. Dapat saja Iblis, dengan
menggunakan mulut si dukun, menghasut si Paman, dengan memberi petunjuk
bahwa seorang rekan-sekerjanya, yang cemburu atas kesuksesannya, telah
mengguna-gunai dia! Maka si Paman tidak lagi sekedar mencari kesembuhan
penyakitnya; ia akan sibuk mengupayakan pembalasan! Wabah-rohani itu lebih
lancar lagi penyebarannya!
Pembaca yang kekasih,
kalau anda memiliki luka batin, sekarang anda boleh memilih dan memutuskan:
meneruskan penyebarannya atau mengekang diri dan membatasinya sehingga
tidak menular kepada orang lain! Nyatakan itu dengan jelas di dalam doa
anda, doa mengampuni orang yang menyakiti hati anda, dan mohon Tuhan mengampuni
dia juga, memberkati dia, sebagai berikut:
Bapa Sorgawi, di dalam nama Yesus,
Roh KudusMu mengingatkan saya akan adanya luka-batin dalam diriku, sebagai
akibat perbuatan seorang saudara yang bernama, ....... <nyatakan
identitas teman itu>, dalam suatu peristiwa di masa lalu, dimana
dia menyakiti hatiku melalui perbuatannya .............. <nyatakan
perbuatan teman itu>.
Tuhan Yesus, saya tidak ingin adanya penyebaran luka- batin ini, saya
mau mengampuni dia, dan memberkati dia. Saya bermohon, ya Tuhan, agar
Engkau juga mengampuni semua dosa- dosanya, bahkan memberkati dia dengan
kelimpahan. Selamatkan dia, ya Tuhan, berikan dia kehidupan yang memuliakan
nama Yesus.
Dan izinkan saya, ya Tuhan Yesus, menggunakan kuasaMu yang ajaib itu,
sesuai dengan sabdaMu pada Yoh.1:12; dengan kuasa Yesus, saya mengusir
pergi semua roh-jahat yang sempat merasuk diriku dalam peristiwa yang
menyakitkan hati itu. Saya mengusir pergi semua roh kepedihan, roh kebencian,
roh dendam, roh kecewa, semua kuasa-kuasa Iblis yang menyelinap melalui
luka-batin itu! Keluar kamu semua setan-setan, ting galkan diriku untuk
selama-lamanya, saya tidak mau kalian pengaruhi, saya adalah milik Yesus,
dan Yesus Kristus adalah Juruselamatku! AMIN.
4.3. PERADANGAN LUKA BATIN.
Dari pasal-pasal terdahulu, kita telah belajar satu prinsip rohani, bahwa
satu roh jahat mengendalikan perilaku manusia dengan merangsang dia untuk
mengulang-ulangi tindakan yang sama. Hal ini menimbulkan kebiasaan buruk
yang dapat berkembang semakin buruk menjadi kebiasaan berbuat dosa. Terbentuklah
suatu keterikatan yang sangat sukar dilepaskan. Anda dapat melihat berbagai
contoh dari kehidupan di sekitar kita. Lihatlah kebiasaan merokok, minum,
main kartu, bergossip, korupsi, dll.
Satu prinsip rohani lain, yang juga sangat penting, diajar oleh Yesus
sendiri dalam Mat.12:43-45:
<43> "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara
ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
<44> Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan
itu. Maka pergilah ia dan mendapati bahwa rumah itu kosong, bersih tersapu
dan rapih teratur. <45> Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain
yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka
akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari keadaannya semula...
Roh jahat yang menghuni manusia dapat membawa tujuh roh lain yang lebih
jahat dari padanya. Jadi, luka batin yang dirasuki roh kebencian, misalnya,
dengan segera akan dirembesi oleh roh kecewa, roh dendam, roh dengki,
roh pencedera, dan banyak lainnya. Semua roh-roh jahat ini akan mengendalikan
perilaku 'si Sakit'. Dia mungkin kecewa berat, yang akan meningkat menjadi
depressi atau bahkan gila. Mungkin juga dia akan membalas dan menjadi
terbiasa menyakiti atau bahkan mencederai orang lain. Inilah luka batin
yang meradang dengan hebat.
Dengan dia mencederai orang lain, maka korbannya akan terluka-batin pula,
begitu seterusnya. Si 'Luka batin' yang pertama itu akan mencederai banyak
orang disekitarnya; yang pertama kali terluka adalah yang terdekat: isteri
atau suami atau anak-anak! Hasilnya, seperti dinyatakan dalam Ibr.12:15,
mencemarkan banyak orang, bahkan mungkin seluruh masyarakat! Inilah bentuk
penularan yang paling sederhana, tidak secanggih yang dibahas pada Pasal
4.1 dan 4.2. di atas, namun sama saja daya perusaknya.
Jadi sangat penting bagi pembaca untuk memeriksa diri sendiri, adakah
luka batin di dalam diri anda? Tidak perduli berapa lama usianya, selama
belum disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus <lihat Yes.53:5>, luka
itu selalu meradang, berulang-ulang! Dan sangat mungkin istri atau suami
atau anak-anak anda SUDAH TERTULAR luka batin itu. Kasihanilah mereka,
cegahlah penularan lebih lanjut!!
Kalau tidak dicegah, nasib mereka (dan anda sendiri!) akan sangat pahit,
seperti nasib Absalom, yang akan kita telusuri nanti!
4.4. MENGHAMBAT PENYEBARAN AKAR PAHIT.
Dengan pengertian wabah penyakit-rohani yang dinyatakan oleh Ibr.12:15,
pengertian kita atas pengajaran Yesus pada Mat.5:43-44 benar-benar diperkaya:
<43> Kamu telah mendengar firman : Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu. <44> Tetapi Aku (yang sangat paham masalah
wabah penyakit-rohani, pen.) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (supaya kamu tidak mengidap
luka-batin, pen.).
Dengan mengasihi orang yang memusuhi saya, dia akan terbebas dari tulah,
Iblis tidak mungkin mendakwa dia, sebab Yesus dengan mudah akan membela
dia, melalui dialog berikut:
Iblis: Tuhan, bung Eman itu sudah menyakiti si Posma, hamba
Mu, maka bung Eman itu harus beroleh balasan yang setimpal, bukan? KeadilanMu
harus ditegakkan, bukan? Jadi perkenankan lah aku membantu Engkau, Tuhan.
Izinkanlah aku melaksanakan hukuman itu, demi Engkau, demi Tuhan!
Komentar: Anda lihat, Iblis memang pandai sekali, dia dapat
bertindak 'secara benar', 'demi Tuhan', hebat 'kan?
Yesus: "'Blis, apa gunanya kau mendakwa bung Eman itu;
si Posma saja, orang yang tertindas oleh kekejamannya, sudah mengampuni
bung Eman. Tidak ada lagi hakmu Iblis, mendakwa bung Eman itu. Lupakan
saja dakwaanmu! Urus yang lain saja!!"
Ya saudara pembaca,
dengan rajin mengampuni, anda terbebas dari luka-batin, juga sudah mengekang
penjalaran wabah penyakit-rohani; dengan banyak memberkati, dengan kasih,
anda dapat menutupi banyak musibah bagi orang lain. Mencegah penularan
wabah penyakit-rohani itu. Dan status anda akan meningkat, sesuai pernyataan
Yesus pada sambungan dari bacaaan kita tadi <Mat.5:45>:
<45> Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di Sorga....
Dengan pengkudusan diri, dengan banyak memberkati, bebas dari luka-batin,
anda layak bersyafaat bagi orang lain, menyembuhkan luka batin orang lain!
Menjadi pembawa damai, <Mat.5:9>. Ikutilah kasus di bawah ini, pengalaman
dari pelayanan, yang mentakjubkan beberapa dosen dan mahasiswa Sekolah
Theologia, karena Tuhan mengatur sehingga mereka ikut menyaksikan!
Riny, seorang wanita berusia l.k. 22 tahun masih dalam perio de pelayanan.
Kami ketahui ia memiliki luka batin yang sangat dalam, karena kejahatan
seks seorang pria, gendak dari ibu kandung Riny. Sebenarnya Riny sudah
dibebaskan dari berbagai ikatan perjanjian dengan Iblis, dahulu diatur
oleh ibunya. Dan Riny juga sudah memanjatkan doa pengampunan bagi ibunya
dan bagi si laki-laki, namun rupanya luka itu belum sembuh benar. Itu
adalah hal biasa, setiap penyembuhan memerlukan waktu! Ibunya, yang masih
mempertahankan satu (atau beberapa) ilmu Iblisnya, beperan mempersulit
kesembuhan, karena dari waktu ke waktu menghubungi Riny, berusaha menarik
dia dari lingkungan pelayanan itu. Jadi luka batin yang belum tertutup
rapat itu tergores lagi berulang-ulang. Nah, pada suatu keti ka, luka
batin Riny kumat lagi, mungkin dia baru mengalami hasutan lagi dari ibunya.
Tepat sewaktu saya berada di tempat itu, di hadapan seorang dosen sekolah
Theologia, beberapa mahasiswa, dan ... Lena, seorang anak perempuan 'berbau
kencur', yang berumur l.k. 12 tahun, Riny kesurupan berat. Sambil melakukan
'kontak' dengan Sorga, saya berdialog dengan setan itu, mencari jalur
masuk nya, agar mudah mengusir setan itu. Si Setan bertahan dengan tegar,
menganggap dirinya berhak atas wanita itu. Setan itu memperkenalkan dirinya
dengan nama si laki-laki, yang kami sudah tahu.
Begitulah caranya, saya mengerti bahwa jalur-masuk setan itu adalah luka
batin Riny terhadap pria itu. Riny masih terus dendam dan belum dapat
secara tuntas mengampuni pria durjana itu, yang 'memakan' ibunya dan merenggutkan
kegadisannya!
Saya merasa lega, karena menemukan kunci pembebasan Riny, siap bertindak.
Namun ada dorongan di dalam hati untuk menunjukkan kehebatan Yesus di
hadapan rekan-rekan yang Theoloog itu. "Kalau kamu yang menyelesaikan
kasus ini, tidak ada istimewanya bagi kemuliaan Tuhan Yesus", kata
hati saya! Maka tindakan saya menjadi sangat berbeda dari biasanya!
Saya menarik tangan Lena, si gadis berbau kencur, untuk ber diri dan mendekat
kepada Riny yang kesurupan. Agak takut- takut dia, namun karena Riny dan
Lena ini sudah cukup akrab bergaul, Lena mematuhi ajakan saya itu. Saya
membisikkan pada Lena bahwa harus dia yang mengusir setan itu. "Bagaimana
caranya?" tanya Lena ragu. Dengan suara wajar saya memerin tahkan
Lena: "Berdoalah kamu, mohon kepada Tuhan Yesus agar menyembuhkan
dan menutup rapat luka batin si Riny itu." Logikanya: kalau luka
batin sembuh dan tertutup rapat, setan tidak bisa lagi beroperasi dalam
diri manusia!
Begitu perintah saya terdengar, si setan (dengan memakai mulut Riny tentunya),
menjerit kuat sekali: "Jangaaaan! Tidak boleh kamu sembuhkan diaaa!"
Namun jeritannya itu menjadi konfirmasi tentang benarnya logika di atas,
dan Lena kecil mulai berdoa, dengan suara keras, di hadapan orang-orang
dewasa itu. Si Setan masih coba bertahan, ber-argumen, menya takan Riny
adalah miliknya.
Ajaibnya, sekarang Lena kehilangan keraguannya, dengan keman tapan seorang
hamba Tuhan yang penuh urapan, Lena berdialog dengan setan itu, dan tetap
menyatakan bahwa Riny sudah berulang kali menyatakan dirinya milik Yesus,
setan tidak berhak memiliki dia lagi! Lena tetap memerintahkan setan itu
harus keluar, sebab luka batin Riny sudah disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
SEMUA DIALOG INI DILAKUKAN OLEH LENA TANPA DIAJAR ! Atau barangkali lebih
tepat: Lena melakukan dialog di bawah tuntunan Roh Kudus!
Putuslah kuasa dakwaan si setan, Riny kembali sadar; tinggallah Lena dengan
kebingungan yang sangat: "'Kok saya bisa begitu ya?" Tidak ketinggalan
rekan-rekan Theoloog tadi berpikir yang sama "'Kok anak sekecil itu
dapat memerintah setan ya? Kami tidak pernah belajar itu di sekolah!"
Begitulah, saudara yang kekasih, kekudusan anda (Lena, si gadis bau-kencur
tentunya lebih kudus dari kebanyakan kita orang dewasa, bukan?), kasih
anda dan kesungguhan anda mengampuni orang lain, akan mampu menghambat
penyebaran luka-batin. Inilah salah satu hal yang dikehendaki Yesus untuk
dilaksanakan oleh para pengikutNya!! Teknik yang lebih jauh untuk menghambat
penyebaran luka batin adalah dengan menciptakan suatu lingkungan yang
PENUH SUASANA PENGAMPUNAN, hal mana penulis harapkan akan sempat membahasnya
dalam buku yang lain.
4.5. BEBERAPA KASUS LUKA BATIN YANG MEWABAH.
Inilah beberapa kasus lagi, tentang luka-batin yang mewabah, dimulai dalam
diri satu orang, menyebar dan mencemarkan banyak orang lain.
KASUS-I.
Dalam satu keluarga-besar ada enam bersaudara yang masing- masing
sudah berkeluarga. Namun di antara mereka ada seorang yang (kendati mengaku
hamba Tuhan) mengalami luka batin. Luka batinnya dimulai sewaktu ia memaksa
menikahi pilihan hatinya, tanpa persetujuan orangtua. Dalam pernikahan
itu orangtua tidak hadir, sehingga pribadi ini dipermalukan hebat dan
tumbuhlah luka batin di dalam dirinya.
Pada suatu ketika, ibu-tua di tengah keluarga ini mencapai umur 70-tahun,
suatu umur yang 'alkitabiah'. Lima keluarga anak-anaknya bersepakat untuk
menyelenggarakan perayaan 70- tahun itu dalam bentuk kebaktian, dan dirancang
bahwa kebak tian itu akan berlangsung secara 'tajam', secara penyegaran
iman, untuk membangunkan rohani para hadirin. Direncanakan pula bahwa
seluruh biaya perayaan akan dipikul bersama oleh keenam anak itu.
Apa yang terjadi? Satu pribadi yang terluka batin itu meng anut pandangan
yang berbeda. Dengan nada seorang hamba Tuhan dia menyatakan: "Tidak
usahlah mempermuliakan ibu kita, yang manusia itu!" Padahal saudara-saudaranya
tidak ada maksud ke sana, bahkan acara yang bersifat pekerjaan Tuhan itupun
sudah didoakan bertalu-talu. Bayangkan, kalau saja yang lima kelu arga
belum sungguh dalam Tuhan, tentu akan muncul berbagai kejengkelan, yang
pasti disusul oleh sakit-hati dan tindakan- tindakan saling melukai-batin.
Menjadi wabah!
Sebagai kelanjutan dari kasus itu, sasaran doa menjadi dua arah. Yang
pertama, doa mempersiapkan acara itu, dan arah yang kedua adalah bagi
pribadi yang luka-batin tadi, pernyataan memberkati dia, memohon kepada
Tuhan Yesus agar mengampuni dia, dan menyembuhkan luka batinnya. Puji
Tuhan, kasus ini berakhir dengan baik. Perayaan itu berlangsung dengan
bagus, memuliakan Tuhan, bahkan pribadi yang luka- batin, yang sedang
study di luar negeri itu beroleh sejahtera dan akhirnya, iapun mengirimkan
uang, sebagai urunan-biaya bagi perayaan itu!
KASUS-II.
Penulis mengenal seorang pria, yang lahir dalam suasana kemelut di rumah
tangga orangtuanya. Pada saat-saat kelahirannya, ekonomi orangtuanya dalam
keadaan rusak berat, karena spekulasi yang gagal total! Ayahnya berspekulasi
dalam suatu usaha, yang tidak dengan teliti dipelajarinya. Usaha itu hancur,
ayahnya kecewa dan patah hati, dan ibunya jadi harus hidup dengan kehematan
yang luar biasa. Rupanya si anak turut terluka batin, tularan dari luka
batin ibu-bapaknya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Si anak mewarisi sifat spekulatif dari bapaknya
dan sifat hemat-berat dari ibunya. Begitulah, si anak bertumbuh menjadi
seorang pria, seorang sarjana, namun roh-spekulatif ikut berkembang, menjadi
roh- judi; roh-hemat membesar menjadi roh-kekikiran! Ada satu masa beberapa
tahun dimana pria ini kecanduan judi yang hebat, kehilangan banyak harta
oleh karenanya. Benar-benar memusing kan orangtua dan isterinya! Bukankah
ini sudah menjadi penye baran luka-batin?
Setelah menjadi bapak bagi beberapa orang anak, sifat-kikir (yang dirangsang
oleh roh-kekikiran tadi) semakin merajalela, sehingga si bapak yang sarjana
ini dapat bertengkar dengan orang lain untuk uang yang tidak berarti besarnya!
Anak-anak pun ikut menjadi korban kekikiran itu. Sebagai contoh, si bapak
tega mengajak anak-anaknya makan es yang bertangkai, dan dibelikanlah
satu batang es untuk dua orang anak. Bergan tianlah mereka menghirup es
itu! Bukankah ini penyebaran sakit hati dan luka batin bagi anak-anak
itu? Begitulah, luka batin dalam diri seseorang, menyebar mencemarkan
seluruh keluarga.
KASUS-III.
Hal ini dapat anda amati sendiri di tengah berbagai Gereja di Indonesia.
Banyak sekali gereja yang saat ini mengidap wabah penyakit rohani (luka-batin)
di tengah jemaatnya. Pendeta bertikai dengan Majelis; Jemaat bertikai
dengan Majelis; Majelis memecat Pendeta; Jemaat dipecat karena ikut persekutuan-doa
di luar organisasi gereja itu (sementara anggota jemaat yang diketahui
pemain judi dan kartu, ataupun koruptor, ataupun pezinah, tidak diapa-apakan!).
Semua ini berawal dari satu atau dua pribadi yang luka-batin ataupun yang
melukai orang lain! Mereka tidak dapat saling mengampuni! Hukum Tuhan,
untuk mengampuni, lebih rendah dera jatnya dari Peraturan Gereja, yang
tidak diajarkan oleh Yesus Kristus! Sakit-hati demi sakit hati, luka-batin
demi luka- batin berkembang dan mewabah, mencemarkan banyak orang, se
perti dicanangkan oleh Ibr.12:14-15 yang kita bahas. Maka seluruh Gereja
menjadi cemar, dan Iblis bersorak gembira!!!
Begitulah, saudara-saudara yang kekasih,
kita yang mengerti masalah wabah penyakit-rohani ini sekarang ditantang
untuk menentukan sikap: apakah kita ikut bersorak (bersama Iblis) di tengah
masyarakat Kristiani yang tercemar itu? Ataukah anda menangis dan berduka-cita
bersama Yesus Kristus, melihat domba-domba yang binasa oleh penyakit-rohani
itu?
5. KELANJUTAN
RIWAYAT ABSALOM.
Dengan berbagai pengertian tentang masalah-masalah roh jahat yang sudah
anda sadap pada pembacaan pasal-pasal yang lalu, kini anda siap untuk
mengerti penuh apa peristiwa-peristiwa rohani yang berlangsung dalam riwayat
Absalom. Marilah kita teruskan membaca, sambil anda beroleh tuntunan untuk
mengerti sepenuhnya.
Bacalah kelanjutan Riwayat Absalom ini <II-Sam.13:37-39, pasal-14,15
dan 18>. Perhatikanlah perilaku raja Daud dalam menghadapi masalah
yang tragis ini, dan cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
bermodalkan pengertian yang sudah anda peroleh sampai sekian jauh. Buatlah
catatan, kalau perlu, dan bandingkan nanti jawaban anda dengan ulasan
pada pasal 5.1. mendatang.
II-SAMUEL 13:
<22> Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang
jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia
telah memperkosa Tamar, adiknya. (Apakah anda melihat bahwa ROH KEBENCIAN
telah merasuk diri Absalom?).
AMNON DIBUNUH, ABSALOM MELARIKAN DIRI.
<23> Sesudah lewat dua tahun, Absalom mengadakan penggunting an
bulu domba di Baal-Hazor yang dekat kota Efraim. Lalu Absalom mengundang
semua anak raja. <24> Kemudian Absalom menghadap raja, lalu berkata:
"Hambamu ini mengadakan peng guntingan bulu domba. Kiranya raja dan
pegawai-pegawainya ikut bersama-sama dengan hambamu ini." <25>
Tetapi raja ber kata kepada Absalom: "maaf, anakku, jangan kami semua
pergi, supaya kami jangan menyusahkan engkau." Lalu Absalom mende
sak, tetapi raja tidak mau pergi, ia hanya memberi restu kepadanya. <26>
Kemudian berkatalah Absalom: "Kalau tidak, izinkanlah kakakku Amnon
pergi bersama kami." Tetapi raja menjawabnya: "Apa gunanya ia
pergi bersama-sama dengan eng kau?" <27> Tetapi ketika Absalom
mendesak, diizinkannyalah Amnon dan semua anak raja pergi beserta dia.
<28> Lalu Absalom memerintahkan orang-orangnya, demikian: "Perhatikan!
Apabila hati Amnon menjadi gembira karena ang gur, dan aku berkata kepadamu:
Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia. Jangan takut. Bukankah
aku yang memerin tahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah
dirimu sebagai orang-orang yang gagah perkasa!" (Apakah anda melihat
roh dendam dan roh pembunuh telah merasuk dan mengendalikan diri Absalom?)
...........
<34> Absalom melarikan diri (Adakah anda mengamati suatu roh
jahat dalam diri Absalom di sini? Roh apa?)............
<37> Absalom telah melarikan diri dan telah pergi kepada Talmai
bin Amihur, raja negeri Gesur. Dan Daud berdukacita berhari-hari lamanya
karena anaknya itu. (Hei, Daud tidak membenci Absalom, ia berdukacita!).
<38> Absalom telah melarikan diri dan telah pergi ke Gesur; ia tinggal
di sana tiga tahun lamanya. <39> Lalu raja tidak lagi marah terhadap
Absalom, (DAUD tidak menaruh dendam terhadap Absalom!) sebab kesedihan
hatinya karena kematian Amnon telah surut.
PASAL-14. ABSALOM KEMBALI.
<1> Ketika Yoab, anak Zeruya, mengetahui, bahwa hati raja merindukan
Absalom, <2> maka ia menyuruh orang ke Tekoa men jemput dari sana
seorang perempuan yang bijaksana... (singkat kata, wanita ini, atas
suruhan Yoab, bersandiwara di depan raja Daud, membujuknya untuk memperkenankan
Absalom kembali ke Yerusalem)....
<23> Lalu bangunlah Yoab, ia pergi ke Gesur dan membawa Absa lom
ke Yerusalem. <24> Tetapi berkatalah raja: "Ia harus pergi
ke rumahnya sendiri, jangan ia datang ke hadapanku." Jadi pergilah
Absalom ke rumahnya sendiri dan tidak datang ke hadapan raja.
<25> Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya
seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada
cacat padanya. <26> Apabila ia mencukur rambutnya -- pada akhir
tiap-tiap tahun ia mencukur nya karena menjadi terlalu berat baginya --
maka ditimbangnya rambut itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu
timbangan raja. (Adakah anda mengamati suatu roh jahat dalam diri Absa
lom di sini? Roh apa?).
<27> Bagi Absalom lahir tiga orang anak laki-laki dan seorang anak
perempuan, yang bernama Tamar. Ia seorang perempuan yang cantik. <Bukti
luka batinnya Absalom.>
<28> Setelah Absalom diam di Yerusalem genap dua tahun lama nya,
dengan tidak datang ke hadapan raja, <29> maka Absalom menyuruh
memanggil Yoab untuk diutus kepada raja. Tetapi ia tidak mau datang kepadanya.
Kemudian disuruhnya memanggil dia lagi, untuk kedua kalinya, tetapi ia
tidak mau datang. <30> Lalu berkatalah ia kepada hamba-hambanya:
"Lihat, ladang Yoab ada di sisi ladangku dan di sana ada jelainya.
Pergilah, bakarlah itu." (Roh apa yang mengendalikan Absalom di
sini?). Maka hamba-hamba Absalom membakar ladang itu. (Maka luka-
batin Absalom menular kepada Yoab, yang di masa depan akan dibayar nyawa
oleh Absalom).
<31> Lalu Yoab pergi mendapatkan Absalom ke rumahnya, dan bertanya
kepadanya: "Mengapa hamba-hambamu membakar ladang kepunyaanku itu?"
<32> Jawab Absalom kepada Yoab: "Ya, aku telah menyuruh orang
kepadamu mengatakan: datanglah ke mari, supaya aku mengutus engkau kepada
raja untuk mengatakan: apa gunanya aku datang dari Gesur? Lebih baik aku
masih tinggal di sana. Maka sekarang aku mau datang ke hadapan raja. Jika
aku bersalah, biarlah ia menghukum aku mati." (Roh apa yang mempengaruhi
Absalom di sini?).
<33> Kemudian masuklah Yoab menghadap raja dan memberitahukan hal
itu kepadanya. Raja memanggil Absalom, dan ia masuk meng hadap raja, lalu
sujud ke hadapan raja dengan mukanya ke tanah; lalu raja mencium Absalom.
(luka batin-nya DAUD tidak sempat meradang, sebab Daud mengampuni Absalom).
PASAL-15. ABSALOM MENGADAKAN PERSEPAKATAN GELAP.
<1> Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta
kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya (Roh apa yang mengendalikan
Absalom?).
<2> Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju
pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk
menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan
ditanyai: "Dari kota manakah eng kau?" Apabila ia menjawab:
"Hambamu ini datang dari suku Israel anu," <3> maka berkatalah
Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari
pihak raja tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan engkau." <4>
Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri
ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh
datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan per karanya dengan adil."
(Roh apa lagi yang mempengaruhi Absalom di sini?).
<5> Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya,
maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. <6>
Cara yang demikianlah diperbuat Absa lom kepada semua orang Israel yang
mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah
Absalom mencuri hati orang-orang Israel (Nah, roh apa lagi yang berperan
dalam diri Absalom di sini?).
<7> Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: "Izinkanlah
aku pergi, supaya di Hebron aku bayar na zarku, yang telah kuikrarkan
kepada TUHAN. <8> Sebab hambamu ini, ketika masih tinggal di Gesur,
di Aram, telah bernazar, (Roh apa pula yang mengendalikan Absalom di
sini?) demikian: Jika TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem,
maka aku akan beribadah kepada TUHAN." <9> Lalu berkatalah
raja kepadanya: "Pergilah dengan selamat." Maka berkemaslah
Absa lom dan pergi ke Hebron.
<10> Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia
kepada segenap suku Israel (Roh apa pula yang mengen dalikan Absalom
di sini?) dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi
sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!" <11>
Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang
undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apapun tentang
perkara itu.
<12> Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang
Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah
persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak
Absalom.
DAUD MELARIKAN DIRI DARI YERUSALEM.
<13> Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, kata nya:
"Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." <14>
Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama
dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri,
sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari Absalom. ........
PASAL-18. ABSALOM TERPUKUL KALAH DAN MATI.
<1> Daud memeriksa barisan tentara yang bersama-sama dengan dia,
kemudian ia ........
<5> Dan raja memerintahkan kepada Yoab, Abisai dan Itai, demikian:
"Perlakukanlah Absalom, orang muda itu dengan lunak karena aku."
Dan seluruh tentara mendengar,ketika raja mem beri perintah itu kepada
semua kepala pasukan mengenai Absalom.... ( apakah anda perhatikan
sikap Daud terhadap Absalom? Tetap lunak dan tetap mengampuni! Luar biasa!).
<6> Lalu tentara itu maju ke padang menyerang orang Israel, dan
terjadilah pertempuran di hutan Efraim. <7> Tentara Israel terpukul
kalah di sana oleh orang-orang Daud, dan pada hari itu terjadilah pertumpahan
darah yang dahsyat: dua puluh ribu orang tewas. <8> Kemudian pertempuran
itu meluas dari sana meliputi seluruh daerah itu, dan hutan itu memakan
lebih banyak orang di antara tentara dari pada yang dimakan pedang pada
hari itu.
<9> Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom
menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan
pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin
itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang
dikendarainya ber lari terus. <10> Seseorang melihatnya, lalu memberitahu
Yoab, katanya: "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarban
tin." <11> Yoab berkata kepada orang yang memberitahu kepada
nya itu: "Apa? Jika engkau melihatnya, mengapa engkau tidak membanting
dia ke tanah di tempat itu juga? Maka selayaknya aku memberi engkau sepuluh
syikal perak dan seutas ikat ping gang." <12> Tetapi orang
itu berkata kepada Yoab: "Sekalipun aku mendapat seribu syikal perak
di telapak tanganku, takkan aku menjamah anak raja itu, sebab di depan
telinga kamilah raja memberi perintah kepadamu dan kepada Abisai dan kepada
Itai, katanya: Lindungilah Absalom orang muda itu, karena aku. <13>
Sebaliknya, jika aku mencabut nyawanya dengan khia nat tidak ada sesuatupun
yang tinggal tersembunyi kepada raja -- maka engkau akan menjauhkan diri."
<14> Tetapi Yoab ber kata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu
dengan kau seperti ini." Lalu diambilnya tiga lembing dalam tangannya
dan di tikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah- tengah
dahan pohon tarbantin itu. ( Mengapa Yoab begitu nekat mengingkari
perintah Daud yang masih ingin melindungi Absa lom? Luka batin, saudaraku,
sebab Absalom dahulu membakar ladang Yoab <II-Sam.14:30>).
<15> Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengeli lingi
Absalom, lalu memukul dan membunuh dia. <16> Sesudah itu Yoab meniup
sangkakala, sehingga tentara berhenti menge jar orang Israel; sebab Yoab
mau menahan tentaranya itu. <17> Lalu mereka mengambil mayat Absalom
dan melemparkannya ke dalam lobang yang besar di hutan itu, kemudian mereka
mendi rikan di atasnya timbunan batu yang sangat besar. Dan seluruh orang
Israel melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. <18> Sewaktu hidupnya
Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendi ri tugu yang sekarang ada
di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk
melanjutkan ingatan kepada namaku". (Tidak ada anak laki-laki?
Ada tiga orang, dahulunya <II-Sam.14:27>! Rupanya ketiganya sudah
mati mendahului Absa- lom!) Dan ia telah menamai tugu itu menurut
namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu
per ingatan Absalom. (Apakah anda perhatikan satu pengajaran penting
dari Alkitab berkenaan dengan tentang riwayat Absalom ini? Jangan kita
berusaha meninggikan diri sendiri! Akan direndahkan! Sebaliknya halnya
raja Daud: dalam kerendahan hatinya, Tuhan meninggikan dia!).
5.1. ABSALOM, ABSALOM.
Setelah membaca keseluruhan riwayat di atas, berhasilkah anda beroleh
gambaran tentang status rohani Absalom, sebelum kematiannya? Di bawah
ini penulis menyajikan satu daftar (yang sudah dipersingkat) dari roh-roh
jahat yang merasuk diri Absalom, bahkan mengendalikan perilakunya, untuk
kemudian membawa kebinasaan bagi Absalom.
1a> Roh-keangkuhan <II-Sam.14:26>, memangkas rambut-pun harus
pakai upacara, rambut-pun harus ditimbang. Inilah keangkuhan yang biasa
terdapat di kalangan anak-anak raja. Roh ini adalah 'pelopor' bagi perasukan
roh-roh jahat lainnya;
1b> Roh-keangkuhan <II-Sam.15:1>, sudah naik kereta kuda, harus
menyiksa lima puluh orang lagi, dengan berlari di depan kereta kuda! Roh
keangkuhannya semakin memuai dan membesar, siap untuk meledakkan pribadi
ybs.!
2> Roh-kebencian <II-Sam.13:22>; Absalom tidak mau berkata-kata
lagi kepada Amnon, ia benci sekali karena Amnon telah memperkosa Tamar;
3> Roh-pembunuh <II-Sam.13:33>, yang diahului oleh roh dendam,
yang merupakan kelanjutan dari roh kebencian. Absalom meran cang pembunuhan
terhadap Amnon, dan bahkan melaksanakannya;
4> Roh-ketakutan <II-Sam.13:34>, karena telah berbuat dosa, Absalom
ketakutan sendiri dan melarikan diri;
5> Roh-penghakiman <II-Sam.14:30>, Absalom menganggap dirinya
berhak menghakimi, sementara Firman Tuhan menentukan lain <Ul.32:35>;
roh-penghakiman ini tidak diusir, malah membesar menjadi roh-penghakiman-diri-sendiri
<II-Sam.14:32>. Hal ini dialami juga oleh nabi Yunus!
6> Roh-penghasut, <II-Sam.15:4>, bentuk jahat dari roh-pembujuk;
Absalom mengambil hati orang Israel
7> Roh-pura-pura <II-Sam.15:8-9> atau roh-sandiwara; Absalom
pura-pura mau membayar nazar, sesungguhnya ia sedang berkom plot mau merebut
kekuasaan;
8> Roh-komplotan <II-Sam.15:10> untuk merebut kekuasaan raja,
dilanjutkan dengan roh pemberontakan <II-Sam. ps.-15> yang mengendalikan
pemberontakan Absalom terhadap raja Daud.
Lihatlah, dengan sekian banyak roh jahat menguasai dirinya, pada masa
itu Absalom adalah seorang yang diperhamba Iblis!
Apakah anda perhatikan, bahwa roh jahat yang 'asli' milik anak raja ini,
hanyalah satu: roh-keangkuhan? Namun melalui luka batin yang terbuka,
roh yang satu ini mengajak tujuh roh-jahat lain, bahkan
yang lebih jahat dari padanya? Betapa tepatnya pengajaran Yesus pada Mat.12:43-45,
<43> "Apabila roh jahat keluar dari manusia ( diusir oleh
kuasa Yesus; Mat.12:28, pen.), iapun mengembara ke tempat- tempat
yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak menda patnya. <44>
Lalu ia berkata: Aku akan pergi ke rumah yang telah kutinggalkan itu.
Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong ( tidak dikawal oleh
Roh Kudus, pen.) bersih ter sapu dan rapih teratur (kendati sudah
bertobat). <45> Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam disitu. (karena
pintu- hati yang terbuka, ataupun luka batin yang terbuka, tidak sembuh;
ybs. tidak menolak kehadiran roh-roh jahat yang mem bawa sifat-sifat jahat
itu, pen.). Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada
keadaannya semula..."
Adanya roh-jahat yang dibiarkan di dalam hati kita, pada suatu kesempatan
(luka batin yang tidak cepat disembuhkan) akan mengajak tujuh roh lain
yang lebih jahat! Jelas sekali pengalaman Absalom ini diterangkan oleh
pengajaran Yesus, Ahli dalam masalah roh-jahat.
Perhatikan pula saudara, tindakan roh jahat mengajak kawan-kawan
ini bukanlah pekerjaan satu kali saja. Satu roh jahat mengajak tujuh lainnya,
mereka jadi berdelapan. Pada kesempatan berikutnya, delapan roh jahat
ini, akan mengajak masing-masing tujuh roh jahat temannya, jadilah mereka
enampuluh empat roh jahat. Tahap berikutnya menjadi lima ratus dua belas,
dan dengan mudah mencapai jumlah Legion (l.k. enam ribuan). Inilah kasus
'Orang Gila dari Gerasa' yang direkam dalam Markus pasal-5!! Jangan anda
menganggap bahwa roh-roh jahat ini hanya terdiri dari satu jenis saja!
Perhatikanlah bahwa orang Gerasa itu mengidap setan-kuburan <ay.-2>;
roh-orang-kuat (membuat ia mampu memutuskan rantai pengikatnya); roh-keliaran,
membuat dia liar; roh-kesombongan (memukul dadanya dengan batu), dll.!!
***** SATU SEGI LAIN yang tidak kalah menariknya dari riwayat Absalom
ini adalah luka batin yang diidap oleh Yoab, panglima perang raja Daud.
Kasus Yoab adalah penularan luka batin menurut cara yang paling sederhana:
kendati Yoab sudah begitu baik hati mengusahakan agar Absalom diizinkan
raja kembali ke Yerusalem, Absalom masih tega membakar ladang Yoab. Akibatnya,
Yoab membenci dan mendendam Absalom. Kelanjutannya, Yoab, dengan luka
batinnya, tidak dapat mengampuni Absalom, sehingga Yoab berani membangkang
dari perintah raja Daud, yang masih mau melindungi Absalom. Tidak urung,
dikendalikan oleh roh pembangkang itu, Yoab membunuh Absalom yang tidak
berdaya, dengan darah dingin !
Di belakang hari, roh pembangkang dalam diri Yoab tetap mengendalikan
dia (bukankah luka batinnya tidak disembuhkan? Perjanjian Lama tidak
punya resep untuk menyembuhkan luka-batin, bukan? Hanya kuasa Yesus yang
dapat menyembuhkan luka batin seseorang!). Roh pembangkang dalam diri
Yoab mempengaruhi dia untuk membangkang lagi terhadap raja Salomo, dia
memihak kepada Adonia, kakak Salomo <I-Raj.2:28-34>. Pembangkangan
itu mengakibatkan dia kehilangan nyawa, disuruh bunuh oleh raja Salomo!
Lagi-lagi, akhir yang menyedihkan bagi pengidap luka batin yang tidak
disembuhkan!
***** Anda boleh belajar sendiri tentang roh-dusta dalam diri Abraham,
yang menurun dan membesar dalam diri Ishak, diwarisi lagi oleh Yakub,
sambil membesar menjadi roh-penipu. Begitu juga roh-zinah dalam diri Yehuda
yang diwariskannya terus. Atau roh-yang-membutakan dalam diri Rasul Paulus,
yang belakangan menular, bekerja membutakan seorang lain. Silahkan anda
melakukan sendiri penelaahan ALkitab itu, atau tunggulah buku berikut:
"Roh, serba roh", oleh penulis yang sama!
5.2. BAGAIMANA HALNYA DAUD ?
Selayaknya Daud mengalami luka-luka batin oleh berbagai peristiwa yang
direkam di atas. Perkosaan puterinya, Tamar. Pembunuhan Amnon pemerkosa
itu, oleh Absalom. Pemberontakan Absalom, sampai-sampai raja Daud perlu
mengungsi. Semuanya ini cukup untuk membangkitkan luka-luka batin yang
berbahaya! Namun raja Daud tidak pernah memberi kesempatan untuk luka-batin
itu 'meradang'.
Perhatikan juga bagaimana Daud tetap mengasihi anaknya Absalom yang pembunuh
dan pemberontak itu; ia berkabung bagi kematian Absalom <II-Sam.19:4>,
Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring meratap lah raja:
"Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"
Kelembutan hati Daud, sifat pengampunannya yang nyaris tiada batasnya,
hampir menyaingi sifat Yesus ! Hal itu pulalah membuat Daud kebal akan
luka-batin. Daud tidak dapat dihancurkan oleh perangkat kerja Iblis itu.
Memang, saudaraku,
MENGAMPUNI ORANG YANG MENYAKITI HATI KITA, ITULAH
KUNCI KESEMBUHAN LUKA BATIN DALAM DIRI KITA !!
Dan justru hal itulah yang selalu diajar oleh Yesus, diteladani olehNya,
bahkan ditekankan oleh Yesus pada Mat.6:14,15,
<14> "... Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu
yang di sorga akan mengampuni kamu juga. <15> Tetapi jikalau kamu
tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
( dan dengan kesalahan yang tidak diampuni, kamu adalah umpan neraka.
Kamu akan binasa secara jasmani, seperti Absalom, seperti Yoab; kamu juga
akan binasa secara rohani!!).
Raja Daud selalu mengampuni, tidak perduli bahwa ia sudah sangat direndahkan,
tetap mengampuni, tetap berhati lembut. Karenanya, kendati Daud seketurunan
telah kena tulah Tuhan <II- Sam.12:10, 'pedang tidak akan menyingkir
dari keturunanmu sampai selamanya'>, namun oleh perilaku Daud yang
terpuji, Tuhan tetap mengasihi dia. Tuhan menyelamatkan dia dari pedang,
memeliharakan dia dalam penanggungannya dengan cara mengirimkan perbekalan
bagi Daud <II-Sam.16:1-4>. Selanjutnya Tuhan mengembalikan singgasananya
dan bahkan meninggikan dia!
7. BAGAIMANA
HALNYA DENGAN YESUS, ANAK MANUSIA ?
Ah, rasanya tidak perlu berpanjang-lebar mengulas sikap Yesus, Anak Manusia,
dalam masalah luka-batin dan pengampunan ini, kendati Yesus tidak pernah
menggunakan istilah luka-batin ataupun kepahitan itu secara khusus. Rasanya
anda mengerti, bahwa salah satu hakekat kedatangan Yesus ke dunia ini
adalah untuk:
MENGAMPUNI DOSA-DOSA DARI ORANG-ORANG YANG MAU DIAMPUNI!
Bahkan Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis, sebelum kelahiran Yesus
sudah mencatat bahwa <Luk.1:76,77>:
YESUS MENAWARKAN KESELAMATAN YANG BERDASARKAN
PENGAMPUNAN DOSA-DOSA MANUSIA ITU !!
Lebih luhur lagi, Yesus mengajar kita untuk mengampuni saudara-saudara
kita <Mat.18:21,22>,
<21> Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?" <22> Yesus berkata kepadanya:
"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan
sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Jadi kalau anda mau disebut pengikut Yesus, anda harus belajar mengampuni,
dan bertekad mengampuni terus, bukan sampai tujuh kali saja, tetapi sebanyak
tujuhpuluh kali tujuh kali mengampuni terus-menerus. Barapa kali? Empat
ratus sembilan puluh kali? Banyak sekali bukan?
Bukan! Bukan empatratus sembilanpuluh kali, saudaraku. Yang Yesus maksudkan
sesungguhnya bukan 70 x 7 kali pengampunan, tetapi tujuhpuluh kali angka
tujuh, tuliskanlah itu:
7.777.777.777.777.777.777.777.777.777.777.777.777.
777.777.777.777.777.777.777.777.777.777.777 kali,
sebanyak itulah kita harus mengampuni saudara-saudara kita!!
Inilah gambaran dari jumlah di atas. Kalau kita memiliki persediaan pengampunan
sekian kali banyaknya, dan kalau setiap orang di dunia ini mengampuni
saudaranya satu kali setiap detik, maka persediaan pengampunan itu belum
dihabiskan oleh semua orang yang hidup sejak Adam dan Hawa sampai kepada
anda dan saya!! Begitu banyaknya bilangan pengampunan yang masing-masing
kita harus sediakan!
Tidak heran, Yesus tidak memerlukan mengajar kita masalah luka
batin, karena:
SIAPA SUNGGUH-SUNGGUH MEMATUHI YESUS,
TIDAK AKAN PERNAH TERKENA LUKA BATIN !!
Yesus bukan hanya pandai bicara, bukan hanya pandai mengajar, tetapi kita
tahu, Yesus juga mempraktekkan hal ini. Dan ini dipelajariNya dari Bapa
sorgawi, yang memiliki teknik yang khusus untuk dapat selalu mengampuni
kita, manusia bebal ini. Teknik Bapa Sorgawi itu akan kita pelajari pada
Bab berikut.
perilaku anda ------------------> | luka batin anda |
AMPUNI kesalahan orang yang menyakiti hati --------------> | luka-batin SEMBUH |
LUPAKAN kesalahan orang yang menyakiti hati --------------> | luka-batin TERTUTUP |
LAMPIRAN-1.
PENGALAMAN DARI PELAYANAN.
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
setelah membahas masalah luka-batin secara murni dari Alkitab, kini saya
ingin berbagi beberapa pengertian tentang luka-batin dari pengalaman pelayanan.
Luka batin biasanya terjadi oleh suatu peristiwa hebat dengan salah satu
atau beberapa ciri berikut:
* sangat menakutkan;
* sangat mengecewakan;
* sangat mendukakan hati;
* sangat memedihkan hati;
* sangat memalukan;
* memberi kesan sangat berdosa/bersalah!
pendek kata, setiap peristiwa yang, menurut bahasa sehari-hari melukai
hati, dapat menimbulkan luka batin.
Namun, bukan hanya itu. Peristiwa kecil-kecil yang terjadi berulang kali
untuk jangka waktu lama, dapat juga menimbulkan luka batin. Contohnya,
seorang anak yang setiap hari diejek dengan sebutan si Botak, misalnya,
pada usia remaja mungkin menjadi seorang yang mengidap luka batin. Boleh
jadi, beberapa puluh tahun kemudian, pada masa tuanya, hatinya masih merasa
tercubit kalau mendengar seseorang mengucapkan "botak", kendati
orang itu sekedar sedang mambahas kebotakan, dari sudut pandang ilmiah,
dan yang bersangkutan berambut lebat!
Dalam beberapa kasus yang penulis amati, luka batin bahkan terjadi, semasa
di dalam kandungan! Si ibu yang mengalami peristiwa yang sangat mengejutkan,
sangat menyakiti hati, sangat mempermalukan, dsb., akan menderita luka-batin,
dan tidak urung si bayi di dalam kandungannya ikut mewarisi dan mengidap
luka batin. Penulis, bersama isteri, cukup banyak menemukan kasus luka-batin
bawaan ini! Contoh-contohnya dapat anda baca pada Lampiran-2.
Luka batin tidak harus terjadi oleh satu cara saja. Variasi terbentuknya
luka batin boleh jadi berbeda dari kasus-kasus yang telah kita tinjau.
Peristiwa yang membangkitkan luka batin boleh saja terjadi oleh:
<a> ulah diri sendiri, misalnya pengalaman terpenjara karena dihukum,
pengalaman kecelakaan, patah kaki akibat ngebut; mengemudi mobil secara
ugal-ugalan dan menabrak orang hingga mati, memperkosa seorang wanita
yang kemudian bunuh diri, kena penyakit kotor akibat perzinahan, dsb.
<b> ulah seorang saudara atau musuh, yang menyakiti hati kita, baik
secara sengaja maupun secara tidak sengaja;
<c> peristiwa alamiah atau yang kelihatannya alamiah, misalnya kematian
orang-tua atau seorang yang sangat dikasihi secara tragis, dll. Kalau
dalam kasus seperti ini, seseorang jadi mengumpat atau menghujat Tuhan,
maka luka batinnya bertambah berat, oleh dosa itu. Kesembuhan semakin
sulit terjadi.
Karena kejadian luka-batin yang bervariasi itu, maka cara penyembuhan
luka batin dapat berbeda pula.
<a> Penyembuhan luka batin hasil ulah sendiri harus dimulai dengan
minta ampun kepada Tuhan dan minta maaf secara terbuka. Lalu pengidap
luka batin itu bermohon agar Roh Kudus mencabut peristiwa traumatis itu
dari ingatannya. Tentu saja, pengusiran roh-roh jahat harus dilakukan
juga!
<b> Kalau orang lain menyakiti anda, mengakibatkan luka batin, anda
perlu mengampuni dia. Lebih baik secara terbuka, demi membebaskan dia
dari perasaan bersalah (yang juga menimbulkan luka-batin di dalam dirinya).
Panjatkanlah doa anda yang memberkati dia, dan bermohon agar Tuhan Yesus
juga mengampuni ybs. Minta juga kepada Tuhan agar peristiwa tragis itu
dilupakan!
<c> Untuk kasus yang terjadi secara alamiah, anda cukup bermohon
kepada Tuhan Yesus, minta kesembuhan dan agar dilupakan dari peristiwa
tragis itu. Kalau anda sempat jengkel oleh peristiwa itu dan sempat mengumpat
atau menghujat Tuhan, minta ampunlah atas dosa saudara itu <Hk.III>.
Jangan lupa mengusir semua bakteri-rohani dari dalam diri anda!
*** Sekedar merangsang anda untuk meneliti, tahukah anda sumber luka batin
yang utama bagi kebanyakan suku di Indonesia? Anda boleh percaya, boleh
tidak: Adat Kesukuan yang keras! Silahkan anda mengamati suku-suku bangsa
yang keras adatnya, misalnya suku Batak, suku Dayak, suku-suku di N.T.T.,
dsb. Kalau anda seorang hamba Tuhan yang sudah banyak melayani pertobatan,
anda akan mengamati juga hal yang sama. Tidak heran, masyarakat Kristiani
di berbagai gereja SUDAH MENGALAMI kerusakan yang di-diagnose oleh Ibr.12:15
itu! Banyak Gereja-Kristen-kesukuan yang keropos secara rohani. Pertikaian,
atau roh pemecah-belah, berkuasa di dalamnya, karena tiada lagi suasana
pengampunan!
*** Anda berasal dari suku Batak? Terus terang saja ya, ucapan "HORAS"
yang sangat anda sukai itu ternyata salah satu perangkat perusak rohani
yang kuat! Apa artinya "Horas tondi madingin, pir tondi matogu".
Bukankah ini suatu motto agar roh kita semakin keras? Hati kita semakin
tegar? Tidak lagi kita berhati lembut! Kaitkanlah hal itu kepada pengertian
'iman', bahwa apa yang kita ucapkan dan yakini, itu yang akan terjadi.
Dan kata "Horas" selalu diucapkan dengan 'keras' dan 'keyakinan'!
Akibatnya, terbentuklah hati yang keras, tidak cengeng, tidak gampang
beriba hati dan: TIDAK GAMPANG MENGAMPUNI!! Paling kurang dapat dinyatakan
disini dua akibat dari sifat tidak mudah mengampuni: sukar untuk bertobat
dan MUDAH TERLUKA BATIN!
Tidak heran, banyak orang-orang tua dari suku Batak, kalau sudah berusia
50-an tahun, berarti sudah 50 tahun lamanya, sudah ribuan kali mengucapkan
"Horas", maka hatinya sudah sekeras batu. Jarang yang mampu
mengampuni orang lain! DAN JUGA TIDAK GAMPANG MINTA AMPUN, tidak juga,
terhadap Tuhan pun! Sangat susah untuk bertobat!! Sungguh, saudaraku,
saya bukan sedang mengada-ada, anda dipersilahkan melakukan penelitian
sendiri!
*** Pengalaman lain menunjukkan kebenaran sinyalemen: bahwa adat kesukuan
yang keras banyak menerbitkan luka-batin. Pada tahun 1988, di Kalimantan
Barat saya pernah menyampaikan firman di suatu K.K.R., di tengah suku
Dayak. Sekitar 300-400 orang hadir. Saya bukan seorang yang hebat. Tidak
berani mengaku-ngaku beroleh urapan khusus untuk membahas masalah luka-batin
dalam K.K.R.
Namun pada malam itu saya digerakkan Tuhan untuk, sekitar 5-menit saja,
berbicara tentang pengampunan dan luka batin. Apa yang terjadi, saudara?
Sewaktu saya mengajak hadirin untuk bersaat-teduh, untuk berdoa secara
pribadi, dan menyampaikan pengampunan di dalam doa itu, ternyata dari
berbagai arah terdengat isak-tangis yang riuh. Rupanya ada sekian banyak
yang terluka-batin, yang digerakkan Tuhan malam itu untuk mengampuni saudara-saudaranya!
Dan tentu saja untuk beroleh kesembuhan luka-batin. Puji Tuhan!
Dan pada tahun berikutnya, saya diminta menyampaikan beberapa session
ceramah tentang Kuasa Kegelapan pada suatu synode dari suatu Gereja, juga
di Kalimantan Barat. Synode ini dihadiri oleh l.k. 125 peserta, terdiri
dari Pendeta, Penginjil, Ketua Gereja dan Guru Jemaat. Namun Tuhan menggerakkan
hati saya untuk menggunakan session terakhir ceramah itu untuk menyampaikan
masalah luka-luka batin pula. Anda boleh percaya, boleh tidak, sewaktu
saya menantang mereka untuk bangkit dan beroleh kesembuhan luka-luka batin,
lebih separuhnya bangkit berdiri! Hamba-hamba Tuhan, penginjil, Ketua
Gereja, Pendeta!
Jelaslah bagi saya, mengapa banyak hamba Tuhan di sana yang tidak layak
untuk memberi pelayanan pelepasan dari ikatan Kuasa Gelap! Karena mengidap
luka-luka batin yang masih terbuka, kuasa-kuasa gelap yang merasuk melalui
luka-luka itu sudah cukup untuk membuat mereka tidak layak dalam pelayanan
pengusiran kuasa-gelap!!
Lampiran-2 menyajikan beberapa kasus luka-batin yang menonjol dari pelayanan
kami selama ini, kasus-kasus mana sangat membantu pengertian kami tentang
masalah luka-batin dan kuasa-kegelapan!