BERGAUL
KARIB DENGAN TUHAN
1. PENDAHULUAN
2. APAKAH 'PERGAULAN'?
3. PARA KARIB TUHAN
3.1. Nabi Nuh
3.2. Nabi Musa
3.3. Nabi Elia
3.4. Yesus, Anak Manusia
3.5. Pergaulan Sesama Karib Tuhan
4. KARIB TUHAN DI ABAD-XX
5. KARIB TUHAN YANG BERIKUT, ANDAKAH ??
6. BERGAUL, PELAJARAN PERTAMA
6.1. Persiapan Percakapan
6.2. Laporan
6.3. Pengamanan Lingkungan
6.4. Undangan
6.5. Tempelak dan Pengkudusan
6.6. Berdoa Syafaat
6.7. Perintah-perintah Lain
6.8. Singkat Kata
7. BERGAUL, PELAJARAN LANJUTAN
LAMPIRAN: TUNTUNAN UNTUK BERDOA PERTOBATAN DAN PELEPASAN
- 0 -
1. P E N D A H U L U A N .
Dan Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Tuhan <Kej.5:24>.
Di dinding ruang tamu di suatu rumah yang mentereng, seorang 'terpandang',
terpampang sebuah foto yang diperbesar, seukuran lukisan dinding. Pada foto
itu terlihat dua orang berjabatan tangan dengan senyum ceria pada wajah
masing-masing. Satu wajah pada foto itu adalah wajah si Terpandang, sedangkan
yang seorang lagi adalah... wajah Kepala Negara! Bukan main, pergaulannya
adalah dengan Kepala Negara! Dengan peminta-minta ia tidak bergaul;
"percuma", pikir si Terpandang; "bergaul dengan para pengemis
hanya akan merusak citra ke-terpandang-an kami di tengah masyarakat".
Maka ia membuat pintu gerbang yang kuat dan pagar yang tinggi, memisahkan
dia dari golongan 'rendahan'.....
Dalam sebuah buku kuno, sangat kuno, direkam riwayat seorang bersahaja,
tidak mempunyai garis-keturunan yang jelas, tidak memiliki alamat rumah
yang tetap, berkelana kian-kemari, menginap di serambi-serambi rumah ibadah.
Pada suatu hari si 'Kelana' ini bertemu dengan seorang yang lumpuh sejak
lahirnya. Orang lumpuh itu menatap si 'Kelana' dengan harapan akan mendapat
sedekah. Tetapi si 'Kelana' berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku.
Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia memegang tangan kanan orang lumpuh
itu dan membantunya berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki
orang lumpuh itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari di dalam
rumah ibadah itu.
Pembaca yang budiman, saya berani memastikan anda tidak tahu nama orang
kaya dalam ceritera yang pertama: si Terpandang, yang menonjolkan pergaulannya
dengan Kepala Negara. Tetapi saya yakin anda mengetahui nama asli si
'Kelana', walaupun saya tidak mengutarakannya. Mengapa demikian?
Karena si 'Kelana' adalah seorang yang bergaul karib dengan Yesus Kristus;
ia tidak menganggap penting pergaulan dengan bangsawan, lebih berarti baginya
pergaulan dengan Tuhan! Kalau anda menganggap Tuhan lebih tinggi, lebih
mulia, lebih hebat dari para bangsawan, bukankah itu berarti pergaulan
dengan Tuhan lebih luhur artinya dari pada pergaulan dengan sekedar
para bangsawan? Inilah tantangan yang sangat rasionil bagi anda: adakah
keinginan dalam diri anda untuk bergaul-karib dengan Tuhan? Kalau
keinginan itu tidak ada, inilah ketikanya yang tepat untuk menyingkirkan
buku kecil ini, sebab isinya hanyalah sekedar menuntun pembaca untuk masuk
ke dalam pergaulan yang karib dengan Tuhan.
Sebaliknya, kalau anda meneruskan membaca, itulah pertanda bahwa anda berkeinginan
untuk bergaul karib dengan Tuhan! Maka saya 'claim':
"dalam nama Yesus, anda menjadi seorang calon 'pegaul-karib' dengan
Tuhan Yesus! Dan Roh Kudus, saya mohon Engkau mem proses selanjutnya setiap
pembaca yang berkeinginan begitu!"
Anda mungkin bertanya: "Si Kelana tadi, mengingat pergaulannya dengan
Tuhan, apakah pantas bergaul juga dengan para pengemis?" Pertanyaan
yang bijak ini harus beroleh jawaban yang sama bijaknya. Jawaban untuk itu
adalah "Ya!" Sebab Tuhan menghendaki setiap pegaul yang karib
dengan Dia harus bergaul juga dengan para pengemis, orang-susah, orang sakit,
orang terpenjara, bahkan dengan orang-orang terbuang! Bacalah Mat.25:31-46,
yang mengandung satu kalimat yang sangat berwibawa: "...sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudaraKu yang paling
hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".
Bergaul dengan TUHAN, enak betul ya? Pasti menyenangkan, luar biasa enaknya!
Dan orang yang bergaul dengan Tuhan pasti memiliki keabadian! Sebab TUHAN
itu abadi! Lihatlah, Henokh bergaul dengan Tuhan selama lebih dari tiga
ratus tahun. Dia mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Kenangan
masyarakat terhadapnya tidak hilang. Dan ribuan tahun kemudian, surat Ibrani
masih mengingat akan dia. Ibr.11:5 merekam: Karena iman Henokh terangkat,
supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Tuhan
telah mengangkatnya.
Bahkan ribuan tahun setelah surat Ibrani itu, buku yang anda pegang ini
masih mengenang Henokh. Ke'abadi'an di dunia langsung dikecap oleh orang-orang
yang bergaul dengan Tuhan. Terjamin pula keabadian di Sorga, bagi mereka
yang mau bergaul dengan Tuhan, mengabaikan pergaulan dengan para bangsawan!
Pada golongan manakah anda berada; golongan si 'Terpandang' dengan pergaulan
bangsawannya? Ataukah golongan si 'Kelana' yang bersahaja itu?
Dan buku kecil ini sangat berharga bagi mereka yang selama ini menghargai
pergaulan dengan bangsawan itu! Bacalah buku ini dengan cermat, karena yang
disampaikannya adalah pergaulan dengan Tuhan, TOP-NYA BANGSAWAN !!
- 0 -
2. APAKAH 'PERGAULAN'?
Seorang ibu melakukan pembicaraan telepon kepada 'teman-bergaul'nya,
ibu Camat di suatu kota kecamatan. Boleh jadi pembicaraan itu berlangsung
sebagai berikut:
"Hallo, ini rumahnya ibu Eko? Oh, saya berbicara dengan ibu Eko sendiri!?!
Begini 'bu, saya sudah menghubungi ibu Nur dan dia bersedia untuk berkenalan
dengan ibu. Dan ibu 'Mar juga sudah saya beritahu tentang kesediaan ibu
Eko untuk membantunya, supaya dia tertolong, begitulah. Tolong ya 'bu, ibu
'Mar itu sangat butuh pertolongan ibu. Dan ibu Wijoyo, yang di seberang
rumah saya itu juga akan mengatur suatu kegiatan yang memerlukan bantuan
ibu Eko juga, pokoknya untuk memperluas kumpulan-arisan kita, begitulah.
Oh, ya, saya juga memerlukan suatu bantuan ibu Eko, apa bisa mencarikan
pekerjaan untuk anak saya yang baru tamat itu 'bu? Tolong ya 'bu, dan jangan
kuatir, gaji bulan-pertamanya dia bisa relakan kok untuk siapa saja yang
membantu urusannya itu. Satu hal lagi, suami saya juga perlu meminjam alat
pijat ibu, perlu, karena dia merasakan kena rematik. Tolong ya 'bu. Terimakasih
sebelumnya ya 'bu Eko. Begitu saja ya 'bu, daag!"
Pletok, tilpon diletakkan, 'pembicaraan' berakhir, dan tinggallah ibu Eko
termangu-mangu, belum sempat berbicara apa-apa, ditinggal dengan setumpuk
'tugas' yang harus diselesaikannya sendiri!
Apakah yang demikian itu pergaulan?
Pada suatu hari, di tempat lain, dalam suasana yang sedikit berbeda, seorang
yang mengaku bergaul dengan Tuhan Yesus, menghubungi BOSS nya, Tuhan
Yesus, dan berbicara sebagai berikut:
"Oh Tuhan Yesus, saya ingin berbicara dengan Engkau; begini Tuhan,
saya sudah berbicara dengan pak Nur dan dia bersedia untuk belajar mengenai
Engkau, Tuhan. Dan pak 'Mar juga sudah saya beritahu bahwa Tuhan Yesus selalu
mau menolongnya. To long ya Tuhan, pak Mar sungguh memerlukan pertolonganMu.
Dan pak Wijoyo, yang di seberang rumah kami ini Tuhan, juga akan memulai
suatu persekutuan yang memerlukan bantuan Tuhan juga, pokoknya untuk memperluas
Kerajaan Sorga! Oh ya, saya juga memerlukan bantuanMu Tuhan, tolonglah Tuhan
mengusahakan suatu pekerjaan bagi anak saya yang baru tamat sekolah itu.
Berilah berkatMu ya Tuhan, tolonglah anak itu, pasti dia akan rajin menyampaikan
persembahan persepuluhannya! Satu hal lagi, Tuhan, isteri saya mulai kena
rematik dan sangat memer lukan perawatan dari padaMu. Tolong jamah dia Tuhan,
sembuh kanlah dia. Terimakasih Tuhan Yesus, dalam namaMu yang kudus saya
sudah berdoa, AMIN."
Flip, dibukanya matanya, selesailah doanya, dan tinggallah Tuhan Yesus termangu-mangu,
belum sempat berbicara apa-apa; ditinggal bersama setumpuk 'tugas' yang
harus diselesaikanNya sendiri!
Apakah yang demikian itu pergaulan?
Apakah begitu caranya anda bergaul dengan Tuhan Yesus? Tidak sadarkah kita,
bahwa dengan cara itu kita sedang menjadi 'Kristen-tuan'? Kita sedang menjadi
'Boss' dan Tuhan Yesus kita jadikan sekedar pesuruh atau sahaya! BERTOBATLAH
dari cara itu, demi keselamatan anda sendiri!
Penulis yakin bahwa kita semua menyadari, bahwa pergaulan bukanlah pembicaraan-satu-arah.
Pergaulan yang karib sekurang-kurangnya harus berupa pembicaraan dua arah.
Lengkapnya, inilah faktor-faktor penting bagi pergaulan yang karib:
(1) Pembicaraan -satu- dua arah;
(2) Bekerja sama, saling membantu, timbal-balik;
(3) Memiliki gagasan-gagasan yang sama, untuk landasan kerja-sama tadi;
(4) Pada puncak ke-akrab-an: sehati-seperasaan!
Anda dapat mengamati keempat ukuran tadi pada pergaulan suami-isteri yang
karib, misalnya. Puncak keakraban itu terjadi setelah hidup pernikahan yang
cukup lama; pada pasangan-pasangan harmonis akan muncul keadaan sehati-seperasaan
itu!
Dan bagaimanakah ukuran-ukuran tadi, kalau diterapkan pada pergaulan
manusia dengan Tuhan? Tentu saja perlu penyesuaian, karena status yang
berbeda: ciptaan dan Pencipta. Kalau perbedaan status itu
kita akui, maka faktor-faktor pergaulan tadi akan menjadi:
(1) Pembicaraan -satu- dua arah;
(2) Bekerja sama, saling membantu, timbal-balik. Nah, karena dari
pihak Tuhan, Dia sudah mencukupkan kehidupan kita, maka bentuk kerjasama
itu adalah: manusia melayani Tuhan! Kita menjadi hambaNya. Dan itu
tidak usah ditawar-tawar lagi. Supaya tidak menjadi 'anak'-durhaka!
(3) Memiliki gagasan-gagasan yang sama, untuk landasan kerja-sama
tadi.
Kembali lagi, karena hubungan ciptaan-terhadap-Pencipta itu, maka manusialah
yang harus menyesuaikan gagasan-gagasan nya dengan gagasan Tuhan! Bukan
sebaliknya, seperti para 'Kristen-tuan' itu.
(4) Pada puncak ke-akrab-an: sehati-seperasaan. Sehati yang cantik,
tentu bukan hati-manusia, tetapi hati Yesus Kristus! Dan perasaan Yesus!
Pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
untuk bergaul karib dengan Tuhan, anda tidak diharuskan menjadi pertapa;
bahkan tidak selalu dituntut meninggalkan pekerjaan mencari -kekayaan- nafkah
anda yang sekarang. Rasul Paulus, bukankah dia tetap membuat tenda (untuk
beroleh nafkah) dalam perjalanan penginjilannya? Pertimbangkanlah sekali
lagi keempat faktor-pergaulan yang karib itu. Anda tidak dituntut untuk
menjadi hamba Tuhan yang full-timer. Tetapi harus yang FULL-HEARTEDLY! Sepenuh
hati kita; harus berhati hamba!
Apa artinya sepenuh hati? Ketaatan seorang hamba! Pernahkah anda
melihat film tentang perbudakan di zaman dahulu? Misalnya tentang seorang
hamba yang setia, disuruh tuannya masuk ke dalam belanga-besar berisi air
mendidih? Kesetiaannya dibuktikannya: tanpa protes, dia masuk ke dalam air
mendidih itu, dan mati. Begitulah juga anda, kalau mau menjadi hamba yang
setia! Kalau jelas-jelas itu perintah Tuhan, patuhilah, betapapun pedihnya!
Pada pihak lain, kepatuhan juga ditunjukkan kalau dia disuruh beristirahat.
Bahkan ber-pakansi! Jangan mengada-ada mencari pekerjaan, memanfaatkan waktu
supaya berguna, padahal sedang disuruh berlibur! Itu juga suatu pembangkangan!
Sekali lagi, ketaatan yang penuh bukan berarti harus full-timer. Berhenti
bekerja mengumpulkan nafkah, lalu jadi melarat! Tidak harus demikian! Namun
kalau jelas-jelas Tuhan sudah menghendaki anda melayani dia secara full-timer,
patuhilah! Karena kepatuhan ini adalah bagian dari "full-heartedness"
di atas. Dan kalau itu terjadi, jadilah anda seorang hamba Tuhan yang sepenuh-hati
sepenuh-waktu! Puji Tuhan, dan anda akan diproses Tuhan menjadi raksasa
rohani yang mendatang!
- 0 -
3. PARA KARIB TUHAN.
Kita telah membaca dalam Alkitab tentang pribadi Henokh yang bergaul karib
dengan Tuhan untuk waktu yang sangat lama, dan berakhir dengan dijemputnya
dia oleh TUHAN, tidak ada kuburnya. Memang Alkitab menyajikan sekian banyak
contoh pegaul yang karib dengan Tuhan, para raksasa rohani. Dari kehidupan
(dan cara kematian) merekalah kita mengerti nilai dari pergaulan yang karib
dengan Tuhan. Dari rekaman Alkitab, kita akan menelaah kehidupan (dan kematian)
beberapa raksasa-rohani lain untuk lebih menghargai lagi nila-nilai pergaulan
yang karib dengan Tuhan.
3.1. NABI NUH.
Tentang Nabi Nuh, Kej.6:9 berbunyi: Inilah riwayat Nuh; Nuh adalah seorang
yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu
hidup bergaul dengan Tuhan.
Ayat ini sangat mempermudah kita untuk mengerti maksudnya 'bergaul'
dengan Tuhan. Ayat ini memberi definisi:
'seorang yang bergaul dengan Tuhan' adalah
seorang yang benar dan tidak bercela!
Perhatikanlah perilaku Nuh yang luar biasa; disuruh membangun bahtera besar,
percaya saja bahwa Tuhan akan mendatangkan air bah yang akan menenggelamkan
gunung-gunung. Orang-orang masa kini pasti menganggap Tuhan sedang bergurau.
Tetapi Nuh mematuhi tanpa protes. Begitulah kehidupan seorang yang bergaul
dengan Tuhan. Boleh juga anda memastikan bahwa Nuh diejek oleh kaumnya,
karena membangun bahtera besar jauh dari laut! Namun ejekan demikian 'ditelannya'
saja. Mampukah anda 'menelan' ejekan-ejekan yang akan menyerang anda karena
bergaul karib dengan Tuhan?
Lihatlah, banyak yang mengaku pengikut Yesus, tetapi perintah 'jika ditempeleng
pipi kanan ditempeleng, berikan juga pipi kirimu', nyaris tidak ada
yang mau mematuhi. "Tuhan tidak sungguh-sungguh bermaksud demikian",
kata mereka. Nyaris tidak ada yang mematuhi, maka nyaris tidak ada yang
menikmati berkat yang tersedia dibalik kepatuhan itu!
Ketahuilah saudara, dibalik kepatuhan kepada perintah Tuhan selalu ada berkat
yang luar biasa! Kepada Nuh, Tuhan mencurahkan berkat luar biasa: semua
orang pada masa itu mati tenggelam di dalam air bah, namun Nuh dan keluarganya
selamat! Puji Tuhan! Maukah anda mematuhi Tuhan Yesus dengan kenekatan 'seorang-Nuh'?
3.2. NABI MUSA.
Siapa yang tidak ingat, Nabi Musa menghabiskan waktu empatpuluh hari bergaul
karib dengan Tuhan di gunung Sinai <Kel.24:18>? Tentunya dalam keadaan
berpuasa ia bergaul! Siapa yang dapat melupakan mujizat-mujizat Nabi Musa
di Tanah Mesir, serta banyak pekerjaan ajaib lainnya, sehingga Alkitab mencatat
tentang dia: Seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka, tidak
ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel <Ul.34:10> ?
Begitu karibnya Nabi Musa bergaul dengan Tuhan, sehingga Alkitab mencatat
pula <Ul.34:5-6>,
<5> Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab sesuai
dengan firman Tuhan. <6> Dan dikuburkanNyalah dia di
suatu lembah di tanah Moab...
Begitu karibnya Nabi Musa bergaul dengan Tuhan, sehingga Tuhan sendiri (selaku
Sahabat Musa tentunya, bukan?) yang menguburkan dia. Luar biasa kasih Tuhan
kepada sahabatNya, pegaul karibNya!
3.3. NABI ELIA.
Nabi Elia mestinya pegaul karib juga dengan Tuhan; dia seorang benar sehingga
Yakobus <5:16-18> menunjuk doanya sebagai contoh doa orang benar!
Seperti Nabi Nuh, Elia juga seorang pegaul yang karib dengan Tuhan! Ingat
definisi tentang 'pegaul' dengan Tuhan?
Ingatkah anda <I-Raj.17:2-6> bagaimana Tuhan memeliharakan Elia dengan
menugaskan burung-burung gagak mengantarkan makanan kepada Elia ? Dilanjutkan
dengan pengalaman janda di Sarfat yang memberi Elia makan untuk beberapa
lama, dari sumber ilahi yang tiada habisnya? Ingat jugalah peristiwa Elia
membangunkan anak janda itu dari kematiannya <I-Raj.17:7-24>? Ada
pula ketikanya Elia mengalahkan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel, sampai
dia menurunkan api dari langit!
Rasanya anda sudah tahu akhir hayat dari pegaul yang karib ini, tercatat
pada II-Raj.2:11,
<11> Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba- tiba
datanglah kereta berapi dan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu
naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Luar biasa riwayat orang yang bergaul karib dengan Tuhan: kehidupan dunia
Elia diakhiri dengan jemputan kereta-kuda yang bernyala-nyala! Mestinya
itu adalah kendaraan pribadi Tuhan yang diperintahkanNya menjemput sahabat
karibNya! Dan pasti Tuhan dan Elia melanjutkan pergaulan yang karib itu
di sorga kekal!
3.4. YESUS, ANAK MANUSIA.
Yesus, Anak Manusia, adalah pegaul karib TUHAN yang 'top'. Pada awal pelayananNya
Ia berpuasa 40-hari non-stop, bergaul dengan Bapa. Pergaulan Yesus yang
akrab dengan TUHAN, memungkinkan Dia menggunakan kuasa-kuasa ilahi, dalam
pertarungan yang sengit dengan Iblis. Yesus mengatasi setiap cobaan dan
memenangkan setiap peperangan rohani. Memang pegaul-karib TUHAN akan dituntun
semakin mengenal Iblis dan tipu-dayanya! Karena setiap pegaul dengan TUHAN
harus menjadi orang benar, dan menjadi orang benar tidak mungkin tanpa mengalahkan
dosa dan perangsang dosa: Iblis!
Salah satu penampilan yang khas dari Yesus, Anak Manusia, adalah penaklukan
diriNya terhadap TUHAN <Yoh.6:38>, Kawan bergaulNya. Yesus datang
bukan untuk melakukan kehendakNya, tetapi kehendak Bapa! Untuk mematuhi
Bapa. Jadi kalau anda merasa ingin bergaul karib dengan TUHAN, belajarlah,
dengan sadar, dengan sengaja, menaklukkan berbagai kehendak anda ke bawah
kehendak Tuhan!
Lihatlah, betapa Yesus menaklukkan diri; dibiarkanNya orang-orang kafir
memaki, menempeleng, meludahi, menghina sampai membunuhNya di kayu salib!
Penaklukan diri yang tiada tara. Hasilnya: keabadian di dunia dan kekekalan,
bahkan singgasana sorgawi!
Anda ingin bergaul karib dengan Tuhan Yesus? Ingin lebih mengenal pribadiNya?
Kwalitas-kwalitas pribadiNya? Itu penting, agar anda mengerti sebelumnya,
ke arah mana pribadi anda akan diproses, kalau anda bergaul dengan TUHAN
(Yesus Kristus)! Bacalah buku kecil "Sumber Terkaya Bagi KeseSATAN".
3.5. PERGAULAN SESAMA KARIB TUHAN.
Lukas <9:28-36> merekam suatu pertemuan dan pergaulan yang indah di
antara sesama karib TUHAN. Bacalah:
<28> Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa
Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. <29>
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wa jahNya berubah dan pakaianNya menjadi putih
berkilau-kilauan. <30> Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia,
yaitu Musa dan Elia. <31> Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan
dan berbicara tentang kepergianNya yang akan digenapiNya di Yerusalem...
Saudara, perhatikanlah penampilan para raksasa-rohani dalam peristiwa ini.
Para raksasa-rohani di masa lalu bertemu dengan Yesus, Anak Manusia, dalam
suatu persekutuan yang mulia. Tidak ada lagi tempat untuk kecemaran di dalam
diri mereka!
Yang mereka bicarakan pun bukan masalah duniawi, bukan urusan nafkah, bukan
urusan mengejar kekayaan atau berbagi keuntungan materi! Masihkah, dalam
persekutuan para hamba Tuhan, anda menyempatkan diri berbicara mengenai
hal-hal tadi? Para karib Tuhan, dalam persekutuan mereka tidak menyediakan
diri, tidak memboroskan waktu dan tenaganya, untuk membicarakan hal-hal
itu!
Persekutuan mulia dari para karib Tuhan selalu bernafaskan masalah tugas.
Begitu pula yang terjadi di atas gunung tempat Yesus dan para murid berdoa
ini. Yang dibicarakan: 'kepergian Yesus yang harus digenapiNya di Yerusalem'.
Penggenapan tugas Yesus di Yerusalem. TugasNya yang mahadahsyat: memikul
salib bagi umat manusia, demi membebaskan manusia dari perhambaan dosa!
Pengutusan hamba Tuhan untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan, begitulah
hakekat pertemuan di puncak bukit ini!
Bandingkanlah peristiwa ini dengan <Kis.13:1-3> pengutusan Barnabas
dan Saulus, melakukan tugas yang telah ditentukan Tuhan bagi mereka! 'Kebaktian-Pengutusan',
itulah hakekat kejadian di atas gunung, yang direkam dalam Injil Lukas ini.
Bagaimana saudara, maukah anda beroleh bagian kemuliaan yang sama, seperti
yang ditunjukkan ini? Silahkan, BERGAUL KARIBLAH DENGAN TUHAN!
Layak pula dicatat dalam bagian ini, pergaulan karib yang terjadi
di antara Yohanes murid Yesus, dengan Gurunya. Mereka bergaul sungguh karib,
begitu karibnya, sehingga Yohanes boleh bersandar di dada Yesus <Yoh.13:23>,
bahkan sampai Yohanes boleh menamakan dirinya 'murid yang dikasihiNya',
berulangkali! Akhirnya, kepada Yohanes bahkan diungkapkan banyak peristiwa
yang akan datang, yang dituangkannya dalam Kitab Wahyu!
--=0=--
4. KARIB TUHAN
DI ABAD-XX.
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
jangan anda menganggap bahwa raksasa-rohani hanya muncul pada zaman purba
saja, pada zaman Alkitab saja, Pada abad-XX inipun telah tampil para pegaul
karib, para raksasa-rohani yang mengagumkan bangsa-bangsa. Salah seorang
adalah Saddhu Sundar Singh, seorang Kristen di India yang telah menghabiskan
usianya untuk melakukan perjalanan-perjalanan penginjilan tanpa mengenal
lelah. Ia hidup seperti Yesus, mengalami banyak hari dimana ia tidak 'mempunyai
tempat untuk meletakkan kepalanya'!
Pernahkah anda dengar, Saddhu Sundar Singh telah melakukan puluhan kali
perjalanan penginjilan menyeberangi Himalaya, memasuki negeri Tibet, yang
dicengkeram kuasa Iblis? Beberapa kali dia diancam kematian melalui penganiayaan
maupun keganasan alam, namun Sahabat karibnya membebaskan dia melalui
cara-cara yang ajaib, luar biasa ajaib!
Sundar Singh mematuhi perintah Yesus sampai kepada perkataan yang terkecil.
Yesus menyuruh <Mat.10:10> "jangan membawa bekal", Sundar
Singh berjalan menginjili tanpa bekal! Yesus memerintahkan "janganlah
kamu membawa baju dua helai", Sundar Singh mematuhinya dan berjalan
dengan pakaian yang lekat ditubuhnya, 'jubah-kuning' nya yang terkenal
di mana-mana! Bahkan ia berjalan berkeliling India, ke mana-mana, tanpa
sepatu, bertelanjang kaki! Darah dari kakinya bertebaran di sepanjang
jalan yang dilaluinya! Untuk kemuliaan Tuhan Yesus! Nabi dengan kaki berdarah-darah!
Yesus mengatakan <Mat.10:39> "barangsiapa mempertahankan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya...", dan Sundar Singh nekat
mematuhi perintah itu. Dalam salah satu perjalanannya di tengah badai
salju di pegunungan Himalaya, melihat seorang yang pingsan, terancam mati
kedinginan, tanpa memperdulikan nyawanya ia memikul sendirian orang itu,
mendaki dan menuruni bukit, dan menyelamatkannya sampai ke kampung terdekat!
Teman seperjalanan Sundar Singh, yang meninggalkan dia, menolak bekerjasama
menolong orang yang malang tadi, ternyata mati kedinginan di tengah jalan!
Saddhu Sundar Singh mengakhiri kehidupannya dalam suatu perjalanan penginjilan
terakhir ke Tibet, tetapi tidak muncul-muncul lagi! Apakah dia sampai
di Tibet, anda boleh meragukannya. Apakah dia dijemput oleh sahabatnya,
karibnya, Yesus Kristus? Hanya Tuhan yang dapat menjawab dengan benar.
Namun satu hal boleh anda pastikan: Saddhu Sundar Singh sudah berada di
sorga, bergaul dan berbagi kemuliaan dengan Kristus!
Sementara di duniapun Saddhu Sundar Singh beroleh kemuliaan itu, dia disebut
'nabi' Kristen abad-XX oleh para pemuka Kristiani di seputar dunia. Kekekalan
di dunia sudah menjadi milik Sundar Singh, kemuliaan di Sorga pasti menjadi
bagiannya pula!
Sebenarnya masih dapat dikemukakan contoh raksasa-rohani yang lain, namun
janganlah kita tonjolkan pribadi yang masih hidup, agar tidak menjadi
pemujaan atau berhala. Yang jelas, ke-raksasaan rohani seseorang tidak
diukur dari pakaian kebesaran yang dikenakan, tidak juga dari besarnya
jemaat, tidak dari jumlah gereja yang diperintah, atau luasnya kewenangan
organisatoris, ataupun kemashuran. Ukuran kewargaan seseorang di dalam
Kerajaan Sorga dan tingkat kedudukannya bukanlah dari tanda-tanda lahiriah,
sebab Kerajaan Sorga datang tanpa tanda-tanda lahiriah <Luk.17:20>!
- 0 -
5. KARIB TUHAN YANG BERIKUT, ANDAKAH ??
Tuhan Yesus ingin sekali bersahabat dengan anda! Keinginan ini terbaca
melalui pernyataanNya pada Yoh.15:14!
<14>..."Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadaKu. <15> Aku tidak menyebut kamu lagi hamba,
sebab hamba tidak tahu,apa yang diperbuat tuannya, tetapi Aku menyebut
kamu sahabat..."
Lihatlah, Yesus tidak suka kalau anda dan saya menjadi hamba terus-terusan.
Di balik pernyataan ini terbayang suatu kerinduan Yesus untuk memiliki
sahabat baru, anda sendiri! Yesus sangat ingin beroleh lebih banyak sahabat,
karena begitu banyaknya tempat di rumah Bapa <Yoh.14:2>. Adalah
tanggungjawab Yesus bahwa tempat-tempat itu tidak tinggal kosong, bukan?
Supaya orang dapat mempertimbangkan tawaranNya itu, Yesus menyatakan jelas
bagaimana caranya seseorang boleh meningkat, dari 'hamba', menjadi seorang
sahabat Yesus: jikalau anda berbuat apa yang diperintahkanNya! Mematuhi
Yesus!
Kalau dalam Perjanjian Lama diutarakan tentang orang-orang yang bergaul
dengan Tuhan, yakni 'orang yang benar dan tidak bercela', maka Yesus memberikan
tuntunan yang lebih gamblang lagi:
sahabat Yesus adalah
orang yang melakukan perintah-perintahNya!
Jelas sekali pernyataan itu! Yang harus kita lakukan adalah membaca perintah-perintah
Yesus, tertulis dalam Perjanjian Baru, dan melaksanakan semuanya! Ya,
semuanya, saudaraku. Saya menemui sekian banyak orang Kristen yang melakukan
perintah Yesus menurut keinginan hatinya saja. Perintah yang 'ini' dilakukan
mereka; perintah yang 'itu', tidak, itu susah; perintah yang 'begitu',
"ah, rasanya Yesus tidak bermaksud demikian", kilah mereka.
Mau contoh yang lebih gamblang? Satu perintah Yesus yang sangat sedikit
orang suka melakukannya adalah <Mat.5:39>: "...melainkan siapapun
yang menampar pipi kananmu, berilah kepadanya pipi kirimu!" Seorang
'Kristen'pun tanpa berpikir panjang akan segera menjawab: "Tidak
masuk akal! Orang memeras saya sepuluh ribu rupiah, harus saya beri dua
puluh ribu? Habislah harta saya dalam tempo beberapa hari! Bahwa saya
tidak memperkarakan pemeras itupun sudah cukup 'kristiani', bukan? Orang
memukul saya, lalu saya relakan diri saya untuk dipukul kedua kalinya?
Itu sikap yang terlalu dungu! Bahwa saya tidak membalasnyapun itu sudah
cukup 'kristiani'. Pukulan yang kedua harus saya hindari, dengan cara
apapun!"
Gagallah dia menjadi sahabat Yesus! Karena tidak mematuhi perintah-perintah
Yesus! Tanpa sadar dia sudah diseret Iblis untuk memaki-maki Yesus, menganggap
Yesus dungu dengan merelakan diriNya ditempeleng berulangkali tanpa membalas!!
Oh, begitu mudahnya Iblis memelintir pikiran manusia! Sangat sedikit orang
yang mampu berpikir lurus, tulus dan bagus. Penulis harus mengakui, dahulunya
sayapun termasuk golongan yang pikirannya terpelintir oleh Iblis. Karena
tidak bisa berpikir lurus, dahulu saya tidak melihat satu hal yang mendasar:
Pipi kanan yang ditempeleng itu adalah penindasan atas diri saya, tetapi
pipi kiri itu saya relakan demi Yesus. Sebab Yesus yang menyuruh!
Bukan karena penindasan!
Sepuluh-ribu yang pertama adalah pemerasan atas diri saya, tetapi sepuluh-ribu
yang kedua saya berikan demi Yesus! Sebab Yesus yang menyuruh! Bukan
karena pemerasan!
Nah, karena pikiran yang sudah terpelintir begitu, banyak orang gagal
mematuhi perintah-perintah Yesus, gagal menjadi sahabat Yesus, terus-menerus
menjadi hamba, hamba dari keinginan hatinya sendiri! Dan saya sampaikan
di sini saudaraku, masih banyak pelintiran-pelintiran pikiran yang lain
yang telah dilakukan Iblis atas diri manusia yang tidak bergaul karib
dengan Tuhan!
Persoalannya tetap bunyinya: apakah anda berkeinginan kuat untuk menjadi
sahabat Yesus? Ataukah mau terus menjadi hamba bagi kesenangan diri
sendiri? Kalau kesenangan diri sendiri yang mengendalikan anda, maka
kelanjutannya jelas: dengan mudah pikiran anda akan dipelintir lagi oleh
Iblis, dipelintir terus berulang-ulang sampai Iblis berhasil menjadikan
anda hamba dosa!
Anda harus mengambil keputusan untuk mau menjadi sahabat Yesus atau tidak.
Bergaul karib dengan Tuhan atau tidak? Kalau jawaban anda adalah 'ya',
maka langsung saja, anda harus segera mematuhi perintah-perintah Yesus.
Dan inilah perintah Yesus yang pertama, direkam dalam Mat.4:17, perintah
yang banyak ditolak oleh orang-orang yang mengaku Kristen:
BERTOBATLAH, SEBAB KERAJAAN
SORGA SUDAH DEKAT !!
Sudahkah anda mematuhi perintah Yesus yang pertama ini??
Hanya melalui pertobatan anda dapat dituntun Tuhan untuk masuk ke dalam
keselamatan yang dari Yesus! Anda harus dilahirkan kembali, kata Yesus
<Yoh.3:3,5,7> !! "Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging..."
<Yoh.3:6>, dan logisnya, daging (yakni manusia kedagingan) tidak
mungkin bergaul dengan roh, istimewanya Roh (Tuhan)! Harus manusia-rohani,
yang dilahirkan dari Roh, baru dapat bergaul dengan Tuhan, yang adalah
Roh <Yoh.4:24>!
Kelahiran baru anda perlu tuntas, sangat tuntas, sebab manusia-kedagingan
(kendati sudah bertobat) tidak dapat bergaul karib dengan TUHAN. Sebaiknya
anda memasuki pelayanan pribadi, dilayani oleh hamba Tuhan untuk pertobatan
dan pelepasan <Mat.12:28>. Pilihlah seorang hamba Tuhan yang anda
ketahui bergaul karib dengan TUHAN, supaya setelah pertobatan, anda dituntun
oleh hamba Tuhan itu, belajar caranya bergaul dengan Tuhan!
Berikut ini adalah tanda pergaulan karib seorang hamba Tuhan dengan Yesus
Kristus, bukti-bukti hasil pergaulan:
(1) Hamba Tuhan itu akan melayani anda dengan kasih, namun di dalam ketegasan
yang diwarisinya dari Yesus Kristus;
(2) Hamba Tuhan itu tampil secara rendah hati, ia tidak menghakimi anda,
namun tidak berkompromi dengan dosa-dosa anda; semuanya harus diselesaikan!
(3) Hamba Tuhan yang bergaul karib dengan Yesus, tidak akan menekankan
masalah-masalah kedagingan! Ia tidak mengharuskan kedagingan anda harus
dibegini-begitukan! Lidah anda harus dibegini-begitukan, tubuh anda harus
dibegini-begitukan! Yesus tidak pernah memaksa mem-begini-begitukan kedagingan
para muridNya; maka seorang hamba Tuhan yang bergaul karib dengan Yesus
akan sepikiran, bersikap yang sama!
Kalau anda kesulitan menemukan hamba Tuhan yang cocok, dan anda ingin
mencoba beroleh pelayanan langsung dari Yesus Kristus, ikutilah dengan
teliti petunjuk-petunjuk yang tersedia pada Lampiran buku ini! Ketekunan
anda sangat dihargai Tuhan, dan Ia pasti akan menolong anda, kalau anda
sungguh bertekad mau bergaul dengan Dia, sebab "...barangsiapa
datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang..." <Yoh.6:37>! Barangsiapa
datang kepada Yesus, betapa cemarnyapun dia, betapapun dalamnya dia bergelimang
dosa, tidak akan dibuang oleh Yesus. Begitulah dalamnya kerinduan hati
Yesus untuk menambah jumlah sahabat-sahabatNya!
Di dalam hal anda dilayani pertobatan oleh seorang hamba Tuhan, mintalah
juga untuk dituntun bergaul dengan Yesus Kristus, seperti halnya Samuel
dituntun oleh Imam Eli, dalam pergaulan pertamanya dengan TUHAN. Sebaiknya
anda dituntun sampai kepada taraf anda dapat bergaul sendiri secara langsung,
selaras dengan isi buku yang anda pegang ini! Maka semakin hari pergaulan
anda dengan Tuhan akan semakin akrab!
- 0 -
6. BERGAUL, PELAJARAN PERTAMA.
Kita menyadari bahwa aspek yang paling mendasar dari suatu pergaulan
adalah 'komunikasi' atau percakapan. Dan percakapan yang baik, yang sopan,
harus berlangsung dua arah. Nah, tidak pelak lagi, pembicaraan antara
manusia dengan Tuhan berlangsung di dalam session berdoa, bukan? Maka
aspek pertama dalam pergaulan-karib dengan Tuhan tidak bisa lain adalah
berkomunikasi dua-arah dalam session-doa.
Banyak buku telah dituliskan untuk menuntun pembacanya berdoa secara benar.
Namun kebanyakan buku itu tidak membahas pentingnya percakapan dua-arah,
sehingga terbentuklah sangat banyak pendoa-satu-arah, para 'Kristen-tuan'
seperti yang dicontohkan pada awal buku ini. Pada akhir session-doa mereka,
selalu Tuhan Yesus ditinggal pergi, belum sempat mengungkapkan isi hatiNya,
termangu-mangu dengan setumpuk tugas yang harus diselesaikanNya sendiri!
Apakah anda masih tergolong pendoa semacam itu?
Pasal-pasal mendatang diurutkan menurut tahap-tahap yang berlangsung dalam
session komunikasi dua arah dalam kerangka 'pergaulan-karib dengan Tuhan'.
Ikutilah, dan terapkanlah dalam kehidupan-doa saudara, maka anda akan
merasakan keakraban pergaulan dengan Tuhan, sehingga hidup anda terasa
semakin hari semakin berarti! Tuhan Yesus memberkati anda!
6.1. PERSIAPAN PERCAKAPAN.
Sebagaimana layaknya seorang bawahan menghadap tuannya, bila anda memutuskan
ingin berkomunikasi dua-arah dengan Yesus Kristus, perlu dilakukan persiapan
sekedarnya. 'Sekedarnya', karena pergaulan dengan Tuhan tidak menuntut
persiapan yang berlebihan. Kebersihan tubuh sekedarnya; anda tidak mungkin
bertekun berdoa kalau badan anda gatal-gatal atau berbau yang tidak enak,
bukan?
Kebersihan hati sekedarnya. Tidak dituntut kesucian yang prima di sini;
justru melalui pergaulan itu hati akan semakin dibersihkan. Ini akan menjadi
nyata oleh uraian-uraian mendatang. Ketulusan hati untuk bergaul dengan
Tuhan, itu yang terpenting, dan harus sungguh-sungguh tulus!
Usahakanlah bahwa anda berada di suatu tempat yang menjamin kenyamanan
pergaulan dengan Tuhan. Yesus suka menyendiri ke bukit Zaitun untuk berkomunikasi
dengan Bapa. Anda dapat melakukannya dalam kamar yang tertutup, misalnya!
Boleh jadi anda melakukannya di suatu tempat terbuka yang sepi, atau sebaliknya
di lobby sebuah hotel, atau di sebuah taman yang sepi, di mana anda lolos
dari perhatian orang!
6.2. LAPORAN.
Seorang anggota tentara, tahu betul pentingnya melapor kepada atasannya.
Prajurit Kristus selayaknya mengerti pula hal itu. Jadi, pada awal session
komunikasi anda perlu memanjatkan suatu doa singkat, doa laporan kepada
Yesus Kristus, Pimpinan kita. Di bawah ini suatu contoh doa sederhana.
Satu contoh doa, jadi bukan untuk dihafalkan di luar kepala! Menghapal
doa di luar kepala hanya merobah kemanusiaan anda menjadi tape-recorder,
anda menjadi robot, mati-rohani, sehingga tidak mampu lagi berbicara dari
hati-ke-hati dengan Sahabat anda itu! Inilah contoh doa laporan:
Tuhan Yesus, Yang Mahamulia,
saya ingin berkomunikasi dengan Engkau, Bapa. Pembicaraan dua-arah, itulah
yang saya rindukan ya Tuhan. Engkau boleh menempelak saya ya Tuhan, karena
itu adalah hakMu, Bapa. Dan mengingat begitu banyaknya berkat-berkat yang
sudah saya terima dari padaMu, Engkau layak memerintahkan berbagai hal
untuk saya lakukan, ya Tuhan, sebab saya adalah hambaMu, yang ingin mengabdi
kepadaMu, Juruselamatku.
Berbicaralah Bapa, saya ingin mendengarkan Engkau, dan mematuhi Engkau,
Pemimpinku, Guruku! Di dalam nama Yesus saya berdoa...;
6.3. PENGAMANAN LINGKUNGAN.
'Seorang anggota tentara dalam suasana peperangan', begitulah seharusnya
sikap hati seorang pengikut Yesus. Seorang pengikut Yesus yang sungguh
tidak akan melupakan peringatan Pemimpinnya: "berjaga-jaga dan berdoalah...!"
<Mat.26:41>.
Mengapa harus berjaga-jaga? Sebab setiap pengikut Yesus yang karib pasti
menjadi sasaran serangan Iblis, yang berjalan keliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang (istimewanya pengikut Yesus!) yang
dapat ditelannya <I-Ptr.5:8>.
Iblis tidak suka anda berkomunikasi dengan Yesus Kristus, yang dimusuhinya,
sehingga Iblis akan mencoba dengan segala cara mengganggu pergaulan anda
itu. Maka selaku seorang prajurit yang selalu siaga, sebelum melanjutkan
komunikasi itu anda harus mengamankan lingkungan di sekitar anda, agar
tidak terjadi serangan gelap yang dapat merusak pergaulan itu.
Manfaatkan kuasa Yesus yang sudah dipercayakan kepada anda yang percaya
Yesus <Yoh.1:12>, tengking dan singkirkan kuasa-kuasa Iblis dari
sekitar anda. Jangan keliru saudara, bukannya anda berdoa mohon supaya
Tuhan Yesus mengamankan lingkungan anda, tetapi anda yang bekerja
mengamankan daerah sekitar anda, dengan memanfaatkan kuasa Yesus!
Lakukanlah hal itu dengan suatu doa-pengamanan, seperti dicontohkan, sebagai
lanjutan dari doa sebelumnya. Sekali lagi, doa di bawah ini adalah sekedar
contoh, bukan untuk dihafal, agar anda tidak menjadi mati-rohani!
Tuhan Yesus yang Mahakuasa,
agar komunikasi kita bebas dari gangguan, saya mohon izin menggunakan
kuasaMu yang ajaib itu. Saya mohon kuasaMu tercurah melingkupi diriku,
bungkus diriku ya Tuhan, dengan darahMu yang kudus, darah Golgota.
Dengan kuasa Yesus saya menyingkirkan setiap kuasa Iblis dari sekitar
tempat ini. Menyingkir kalian semua setan-setan; kalian tidak berhak mengganggu
diriku. Aku ingin berbicara dengan Yesus Kristus Tuhanku.
Dan semua kuasa-kuasa Iblis yang mungkin mendekam dalam diriku, dalam
hati, akal ataupun pikiranku, dengan kuasa Yesus saya hardik pergi! Tinggalkan
diriku roh-roh najis, kalian tidak bisa ganggu aku. Aku adalah milik Yesus,
Kristus yang sudah menaklukkan kalian.
Tolong juga ya Tuhan, kerahkan malaikat sorga menjaga di seputar diriku,
sehingga tidak ada kuasa-kuasa duniawi yang dapat mengganggu komunikasi
dua arah ini. Terimakasih Bapa Sorgawi, dalam nama Yesus saya berdoa...;
6.4. UNDANGAN.
Langkah berikut dari komunikasi dua-arah ini adalah mengundang Roh Kudus,
karena Tuhan berbicara dengan perantaraan Roh Kudus kepada pegaul-pegaulNya.
Dari pihak Tuhan, Roh Kuduslah yang akan melaksanakan pembicaraan dua
arah itu. Jadi undanglah Dia dengan doa yang dicontohkan di bawah ini:
Tuhan Yesus, Pemimpinku,
saya mengundang Roh KudusMu untuk berbicara dengan diriku pada session
ini. Saya membuka hati, akal dan pikiranku untuk dijamah dan dikuduskanNya.
Berbicaralah ya Tuhan, berbicara lah ke dalam hatiku, ke dalam pikiranku
atau otakku, seturut kehendakMu.
Berbicaralah ya Tuhan, saya menantikan Engkau, saya ingin mendengarkan
petunjukMu, perintahMu, karena saya adalah hambaMu. Dalam nama Yesus saya
berdoa...;
Berdiam dirilah anda untuk beberapa saat setelah doa itu; bersaat teduhlah,
tetapi jangan mengosongkan pikiran anda, sekali-kali jangan! Di
sekitar anda selalu siap roh-roh najis gentayangan yang menanti peluang
untuk menerjang dan merasuk diri anda! Dengan 'merasuk' tidak harus diartikan
anda jadi kesurupan! Anda bisa dirasuk setan, tanpa manifestasi kesurupan.
Roh jahat itu masuk secara sangat halus dan mampu mengendalikan pikiran
atau perilaku anda secara tidak terlihat oleh orang lain, bahkan tidak
terasa oleh anda sendiri! Roh jahat itu dapat menyuntikkan berbagai gagasan
ke dalam benak anda, membuat anda merasa mengantuk, atau merasa pegal
dan atau sekedar merangsang perasaan malas. Roh najis ini dapat pula sekedar
menyuntikkan pikiran-pikiran yang najis atau gagasan-gagasan yang membuat
anda kehilangan konsentrasi, tidak mampu lagi memperhatikan 'suara' Tuhan.
Maka gagallah komunikasi itu!
Jangan mengheningkan cipta! Cukup anda pusatkan pikiran anda kepada Tuhan
Yesus, kepada kemurahanNya, kepada kasihNya! Itu saja yang anda renungkan
selama bersaat-teduh itu. Maka anda mungkin akan merasakan berbagai hal-hal
berikut:
6.4.1. Anda langsung merasakan damai sejahtera.
Lalu anda perkirakan itukah kehadiran Roh Kudus? Anda keliru! Kehadiran
Roh Kudus yang langsung secara itu tidak pernah dinyatakan dalam Alkitab!
Jangan anda terkejut dengan pernyataan saya ini: "Kalau pada tahap
ini anda langsung merasakan damai sejahtera, ketahuilah, yang
memberi perasaan demikian kepada anda pada tahap awal demikian adalah
yang palsu, Iblis!"
Roh Kudus pasti akan memberi anda damai sejahtera, tetapi itu dilakukanNya
bukan pada tahap awal begini, melainkan setelah Ia selesai dengan tugas
pokokNya; hal itu akan menjadi jelas nanti.
Sementara itu Iblis dapat <II-Kor.11:14> menyamar sebagai malaikat
terang! Sebagai Roh Kudus palsu! Dan Iblis di dekat anda itu akan memberikan
anda suasana damai sejahtera, bahkan akan membisikkan ke dalam hati anda:
"Oh, terimakasih Tuhan, saya merasakan kesalehan saya sekarang!"
Iblis mampu menyuntikkan perasaan kekudusan-diri, yang akan sangat memuaskan
anda. Namun sesungguhnya anda sudah tertipu, dan tidak dapat lagi meningkat
secara rohani! Iblis berhasil membentuk anda menjadi orang Farisi yang
membenarkan dirinya itu <Luk.18:10-12>.
'Damai-sejahtera' yang palsu bergini dirasakan oleh banyak orang yang
melakukan meditasi yang keliru, dari agama manapun dia berasal! Kekudusan
palsu! Kita harus meneliti Alkitab, sebab Alkitab mengajar tentang bagaimana
tanda kehadiran Roh Kudus yang benar pada tahap awal dalam session pergaulan
anda, supaya jangan kita disesatkan!
6.4.2. Keheningan Yang Dalam.
Boleh jadi pengalaman anda berbeda dari yang di atas. Anda mungkin merasakan
keheningan yang nyaman, semakin hening, semakin dalam. Bahkan anda akan
kehilangan perasaan-akan-waktu; waktu seolah-olah berhenti 'berdenyut'!
Akan muncul dalam pikiran anda, beginilah rupanya perasaan di sorga nanti.
Nyaman dan teduh!
Yang lebih ekstrim dari sini masih mungkin terjadi. Bukan hanya kehilangan
kesadaran akan waktu, bahkan kehilangan kesadaran-pribadi anda (kehilangan
self-consciousness). Maka tersenyum gembiralah Iblis! Sudah berhasil memancing
anda untuk kehilangan kesadaran, sementara Panglima kita, Yesus Kristus
sudah mengeluarkan perintah-harian yang tidak dapat ditawar-tawar, perintah
untuk memelihara kesadaran diri: "Berjaga-jaga dan berdoalah"
<Mat.26:41>, jangan tertidur, seperti yang dialami para muridNya
waktu itu; jangan kehilangan kesadaran!
Sekali lagi, kesadaran anda yang terangkat itupun penipuan. Kekosongan,
keteduhan yang diciptakan Iblis untuk mempengaruhi anda, agar ikut-ikutan
mengosongkan pikiran dan batin anda. Lalu roh-roh najis dapat menyerobot
ke dalam. Anda dapat menjadi 'rumah kosong' yang dimaksudkan Yesus dalam
<Mat.12:44-45>:
<43> "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara
ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
<44> Lalu ia (roh-jahat, pen.) berkata: Aku akan kembali ke rumah
yang kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong,
bersih tersapu dan rapih teratur. <45> Lalu ia keluar dan mengajak
tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam
di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya
semula...
'Keheningan yang dalam' dalam session begini, sebagai pernyataan hadirnya
Roh Kudus? Ini tidak diajar di dalam Alkitab! Tidak! Mestinya ada suatu
tanda, suatu pernyataan atau manifestasi yang 'patent', unik, tentang
hadirnya Roh Kudus setelah anda undang. Tanda yang Alkitabiah! Itulah
yang perlu bagi kita agar jangan disesatkan Iblis!
6.4.3. Diam Menunggu Munculnya Tanda Salib.
Saya mengenal seorang pemuda yang, sebelum berdoa, ia menenangkan dirinya,
diam-diam; ia hanya akan mulai berdoa kalau sudah muncul tanda salib di
hadapan matanya yang terpejam! Baru dia puas, merasa terjamin, bahwa Roh
Kudus sudah beserta dengan dia. Maka nyamanlah dia memanjatkan doa-doanya!
Seorang pemuda lain yang baru sebulan memasuki pelayanan-pertobatan, beberapa
kali kemunculan wajah Yesus, pada waktu bersaat teduh. Ia bersukacita
karenanya. Saya ingatkan dia, bahwa dia sedang dibimbing oleh Iblis untuk
memiliki kebiasaan, menunggu wajah Yesus sebelum berdoa! Menjadikan bayangan
wajah itu berhalanya!
Apakah demikian tanda kehadiran Roh Kudus pada awal saat teduh? Lugas
saja ya?! Tidak! Inipun tidak Alkitabiah! Iblis dapat membangkitkan bayangan-bayangan
di depan mata anda secara berbentuk apa saja! Saya berurusan dengan seorang
pemuda yang memiliki Yesus-palsu di dalam dirinya. Bahkan Maria-palsu,
beserta Roh Kudus-palsu! Hati-hatilah!
6.4.4. Hening, Lemaskan, Tunggu Digerakkan.
Ada pula segolongan hamba Tuhan yang mengajarkan untuk berkomunikasi dengan
Tuhan secara: "Teduhkan pikiran, hening, lemaskan badanmu, lemaskan
lidahmu, dan tunggu dengan sabar, akan ada yang akan menggerakkan lidahmu,
di luar kemauanmu"!
Hati-hati, saudara, dalam kalimat 'ada yang akan menggerakkan lidahmu,
di luar kemauanmu' terlihat bahwa anda akan diperlakukan sebagai
robot oleh satu pribadi lain. Keadaan begini yang paling disukai Iblis:
mengendalikan manusia untuk kepentingan Iblis! Sesungguhnya Tuhan tetap
menghargai kebebasan memilih kita, tidak mau menindas kemauan bebas kita!
Karena sejak semula, sejak Adam dan Hawa, Tuhan sudah menciptakan manusia
dengan 'kemauan-bebas' yang tidak boleh ditindih! Jadi pastilah Tuhan
tidak mau menindih kemauan bebas itu. Tidak akan merampas kesadaran!
Dalam penyerahan diri yang model begini, menyerahkan pengendalian kepada
pribadi yang tidak jelas itu, sangat mungkin anda akan mulai berdoa di
dalam bahasa roh. Namun hamba Tuhan tadi tidak memastikan, roh-mana yang
akan menuntun anda! Pernyataan hamba-hamba Tuhan itu hanyalah: 'ada'
yang akan menggerakkan! Dan bahasa roh-apa yang akan keluar, tidak
dijelaskannya. Hamba Tuhan begini tidak mewaspadakan anda (atau dia sendiri
tidak waspada?) bahwa roh-najispun punya bahasa lidah. Roh-najispun bisa
mengendalikan lidah yang dilemaskan. Sebab: 'melemaskan lidah dan melemaskan
tubuh, serta menanti' adalah salah satu bentuk penyerahan kesadaran!
Tidak, cara beginipun bukan cara kehadiran Roh Kudus yang sesungguhnya.
Ini tidak Alkitabiah! Dan <Mat.12:36> ngerinya: anda harus bertanggung-jawab
atas setiap kata sia-sia, (yang telah anda ucapkan, yang anda tidak
mengerti) pada hari penghakiman !
6.4.5. Kehadiran Roh Kudus yang Alkitabiah.
Hanya yang satu ini yang benar, yang tidak menyesatkan anda, tanda kehadiran
Roh Kudus. Ini yang diajar oleh Yesus dalam Alkitab. Pada tahapan pendahuluan
dari session berkomunikasi ini, anda telah mengundang Roh Kudus, agar
Ia datang kepada anda.
Dan kalau Ia datang,
Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman; <Yoh.16:8>!
Inilah salah satu fungsi-utama Roh Kudus! Menginsafkan dunia akan dosa...!
Dan anda adalah anggota masyarakat dunia ini! Maka jika Roh Kudus datang,
Ia tidak segera memberi anda 'damai-sejahtera' yang mungkin anda dambakan!
Sebaliknya Ia akan menginsafkan anda akan dosa-dosa anda! Ia akan menempelak
anda! Ia akan mengingatkan anda akan pelanggaran-pelanggaran anda yang
belum diselesaikan, lama dan baru, besar dan kecil, sebab Ia ingin sekali
mengkuduskan anda. Melakukan fungsi-utamaNya yang lain: mengkuduskan!
Mengapa demikian?
Yesus menuntut <Mat.5:48>: "Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Nah, karena tuntutan
kesempurnaan itu, maka di dalam setiap pribadi kita akan selalu ada kekurangan
yang harus diperbaiki. Pribadi anda selalu memiliki aspek-aspek yang perlu
disempurnakan. Diluruskan, ditempelak! Ini berlaku bagi setiap orang,
setiap hamba Tuhan, betapapun hebatnya dia!
Hanya yang satu itulah pertanda yang pasti akan kehadiran Roh Kudus pada
awal session pergaulan anda dengan Tuhan! Satu-satunya pertanda yang Alkitabiah!
Iblis tidak akan pernah mau mengkoreksi anda. Iblis tidak akan menempelak
anda! Sebaliknya, Iblis akan selalu memberi anda kesan: "Saya sudah
beres, saya sudah saleh!" Waspadalah! Sesungguhnya...
undangan yang paling efektif untuk menghadirkan Roh Kudus
adalah kesiapan anda untuk ditempelak, dikoreksi.
6.5. TEMPELAK DAN PENGKUDUSAN.
Begitulah saudaraku,
kalau anda mau belajar bergaul dengan Roh Kudus, siaplah selalu untuk
ditempelak, setiap kali Ia datang mendekat! Jangan harapkan ciri-ciri
yang lain pada awal session pergaulan anda dengan Tuhan! Semua yang lain
tidak Alkitabiah, sehingga anda ber-risiko tinggi untuk disesatkan!
Dan kalau Roh Kudus sudah mulai menempelak, jangan anda dukakan hatiNya.
Segeralah mengaku dosa dan kesalahan, dan mintalah keampunan dan penyucian
kembali! Keengganan merendahkan diri akan mendukakan hatiNya dengan sangat,
karena bagiNya sesungguhnya tiada dosa yang tersembunyi! Kalau anda berlambat-lambat
memohon keampunan, maka dengan dukacita Ia akan menyingkir dari anda!
Sebab Ia Mahakudus, tidak tahan berlama-lama berdekatan dengan kecemaran.
Teristimewa kecemaran yang gigih dipertahankan. Oleh anda! Dan anda akan
gagal dalam pergaulan anda dengan Tuhan!!
Selaku hamba yang setia, yang rendah hati, segeralah bermohon ampun setiap
kali ditempelak. Bersukacitalah untuk koreksi itu. Ucapkan syukur, dan
minta keampunan dosa; sesungguhnya inilah proses pengkudusan bagi anda!
Tanpa tempelak, tanpa permohonan ampun dan tanpa pengampunan, anda akan
semakin cemar saja sepanjang waktu, karena kita tidak mungkin meghindar
dari lumpur dosa di dalam kehidupan kita di dunia!
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
usai satu tempelak jangan terlalu cepat puas! Umumnya Roh Kudus belum
selesai dengan satu tempelak. Anda boleh berharap akan empat, lima atau
berlusin tempelak, tergantung pada status kekudusan anda! Sebab yang ditempelakNya
bukan sekedar dosa, pelanggaran 10-Hukum Tuhan. Kebiasaan buruk, yang
bukan dosa, akan ditempelakNya pula. Misalnya saja kebiasaan bergunjing,
kebiasaan merokok, minum alkohol, meminjam uang, dsb.!
Pada tahapan yang lebih maju, kebiasaan yang tidak burukpun akan ditempelaknya
pula, yakni kalau kebiasaan itu merugikan pekerjaan Tuhan. Kalau itu merugikan
kesaksian anda selaku pengikut Yesus! Misalnya saja kebiasaan tergesa-gesa,
kebiasaan bersedahak dll. "Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di sorga adalah sempurna."
Teruskanlah meminta ampun, mohon penyucian, dan lakukan juga pengusiran
roh-roh jahat perangsang dosa, dan roh perangsang kebiasaan buruk! Anda
sendiri yang harus melakukan pengusiran itu, dengan memanfaatkan kuasa
yang telah Yesus Kristus percayakan kepada anda!
Tetaplah dalam sikap doa untuk beberapa lama lagi, sampai anda merasakan
bahwa Roh Kudus sudah selesai dengan tugas pokokNya, tempelakNya. Maka
anda menjadi orang benar, yang layak melakukan tindakan berikut.
6.6. BERDOA SYAFAAT.
Setelah Roh Kudus selesai dengan tempelakNya, barulah anda boleh berbicara.
Dengan status yang sudah dibenarkan Tuhan, maka anda dapat mulai berdoa-syafaat!
Ataupun berdoa bagi keperluan pribadi anda. Asal anda tidak berdoa secara
egoistis, pemuas hawa nafsu. Hal inipun mendukakan Roh Kudus! Selaku orang
benar, doa syafaat anda akan sangat besar kuasanya <Yak.5:16>:
<16> Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling
mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya. <17> Elia adalah manusia biasa
sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan
jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam
bulan. <18> Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan
bumi mengeluarkan buahnya.
Lihatlah, Yakobus-pun sudah merumuskan lebih dahulu: setelah mengaku dosa,
setelah menjadi orang benar, maka anda menjadi pendoa syafaat yang layak.
Untuk beberapa menit atau beberapa jam berikutnya, anda mendekati taraf
rohani Elia, pegaul karib dengan Tuhan, raksasa-rohani itu!
Panjatkanlah doa-doa syafaat anda sementara dalam keadaan 'dibenarkan'
ini. "Mumpung kudus", kata orang Jawa, sebab esok harinya kecemaran
pasti akan merasuk anda lagi, sebagaimana debu-debu mengotori tubuh-jasmani
kita setiap waktu. Begitulah, session pergaulan dengan Tuhan dapat dianggap
sebagai 'mandi-rohani'; pada session beginilah tubuh-rohani kita dibersihkan.
Setelah beberapa lama berdoa-syafaat, mungkin anda kehabisan pokok doa.
Jangan cepat-cepat 'bubaran', sebab sesungguhnya Roh Kudus juga mempunyai
beberapa pokok doa yang Dia inginkan supaya anda panjatkan. Inilah praktek
kerja-sama anda dengan Roh Kudus, setelah percakapan tadi. Roh Kudus akan
menyuntikkan ke dalam ingatan anda beberapa orang yang perlu anda doakan.
Atau beberapa masalah lainnya! Lakukanlah, saudaraku, dan nikmatilah bekerjasama
dengan Tuhan! Itulah keluhuran dan sukacita yang tidak banyak orang mengenyamnya!
6.7. PERINTAH-PERINTAH LAIN!
Jadi dalam session pergaulan beginilah, dalam kekudusan anda yang memadai,
Roh Kudus memberi berbagai instruksi: doakan si anu, doakan masalah itu,
lakukan sesuatu hal tertentu esok hari, dan sebagainya.
Instruksi tambahan ini bukannya karena Tuhan ingin meng-eksploitasi anda!
Sama sekali tidak. Sebab kalau anda enggan atau menolak, Tuhan mempunyai
banyak hamba lainnya yang patuh, setia dan rela melakukan apa saja bagi
Dia! Kalau anda beroleh perintah-perintah tambahan demikian, itu karena
Tuhan ingin memberi anda kesempatan untuk bekerja-sama dengan Dia. Kalau
bukan dalam melaksanakan perintahNya, anda tidak akan pernah merasakan
hal bekerja-sama dengan Tuhan, bukan? Sebab kalau bukan dalam rangka melaksanakan
perintah Tuhan, pastilah anda bekerja melakukan 'perintah' dunia ini,
bekerja-sama dengan dunia, atau bahkan bekerja-sama dengan Iblis!
Jadi, saudara yang kekasih, lakukanlah perintah-perintah lisan itu dengan
tekun, dan nikmatilah pergaulan dengan Tuhan itu!
Damai-sejahtera! Pada tahap inilah, pada status 'orang-benar', anda patut
beroleh damai-sejahtera yang sesungguhnya. Bukan yang palsu, yang dari
Iblis! Seseorang baru layak beroleh damai-sejahtera kalau ia dalam status
'orang-benar' dan sudah melakukan berbagai hal yang ditugaskan kepadanya.
Barulah layak dia memperoleh upahnya <Mat.10:10>. Logis, bukan?
'Damai sejahtera' yang dirasakan pada awal session pergaulan, sementara
seseorang belum ditempelak dan dibersihkan dari dosa dan kesalahan, hanyalah
yang palsu, yang dari Iblis! Sekali lagi: WASPADALAH!
Dalam keadaan sukacita, sukacita yang dari Tuhan, demikianlah sewajarnya
percakapan dengan Tuhan diakhiri. Itu baru benar! Dan damai sejahtera
anda itu akan berkelanjutan pada waktu-waktu seusai session-doa anda!
Sebaliknya, kalau dalam session doa itu anda tidak ditempelak, tidak mengalami
pembersihan, hanya memiliki damai sejahtera yang palsu itu, maka seusai
percakapan dua arah tadi, cepat sekali anda kehilangan sukacita, dirampas
oleh kemelut kehidupan yang muncul dengan tangkas!
Dalam keadaan sukacita itulah anda dapat menutup session-doa anda, penuh
ucapan syukur, terimakasih atas tempelak, terimakasih untuk penyucian,
terimakasih untuk keakraban pergaulan, bahkan untuk doa-doa yang anda
imani akan dikabulkan! Berpamitanlah dengan sopan dari hadapan Pemimpin
kita itu, untuk kemuliaan Yesus Kristus!
6.8. SINGKAT KATA.
Mengingat panjangnya uraian di atas, kita perlu meringkaskan tentang hal-hal
yang mungkin terjadi sepanjang session pergaulan dengan Tuhan itu. Kita
perlu mengingat-ingatnya, agar tidak terjerumus ke dalam penyesatan.
(1) Persiapan sekedarnya; kebersihan tubuh sekedarnya, kebersihan
hati sekedarnya. Tempat berdoa yang bebas gangguan.
(2) Laporan, pernyataan ingin berbicara dengan Tuhan Yesus!
(3) Pengamanan Lingkungan. Berjaga-jagalah, sebab Iblis, selalu
mengincar pengikut Yesus yang dapat 'ditelan'nya. Manfaatkan kuasa Yesus
untuk mengamankan lingkungan di sekitar anda!
(4) Undang Roh Kudus; kepada pegaul-pegaulNya, Tuhan berbicara
dengan perantaraan Roh Kudus. Dan waspadalah akan berbagai upaya penyesatan:
Jangan mengosongkan pikiran;
Jangan mengheningkan cipta;
Jangan mengharapkan langsung merasakan damai sejahtera;
Jangan kehilangan kesadaran, pertahankan!
Jangan mengharapkan manifesatasi yang indah-indah;
Jangan biarkan diri anda diperlakukan sebagai robot
sebab satu-satunya tanda kehadiran Roh Kudus (Alkitabiah):
Ia akan menginsafkan anda akan dosa-dosa anda!
Ingat selalu: undangan yang paling efektif untuk menghadirkan Roh Kudus
adalah kesiapan anda untuk ditempelak, dikoreksi.
(5) Tempelak dan Pengkudusan. Jangan keraskan hati, jangan berusaha
membenarkan diri sendiri; segeralah mengaku dosa dan kesalahan, minta
ampun dan penyucian kembali! Usir roh-jahat perangsang dosa. Lalu: berulang-ulang
tempelak datang, berulang-ulang anda minta ampun, penyucian, dan pengusiran
roh-roh jahat!
(6) Panjatkan Doa Syafaat dan Permintaan Pribadi. Setelah anda
selesai, tunggulah, mungkin sekali Roh Kudus ingin menggerak kan anda
untuk memanjatkan beberapa pokok doa lain.
(7) Perintah-perintah Lain. Nantikan, boleh jadi Roh Kudus akan
menyampaikan perintah-perintah lain untuk anda kerjakan di masa mendatang,
sebagai realisasi bekerja-sama dengan Tuhan. (Ingatlah keakraban pergaulan:
(a) berbicara dua arah; (b) bekerja sama; (c) berpikiran sama; (d) berperasaan
sama!).
(8) Berpamitan Dengan Ucapan Syukur. Bahwa sudah diterima bercakap-cakap
dengan Raja kita, boleh ber-audiensi, bukankah itu suatu keistimewaan,
sukacita yang patut disyukuri?
- 0 -
BERGAUL, PELAJARAN LANJUTAN.
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
pelajaran pertama untuk bergaul-karib dengan Tuhan sudah saya sampaikan di atas.
Dan peningkatan taraf rohani anda berlangsung sejalan dengan kekariban pergaulan
anda dengan Tuhan, yang pada gilirannya, sangat tergantung dari kepatuhan anda
melakukan perintah-perintahNya! Ingatlah selalu <Yoh.14:15-17>,
kepatuhan, mengundang penyertaan Roh Kudus;
pembangkangan akan merenggangkan pergaulan!
Maka kalau anda ingin meningkat cepat dalam keakraban pergaulan dengan Tuhan,
maka anda harus menyengaja mematuhi perintah-perintahNya! Dalam kebebalannya,
sebagian orang menyatakan: "Mana? Kepada saya tidak pernah disampaikan
Tuhan perintah-perintahNya!"
Wah, orang ini menginginkan perintah yang langsung disampaikan Tuhan kepadanya?
Tidak mungkin, saudara; saya sampaikan kepada anda, secara ketentuan yang berlaku
umum, orang tidak akan beroleh perintah langsung dari Tuhan, sebelum dia berusaha,
sengaja berusaha mematuhi perintah-perintah Tuhanyang sudah dituliskan di dalam
Alkitab! Kecuali kalau memang Tuhan menghendaki, barulah muncul perkecualian
dari rumus umum itu!
Sesudah anda mematuhi perintah-perintah tertulis, baru datang perintah-perintah
dan pengajaran lisan. Dan ini pasti akan terjadi, sebab murid-murid Yesus diajar
secara khusus, secara tersendiri <Mark.4:10,34; dll.>, tidak secara beramai-ramai!
Inilah daftar perintah-perintah yang harus dilakukan oleh orang-orang yang bergaul
karib dengan Tuhan:
(1) Perintah-perintah tertulis, mudah dibaca di dalam Alkitab; kalau ini sudah
diusahakan dengan tekun melakukannya, Roh Kudus akan menyertai anda dan membimbing
lebih lanjut;
(2) Perintah-perintah tidak tertulis; perintah-umum yang harus dipatuhi untuk
jangka waktu yang lama, misalnya perintah untuk seorang meninggalkan profesinya,
perintah menjadi penginjil, atau menjadi gembala-sidang atau menjadi penyedia
dana penginjilan, dsb.;
(3) Perintah-khusus, insidentil; yakni perintah yang disampaikan untuk satu
urusan tertentu, untuk waktu itu saja.
Patuhi seluruh perintah ini! Semakin anda bertekun, semakin karib pergaulan
anda dengan Tuhan! Itulah garis besar pelajaran lanjutan dari pergaulan yang
karib dengan Tuhan. Dan pelajaran-lanjutan ini tidak akan saya bahas, karena
harus Roh Kuduslah yang akan mengajarkan hal itu, langsung kepada anda, secara
tersendiri! Itulah yang dinamai 'mengenal Yesus secara pribadi', bukan? Ada
baiknya anda membaca buku-kecil yang lain: "Lihatlah Anak Domba Bapa",
yang juga menjelaskan bahwa setiap pengikut Yesus haruslah meninggalkan guru-guru
manusianya!
Ingatlah pernyataan Yesus dalam Mat.23:9, "Hanya satu Rabbimu"! Hanya
satu guru anda, kalau anda sudah menjadi murid Yesus, kalau anda sudah mulai
bergaul karib dengan Dia. Maka saya tidak berani merampas status "Guru"
itu dari Yesus! Saya tidak akan melanjutkan pengajaran ini, karena hal itu berarti
merampas hak Yesus Kristus!
Dan memang tidak akan ada buku penuntun yang dapat dituliskan untuk menuntun
pergaulan lanjutan dengan Tuhan. Sebab pergaulan yang karib itu berlangsung
dan bersifat sangat individuil, sehingga tuntunan Roh Kudus berbeda terhadap
yang seorang, berbeda terhadap yang lain!! Dan mulai saat ini anda harus sungguh-sungguh
mengandalkan tuntunanNya, dalam iman, bahwa: "Ia akan menuntun kamu ke
dalam seluruh kebenaran" <Yoh.16:13>. Ia, Roh Kudus yang akan memimpin
anda ke dalam seluruh kebenaran, bukan penulis yang harus menuntun anda! Terpujilah
Tuhan!
Maafkan penulis, saudaraku, karena memang buku ini hanya memuat Pelajaran Awal
untuk bergaul karib dengan Tuhan! Namun kalau pelajaran pertama itu anda praktekkan
dengan tekun, Roh Kudus akan segera menuntun anda memasuki pelajaran lanjutan!
Pergaulan selanjutnya, setelah seringkali melakukan komunikasi dua-arah dengan
Tuhan, anda akan dilatih bekerja-sama, menjadi kawan sekerjaNya! Menjadi 'sahabat
Yesus', seperti dinyatakanNya <Yoh.16:14-15>:
<14> Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu. (patuhi perintah-perintah Yesus,maka Roh Kudus akan menyertai anda,
dan anda menjadi sahabat Yesus! pen.) <15> Aku tidak menyebut kamu lagi
hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat tuannya (anda tahu apa yang
diperbuat Yesus, karena anda ikut melakukan hal-hal itu, dalam rangka kerjasama,
bukan? pen.), tetapi Aku menyebut kamu sahabat...
Luar biasa tawaran Yesus ini, bukan? Terimalah tawaran Yesus ini, saudaraku,
maka:
DAMAI SEJAHTERA TIADA TARA DARI YESUS BESERTA ANDA SENANTIASA !!
- 0 -
LAMPIRAN: TUNTUNAN UNTUK BERDOA PERTOBATAN DAN PELEPASAN.
(bagi yang tidak dapat menemukan hamba Tuhan yang sesuai.)
Alkitab mengajar bagaimana caranya memperoleh persekutuan (atau pergaulan) dengan
Tuhan. Pengajaran ini pulalah yang menjadi 'modal' kita, kita yang ingin belajar
bergaul karib dengan Tuhan!
Bacalah rekaman Alkitab pada I-Yoh.1:3-10.
<3> Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan
kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh per sekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus. <4>
Dan semua nya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami men jadi sempurna.
<5> Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami
sampaikan kepada kamu: Tuhan adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak
ada kegelapan. <6> Jika kamu katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan
Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan tidak melakukan
kebenaran. <7> Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia
ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutu an seorang dengan yang lain,
dan darah Yesus, anakNya itu, menyucikan kita dari segala dosa. <8> Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita. <9> Jika kita mengaku dosa kita, maka
Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan. <10> Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada
ber buat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman Nya tidak ada
di dalam kita.
Marilah sekarang kita renungkan bagian-bagian Alkitab ini secara lebih terperinci.
Ayat-3 jelas sekali menunjukkan kerinduan Yohanes untuk berbagi sukacita itu
dengan pengikut Yesus yang lain.
<3> Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan
kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh per sekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan AnakNya, Yesus Kristus.
Yohanes, dan penulis buku ini juga, ingin sekali berbagi sukacita itu dengan
anda, pembaca yang saya kasihi. Sukacita dalam bentuk persekutuan, atau lebih
tegasnya: pergaulan yang karib dengan Tuhan; sampai ke tingkat persahabatan!
Yakni kalau anda sepakat dengan kami.
Mengapa? Karena Yesus ingin sekali menambah jumlah sahabatNya, dan dengan mengajak
anda untuk ikut menjadi pegaul yang karib dengan Yesus, adalah seperti memberi
kepada Yesus suatu 'hadiah', sahabat-baru yang dirindukanNya! Begitulah makna
ayat-4:
<4> Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya suka cita kami
menjadi sempurna.
Sukacita Yohanes, dan penulis juga, akan menjadi sempurna, setelah menuntun
dan mempersembahkan kepada Yesus sahabat-sahabat baru. Dan kesediaan untuk menjadi
sahabat-baru bagi Yesus Kristus (atau keengganan anda) berada dalam wewenang
anda! Apakah anda bersedia? Dan kalau anda bersedia, maka inilah berita:
<5> Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami
sampaikan kepada kamu: Tuhan adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak
ada kegelapan.
Tidak ada kegelapan. Tidak perlu kita melindungi gengsi kita dengan menyembunyikan
(menggelapkan) masa lalu kita. Kita harus berterus-terang, bahkan tentang kebejatan
masa lalu kita, agar beroleh penyucian dari kecemaran itu, sehingga layak bersekutu
atau bergaul dengan Dia, yang adalah Kudus! Sebab:
<6> Jika kamu katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun
kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan tidak melakukan kebenaran.
<7> Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
AnakNya itu, menyucikan kita dari segala dosa.
Saudara pembaca, apakah anda mau meng-'claim' bahwa diri anda tidak berdosa?
Bahwa anda mampu menyucikan diri sendiri dari dosa dan kecemaran di masa lalu
anda?
<8> Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Sebaliknya, jika anda mau datang kepada Yesus, dengan kerendahan hati mau mengaku
sebagai orang berdosa, maka bagi andalah berkat-berkat yang dijanjikanNya:
<9> Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan me nyucikan kita dari segala kejahatan.
Begitulah caranya kita memperoleh pengampunan dosa-dosa kita. Inilah yang menjadi
langkah pertama, melayakkan anda untuk melanjutkan pergaulan dengan Tuhan. Inilah
yang diutarakan dalam Bab-6, persyaratan-awal untuk memampukan anda melakukan
percakapan dua-arah dengan Yesus Kristus! Sebaliknya,
<10> Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat
Dia menjadi pendusta dan firmanNya tidak ada di dalam kita.
anda tidak akan mampu melakukan percakapan dua-arah dengan Yesus Kristus, sebab
firmanNya tidak ada di dalam diri anda! Sebab perintahNya yang pertama saja
tidak anda patuhi!
Kalau anda mau mematuhiNya, patuhilah ayat-9 di atas, supaya Yesus Kristus menyucikan
anda dari segala dosa. Catatlah pelanggaran-pelanggaran yang telah saudara lakukan
di masa lalu, terhadap Hukum Tuhan yang sepuluh itu. Ingat-ingatlah, berilah
tanda [.X.] kalau anda pernah berdosa, sbb.:
[...] Hk.-10, dosa keinginan; mengingini barang orang lain, iri hati
akan milik orang lain, atau prestasi orang lain;
[...] Hk.-9, dosa dusta, fitnah, penipuan;
[...] Hk.-8, dosa pencurian, mengambil barang yang bukan milik anda,
mengambil sesuatu yang bukan hak anda;
[...] Hk.-7, dosa perzinahan; berhubungan kelamin dengan pasangan di
luar pernikahan yang diberkati Tuhan; atau dengan sesama jenis kelamin, dengan
hewan, dll.;
[...] Hk.-6, dosa pembunuhan (manusia); menggugurkan kandungan; mengantar
teman atau isteri sendiri menggugurkan kandungan;
[...] Hk.-5, dosa pembangkangan terhadap orang tua; bertengkar berat,
melarikan diri dari rumah, kawin-lari, dll;
[...] Hk.-4, mengabaikan hari-berbakti; bolos dari kebaktian;
[...] Hk.-3, menyebutkan nama Tuhan dengan sia-sia, secara mem permainkan
nama Tuhan, untuk maksud keji (mis. di dalam jampi atau mantera); menghujat
Tuhan;
[...] Hk.-2, dosa penyembahan berhala; perdukunan, ilmu sihir, memasang
sesajen, persekutuan dengan kuasa gelap (occultis me) lainnya;
[...] Hk.-1, mengingkari Tuhan, menyangkali adanya Tuhan, dsb.
Kalau catatan anda sudah lengkap, dapatlah anda memanjatkan
doa memohon pengampunan dosa, sebagai berikut:
Tuhan Yesus, Juruselamatku,
saya, ......(sebutkan nama anda, pen.) adalah seorang yang banyak melakukan
dosa, dan tidak mampu membersihkan atau menyelesaikan sendiri dosa-dosaku. Oleh
sebab itu, ya Tuhan, saya ingin beroleh keampunan atas sekalian dosaku itu,
oleh pertolongan Tuhan Yesus.
Saya mengakui dosa-dosaku itu ya Tuhan, seperti yang sudah saya nyatakan di
atas kertas. Saya bermohon, dalam nama Yesus, agar dosa-dosaku itu diampuni,
dan diri saya disuci kan, seperti yang Tuhan janjikan. Saya mengundang darah
Yesus yang mulia untuk menyucikan diriku, bersih seperti kapas, seperti yang
Tuhan sabdakan. Terimakasih Tuhan Yesus, atas pengampunan dosa-dosaku. Saya
mengimani pengampunanMu itu, sebab memang demikian janjiMu <Lihat ayat-9,
pen.).
Selanjutnya, saya ingin memiliki persekutuan yang karib dengan Engkau, ya Tuhanku
<Lihat ayat-6, pen.>, saya ingin menetap, hidup di dalam terangMu
<Lihat ayat-7, pen.>. Oleh sebab itu, Tuhan, pada saat ini saya
membatalkan setiap per sekutuan yang pernah terjadi dengan kegelapan <Lihat
ayat-6, pen.>, dengan kuasa-kuasa Iblis di masa laluku. Dengan kuasa
Yesus, saya menyangkali setiap persekutuan dengan Iblis, secara langsung maupun
tidak langsung, yang saya sengaja maupun tidak sengaja, yang saya sadari maupun
yang tidak saya sadari! Dalam nama Yesus, semuanya itu saya batalkan, tidak
berlaku lagi bagiku, sebab persekutuanku hanya kepada Yesus Kristus, Juruselamatku!
Oleh kuasaMu yang ajaib, ya Tuhan Yesus, saya juga ingin dibebaskan dari pengaruh-pengaruh
kuasa Iblis yang masih tersisa di dalam diriku. Saya ingin bebas dari ikatan
kebia saan buruk, ingin hidup dalam terang Kristus untuk selamanya.
Untuk menjamin bahwa saya tetap di dalam terangMu Tuhan, sekarang saya mengundang
Yesus Kristus, Juruselamatku, untuk masuk ke dalam diriku, bersama Roh Kudus,
menjadi Raja bagi ku, dan mengatur hidupku seterusnya. Inilah hatiku ya Tuhan,
proseslah hatiku ini, sehingga aku menyukai hal-hal yang Yesus sukai, dan hatiku
menolak setiap perkara yang Yesus tolak. Proseslah hatiku ya Tuhan, menjadi
seperti hati Yesus Kristus, Juruselamatku! AMIN.
Anda mengerti inti dari doa di atas? Yang pertama adalah permohonan keampunan
dosa, agar diri anda disucikan dari dosa-dosa yang telah anda akui. Yang kedua,
adalah penyangkalan hubungan dengan Iblis di masa lalu. Ini penting, agar Iblis
tidak dapat lagi mendakwa anda, seolah-olah anda adalah antek (pengikut) Iblis.
Dengan demikian anda bebas dari keharusan memenuhi berbagai tuntutan Iblis di
kemudian hari. Hal ini berarti pula anda 'melangkahkan kaki' meninggalkan kegelapan
(Iblis)! Yang ketiga adalah undangan bagi Roh Kudus agar bersemayam di dalam
hati anda, dan memproses diri anda, sehingga berhati Yesus. Hanya ini yang dapat
menjamin anda untuk dapat tetap hidup di dalam terang Kristus, berperilaku yang
berkenan bagi Yesus Kristus!
Sudahkah anda panjatkan doa tadi, dengan membacanya dengan tegas? Atau menghafal
garis besarnya dan mendoakannya secara lantang? Tidak salah kalau anda mengulanginya
sekali lagi sekarang. Lakukanlah saudaraku, demi pembenaran diri anda, demi
kesuksesan doa-doa anda di masa mendatang!
*** Masih ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, sehubungan dengan proses
'meninggalkan kegelapan' atau pembenaran diri anda yang tadi berlangsung:
(1) Kalau sementara membaca doa tadi, atau mendoakannya, anda merasa terhambat
secara aneh, atau tidak mampu menyelesaikan nya dengan tegas, maka sesungguhnya
anda memerlukan bimbingan pribadi untuk meninggalkan kegelapan itu! Temuilah
seorang hamba Tuhan yang biasa memberikan pelayanan semacam itu.
(2) Kalau anda melakukan berbagai pelanggaran atas Hukum-1 dan -2 di atas, maka
anda sangat memerlukan pelayanan-pelepasan, oleh seorang hamba Tuhan yang terlatih
untuk itu.
(3) Kalau anda melanggar hukum-hukum Tuhan secara kambuhan, secara kebiasaan,
terus-menerus, maka ikatan kebiasaan itu perlu dipatahkan melalui doa-doa khusus,
oleh seorang hamba Tuhan yang biasa melakukan pelayanan-pelepasan.
(4) Pada hari-hari mendatang, atau bulan-bulan mendatang, kalau anda merasakan
kemerosotan rohani lagi, melakukan pelanggaran dosa lagi, tidak ada salahnya
seluruh proses dalam Bab-6 ini anda ulangi kembali. Tidak usah malu, tidak usah
terlalu heran, sebab hal ini dapat anda bandingkan dengan membasuh kembali pakaian
yang sudah kotor, karena berhari-hari di pakai!
(5) Kalau setelah beberapa kali melakukan proses di atas, anda belum merasakan
kemantapan rohani, belum dapat menetap hidup di dalam terang Kristus, maka anda
perlu meminta pelayanan pribadi, dari seorang hamba Tuhan yang terlatih untuk
itu, guna:
* memeriksa kalau-kalau masih ada hambatan untuk anda menjadi 'orang benar',
karena seringkali ada saja dosa tersembunyi, penghalang pengabulan doa;
* memeriksa adanya hal-hal yang menghambat anda memanjatkan doa;
* memeriksa dan membantu meluruskan kehidupan berdoa anda!
SELAMAT BERGAUL DENGAN YESUS KRISTUS !!
- 0 -