1. PENDAHULUAN.
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus, buku yang anda pegang ini berisikan hal-hal yang mungkin menggoncangkan hati anda, sehingga perlu saya mewaspadakan anda untuk menghindar dari emosi dalam membacanya. Bacalah perlahan-lahan, banyak-banyak berpikir sementara membacanya, sebab banyak perkataan tercetak dengan huruf miring yang memiliki arti tersirat. Juga banyak perkataan yang bertanda-kutip, yang pengertiannya harus diwaspadai!
Setiap peristiwa yang direkam dalam buku kecil ini adalah kisah nyata, yang saya alami dan amati. Pribadi-pribadi lain yang mengalaminya saya kenal, baik melalui pelayanan maupun selaku sanak-keluarga. Identitas mereka dirahasiakan, agar yang bersangkutan tidak dipermalukan! Harapan saya yang bersangkutan berlapang dada, merelakan pengalaman pahit mereka direkam, demi menghindarkan para pembaca dari pengalaman pahit yang serupa!
Sebagian di antara pembaca yang memiliki hubungan intim dengan Iblis, boleh jadi akan mendakwa saya melakukan promosi bagi Iblis, karena buku ini banyak berbicara tentang tingkah laku Iblis. Itu hak masing-masing pembaca! Namun secara tulus saya sampaikan: buku ini justru ditulis demi menelanjangi perilaku keji Iblis terhadap manusia, agar setiap orang mengenal Iblis dengan perilakunya, demi motto:
"Karena kenal maka mampu menghindar."
Karena buku ini menelanjangi sebagian perilaku Iblis, dapat dipastikan Iblis akan berusaha keras agar anda tidak meneruskan membacanya; Iblis akan berusaha keras agar anda tidak meneruskan membacanya; Iblis akan memasukkan gagasan-gagasannya, misalnya mendakwakan bahwa penulisnya sesat, penulisnya sombong, dan isi buku ini tidak berharga untuk diperhatikan! Sebab itu saya sangat menyarankan anda berdoa sebelum meneruskan membaca buku ini, singkat saja. Bacalah dengan suara keras doa berikut:
Tuhan Yesus, saya mohon Roh Kudus bekerja di dalam diriku dengan penuh kuasa. Semua pengajaran yang tidak sesuai dengan kehendak Yesus agar disingkirkan dari benak saya, tetapi yang sesuai dengan kehendakNya agar dimateraikan oleh Roh Kudus, bahkan saya diberi keberanian untuk melaksanakannya dalam hidup saya. Bagi kemuliaan Yesus Kristus, Juruselamatku AMIN.
---o0o---
2. KUBURAN, TEMPAT APAKAH ?
Pandangan manusia memang terlalu berpusatkan kepada kedagingan. Memang secara kebendaan, sehingga cepat sekali memberi jawaban atas pernyaan di atas secara kebendaan: "Ya, kuburan adalah tempat mengebumikan jasad orang yang sudah meninggal. Tempat persemayaman jasad para kerabat kita. Apa susahnya menjawab pertanyaan itu?"
Jawaban ini benar sekali, tetapi tidak rohaniah! 'Mata rohani' seseorang yang terdidik baik melalui Alkitab seharusnya menampak hal yang sangat berbeda tentang kuburan. Maka perlu kita meneliti pengajaran Alkitab tentang kuburan. Bacalah Yes.14:12-15,
Para ahli sependapat bahwa bagian Alkitab ini merupakan rekaman dari visi nabi Yesaya tentang kejatuhan Iblis di masa perbakala. Iblis, malaikat-utama TUHAN yang bergelar Bintang Timur, putera Fajar (Lucifer) tercatat jatuh ke bumi.
Perhatikan lima kali perkataan 'hendak' dalam pembacaan itu. Menunjukkan sifat ambisius yang keterlaluan! Lucifer ingin menyamai Tuhan, Yang Mahatinggi! Empat di antara lima kata 'hendak' tadi dilengkapi menjadi berbunyi 'aku hendak', yang menunjukkan egoisme atau perasaan 'super' yang ekstrim! Begitulah sifat Iblis!
Adakah di antara pembaca yang mengidap sifat-sifat ini? Anda akan mengalami hal yang sama dengan pengalaman Iblis, direndahkan karena meninggikan diri [Mat.23:12], diturunkan ke dunia orang mati, kekuburan. Sekurang-kurangnya mati (-rohani), kendati anda kelihatan hidup (-jasmani)! Memang dosa ambisi pasti terkena murka Tuhan. Pelanggaran Hukum ke-10! Apakah anda salah seorang dari mereka?
Bukan hanya Yesaya yang melihat visi demikian. Yehezkiel (ps.28) dan Yohanes [Why.12:14] merekam visi mereka tentang kejatuhan Iblis ke bumi secara kiasan. Yesuslah yang berterang-terang merekam penglihatanNya (bukan visi) di masa lalu pada Luk.10:17:
"Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit......."
Kalimat ini digunakan Yesus untuk menimpali kekaguman para murid tentang takluknya setan-setan di bawah nama Yesus [Luk.10:17]! Namun sekaligus menjadi konfirmasi tentang kejatuhan Iblis di masa lalu. Jatuh ke bumi, bahkan lebih dalam lagi [Yes.14:!5]:
ke tempat yang paling dalam di liang kubur.....
Ya, di tempat yang paling dalam di liang kubur. Iblis harus puas mendirikan takhtanya di sana, yang gagal ditempatkannya di atas bintang-bintang TUHAN! Iblis harus berusaha membangun 'pemerintahan' dari sini. 'Pemerintahan' yang didasarkan pada pondasi: dusta (tipuan) dan dakwaan! Iblis berusaha sekuat mungkin untuk memancing umat sebanyak-banyaknya mengunjungi tempat ini. Kalau bisa supaya orang berkurang mengunjungi Gereja. Kehendak Iblis adalah supaya Gereja kosong, atau sekurang-kurangnya dicemari!
---o0o---
3. IBLIS, SIAPAKAH ?
Banyak orang berbangga hati merasa telah selamat, karena telah mengenal Yesus Kristus! Puas, apalagi kalau imannya terbentuk oleh kesesatan theologis yang mengatakan Iblis tidak ada lagi kuasanya! Padahal kitab Wahyu jelas-jelas menyatakan Iblis, pada zaman Wahyu (setelah zaman kita ini) masih mampu memberi nyawa kepada patung [Why.13:15], sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu dibunuh! Masihkah anda meragukan kuasa dan kehebatan Iblis?
Yesus juga tegas-tegas mewaspadakan [Mat.24:23, 24]:
"....Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga!
Nah, tentunya Iblis ada dibelakang pemalsuan Mesias itu, bukan? Untuk menyesatkan sebanyak mungkin manusia! Dan kalau kita ingin menghindar dari penyesatan oleh Iblis, maka kita harus mengenalinya sungguh, mengetahui bedanya dari Yesus Kristus, karena ia akan mampu menyamar sebagai malaikat terang [2Kor.11:14]. Maka banyak manusia terkena penyesatannya!
Sifat-sifat Iblis lainnya diungkapkan oleh Yesus pada Yoh.8:44,
Iblislah yang menjadi bapamu, dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta!
Nah, selain sifat Iblis yang pertama tadi, penyesat, sekarang Yesus memperkenalkan kita kepada dua sifat Iblis lainnya: pembunuh dan pendusta. Dan Yesus juga telah menyatakan penghakimanNya: "yang ingin melakukan keinginan-keinginan Iblis adalah anaknya Iblis!" Jelaslah, kalau anda masih berdusta, atau mendakwa (satu sifat Iblis lainnya) atau menyesatkan orang lain, maka andalah anak Iblis yang dihakimi oleh Yesus tadi! WASPADALAH saudaraku!
Satu sifat utama lainnya dari Iblis diingatkan Tuhan melalui Kitab Wahyu.12:10,
Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Theos kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Theos kita.
Ya saudaraku, Iblis selalu mendakwa manusia, teristimewa para pengikut Yesus, mendakwa di hadapan TUHAN dengan berbagai 'modal' atau alasan yang dapat dipakainya untuk menjatuhkan gocohan atas diri manusia. Bahkan kalau mungkin meng-'claim' atau menuntut bahwa jiwa seseorang menjadi miliknya, yakni orang yang telah banyak bersekutu dengan Iblis! Sekali lagi! WASPADALAH!!
---o0o---
4. GEREJA, TEMPAT APAKAH ?
Dengan pandangan mata kedagingan atau kebendaan, orang akan cepat pula menjawab: "Gereja adalah tempat berkumpul umat untuk menjalankan ibadat. Apa istimewanya pertanyaan itu?" Nah, itulah jawaban kedagingan. Namun adakalanya diperoleh jawaban yang 'rohani', yang mengatakan bahwa Gereja adalah rumah Tuhan. Sama kelirunya!
Sama seperti pertanyaan sebelumnya tentang kuburan, kita harus memeriksa jawaban Alkitab tentang hal itu. Alkitab memberi jawaban tentang hakekat bait Theos sewaktu didirikan oleh Raja Salomo [1Raj.8:27, 29]:
27 Tetapi benarkah Theos hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.....29 Kiranya mataMu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan : namaKu akan tinggal di sana ; dengarkanlah doa yang hambaMu panjatkan di tempat ini.....
Jelas sekali Alkitab mengajar bahwa tujuan mula-mula dibangunnya Bait Suci yang pertama (jadi juga; Gereja) bukanlah untuk menjadi Rumah Tuhan, melainkan tempat bersemayamnya nama TUHAN. Bangunan yang menjadi kesaksian tentang kemuliaan Tuhan!
Nah, karena Iblis sudah bersikap melawan TUHAN sejak zaman purbakala, maka wajarlah Iblis berusaha keras mencemarkan Gereja, dirangsang agar membawa 'bangkai' ke Gereja! Diupacarakan di Gereja. Dan karena Gereja-pun telah terbiasa memandang perkara-perkara yang dibawah, memandang secara kebendaan, maka bangkai-bangkai itu tidak ditolak! Demi kehormatan manusia, kemuliaan si mati, dan demi menyenangkan anggota jemaat, kerabat si mati, petugas Gereja mengizinkan Gereja dicemari oleh bangkai-bangkai!
Lebih jaun lagi, Iblis bahkan sudah berhasil memancing upacara Gerejawi agar 'keluar', untuk dilakukan di kuburan, pada kawasan takhta Iblis! Secara rohani, bukan secara kebendaan, apa yang terjadi dalam peristiwa demikian? Persekutuan manusia dengan TUHAN (melalui tatacara yang bersifat Gerejawi) yang sekaligus adalah persekutuan manusia dengan Iblis, karena terjadi di kawasan takhta Iblis! Tanpa sadar, manusia sudah dipancing menjadi 'juru pendamai' antara Iblis dengan TUHAN, yang sebenarnya tidak mungkin didamaikan!! Selayaknyalah para pemuka Gereja meninjau kembali praktek-praktek upacara Gerejawi bagi orang mati, teristimewa demi mematuhi perintah Yesus, Raja Gereja, yang akan dijelaskan pada Bab-6 nanti!
Taktik Iblis yang lain: Iblis tidak menghalangi antek-anteknya (yakni umat yang seringkali bersekutu dengan setan-setan kuburan untuk mengunjungi Gereja! Iblis tidak keberatan akan hal itu, tidak rugi dia, malah untung. Mengapa untung? Karena kecemaran dari kuburan, persekutuan dengan bangkai, dengan setan kuburan dibawa masuk ke dalam Gereja oleh anggota jemaatnya sendiri! "Pujilah Iblis", kata setan-setan kuburan itu. Dan kecemaran yang dibawa anggota jemaat yang begini, dalam bentuk pertengkaran, permusuhan, fitnah,dsb., sudah mewarnai Gereja. Bukankah pertengkaran, permusuhan, fitnah, dsb. adalah kegiatan-kegiatan yang digemari Iblis? Jadi digemari juga oleh anak-anak Iblis, bukan? Wahai, banyak hadir anak-anak Iblis di Gereja!
Sungguh menyedihkan bagi Tuhan Yesus, mengamati bahwa orang-orang yang banyak bersekutu dengan TUHAN (misalnya yang rajin ikut persekutuan doa) malah dikucilkan, atau disisihkan dari pergaulan Gereja, dengan tuduhan: sesat karena mengikuti persekutuan doa! Yang bersekutu dengan setan kuburan malah diterima di Gereja dengan tangan terbuka!! Yang bersekutu dengan setan-kartu tidak ditegor. Yang bergelimang dengan berbagai kejahatan dihibur dengan pernyataan: "Yesus Kristus sudah mengampuni dosa-dosamu" tanpa anjuran bertobat!
Bahkan mereka yang rajin bersekutu dengan setan-kuburan banyak menduduki jabatan Gerejawi; menjadi majelis, menjadi penatua, bahkan menjadi gembala sidang! Iblis memang berusaha menempatkan hamba-hamba Iblis di Gereja. Supaya Gereja, lambang kemuliaan Tuhan berubah menjadi kancah kecemaran Iblis! Tidak heran banyak Gereja yang pecah, berantakan. Atau mesum, atau (ini tidak terlalu gawat): kebakitannya berlangsung secara upacara orang mati. Habis yang menyelenggarakan kebakitan dan yang mengikutinya rajin bersekutu dengan orang mati?!?
Lebih ekstrim lagi, dan mutakhir, kadangkala mereka memiliki karunia Iblis berada di tengah Gereja! Karunia yang tidak pernah mereka uji, apakah berasal dari Yesus Kristus atau dari Iblis. Termasuk di antaranya 'karunia berbahasa lidah', 'karunia kesembuhan ajaib', 'karunia visi', 'karunia nubuatan', dsb.!
Karunia-karunia ini kebanyakan tidak pernah diuji. Kenyataan bahwa mereka tidak bersedia mengujikan karunia, itu sudah menjadi cukup petunjuk bahwa karunia itu berasal dari Iblis, sebab kalau yang dari Tuhan, pasti dipersilahkan diuji, Alkitab menyatakan demikian [1Yoh.4:1]! Karunia-karunia jenis ini merusakkan kekudusan Gereja. Atau menghasilkan kekudusan palsu, karena di dalam Gereja-gereja tertentu itu terjadi juga persaingan, ambisi, antara lain dalam bentuk mencuri domba dari Gereja lain, dsb.! Sungguh rusaklah citra Gereja!
---o0o---
5. HAKEKAT (UP)ACARA DI KUBURAN.
(Up)acara di Gereja dirancang sebagai persekutuan dengan Tuhan Yesus, dengan Roh Kudus. Siapapun yang hadir di sana, baik orang percaya maupun yang belum mengenal Yesus Kristus, sesungguhnya sedang bersekutu dengan Pemilik, Raja Gereja itu. Ujilah hal berikut: kalau anda mampu mengajak seseorang untuk secara teratur berpuluh kali hadir di Gereja, sudah dekat sekali dia dengan Pemilik Gereja itu! Sudah dekat sekali dia kepada Yesus, yang selangkah lagi akan memenangkan dia ke dalam Kerajaan Sorga!
Serupa dengan itu, seperti sudah disinggung pada Bab-4, (up)acara di kuburan pada hakekatnya adalah persekutuan dengan Iblis dan setan-setan kuburan. Siapapun yang menghadirinya, sesungguhnya dia sedang bersekutu dengan Iblis dan malaikat-malaikat gelapnya! Mereka adalah malaikat-malaikat yang mengikut Iblis memberontak terhadap Tuhan. Mereka akan dibinasakan pada masa penghakiman. Bacalah Mat.25:41, tentang api kekal yang disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya. Ini dinyatakan oleh Yesus sendiri, HAKIM AGUNG itu!
Keinginan Iblis adalah memancing sebanyak mungkin umat datang ke kuburan, ke takhtanya. Semakin sering semakin baik. Kalau mau pergi lagi ke Gereja pada waktu berikutnya tidak dihalangi oleh Iblis;karena itupun menguntungkan Iblis, agar Gereja ketularan 'bau-'bangkai', terbawa umat dari kuburan!
Berbagai cara dipakai oleh Iblis untuk itu. Iblis mampu merangsang timbulnya kerindua seseorang untuk 'mengunjungi' kerabatnya yang sudah mati! Antara lain: anak buahnya, para setan kuburan seringkali muncul dalam wujud kerabat yang telah meninggal. Melalui mimpi. Menuntun supaya 'kerabat' itu dikunjungi. Cara lain: melalui paranormal, atau dukun, yang menyarankan seseorang supaya mengunjungi 'kerabat'nya di kuburan.
Amati pula berbagai hasil promosi Iblis untuk membuat orang mengganggap kuburan sebagai sumber berkat. Lihatlah banyaknya orang-orang yang meminta ilmu si kuburan. Banyaknya yang meminta jodoh. Minta rezeki! Yang mencari ilmu atau keunggulan gaib dari kuburan-kuburan keramat!
Bahkan para hamba Tuhan dipancingnya untuk datang di kuburan dengan dalih melaksanakan penguburan secara Gerejawi, yang sesungguhnya tidak perlu lagi! Semua orang Kristen yang tertipu ini rajin kekuburan, bersekutu dengan setan kuburan, karena tidak membaca pengajaran Tuhan, bahwa kerabat mereka itu tidak di sana lagi, seperti diajarkan oleh Alkitab [Pkh.12:7]:
....dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Theos yang mengaruniakannya.
Masih ada taktik lain: Iblis memberi 'berkat' di kuburan. Memberi 'kedamaian hati' di kuburan! Memberi nomor buntut untuk memenangkan judi buntut. Memberi ilmu kebal di kuburan.
**** Pembaca yang kekasih, maukah anda dengar-dengaran akan pengajaran TUHAN ini, ataukah anda lebih suka mematuhi keinginan Iblis? Hati-hati, kalau anda lebih suka mematuhi keinginan Iblis. Maka anda terkena penghakiman Yesus, sekarang juga, dinyatakan dalam Yoh.8:44,
Iblislah yang menjadi bapamu, dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu!
Keinginan Iblislah agar sebanyak mungkin orang datang sesering mungkin ke takhtanya, di kuburan. Dan promosi kuburan itu dilakukannya dengan berbagai tipuan dan dusta, menggenapi pengajaran Yesus yang sudah mengenal Iblis dengan jelas [Yoh.8:44],
....Apabila ia(Iblis, pen.) berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta!
Silahkan, kalau anda memang suka dibohongi Iblis! Itu hak anda!
---o0o---
6. HAKEKAT PENGURUSAN ORANG MATI.
Alkitab mengajar tentang manusia, tentang manusia yang masih hidup di dunia, tentang manusia yang sudah mati, bahkan tentang kehidupan setelah kematian! Maka sewajarlah kita belajar dari Alkitab, dan mematuhi perintah-perintah TUHAN di dalamnya.
Mengenai orang mati ada beberapa pengajaran Alkitab yang perlu kita perhatikan [Pkh.9:5,6,19],
5 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. 6 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tidak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
10 Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Dan pengajaran pada Mazmur 146:3-4,
3 Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberi keselamatan. 4 Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Ya saudara pembaca yang kekasih, orang mati tidak memiliki keinginan ini-itu lagi. Mereka tidak mempunyai pertimbangan ini-itu lagi, tidak memiliki kebencian, kecemburuan, ataupun maksud-maksud tertentu lagi. Bahkan tidak ada lagi bagian mereka tentang apa-apa yang terjadi di bawah matahari, yakni di atas tanah! Mereka tidak mengharapkan makam-pualam; tidak mengharapkan tugu peringatan ataupun kehebatan lainnya.
Mazmur yang dikutip tadi jelas mengajar umat untuk tidak bersandar kepada manusia, yang tidak memberi keselamatan. Tidak mampu memberkati! Dan orang mati lebih tidak mampu lagi memberkati manusia. Sama tidak mampunya, roh-roh orang mati, karena "tidak ada lagi bahagiaan mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari, yakni di atas tanah!", seperti yang dikhotbahkan dalam Pkh.9:6 di atas! Kalaupun ada manusia yang pernah melihat arwah kerabatnya, bahkan orang yang suci, itu tidak lebih setan-kuburan yang berpura-pura, tampil seperti roh seorang yang meninggal, sebab [Pkh.12:7],
....dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Theos yang mengaruniakannya.
Jadi tidak ada dasarnya kita meminta berkah dari arwah (sebab itu hanya setan-kuburan), juga tidak berdasar untuk meminta berkat atau syafaat dari arwah orang suci atau terkemuka, sebab justru pribadi manusia yang demikian yang paling menguntungkan untuk dipalsukan Iblis. Dengan tampil seperti Sisimangaraja, misalnya, banyak orang batak segera terkesan, segan, bahkan mematuhi permintaan arwah semacam itu, yang tidak lain adalah setan-kuburan, yang gila hormat, ingin disembah dan disanjung oleh orang hidup! Sekali lagi: mereka, orang-orang besar, orang-orang suci itu pada saat ini tinggal debu tanah, roh mereka sudah kembali ke Tuhan, yang tampil mengambil rupa mereka hanyalah setan-setan kuburan!
Maka penguburan secara sederhana, makam sederhana, itulah seyogyanya pengurusan terakhir bagi kerabat anda yang yang meninggal. Begitulah pengajaran Alkitab; tinggal lagi: apakah anda mau patuh. Ataukah anda ingin menuruti keinginan anda sendiri? Mengambil jalan sendiri, kendati di luar pengajaran Alkitab? menjadi sesat seperti yang dinyatakan oleh Alkitab [Yes.53:6a],
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri...
Kalau anda mau mengambil jalan sendiri, anda mau mengurus jenazah kerabat anda secara berlebihan, maka kelebihan pengurus itu pada hakekatnya menjadi kebanggaan bagi penguasa kuburan itu, Iblis. Anda melayani Iblis, penguasa kuburan! Upacara di kuburan yang hebat itu tidak dinikmati oleh orang mati itu. Maka itu menjadi kenikmatan dan kehormatan bagi penguasa kuburan, Iblis!
Yesus Kristus, Guru kita, Juruselamat kita, yang sungguh mengerti hakekat kuburan dan (up)acara di kuburan menyampaikan perintah berikut [Luk.9:59-60],
59 Lalu ia berkata kepada seorang yang lain: "Ikutlah Aku! Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 60 Tetapi Yesus berkata kepadanya "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau pergilah dan beritakanlah Kerajaan Theos di mana-mana."
Lihatlah, Yesus tidak menyukai anda dan saya mengurus orang mati. Itu adalah pekerjaan orang mati(-rohani)! Kalau anda mengaku bahwa anda adalah seorang yang mati-rohani, silahkanlah, uruslah orang mati itu sekuat tenaga! Lakukanlah upacara-upacara kuburan yang hebat-hebat itu! Dengan kata lain: layanilah penguasa kuburan, Iblis! Dengan cara itu, pada hakekatnya anda sedang menyatakan bahwa anda adalah hamba Iblis!
Sebaliknya, kalau anda adalah orang yang hidup(-rohani), layanilah Tuhan! Jangan melayani Iblis! Uruslah orang hidup (yang bernafas), beritakanlah Kerajaan Sorga di mana-mana! Itulah perintah Tuhan Yesus! Anda mau patuh?
Begitulah saudara pembaca, sekarang saya lebih menyukai pekerjaan memberitakan Kerajaan Sorga di mana-mana. Kendati saya bukan seorang pendeta. Tidak pernah Sekolah Alkitab. Namun Guru saya adalah Yesus Kristus, sebab saya ingin mematuhi Dia sejauh mungkin! Dan dengan kepatuhan itu pula Tuhan Yesus membentuk saya sampai kepada kesadaran dan kerelaan yang diuraikan dibawah ini.
Mungkin para kerabat itu marah di dalam hati mereka, mungkin mereka bermaksud mengucilkan saya dari pergaulan. Terserah! Namun TUHAN selalu bekerja luar biasa. Tugu itu berdiri, tetap ijustru menjadi obyek khotbah yang saya sampaikan tentang kegelapan yang meliputi tanah Batak, sewaktu diminta mengadakan kebakitan di Samosir, pada tahun 1987, di kampung kami. Orang tua, pemrakarsa tugu itu ikut hadir, firman Tuhan saya sampaikan, tantangan pertobatan dikeluarkan, dan puji Tuhan, seluruh hadirin di Gereja itu bangkit dan ikut dalam doa pertobatan massal dan mengundang Yesus Kristus masuk ke dalam hati masing-masing. Begitulah! Tidak ada kompromo dengan pekerjaan-pekerjaan yang hanya memuliakan orang mati, menyenangkan Iblis!
Boleh jadi para kerabat jengkel untuk pernyataan saya itu tetapi, sekali lagi: tidak ada kompromi dengan pekerjaan-pekerjaan animistis! Itu hanya kegemaran Iblis! Apakah saya dikucilkan karenanya?
Ternyata Tuhan bekerja dan memutar balikkan situasi. Pada suatu acara adat bagi kematian di rumah seseorang abang saya bukan acara Gerejawi, sewaktu seorang abang meninggal dunia justru Tuhan merobahnya menjadi acara kebakitan yang bersifat kebangunan rohani. Pesan sorgawi saya sampaikan, tantangan untuk membereskan masa-lalu dikeluarkan, dan ternyata seluruh hadirin, anggota rumpun keluarga kami di Jakarta, mau ikut dalam doa-doa pertobatan! sekali lagi TUHAN kita lebih lebih hebat dari berhala-berhala animistis yang bercokol di kuburan itu!
---o0o---
7. 'BERKAT-BERKAT' SESUDAH MELAYANI IBLIS.
Sekarang akan kita tinjau berbagai 'berkat' yang diperoleh oleh mereka yang rajin bergaul dengan setan-kuburan. Yang gemar memprakarsai pembangunan tugu, memperindah kuburan; yang mengurus orang mati! Catatan ini adalah pelayanan dan pengamatan kami. Karena berbagai peristiwa ini sangat pedih, maka identitas yang bersangkutan dirahasiakan. dan kepada mereka yang terlibat, saya mohon kerelaan atas rekaman peritiwa ini, tidak usah berang karena perekaman pengalaman mereka. demi menjadi pelajaran berharga bagi saudara-saudara kita!
Sidang pembaca, silahkan membaca berbagai rekaman ini dengan tenang, dan yang lebih penting lagi: periksa juga, adalah 'berkat-berkat' Iblis semacam ini dalam kehidupan kelurga anda?
7.1. PENATUA DENGAN TUGU LELUHUR.
LUKAS 12:48b
......Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.
Ini adalah pengajaran Yesus, sehingga seyogyanya setiap orang yang mengaku pengikut Yesus menyadarinya, bukan? Istimewa seorang penatua, bukankah ia harus benar-benar mengerti isi Alkitab? Mengerti urusan orang-hidup dan orang-mati, serta hubungan antara keduanya, seperti yang dituntut oleh TUHAN, sesuai pengajaran Alkitab? Maka sesungguhnya seorang penatua tidak boleh lagi bersekutu dengan orang mati, atau dengan setan kuburan, beserta berbagai bentuk yang lain! Namun penatua yang satu ini mensponsori pembangunan tugu leluhurnya di kampung. Dan ikut meresmikan tugu leluhur itu di tanah Batak!
Seusai peresmian tugu, penatua ini, beserta kaluarganya pulang ke Jawa, segera bersiap-siap untuk mengadakan perayaan yang lain, kali ini acara Gerejawi: anaknya akan memasuki sidi pada minggu mendatang. Pada malam menjelang acara lepas-sidi itu, si isteri mempersiapkan berbagai hal untuk jamuan esok harinya, termasuk sangsang, untuk acara adat seusai acara Gereja! Ini salah satu tipuan Iblis pula! Upacara Gerejawi, lepas sidi, namun ditutup, 'dimeteraikan' oleh acara adat! Sungguh menyedihkan!
Kalau seusai acara Gereja dilakukan pesta ucapan syukur, mengapa tidak diselenggarakan sesuai pengajaran Yesus pada Lukas 14:12-14 saja? Dengan mengundang orang-orang miskin, yang berkekurangan, yang tidak mampu membalas jamuan itu? Atau sama mulianya: ucapan syukur bukan berbentuk pesta, melainkan berbentuk menyumbang kepada Gereja sejumlah uang senilai biaya helat itu?
Apakah anda kira hal-hal yang mendukakan hati TUHAN itu dapat berlalu dan dilupakan begitu saja? Iblis mencatatatnya saudaraku? Dan sesuai dengan perilaku Iblis, pendakwa manusia, Iblis akan mendakwakan hal itu. dakwaan itu akan sejalan pula dengan hukum rohani di atas:
"Dari yang banyak diberi dituntut banyak, dari yang banyak pengertian dituntut lebih banyak pula!"
Anda boleh membayangkan dakwaan Iblis terhadap penatua ini di hadirat TUHAN:
"Tuhan, dia adalah penatua GerejaMu, maka seharusnya dia mengerti perinahMu mengenai orang mati, orang hidup dan hubungan keduanya. Bahkan seharusnya dia mengerti bahwa Yesus Kristus tidak mengizinkan para pengikutnya mengurusi orang mati secara berlebihan! Namun karena penatua ini gemar mengurus orang mati, maka aku Iblis, mendakwakan hal itu atas dirinya. Tuhan, berilah dia kesempatan lebih luas lagi melampiaskan kegemarannya itu. Izinkanlah malaikat maut menjemput isterinya, Tuhan!"
Maka terjadilah hal yang sangat memilukan hati: si isteri meninggal dunia malam hari itu! Pada malam menjelang acara lepas-sidi anaknya! Sangsang (masakan babi yang dicurahi darah mentah, makanan yang animistis) yang tadinya untuk pesta adat-nya lepas-sidi, jadi untuk upacara kematian! Betapa ironisnya!
Memang tidak ada kaitannya lepas-sidi dengan adat-istiadat! Maka tidak ada dalilnya untuk menyediakan sangsang (makanan adat animistis itu) bagi acara Gerejawi! Tuhan menegor penyimpangan-penyimpangan demikian! Penatua, ini karena memang masih gemar mengurus orang mati, 'diberi-kesempatan' lebih luas 'menikmati' pengurusan orang mati lainnya! satu bulan lebih dia 'appel' setiap hari kekuburan istrinya! Depresi yang dalam! Sanak keluarga sangat khawatir dia terganggu ingatan! PUJI TUHAN, kasih Yesus tiada batasnya, penatua ini memperoleh keseimbangan jiwanya kembali! Damai-Sejahtera dari Tuhan Yesus kiranya beserta seluruh keluarganya!
7.2. RAJA ADAT DENGAN TUGU KEMULIANNYA.
YESAYA 42:8
Aku ini TUHAN, itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyuranKu kepada patung.
Saya diminta oleh seseorang yang mengasihi satu keluarga dengan tiga anak yang gila, dirawat dalam rumah itu! Bukan keluarga itu sendiri yang memintanya, sehingga hamba Tuhan yang mengerti mekanisme kerja di alam gaib sudah dapat menduga bahwa pelayanan demikian tidak akan sepenuhnya berhasil!
Keluarga ini memiliki lima orang anak, yang tertua adalah pria, sehat keadaannya, namun segera akan merantau meninggalkan keluarga itu dalam jangka waktu yang lama! Maka pada pelayanan yang pertama, pemuda ini dahulu 'dibereskan' hubungannya dengan Tuhan Yesus, demi melindungi dia dari ancaman Iblis dalam berbagai bentuknya.
Tiga anak-tengah, merekalah yang terganggu ingatan. Anak yang bungsu berada dalam keadaan depressi yang cukup dalam, sehingga dia mempertimbangkan untuk menjadi biarawati saja. 'Melupa-lupakan kegetiran hidup', tentunya. Hal ini dapat dimengerti, kalau anda dapat membayangkan hidup dalam satu rumah yang 'penuh' orang sakit jiwa! Maka pelayanan yang kedua kali ini dimanfaatkan Tuhan untuk membebaskan si gadis, si bungsu ini dari cengkeraman roh-depressi dan roh putus asa. PUJI TUHAN, di belakang hari gadis ini memasuki sekolah Theologia, akan menjadi hamba Tuhan.
Ketika saya mewancarai keluarga ini terungkaplah bahwa ketiga anak itu memperoleh gangguan jiwa mereka secara beruntun. Kira-kira sebulan demi sebulan, seusai peresmian tugu keluarga, yang disponsori oleh sang ayah! Dan lebih sulit lagi, masing-masing mereka sudah mengalami jamahan dukun secara beruntun pula, yang justru memperdalam cengkeraman Iblis dalam diri mereka!
Maka kedatangan saya yang ketiga kalinya adalah mengajak ibu mereka memasuki pelayanan pertobatan, mengakui semua perdukunan yang telah mereka lakukan, meminta ampun kepada Tuhan Yesus, lalu menyangkali semua ikatan perjanjian dengan Iblis yang terjadi. Roh-roh jahat yang merasuk melalui persekutuan ini diusir keluar, dalam nama Yesus, dan si ibu menjadi lebih sejahtera seusainya, kendati pergumulannya belum terangkat.
Kunjungan demi kunjungan terjadi, dan dialog demi dialog berlangsung dengan si ayah. Singkat kata: si ayah memang gemar dengan urusan adat, urusan orang mati dan/atau kuburan. sehingga sangat alot untuk diajak memasuki pertobatan! Hanya melalui rally-rally yang panjang dia mau diajak memanjatkan doa-doa pertobatan, itupun setelah melalui satu kalimat hikmat yang Tuhan tunjukkan untuk saya ucapkan:
Bapak 'S', inilah tuntunan hikmat bagi saya, untuk bapak renungkan dan pertimbangkan. Tuhan (dan juga Iblis) mengetahui bahwa bapak sangat gemar mengurus orang mati, maka kepada bapak ditambahkan tiga 'orang-mati' untuk bapak urus!
Lihatlah anak-anak yang tiga orang itu, bukankah mereka sudah seperti 'orang-mati'? Itu nyata dari fakta bahwa mereka tidak mampu mencari nafkah sendiri, tidak mampu mengurus diri sendiri, bahkan mencuci pakaian sendiripun mereka tidak mampu!
Kalimat itu sangat menusuk hati, tetapi rupanya justru menginsyafkan dia akan keberadaan keluarganya, sehingga ia bersedia dituntun berdoa pertobatan. Namun demikian, belum terlihat kesungguhan atau hancur-hatinya akan dosa-dosa di masa lalu yang mendukakan hati Tuhan! Maka saya tidak menampak pertobatan yang tuntas, dengan akibat anak-anak mereka yang sakit jiwa itu juga tidak tuntas tertolong!
Di belakang hari, dalam salah satu dialog yang menyusul, bapak itu mengakui bahwa dirinya memang pernah dipersembahkan secara animistis, di hadapan arwah-arwah. Tidak heran, kehidupan rumah-tangganya benar-benar mirip dengan kehidupan di dunia para arwah! Hening tanpa kehangatan kasih sayang ataupun sekaligus berobah dipenuhi oleh jeritan dan tangisan!
Dari waktu ke waktu saya masih diingatkan Tuhan untuk berdoa bagi keluarga ini, dan saya masih bersedia melayani mereka, kalau mereka sungguh-sungguh memperbaiki hubungan mereka dengan TUHAN. Kiranya kasih karunis dari Tuhan Yesus Kristus tetap beserta dengan keluarga ini, dan Roh Kuduslah yang menuntaskan pelayanan yang terhenti itu!
7.3. 'BERKAT' DARI ARWAH LELUHUR.
ULANGAN 18:9-13
9 "Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan oleh TUHAN, Theosmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan oleh bangsa-bangsa itu. 10 Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban di dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung atau peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, 11 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. 12 Sebab setiap orang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Theosmu, menghalau mereka dari hadapanmu. 13 Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Theosmu......"
Seorang pemuda, dengan nama samaran Lambahan, pernah memasuki pelayanan pertobatan, namun mungkin lebih banyak terdorong oleh anjuran sepupunya. Maka hasil pelayanan itu belum nyata, rohaninya belum sungguh maju. Sepanjang beberapa tahun seusai pelayanan itu dia masih suka 'bengong', otaknya seperti beku untuk beberapa saat, sehingga kerabatnya beranggapan bahwa dia masih membutuhkan penuntasan perbaikan hubungan dengan Tuhan Yesus.
Maka beberapa tahun kemudian dia dibawa oleh pamannya yang ingin melihat ketuntasan pelayanan itu. Untungnya sebelum kedatangan mereka saya sempat memastikan bahwa pemuda ini sungguh berkeinginan beroleh penuntasan itu.
Dalam wawancara yang terjadi, saya memberi bimbingan tentang roh-roh di alam gaib, karena dia membutuhkannya, sebab dia merasakan 'ada' yang selalu mengawal dia, dan ingin menggunakan tubuhnya untuk keperluan gaib. Hal ini selalu ditantangnya, tidak dengan kuasa Yesus, dengan kekuatan sendiri, sehingga gangguan-gangguan itu selalu datang kembali berulang-ulang!
Sementara memberi penjelasan-penjelasan itulah saya menantang dia untuk mengucapkan: "Saya, Lambahan, menyatakan bahwa saya tidak mau menjadi hamba Iblis!" Ternyata dia tidak mampu melakukannya. Seperti 'bengong' saja dia menanggapi tantangan itu!
Secara Alkitabiah saya sampaikan tambahan pengajaran alam roh, lalu mengulangi tantangan tadi. Tetap dia tidak mampu melakukannya. Sesungguhnya pada waktu-waktu tertentu pemuda ini dikuasai 'roh-kematian', kawannya bersekutu di masa lalu, yakni arwah-arwah leluhur.
Pada titik itu saya diberi pengertian oleh Tuhan, bahwa pelayanan pelepasan yang umum dikenal tidak memadai. Pelayanan-pelepasan biasanya berbentuk doa-doa penyangkalan persekutuan di masa lalu, dilanjutkan dengan doa-doa pengusiran roh-roh jahat! Pelayanan jenis ini adalah 'pertarungan kuasa' (power-encounter), yakni dengan memanfaatkan kuasa Yesus [Yoh.1:12] mengusir kuasa Iblis, seperti dicontohkan oleh Rasul Paulus dalam Kis.16:16-18.
Bagi pemuda Lambahan ini, Tuhan menuntun saya untuk memberi pelayanan-pelepasan yang berwarna 'pertarungan-kebenaran' (truth-encounter). Di telinganya saya mengucapkan pernyataan-pernyataan Iblisi yang kira-kira 'didengarnya' selama ini, yakni yang bersifat dusta dan menipu. Menyusuli hal itu saya sampaikan pernyataan-pernyataan Alkitabiah, pernyataan-kenenaran dari Yesus Kristus. Maka roh-nya sendiri harus menyring mana yang dusta mana yang bersifat benar. Begitulah ganti-berganti, berulang-ulang. Jadi 'dialog' itu menjadi latihan baginya untuk meraih kebenaran itu sendiri. Kebenaran, itulah yang akan membebaskan dia [Yoh.8:30-32].
PUJI TUHAN, pada suatu saat dia menjadi sangat muak (oleh berbagai dusta Iblis itu), atau roh jahat di dalam dirinya menjadi sangat muak (oleh kebenaran Yesus Kristus), sehingga pemuda Lambahan meminta izin ke kamar mandi. Di sana dia muntah-muntah melepaskan rasa muakya, yang bagi saya, itulah manifestasi penyingkiran roh jahat, yang kehilangan cengkeramannya karena pemuda itu menerima kebenaran dari Tuhan Yesus!
Sekembalinya dari kamar mandi, keadaannya jelas berubah dan mampu mengucapkan: "Saya tidak mau menjadi hamba Iblis", bahkan dia mampu berikrar: "Saya berjanji akan menjadi hamba Tuhan." Luar biasa pernyataan kemerdekaan yang dianjurkan oleh Yesus pada Yoh.8:32
"Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Pemuda lambahan mengetahui menerima kebenaran Yesus, maka dia dibebaskan dari cengkeraman setan kuburan yang tampil menjadi arwah, meniru leluhurnya, yang telah betahun-tahun menipunya.
7.4. IBLIS; PENIPU DAN PENDAKWA.
YESAYA 8:19b.
....Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?
Pernyataan ilahi ini bersifat tempelak yang keras kepada mereka yang suka melibatkan diri dengan para arwah! Kalau pesan ini dilanggar maka kita kehilangan (sebagian) kebenaran dan Iblis mempunyai jalur untuk mendakwa dan menggocoh manusia!
Seorang saudara, dari Medan, beroleh pelayanan pelepasan di rumah kami. Persekutuannya dengan Iblis cukup erat, di antaranya adalah 'pergaulan' dengan orang mati di kuburan. Pada pelayanan pertama hal-hal itu diselesaikan, dan dia merasakan lumayan tertolong.
Namun untuk mentuntaskan pembebasannya, ia datang untuk yang kedula kali, dengan keluhan: ada ketikanya kepalanya terasa sangat berat sehingga ia tidak mampu melakukan apa-apa, tidak juga mampu berpikirpun. Saya mengajak dia memeriksa lagi persekutuan dengan setan kuburan (arwah-arwah), dan menyelesaikan hal-hal yang beru terungkap itu dengan doa-doa pelepasan. Bahkan untuk pastinya, saya menanyakan barangkali dia pernah dikutuk orangtua, yang dijawabnya, rasanya sudah pernah dibatalkan, sebelum dia berangkat merantau. Tetap saya ingatkan dia untuk banyak berdoa, memohon agar Tuahan mengungkapkan hal-hal yang masih tersembunyi, istimewanya persekutuan dengan arwah, karena ikatan itu biasanya membuat orang sesewaktu menjadi 'beku-kaku', seperti orang mati. Yang demikian itu perlu dituntaskan.
Puji TUHAN, pada suatu hari, pagi-pagi sekali, terdorong oleh kegirangan besar, ia menelepon saya meminta waktu untuk bertemu. Dinihari itu baru dia diingatkan bahwa ayahnya (bersama dia) melakukan pembatalan kutuk dengan upacara di kuburan! Eureka! Itulah yang kami cari-cari, kendati pada perasaan pria ini kutuk itu sudah lewat. Iblis sudah menipu dia dengan menanamkan anggapan keliru itu ke dalam hatinya. Suatu dusta Iblis lagi!
Kutuk, senjata kegemaran Iblis, mau dibatalkan dengan upacara di kawasan takhta Iblis, dan dimateraikan oleh Iblis? Tidak mungkin, Iblis tidak bodoh. Maka oleh Iblis, penyelenggaraan upacara itu dijadikan sandiwara (dusta), tidak ada kekuatan hukumnya! Segera, upacara di kuburan itu, mengusir roh-roh kematian, dan mengharuskan dia menyurati ayahnya (yang mengutuk dia) memohon pembatalan kutuk secara dimateraikan dalam nama Yesus, Kebenaran itu!
Mereka sesungguhnya terkecoh oleh Iblis, karena menganggap bahwa kutuk yang dijatuhkan beratas-nama arwah leluhur harus dibatalkan di hadapan arwah leluhur pula! Secara demikian sesunguhnya mereka sedang menyangkali kemaha-kuasaan Yesus Kristus! Begitulah pentingnya para hamba TUHAN mengajarkan kebenaran-kebenaran rohani kepada setiap umat Tuhan, agar tidak lagi tertipu oleh Iblis, si pendusta, bapa segala dusta!
Saudara pembaca yang dikasihi Yesus Kristus,
dengan membaca berbagai kasus di atas, seyogyanyalah anda insyaf sungguh akan dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh tipu-daya dan dusta si Iblis atas kehidupan manusia. Oleh sebab itu saya berharap anda memeriksa kehidupan di masa lalu, anda memerlukan penangan secara rohani yang sungguh-sungguh 'professional', tidak dapat dilakukan sendiri, secara amatir-an!
Kalau mengikuti wawasan berpikir 'parmalim' atau animistis, anda perlu di'upa' (disucikan dari kecemaran) atau 'mar-tub', upacara mandi-penyucian oleh dukun, pokonya ditangani secara 'professional'. Cara demikian dikenal juga oleh berbagai aliran kebatinan pada suku-bangsa lainnya. Namun penyelesaian secara demikian hanyalah cara Iblisi, tidak menyelesaikan masalah, karena hanya merupakan sandiwara (dusta) dari Iblis! Dan mandi-penyucian semacam itu pada hakekatnya adalah semacam 'baptisan', yang memasukkan anda lebih jauh ke dalam cengkeraman Iblis. WASPADALAH!
Di lain pihak, penangan yang benar secara Kristiani adalah bersenjatakan kebenaran yang dari Tuhan Yesus, dilakukan oleh hamba Tuhan yang beroleh wewenang langsung dari Tuhan Yesus. Wewenang ini dibuktikan bukan oleh ijazah duniawi atau jabatan Gerejawi, melainkan dibuktikan oleh pelayanan hamba Tuhan itu dalam menangani pengusiran setan-setan serta penyaluran mujizat-mujizat yang dilakukan dengan nama dan kuasa Yesus Kristus!
Secara paham Kristiani: anda memerlukan penyucian, yang diperoleh melalui pelayanan pertobatan dan pelayanan pelepasan dari ikatan Iblis karena adanya persekutuan atau perjanjian dengan Iblis di masa lalu! Melalui pelayanan pertobatan anda disucikan dari dosa-dosa, dan melalui pelayanan pelepasan anda dibebaskan dari roh-roh najis perangsang dosa, baik yang berasal dari leluhur (warisan) maupun yang berasal dari persekutuan anda sendiri dengan Iblis atau setan-setannya. Pengusiran roh najis ini akan menghapuskan rangsangan-rangsangan atau dorongan-dorongan untuk berbuat dosa di dalam diri anda, sehingga di masa mendatang anda mampu berkuasa atas dosa, seperti yang dituntut TUHAN [Kej.4:7b]!
Untuk mencapai hasil-hasil tersebut, silahkan anda menghubungi Pendeta atau hamba Tuhan yang berkompeten, mintalah pelayanan pertobatan dan pelayanan pelepasan. Kalau dia tidak mengerti, tinggalkan saja, cari yang lain, atau hubungi 'Wisma Gembala'.
---o0o---
8. HAKEKAT KEMENYAN DAN BUNGA-BUNGA.
Tuhan Yesus meng-claim diriNya menjadi Guru satu-satunya bagi umatNya [Mat.23:8-9]. Rasa tanggung-jawabNya begitu besar, sehingga dengan gembira Ia akan mengajar kita tentang berbagai hal yang bersifat rohani. PengajaranNya disampaikanNya secara langsung, di 'lapangan', kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau belajar dari Yesus Kristus! PengajaranNya disampaikan secara tersendiri, tidak beramai-ramai dalam ruangan kelas, melainkan sementara melayani di lapangan. dijanjikanNya [Yoh.16:13] bahwa Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, dan janji itu dipenuhiNya. Berbagai hal yang anda baca ini adalah hasil pengajaran langsung demikian!
Pengajaran tentang hakekat dari pembakaran kemenyan dan penaburan bunga di kuburan disampaikan Tuhan melalui suatu pelayanan pula. Seorang wanita terbujur di rumah kami, kesurupan oleh setan-setan, yang mengaku Legion. Setan besar ini cukup bandel, dan sulit diusir. Dia hanya ma upergi dengan meminta syarat. Adakalanya dia meminta kemenyan. Sebab, katanya: "Kemenyan adalah lezat-lezatan bagi kami". Pada saat lain dia meminta diberangkatkan dengan bunga-bunga. Isteri saya bertanya: "Apa gunanya bunga-bungaan itu bagimu?" Jawabnya:"Untuk makan saya dong, 'kan enak memakannya; keremes-keremes-keremes! Perkataan 'keremes-keremes' kemudian menjadi istilah populer di keluarga kami, yakni kalau melihat penaburan bunga atau bunga-tabur yang dipersiapkan orang.
Sejak itulah kami, kalau kebetulan mengantar kerabat ke kuburan, tidak mau lagi ikut menaburkan bunga, karena pada hakekatnya hal itu hanya memberi makan setan-kuburan, perilaku yang menyenangkan hati Iblis! Ke kuburanpun hanya kami lakukan kalau ada kerabat yang sangat dekat meninggal dunia, itupun kalau tidak dapat lepas-libat dari urusan itu!
Pembaca yang kekasih,
saya tantang anda, adakah kejelasan yang logis tentang penaburan bunga-bungaan di kuburan? Saya dahulu (dan anda) hanya ikut-ikutan saja menabur bunga, bukan? Karena disuruh, dan patuh saja, tanpa penjelasan yang logis. Logika yang benar adalah yang disajikan dalam Pkh.12:7 menyatakan bahwa orang itu tidak lagi di kuburan, orang itu tidak lagi di dunia, itu hanya debu tanah!
Ataukah anda mau menyatakan bahwa kerabat anda itu memang masih berada di kuburan, di 'istana' Iblis? Anda mau menyatakan bahwa kerabat anda berada di dalam lingkungan pemerintahan Iblis? Kasian dong mereka! Saya tidak mau menganggap orangtua saya berada dalam kerajaan Iblis. Saya juga tidak mau berada di sana!
Sama tidak logisnya adalah pekerjaan mencuci muka sehabis ziarah di kuburan. Tidak ada kejelasan, hanya ikut-ikutan. Atau kejelasannya bersifat takhyul: supaya tidak diikuti setan kuburan! Mana muungkin air biasa menghambat setan-kuburan sehingga tidak mengikuti kita lagi! Kuasa Yesus Kristus, itu saja yang dibuktikan paling ampuh untuk mengusir setan. Atau lebih gampang sesuai motto: "mencegah lebih baik daripada mengobati", yakni:
tidak usah pergi lagi ke kuburan, selama-lamanya!
---o0o---
9. HAKEKAT ALKITAB DALAM PETI MATI.
Saudara pembaca, tidak usah kita tahan-gengsi, malu mengakui kekeliruan kita. Dalam ketidak-mengertian kita, oleh dorongan yang bersifat tipuan dari Iblis membuat kita memasukkan Alkitab ke dalam peti-mati kerabat kita. Didorong oleh anggapan keliru memberi peluang bagi si mati untuk membaca Alkitab di kuburnya.
Namun pikiran waras yang sudah disehatkan oleh Yesus, dapat melihat bahwa pada hakekatnya penempatan Alkitab ke dalam peti-mati sesungguhnya adalah pengakuan (tersirat) dari kerabatnya bahwa si mati itu sangat kurang membaca Alkitab semasa hidupnya. Sehingga perlu di'rappel' dengan membacanya di liang kubur! Pengakuan tersirat bahwa si mati bukanlah orang yang benar! Sebab orang benar memiliki Taurat di dalam hatinya [Yer.31:33], tidak usah lagi membaca Alkitab di liang kubur!
Pada ketikanya Iblis dapat mendakwakan hal itu, mendakwa bahwa si mati adalah hamba Iblis, sebab kerabat si matipun sudah mengakuinya secara tersirat! Kasihan sungguh bagi si mati!
Hakekat lain dari penempatan Alkitab ke dalam peti mati adalah 'melakukan keinginan Iblis'. Mendukung rancangan Iblis untuk memunahkan Alkitab dari muka bumi. Bagi sukubangsa Batak, Iblis hampir berhasil. Alkitab berbahasa Batak nyaris punah dari tanah Batak. Selama penginjilan-pulang-kampung pada tahun 1987, kami mengamati bahwa di banyak kampung di pedalaman Tapanuli maksimum ditemukan dua buah Alkitab! Betapa sedihnya. Namun puji Tuhan hal itu sedang mengalami perbaikan.
---o0o---
10. DIRI ANDA, APA HAKEKATNYA ?
Rasul Paulus mengajar kita [1Kor.3:16, dll.] bahwa diri kita adalah bait Theos yang kudus, tempat bersemayamnya Yesus Kristus (Roh Kudus). Seyogyanya jangan kita biarkan bait Theos ini dicemarkan oleh persekutuan dengan setan-kuburan! Sering-sering ke kuburan akan mengakibatkan anda (bait Theos) menjadi tempat bersemayam setan-kuburan!
Jangan tiru orang-orang yang membawa 'gereja' ke kuburan, membangun makam yang berbentuk gereja. Secara tersirat mereka sedang menyatakan atau mengakui di hadapan umum bahwa kerabat mereka yang terkubur di bawah 'gereja' itu semsa hidupnya sangat jarang ke Gereja, sehingga perlu di 'rappel', perlu 'dibayar' setelah kematiannya: banyak-banyak ke'gereja' di liang kuburnya!
Iblis akan mendakwakan hal itu, dengan meng-'claim', bahwa si mati adalah pengikut Iblis, nyatanya kerabatnya sendiri sudah menyatakan dia sangat jarang bersekutu dengan Tuhan di Gereja! Sadarlah, saudara-saudara yang kekasih. Dana pembangunan 'gereja-kuburan' yang mencemooh Tuhan itu sebaiknya anda sumbangkan saja untuk kemuliaan Tuhan. Ketahuilah, anda tidak akan lepas dari dakwaan dan gocohan Iblis. Bertobatlah, masuklah dalam pelayanan pelepasan, demi keselamatan dan kesejahteraan anda dan anak cucu anda!
11. PASKAH, WAKTUNYA KE KUBURAN ?
Saudara pembaca yang kekasih, salah satu sifat dasar yang sering menjerumuskan manusia kepada pekerjaan yang mendukakan hati Tuhan adalah sifat ikut-ikutan atau tiru-meniru. Kalau guru-guru sekolah sudah begitu jengkel akan sifat murid-murid yang begini, betapa pula Tuhan Yesus! Dan sifat tiru-meniru ini, yang pada umumnya dilakukan secara 'kurang-periksa', banyak menuntun umat Kristiani kepada perilaku salah, sesat! Roh peniru memang dimanfaatkan oleh Iblis untuk menyesatkan manusia.
Kebiasaan 'menziarahi kerabat' di kuburan pada hari Paskah juga berasal dari sifat peniru ini! Umat Kristiani meniru kekasih-kekasih Yesus yang ingin mengurus mayat Yesus pada hari kebangkitanNya, seperti direkam oleh Alkitab [Luk.23:56b-24:5]. Nyatanya mereka beroleh tempelak pedas dari malaikat sorga, suatu tempelak yang seyoyanya menyadarkan umat Kristiani untuk tidak sembarangan meniru peristiwa ini. Bacalah bagian Alkitab termaksud, direkam dibawah ini beserta komentar penulis:
23:56b Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat (mereka mematuhi pengajaran Tuhan, namun segera diikuti perilaku yang mendukakan Tuhan:).
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kuburan (hal ini yang ditiru oleh sebagian umat Kristiani, menjadi persekutuan dengan penguasa kuburan, tradisi menyukakan hati Iblis, namun menjengkelkan hati Tuhan!) membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka (hal ini sesuai dengan tradisi Yahudi, tidak cocok dengan kehendak Yesus, pen.). 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, diantara orang mati?
Ya saudara yang saya kasihi, "Mengapa anda 'mencari' kerabat yang hidup(-rohani), diantara orang mati?" Untuk apa anda menziarahkan kerabat anda di kuburan? Apakah anda menganggap mereka orang mati(-rohani)? Kalau anda menganggap mereka orang hidup(-rohani) tentu anda harus menganggap : saat ini mereka sudah bersama Yesus, menikmati sukacita sorgawi, jadi jangan lagi anda cari mereka di kuburan!
Insyafkah anda, kunjungan ziarah anda ke kuburan sebenarnya merupakan pengakuan atau anggapan bahwa saat ini kerabat anda itu belum berada dalam di sorga, di takhta Yesus, melainkan masih berada di kawasan takhta Iblis!??
Kalau anda masih mencari kerabat anda di takhta Iblis (kuburan bukanakh itu berarti bahwa anda sedang menganggap kekasih anda itu masih dalam kekuasaan Iblis? Kasihan sekali mereka!
Dan kembali, 'pengakuan iman' anda ini akan menjadi bahan dakwaan Iblis pada waktunya: "Tuhan, orang ini seharusnya ikut dengan aku (ke neraka), buktinya: kerabatnyapun sudah menganggap bahwa orang ini berada dalam kawasan kekuasaanku!" KASIHAN!
---o0o----
12. HAKEKAT TUGU DAN MAKAM BERPUALAM.
Kebanyakan orang akan membenarkan diri sendiri, menyatakan bahwa makam yang indah yang dibangunnya adalah cara untuk menunjukkan kasihnya kepada si mati. Namun pikiran yang waras akan menyatakan bahwa pernyataan kasih yang demikian adalah pernyataan kasih yang 'ketinggalan-spoor'. Pernyataan kasih yang terlambat; kesiangan. Kasih tak sampai!
Tentu saja 'kasih tak sampai', sebab si mati tidak menikmati hal-hal itu. Seharusnya pernyataan kasih dilakukan semasa kerabat itu masih hidup! Sesal kemudian tidak berguna!
Hakekat rohaninya, bangunan (kuburan) yang mahal-mahal itu hanya untuk memperindah kawasan takhta Iblis, memuliakan penghulu kuburan itu, Iblis! Orangtua saya tidak ada lagi di sana. Tidak ada keinginan mereka untuk dimuliakan! Tidak ada juga keinginan mereka untuk dikunjungi. Tidak ada keinginan mereka untuk memberkati saya. Begitu juga halnya dengan kerabat anda! Maksud-maksud mereka sudah lenyap [Mz.146:4]. Alangkah indahnya di mata Tuhan, kalau saja dana untuk kuburan itu dimanfaatkan saja bagi perluasan Kerajaan Sorga. Semua kita akan beroleh limpahan berkat dari Tuhan Yesus karenanya.
Sebaliknya, apa yang terjadi di tanah Batak adalah kekejian dan kecemaran yang luar biasa. Sepanjang jalan di seluruh tanah Batak dipenuhi kuburan, mausoleum, tugu, yang sifatnya memuliakan garis keturunan, memuliakan leluhur, memuliakan diri sendiri. Sementara pesan malaikat di padang Efrata 20-abad yang lalu jelas sekali:
"Kemuliaan bagi Theos di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."
Anda belum menangkap pesan sorgawi ini? Baiklah saya jelaskan bagi anda. Ini adalah prinsip 'marbagi-jambar', yang sangat dikenal oleh orang Batak! Berbagi jatah-daging-hewan dalam upacara adat Batak.
Apa yang biasa kita amati kalau salah membagi jatah daging dalam upcara adat? Berkelahi, bukan? Bahkan 'masirabian' kalau perlu!
Nah, itu pulalah yang terjadi dalam hubungan antara bangsa Batak (yang mengaku Kristen) dengan TUHAN! Kekeliruan dalam 'marbagi-jambar'. 'Kemuliaan' adalah jatah bagi TUHAN! Jatah bagi manusia: cukuplah damai-sejahtera! Dan sekali lagi [Yes.42:8], Tuhan tidak akan memberikan kemuliaanNya kepada yang lain. Tidak kepada leluhur-leluhur, yang animistis itu. Tidak juga kepada sesuatu garis keturunan keluarga, manusia-manusia hina! Lebih-lebih tidak juga kepada perorangan!
Maka oleh perilaku pengurusan kuburan yang berlebihan itu, karena meninggikan dirinya, sukubangsa Batak direndahkan! Kemiskinan meraja-lela! Kelaparan, penyakit, kegilaan, dan kesengsaraan merebak dan menyebar tanpa terhambat. Semuanya itu adalah 'berkat-berkat' Iblisi. Mengenai 'berkat-berkat' Iblisi ini bukankah sudah anda baca pada Bab-7? Wahai bangsaku, sukubangsa Batak, dengarkanlah seruan ilahi ini, demi kesejahteraanmu sendiri [Yoel 2:12-17], disadur]:
---o0o---
13. SAMPAI DI MANA TINGKAT KEMAJUAN ROHANI ANDA ?
Sungguh ajaib kalau TUHAN mengajar manusia! Bahkan kondisi rohani manusia dapat digambarkan oleh hubungan pribadinya dengan Gereja dan dengan kuburan. Oleh betapa kerapnya dia pergi ke Gereja dan kerapnya dia ke kuburan. Dan inilah empat golongan manusia, diukur dari 'keterkaitan' Gereja dan kuburan:
13.1. PANTANG KUBURAN - PANTANG GEREJA.
Golongan ini adalah para atheist, golongan yang buta-total terhadap hal-hal rohani, tidak perduli akan TUHAN. Mereka hanya perduli akan kebendaan (matealistik). Kebinasaan sudah dipastikan bagi orang dari golongan ini, kalau ia tidak melangkah maju secara rohani, menuju Gereja!
13.2. GEMAR KUBURAN - PANTANG GEREJA.
Inilah golongan orang mati rohani; tidak membina hubungan baik dengan TUHAN pergaulannya hanya dengan penghulu kuburan, Iblis! Pergaulannya hanya dengan penghulu kuburan, Iblis! Pergaulannya dengan Iblis atau hamba-hamba Iblis dalam berbagai bentuknya (perdukunan, perjudian, kejahatan). Golongan ini cenderung berbakti di kuburan, berdoa di kuburan. Kalaupun dia pergi ke Gereja, hanya karena kebiasaan, tidak merasakan manfaat apa-apa. Seringkali dia tertidur di Gereja. Kalau diminta berdoa di hadapan umum dia tidak mau atau tidak mampu!
Golongan ini perlu dikasihani, berdoa syafaatlah bagi mereka! Supaya mereka bertobat! Bahkan para Pendeeta atau Gembala sidang sulit mencapai orang-orang ini, karena kebanyakan waktunya dihabiskan di kuburan!
13.3. GEMAR KUBURAAN - GEMAR GEREJA.
Inilah orang setengah-mati-rohani, manusia dungu, yang mengira dapat menciptakan hubungan baik dengan TUHAN dan Iblis sekaligus! Mereka 'mondar-mandir' dari kuburan ke Gereja, dan sebaliknya. Hasilnya: Gereja 'berbau bangkai' oleh perilaku orang-orang ini. Mereka 'siap-tempur', mau berkelahi, bertikai, mengadu-domba, bahkan mencuri uang Gereja, membusukkan suasana Gereja.
Karena kegemaran mereka ke Gereja, sebagian golongan ini memperoleh kedudukan Gerejawi, malah berstatus hamba TUHAN! Mereka yang berada di golongan ini perlu bertobat! Hai para hamba TUHAN, pertobatkanlah mereka, itulah kewajiban anda!
13.4. PANTANG KUBURAN - GEMAR GEREJA.
Inilah golongan oorang-orang yang hidup(-rohani). Mereka gemar bersekutu dengan TUHAN, pantang bersekutu dengan Iblis. Sesungguhnya golongan inilah yang mengharumkan Gereja, golongan inilah yang seharusnya dirangkul Pendeta, tetapi pada kenyataannya di sebagian Gereja malah dicemooh, ditekan atau ditindas! Karena ketidak-mengertian Gembala Sidang. Atau karena Gembala Sidangnya sendiri belum masuk golongan ini!
Paraa Gembala Sidang yang belum tergolong ke sini bertobatlah. Kalau perlu merendahlah, carilah pelayanan pertobatan dan/atau pelepasan! Baru setelah itu anda dapat merasakan mulianya profesi yang anda tekuni dan berkat-berkat mengalir bagi diri anda dan sidang jemaat yang anda pimpin! Wibawa rohani anda akan meningkat, sebab yang merendahkan dirinya akan ditinggikan, bukan?
Saudara pembaca yang kekasih,
pada hakekatnya perjalanan hidup suatu sukubangsa, dari animistis menjadi bangsa yang diselamatkan, secara mudah dapat digambarkan dengan kehidupan yang berangkat dari kuburan menuju Gereja. Akhir perjalanan sukubangsa itu seharusnyalah Gereja, menjadi bangsa penggemar Gereja, gemar bergaul karib dengan Tuhan! Inilah bangsa yang keberkatan, bangsa yang mulia!
Bagi sukubangsa Batak, jelas terlihat perjalanan penyelamatan dan perjalanan 'balik-mudik' yang terjadi. Sepanjang periode (l.k.) 1890-1940 perjalanan suku ini adalah 'dari kuburan menuju Gereja. Maka selama periode ini, sukubangsa Batak adalah suku yang keberkataan. Pemimpin-pemimpin menonjol secara nasional dan cendekiawan banyak dilahirkan sepanjang periode ini.
Setelah itu yang terjadi adalah perjalanan berbalik: 'dari Gereja balik ke kuburan', untuk selama l.k. 40 tahun. Pada periode inilah pembangunan kuburan dan tugu-tugu merajalela di Tanah Batak. Pada periode yang sama suku Batak menghasilkan banyak penjahat, sedikit negarawan. Sekaranglah waktunya, umat dari suku ini seharusnya dengan sadar berbalik secara tegas. Tinggalkan kuburan, kembali ke Gereja! Seperti yang dianjurkan oleh firman Tuhan (Yoel ps.2) yang telah kita baca di atas. Yakni kalau suku ini mau meraih berkat-berkat yang Tuhan sediakan!
*** Begitu pula halnya, kondisi seseorang dapat dilihat dalam 'perjalanan' rohaninya. Jadi periksalah kehidupan anda tahapan mana anda berada sekarang. Golongan atheist, atau golongan mati- rohani, atau golongan setengah-mati, atau sudah tergolong yang hidup-rohani? Kalau anda sudah gemar berada di Gereja, bersekutu dengan Tuhan, pantang ke kuburan, jangan undur lagi, jadi bersekutu dengan Iblis, di kuburan. Ini kemunduran! Majulah, dari kuburan ke Gereja, itu keselamatan anda!
---o0o---
14. MARI MAJU SECARA ROHANI !!
Singkat kata, inilah seruan-raya bagi umat Kristiani: kurangilah ke kuburan, kurangi mengurus orang mati, perbanyak ke Gereja, tingkatkan kegiatan mengurus orang hidup, yakni penginjilan. Itulah kunci berkat bagi kita sekalian.
Begitu pula halnya dengan Gereja, yang selama ini sudah kurang mengurusi orang-hidup terlalu banyak mengurus organisasi (yang adalah 'benda'-mati), terlalu banyak mengurusi kematian, sampai-sampai mau melaksanakan upacara di kawasan Iblisi; kurangilah! Tingkatkanlah kegiatan mengurus orang hidup, yakni penginjilan dan penginjilan-ulang! Inilah kunci berkat bagi Gereja-gereja!
Bagi pribadi-pribadi yang mau memperbaiki kehidupannya, sangkali setiap persekutuan dengan Iblis di masa lalu, persekutuan dengan setan-setan kuburan, yang segera membawa anda ke neraka, atau neraka dunia! Sangkali pula ikatan-rohani dengan leluhur, yang dahulu banyak bersekutu dengan setan-kuburan, sehingga mewariskan tulah kepada anda! (Ikatan sosial dan ikatan marga tidak diganggu). Minta, dan bentuklah persekutuan, bahkan persenyawaan dengan Tuhan Yesus, yang segera membawa anda ke sorga! Sorga setelah kematian dan Kerajaan Sorga di dunia ini. Berdoalah, dengan suara tegas, sebagai berikut:
Tuhan Yesus yang Mahamulia,
Saya ingin memiliki ikatan rohani yang intim dengan Engkau, Juruselamatku. Tolonglah proses saaya Tuhan, robahlah diriku menjadi pribadi yang gemar ke Gereja, pantang ke kuburan!
Tuhan Yesus, saya mengaku orang berdosa, jadi saat ini saya bermohon ampun atas dosa-dosaku. Termasuk dosa-dosa persekutuan dengan Iblis dalam berbagai bentuknya, serta kecemaran dari kuburan dan arwah leluhur! Saya mengundang darah Yesus yang tercurah di Golgota untuk membasuh diriku, menyucikan daku dari dosa-dosaku. Terimakasih Tuhan Yesus.
Dalam nama Yesus saya menyangkali persekutuan yang terjadi dengan Iblis di masa laluku, sadar maupun tidak sadar, sengaja ataupun tidak sengaja. Saya juga menyangkali setiap ikatan rohani dengan leluhur, setiap ikatan rohani dengan Iblis atau hamba Iblis, setiap perjanjian dan persekutuann dengan Iblis di masa laluku. Saya hanya menginginkan ikatan rohani yang intim dengan Yesus Kristus, Juruselamatku.
Periksa juga diriku ya Tuhan, oleh Roh KudusMu, kalau-kalau saya memikul kutuk yang berasal dari dosa-dosa dan kekejian para leluhurku. Saya bermohon kepada kasih Yesus, agar setiap kutuk itu dibatalkan dan diganti oleh damai-sejahtera yang dari Tuhan Yesus, agar saya dapat hidup memuliakan Engkau Tuhan Yesus, Juruselamatku pribadi!
Tolonglah Tuhan, bersihkanlah diriku dari setiap roh-roh najis, baik yang saya waarisi maupun yang merasuk diriku pada waktu bersekutu dengan Iblis! Didalam nama Yesus Kristus, roh-roh najis harus keluar dari diriku, sehingga saya benar-benar disucikan, layak menjadi pengikut Yesus Kristus. Terimakasih Tuhan Yesus.
Sekarang, dalam keadaan saya beroleh pengampunan dosa-dosa saya mengundang Tuhan Yesus masuk kedalam hatiku, bersama Roh Kudus, menjadi Raja bagiku, mengatur seluruh hidupku dan memperbaiki perangaiku. Proseslah hatiku ya Tuhan, buatlah hatiku menyukai hal-hal yang Yesus sukai, robahlah hatiku sehingga aku menolak perkara-perkara yang Yesus tidak suka. Saya ingin beroleh hati yang baru, hati Yesus!
Saya percaya, pada waktunya saya akan beroleh pribadi yang selamat, suka bergaul dengan Tuhan, gemar akan ke Gereja, sehingga nama Tuhan dimuliakan melalui kehidupan saya. Terimakasih ya Tuhan Yesus, Juruselamatku, dalam nama Yesus Kristus saya sudah berdoa. AMIN!
Saudara pembaca yang kekasih,
kalau anda memanjatkan doa di atas, lalu mengalami gangguan hebat secara aneh (gaib), maka anda dalam kesulitan. Berarti ada kuasa Iblis di dalam diri anda yang menghambat anda memanjatkan doa itu dengan lancar! Ulangi beberapa kali lagi pada waktu-waktu yang berbeda. Kalau tetap terganggu, maka sesungguhnya anda memerlukan pelayanan-ppribadi untuk pertobatan dan pelepasan!
Sebaliknya, kalau anda belum pernah memanjatkan doa ini, namun (dibuat) malas melakukannya, atau (dibuat) menganggap tidak perlu memanjatkannya, maka andapun dalam kesulitan. Anda sudah dikuasai oleh roh pemalas dan/atau roh skeptis (dari Iblis), sebab Iblis tidak suka kalau manusia memanjatkan doa semacam ini.
Dalam kedua kasus yang tersebut di atas, carilah hamba Tuhan yang berkompeten untuk melayani anda.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, AMIN.
---o0o---
#eof kbj.*