YESUS berkata (Mat.12:28): "Tetapi jika Aku
mengusir setan dengan
kuasa Roh TUHAN
maka sesunguhnya kerajaan sorga sudah datang kepadamu."
--<0>--
Sudahkah kuasa Iblis (yang senantiasa merangsang anda melakukan hal-hal yang mendukakan hati Tuhan) diusir dari diri anda? Kalau belum, jangan heran jika saat ini anda belum memasuki Kerajaan Sorga yang ada di dunia ini! Jangan heran jika anda belum hidup dalam damai-sejahtera serta kelimpahan, sesuai janji Yesus. Lebih sulit lagi nantinya untuk masuk ke dalam Sorga!
Yesus berkata [Luk.13:16]: "Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari dari ikatannya itu......?
Yesus tidak berada di dunia lagi. Lalu, siapa yang harus melepaskan saudara-saudara kita yang saat ini masih diikat Iblis? ANDA dan SAYA! Bukankah Yesus sudah memberi kuasa-mengusir-setan kepada anda dan saya, orang-orang percaya [Mrk.16:17;Yoh.1:12]?
Nah, apa lagi yang anda tunggu? Mulai saat ini juga lakukanlah hal-hal yang menyukakan hati Tuhan Yesus, Juruselamat kita!
PRAKATA
-----------
Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan Yesus,
Buku ini ditulis dengan dua tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk memenuhi pesan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (termasuk anda dan saya) dalam Luk.22:32b : "Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu".
Penulis belum menjadi orang-kudus, bukan orang yang hebat, hanya sekedar 'orang-insaf', yang menginsyafi mulianya karya Tuhan Yesus membebaskan kita dari jerat Iblis, dan menginsyafi betapa pentingnya kita memperkuat orang lain. Salah satu usaha memperkuat orang lain adalah dengan menulis buku ini, agar semakin banyak yang menjadi 'orang-insaf' dan bersedia memperkuat saudara yang lain, berdoa-syafaat bagi mereka. Bahkan melepaskan mereka!
Tujuan yang kedua dari penulisan buku ini adalah untuk digunakan sebagai Penuntun-dasar Pelajaran tentang 'Kuasa-Kegelapan' dalam Kursus Alkitab, serta berbagai tuntunan ringkas bagi 'orang-insaf' yang bersedia melakukan pelayanan-pelepasan!
Penulis menyadari bahwa buku ini mengandung banyak kelemahan, teristimewa pada bagian-bagian yang dituliskan yang berdasarkan pengalaman. Itulah sebabnya, diktat ini siap untuk beroleh kritik dan saran-perbaikan oleh para pembaca, yang memiliki pengalaman dan kesan yang berbeda selama melayani Tuhan Yesus. Sampaikanlah saran/kritik anda kepada alamat:
P. Situmorang, Jl. Kernolong Dalam 24,
Jakarta Pusat - 10430
(tilpon 3909607)
Buku ini, diselesaikan pada awal 1998, adalah edisi ke-4, sudah tiga kali mengalami perbaikan dan perluasan. Sebagai contoh, perihal 'Perjanjian-Warisan dari leluhur' tidak terdapat dalam edisi sebelumnya. (Edisi-1 terdiri dari 12 halaman, edisi-2 memiliki 36 halaman dan edisi-3: 96 halaman).
Penulisan buku ini dilakukan dengan semangat Matius 10:8b. Anda bebas memperbanyaknya bagi keperluan pelayanan anda, tentunya setelah berdoa, mohon izin dari Tuhan Yesus!
Berkat dari Tuhan Yesus menyertai saudara sekalian. Amin.
---o0o---
DAFTAR ISI
--------------
BAGIAN-I: ANDA DAN PEPERANGAN ROHANI!
BAGIAN-II: ".....PERKUATLAH SAUDARA-SAUDARAMU!"
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
---o0o---
Bagian pertama buku ini menyajikan pengertian dasar tentang peperangan-rohani, topik yang penting namun jarang dibahas oleh pengkotbah atau pengajar Kristiani. Kendati topik ini sangat jarang dibahas, bukan berarti bahwa peperangan-rohani kurang bermanfaat untuk diperhatikan, atau kurang mempunyai dasar Alkitabiah. Sebaliknya, dengan membaca beberapa halaman permulaan saja, mungkin anda dikejutkan oleh kuatnya landasan Alkitab yang mendasari topik ini. Mungkin anda terkejut lagi setelah menginsyafi betapa banyak umat Kristiani tidak se-rohani penampilan mereka; keselamatan rohani mereka jauh dari terjamin. Keadaan itu akan lebih tragis lagi, bilamana.....: anda berada di antara mereka!
Penulis berharap sekali sangkaan di atas meleset, setidak-tidaknya di masa depan anda tidak menjadi seorang yang tidak perduli dengan peperangan-rohani yang digumuli Tuhan Yesus itu!
---o0o---
1. PEPERANGAN ROHANI MENURUT ALKITAB
-----------------------------------------------------
Banyak pengajar-pengajar Agama Kristen tidak melihat, menganggap sepi atau bahkan tidak mengakui adanya peperangan-rohani yang dihadapkan kepada setiap orang. Sebagian pemuka Kristiani menyatakan bahwa Iblis sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus di Kayu salib, sehingga tiada lagi kuasa dosa maupun kuasa Iblis!
Bagaimana sikap Alkitab sendiri tentang hal itu? Mari kita baca berbagai bagian alkitab untuk memastikannya!
1.1. RENUNGAN: Kejadian 3:14-19
Ayat-15 jelas mengatakan bahwa TUHAN mengadakan permusuhan antara 'ular' dengan perempuan itu; dilanjutkan oleh keturunan mereka. Ayat-19 menyatakan bahwa manusia itu hanya debu tanah, sedangkan pada ayat-14 sudah dinyatakan bahwa 'ular' itu akan makan 'debu tanah'. Nah, karena ular-sungguhan tidak pernah memakan debu-tanah-sungguhan, tentu yang dimaksud pengajaran Tuhan ini adalah 'ular-kiasan' (Iblis) kerjanya akan memakani 'debu-tanah-kiasan' (yakni: manusia; lihat ayat-19).
Sejak semula Iblis adalah pembunuh manusia (Yoh.8:44), ini disabdakan oleh Yesus sendiri, dan 1Ptr.5:8 mendukung pula dengan pernyataan: Lawanmu, si Iblis, berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya!
1.2. RENUNGAN: Mat.13:24-30;36-42; Yoh.10:10
Dua ayat dari bacaan yang pertama [Mat.13:25,28] secara gamblang menyatakan adanya 'musuh' yang menaburkan benih 'lalang' di antara 'gandum'. Jelaslah bahwa di atas dunia terjadi suatu peperangan rohani, antara dua penabur, yakni Tuhan Yesus (Anak Manusia) dengan Iblis [ayat-38,39]. Peperangan ini baru usai pada akhir zaman [ayat-40,41]! Jadi, kita harus memilih status: jadi anak Kerajaan atau anak si jahat!?
Pada Yoh.10:1-21, dengan tegas tentang Yesus menyatakan hanya dua pihak yang mengurus (atau menguras) kandang domba. Satu pihak adalah 'Aku' (Yesus) yang datang memberi hidup,dan kelimpahan, sedangkan pihak lainnya adalah 'pencuri', yang datang hanya untuk mencuri dan membunuh. Jelas pula adanya tujuan yang berlawanan diantara kedua belah pihak itu, jadi: Peperangan Rohani!
1.3. RENUNGAN: 1Pet.5:8; 1Yoh.5:18-21: Yak.4:7
Pernyataan Petrus disinggung pada Bag.-1.1. Yohanes mengingatkan kita bahwa seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat [ayat-19] dan agar kita waspada terhadap segala berhala [ayat-21]. Yakobus malah mengingatkan kita untuk melawan si Iblis. Jelas sekali peringaran-peringatan tentang adanya peperangan-rohani di mana setiap orang wajib menentukan pihak mana yang diikutinya!
Dengan demikian, terlihat adanya pertentangan pendapat:
Tentunya salah satu pihak sudah disesatkan Iblis! Sedikit saja orang Kristen yang menyadari bahwa Iblis lebih menyukai bahwa dia dianggap tidak ada. Iblis lebih suka jika dia dianggap sudah kalah total, sehingga manusia tidak berjaga-jaga lagi, sehingga dia dapat beroperasi dengan lebih bebas. Salah satu pihak pasti sudah disesatkan Iblis: murid-murid Yesus generasi pertama itu atau pengajar Kristen yang menyatakan tiada lagi peperangan rohani! Lebih baik anda yang menarik kesimpulannya!
1.4. RENUNGAN: Why.Ps.2 & 3; Why.12:11
Wahyu pasal-2 dan 3, ayat-ayat 2:7,11,17,26 dan 3:5,12,21, sampai tujuh
kali mengulang-ulang pernyataan Barangsiapa menang...
Jelaslah bahwa Tuhan menjanjikan upah akhir zaman bagi mereka yang menang!
Menang dalam apa? Tentu di dalam peperangan rohani yang disinggung oleh ayat-ayat
pendahulunya! Perlu kita camkan sungguh-sungguh bahwa hadiah-hadiah akhir zaman
itu hanya bagi mereka yang menang, jadi bagi mereka yang usai berperang
dan menang! Orang yang tidak pernah ikut peperangan-rohani, (berarti tidak berkemenangan)
jangan berharap beroleh hadiah-hadiah itu!
Wahyu 12:11 jelas pula menyatakan Dan mereka mengalahkan dia (si Pendakwa; Pen., lihat ayat-10).. yang tentunya menyinggung soal peperangan rohani melawan Iblis, si Pendakwa.
Nah, saudara-saudaraku, sudahkah anda memutuskan untuk ikut serta di dalam peperangan rohani? Ingat, yang tidak ikut berperang pasti tidak memperoleh hadiah atau berkat akhir zaman!
---o0o---
2. ANDA MUTLAK TERLIBAT DALAM PERANG ROHANI!
----------------------------------------------------------------
Mungkin anda masih menganggap bahwa peperangan rohani itu hanya bagi para hamba Tuhan yang sudah beroleh pentahbisan ke-pendetaannya. Perlu sekali kita baca dengan teliti uraian Tuhan Yesus pada Mat.13:36-43. Beberapa pengamatan penting saya catat:
Oleh sebab itu, bagi anda tidak ada pilihan lain, mau menjadi anak Kerajaan atau memilih tidak menjadi anak si Jahat, dan keputusan penghakimannya sudah siap menanti. Di masa lalu, memang anda masih dapat termasuk salah satu golongan berikut:
2.1. GOLONGAN YANG TIDAK TAHU-MENAHU
Sebagaimana si perempuan bungkuk pada Luk.13:10-17, mungkin saja anda belum menyadari tentang adanya peperangan rohani! Delapan belas tahun lamanya perempuan itu terikat, tanpa sadar bahwa ia sudah tertawan Iblis, sehingga ia tidak bisa ikut peperangan rohani! Tidak heran, Yesus secara khusus mengajar kita dalam Doa Bapa Kami: "...Tetapi lepaskanlah kami dari pada jahat." Ini permohonan agar dilepaskan dari ikatan Iblis, sebagaimana dibahas secara rinci dalam buku MATIUS-613. Sekarang, dengan pengertian-pengertian yang diperoleh diatas, mudahlah ditarik garis yang jelas antara orang sudah tertawan Iblis (sehingga tidak mau masuk peperangan rohani) atau yang bebas, merdeka bersama Yesus, yang mampu berperang!
2.2. GOLONGAN YANG TIDAK PEDULI
Golongan ini mengetahui adanya peperangan rohani, boleh jadi juga mereka mampu berperang, tetapi tidak cepat tanggap, seperti Petrus. Didalam Mat.16:21-23 dapat dilihat bagaimana Iblis berhasil menggunakan mulut Petrus untuk mempengaruhi Yesus agar tidak usah memasuki puncak peperangan-rohani di kayu salib! Yesus mengerti bahwa Iblis bekerja melalui Petrus dan menghardiknya [ayat-23] dengan "Enyahlah Iblis....". Bayangkan kenekatan Iblis untuk bekerja begitu dekat kepada Yesus serta kecerdikannya memanfaatkan pikiran dan mulut Petrus!
Namun Petrus tetap saja kurang waspada dan berjaga-jaga, sehingga masih terulang ia 'diselomoti' lagi oleh Iblis, nyata dari ucapannya pada Mat.26:31-35, sampai-sampai Yesus perlu mendoakan Petrus agar imannya jangan gugur [Luk.22:31-32]! Dapatlah dimengerti, bila kita tanggung-tanggung (dengan setengah hati) masuk peperangan rohani seperti Petrus ini, lambat atau cepat akan menjadi korban kelicikan Iblis saja! Oleh sebab itu hendaklah anda mengambil sikap yang tegas: Mau (atau tidak?) ikut peperangan rohani bersama Tuhan Yesus, untuk nanti berkemenangan dan beroleh berkat-berkat akhir zaman itu!
CATATAN: Perlu diperhatikan pesan atau perintah Yesus dalam bacaan ini [ayat-32]: "Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu!" Jadi bilamana anda, dengan dampingan Roh Yesus sudah mampu bertahan atas serangan-serangan Iblis, anda harus memperkuat pertahanan saudara-saudara kita!
2.3. GOLONGAN YANG IKUT AKTIF PEPERANGAN ROHANI
Golongan ini dengan tegas menyatakan dirinya ikut peperangan rohani setelah mengerti situasinya. Tentu saja tanggapan yang bagus ini segera ditanggapi oleh Tuhan Yesus: orang itu diperkuat, dibimbing bahkan dididik lebih jauh oleh Yesus sendiri agar berkemenangan dalam peperangan-rohani, oleh Yesus sendiri, karena memang Yesus mengundang [Mat.11:29]: "....Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu..." Diajar oleh Yesus sendiri sambil diurapi [1Yoh.2:26], sehingga:....tidak perlu diajar oleh orang lain.
*** PEMBACA YANG TERKASIH, sewaktu anda belum mengerti urusan peperangan-rohani, masih mungkin anda tergolong dalam salah satu dari dua golongan pertama. Namun sekarang, setelah mengerti, jelas bagi anda hanya ada dua pilihan: Bersama Yesus, mengumpulkan, atau melawan Yesus, mencerai-beraikan [Mat.12:20].
Di samping itu, yang tidak bersama Yesus pasti akan mengalami kekalahan dari Iblis. Tidak mungkin seorang manusia secara sendirian mengalahkan Iblis, yang sudah ribuan tahun punya pengalaman menipu, mengecoh dan mencelakakan manusia. Bahkan Adam dan Hawa, dua manusia yang masih suci, diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri, terperosok ke dalam tipu daya Iblis, apa pula kita keturunannya yang sudah terlahir didalam dosa [Mz.51:7]!
---o0o---
3. MUSUH KITA: SI "ULAR' TUA
--------------------------------------
Sangatlah wajar bila kita mengenal lebih dahulu 'musuh' yang harus kita hadapi itu. Berbahagialah mereka yang percaya Alkitab, karena buku inilah sumber yang paling lengkap menerangkan tentang 'musuh' itu. Tidak ada lagi sumber lain yang selengkap Alkitab.
3.1. RENUNGAN: Kej 3:1-7
Bagian yang tergolong paling awal dari Alkitab ini merekam peristiwa pelanggaran ketentuan TUHAN oleh manusia-manusia pertama: Hawa, lalu Adam. Siapapun yang dilakonkan oleh 'ualr' di sana, tentulah ia suatu pribadi yang sangat cerdik, mengatasi kecerdikan ular (Adapun ular ialah binatang yang paling cerdik....) Si Penyamar atau ular-kiasan ini mampu mempengaruhi kedua manusia itu untuk melanggar ketentuan Tuhan, Pencipta kedua manusia itu.
Apapun nama pribadi itu, semestinya ia adalah pribadi yang tidak sejalan dengan Tuhan, kecerdikannya melebihi manusia dan kelicikannya tiada tandingan. Kalau anda merenungkan baik-baik tujuh ayat ini, anda akan melihat gabungan berbagai kemampuan: kecerdikan, kemampuan memutar-balikkan Firman Tuhan, sampai kepada penyihiran. Jelaslah sekarang bahwa pribadi hadir yang hadir di Taman Eden menipu Hawa dan Adam itu adalah musuh TUHAN, atau gamblangnya: Iblis!
3.2. RENUNGAN: Yeh.28:11-19
Bagian Alkitab ini merekam pesan Tuhan tentang pribadi yang bernama Raja Tirus (seorang manusiakan dia? Atau bukan?) yang tentang dia dapat dikumpulkan keterangan-keterangan berikut:
Dari ayat-13,14 dapat ditarik kesimpulan bahwa 'Raja Tirus' ini hadir di Taman Eden, biasa berjalan-jalan di tengah batu bercahaya, dan diciptakan sebelum penciptaan manusia yang pertama, berarti ia bukan manusia! Kesimpulannya, yang dimaksud dengan 'Raja Tirus' ini adalah salah satu dari tiga pribadi yang disebut-sebut dalam Kitab Kejadian pasal-3, dan itu adalah 'ular', yakni Iblis sendiri! Bukankah ular baru mulai melata dengan perutnya di tanah setelah kena kutukan Tuhan [Kej.3:14]? Berarti di masa sebelumnya ia biasa 'berjalan-jalan'.
Perlu dicatat bahwa Alkitab berbahasa Indonesia kekurangan beberapa kata dalam ayat-13, yang dalam Bible (berbahasa Inggris) tercatat sebagai berikut: ....the workmanship of thy tabrets and of thy pipes was prepared in thee in the day that thou wast created. Potongan kalimat ini berarti:....keahlian membuat (alat-alat musik) disediakan di dalam engkau pada hari penciptaanmu. Maka jelaslah bahwa Iblis juga ahli memainkan musik, sehingga setelah kejatuhannya, ia menggunakan bunyi-bunyian (musik) pula untuk maksud penyesatannya atas seluruh manusia.
3.3. RENUNGAN: Yes.14:12-17
Bacalah dengan teliti, maka akan jelas bahwa bagian bacaan ini menggambarkan suatu pribadi yang memiliki ciri-ciri:
Jelaslah bahwa pribadi Iblis pula yang dimaksudkan oleh rekaman Nabi Yesaya itu, dicatat dengan nama Lucifer!
3.4. RENUNGAN: Why.12:7-9
Bacalah perlahan-lahan bagian Kitab Wahyu ini, maka bentuk (strategi) peperangan yang dilancarkan oleh Iblis akan terlihat bagi anda:
Pernyataan Alkitab: Iblis menyesatkan seluruh umat manusia menunjukkan peperangan rohani yang dilancarkan Iblis terhadap setiap manusia, tidak perduli apakah orang itu sadar ataupun tidak sadar! Jelas pula adanya suatu strategi Iblis: menyesatkan manusia dari pengenalan TUHAN yang benar. Iblis sudah menang atas anda jika anda tidak mengenal TUHAN yang benar, sebab hal itu berarti kebinasaan anda [Hos.4:6]!
Strategi Iblis yang lain, adalah mendakwa manusia di hadirat TUHAN, sambil meminta izin untuk mencobai (sekaligus menggocoh manusia, disampaikan pada Bab berikut.
---o0o---
4. STRATEGI MUSUH
-------------------------
Saudara seiman yang terkasih, urusan peperangan tanpa membicarakan strategi lawan memastikan anda akan dipecundangi lawan itu! Tidak cukup mengenali musuh saja, sama pentingnya, kita perlu mengerti dengan jelas strategi lawan, si Iblis. Perlu pula disadari tujuan peperangan yang dilancarkan Iblis terhadap umat TUHAN.
Sesungguhnya Iblis tidak berminat mencabut nyawa manusia atau membunuh jasad-manusia. Memang Yesus mengatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia [Yoh.8:44], namun bukanlah pencabut nyawa, karena nyawa hanyalah bagian dari bumi ini [Kis.8:33]!
Jalan yang paling mudah bagi Iblis untuk membinasakan manusia adalah PENYESATAN manusia, seperti yang telah dituarakan pada akhir Bab-3. Namun Iblis akan lebih beruntung bila ia memperoleh penaklukkan diri anda, yang berarti kematian-rohani anda, sebab Iblis adalah pembunuh (-roh) manusia. Untuk mencapai hal itu, Iblis mencari kesempatan untuk menggocoh manusia, agar manusia mencari pertolongan dari hamba-hamba Iblis (dukun-dukun paranormal). Boleh jadi juga akan terjadi, manusia yang tergocoh itu akan mengutuki Tuhan (jadi: membangkangi, mati rohani). Harapan Iblis yang lain adalah agar manusia menganggap Tuhanlah yang menyiksa dia. Ini berarti manusia kehilangan pengenalan akan Tuhan; inipun akan membawa dia kepada kebinasaan [baca Hos.4:6]!
Namun, dalam urusan gocohan, Iblis tidak dapat sesuka hati menggocoh manusia. Hal itu dapat dilakukannya hanya sebatas izin Tuhan, seperti yang dapat anda baca dalam kasus Ayub. Renungkanlah dengan perlahan-lahan dan teliti.
4.1. RENUNGAN: Ayub Pasal-1 dan -2
Bacalah bagian Alkitab ini dan perhatikan bagaimana Iblis bersilat lidah di hadirat TUHAN untuk menjerumuskan Ayub ke dalam pencobaan, atau ke dalam gocohan Iblis! Ayub yang begitu salehpun kena dakwanya. Tidak heran kalau Tuhan Yesus memesankan kita untuk selalu berjaga-jaga dan berdoa, agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Sungguh tepat pernyataan didalam Wahyu 12:10 bahwa Iblis pendakwa, kerjanya mendakwa kita siang dan malam! Tidaklah salah bila dinyatakan bahwa strategi Iblis dan yang lain adalah mendakwa manusia, sasarannya, di hadirat TUHAN!
4.2. BAHAN DAKWAAN
Tergantung kepada rancangannya sendiri, Iblis dapat memilih mendakwa seseorang atau menunda dakwaan, membiarkannya untuk sementara! Bilamana ia memilih untuk mendakwa, Iblis mungkin menunggangi berbagai kutuk atau hukuman yang pernah TUHAN ancamkan, antara lain:
4.2.1. Keluaran 20:4,5 (Hukum Tuhan yang kedua)
Didalam Hukum ini keturunan seseorang terancam pembalasan sakit hati dari Tuhan sendiri berdasarkan tingkah laku ybs. semasa hidupnya. Kalau ia hidup menyakiti hati Tuhan maka keturunannya menanggung resiko pembalasan sakit hati Tuhan (kutuk). Memang Tuhan bersifat Maha Pengampun juga [Yes.43:25], tetapi jika Iblis mendakwa lebih dahulu dari pada permohonan ampun ybs., jika Iblis menantang Tuhan untuk menampilkan kesungguhan hatiNya menegakkan Sepuluh Hukum itu, maka keturunan orang yang menyakiti hati Tuhan tidak urung akan terkena tulah.
4.2.2. Kejadian 3:17-28; kutukan atas tanah.
Berdasarkan kutukan Tuhan ini, Iblis menuntut dan beroleh kebebasan untuk campur tangan menjamah tanah, menumbuhkan berbagai tumbuhan yang mempersulit kehidupan manusia. Kehidupan seseorang jadi seperti kena kutuk bilamana menggunakan atau memakan hasil tumbuh-tumbuhan, misalnya tembakau, ganja, jamur halusinogen, serta berbagai tumbuhan beracun. Benar-benar semuanya itu adalah produk kejahatan manusia (dosa Adam dan Hawa) serta kejahatan Iblis (lihat buku MISTERI KEJAHATAN YANG MANIS oleh penulis yang sama)
4.2.3. Kejadian 2:17, ancaman kematian.
Ancaman Tuhan terhadap manusia, kalau tidak patuh pada perintahNya:...pada hari engkau memakannya (buah pohon itu, Pen.) pastilah engkau mati. Dan benarlah, Adam, Hawa dan seluruh keturunannya (hingga sekarang) mati-rohani, hidup dalam kesengsaraan dunia setelah dilemparkan keluar dari Taman Eden. Hanya orang-orang yang benar-benar lahir baru (didalam Yesus Kristus) dapat menikmati kehidupan berbahagia, diliputi damai sejahtera dan kelimpahan (seperti yang dinikmati oleh Adam dan Hawa) kendati dunia sudah begini rusak.
4.2.4. Yeremia 17:5,6 kutuk bagi yang mengandalkan diri.
Mereka yang mengandalkan kemampuan sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan, terkena ancaman kutuk yang hebat. Itulah sebabnya orang Kristen tidak perlu belajar ilmu beladiri, karena Iblis pandai menciptakan situasi terpojok dan berbahaya, sehingga seseorang akan memanfaatkan ilmu beladiri itu secara refleks. Akibat hal itu, Iblis dapat mendakwanya menyatakan ybs. tidak mengandalkan Tuhan, tetapi mengandalkan ilmu yang bersumber dari Iblis. Iblis meng-claim untuk menjamah (menggocoh) orang ybs.sesuka hati. Tidak heran bila pada masa sekarang, orang-orang yang belajar ilmu beladiri banyak yang mendekam di penjara, tidak dapat membela dirinya lagi!
4.2.5. Ulangan 18:12;...dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHANmu menghalau mereka dari hadapanmu.
Iblis dapat menggunakan firman Tuhan ini untuk mendakwa bahwa sekarang seseorang sudah berbuat kekejian, menyeretnya dari hadapan Tuhan, lalu menggocoh sesuka hati;
4.2.6. Renungkanlah Ulangan 28:16,17,18,19,20;
Yang berisi berbagai kutuk akibat perzinahan-rohani (menyembah berhala). Keturunan akan ikut terkena tulah ini.
4.2.7. Ulangan 28:21-46
Berisi ancaman-ancaman dari TUHAN karena pembangkangan (dosa TIDAK PATUH).
4.2.8. Ulangan 28:47-68;
Ancaman membayangi mereka yang tidak mau berhamba dengan sukacita kepada TUHAN. Keturunan juga terkena ancaman ini.
4.2.9. Ulangan 27:11-26,
Dua belas ucapan kutuk.
4.2.10. Ulangan 11:26-28,
Berkat dan kutuk;
4.2.11. Kutuk oleh seseorang terhadap anak/cucu!
Karena seseorang ayah (atau ibu) adalah imam ditengah rumah tangga, maka kutukannya terhadap keturunannya dapat dimanfaatkan oleh Iblis, yang mendakwa, lalu menggocoh keturunan yang dikutuk itu!
Penulis, yakin anda dapat menambahkan daftar diatas dengan ayat lain dari Alkitab yang mengandung ancaman Tuhan!
4.3. CONTOH DAKWAAN
Untuk memberi gambaran yang jelas tentang dakwaan Iblis terhadap manusia di zaman sekarang, dibawah ini diberikan sebuah contoh, suatu kisah nyata.
Sepasang suami-isteri, keduanya adalah hamba Tuhan, pada suatu waktu dipakai Tuhan pada suatu waktu dipakai untuk melayani seorang wanita, 'bibit unggul' dari suatu keluarga dukun turun-temurun. Keluarga besar ini sudah punya kontrak yang panjang dengan Iblis (lima generasi atau lebih) yang menjadi dukun! Remaja ini menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, tetapi ayahnya, seorang dukun, tidak terima begitu saja. Kedua hamba Tuhan itu tidak menyadari adanya kebencian sang dukun, sampai pada suatu ketika terjadi peristiwa seorang anak tetangga yang kesurupan.
Si isteri dipanggil untuk menolong si anak. Si isteri mulai menengking setan itu, demi nama Yesus. Setan itu membandel, bertahan, tidak mau pergi. Akhirnya, seorang anak kecil menemukan dan menunjuk suatu benjolan sebesar telur puyuh diabagian betis anak yang kesurupan itu. Ibu, hamba Tuhan itu diberi tahu. Ia segera tersadar bahwa benjolan itu adalah guna-guna kiriman seorang dukun. Ia segera memijit bagian itu serta di dalam nama Yesus menghalau setan meninggalkan anak kesurupan itu.
Keesokan harinya, pagi-pagi buta si isteri menderita serangan sesak nafas yang hebat! Di masa lalunya memang suka sesak napas, tetapi yang sehebat ini baru pertama kali terjadi. Ia menggosok badannya dengan minyak, tetapi rasa sesaknya tidak mereda. Ia mengambil obat asthma, menelannya, itupun tidak menolong. Terpaksa pembantu rumah-tangga membangunkan si suami, yang keheranan, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Si isteri minta tolong supaya dipijit-pijit, itu dilakukan si suami, tetapi tidak terasa bagi si isteri. Sambil bersungut si isteri memerintahkan suami agar memijit lebih keras lagi (biasanya pijitan sekian sudah terlalu keras sudah terlalu keras bagi si isteri). Suaminya memijit sekuat tenaga, tetapi tidak terasa bagi si isteri. Sekarang suaminya curiga tentang adanya serangan kuasa-jahat. Mereka berdua berdoa (walaupun si isteri sudah berdoa lebih dahulu, sendirian), dan si suami menengking kuasa jahat itu didalam nama Yesus! Tidak ada hasil!
Usaha berikutnya adalah si suami minta isterinya menunggu, bermaksud mengambil air segelas untuk diminumkan kepada si isteri. Karena yakin itu adalah serangan kuasa gelap, tidak perlu bergegas mencari pertolongan dokter. Namun, karena kebiasaan setiap pagi, si suami menyempatkan diri pergi buang air kecil. Ia menjadi jengkel karena melihat ada yang buang air besar belum menyiram kotorannya. Di ambilnya seember air dan menyiram W.C. itu, tetapi pada saat terakhir ia melihat bahwa di antara kotoran itu ada serpihan-serpihan seperti putih telur yang masak, bahkan ada seperti kulit pecahan telur kecil, berbentuk segitiga dan berwarna abu-abu berbintik putih. Dari dapur, si suami mengambil segelas air dan mendoakannya, menyuruh isterinya meminum habis, sambil menyampaikan kejengkelan hatinya karena kotoran di W.C. itu. Si isteri meminum air itu sampai habis, mengakui bahwa dialah yang buang iar besar dan belum disiram! Segelas air yang sudah didoakan ini juga tidak menolong!
Pada saat itulah hikmat-surgawi mengingatkan suami tentang suatu hal. Ia bertanya adakah isterinya makan telur kemarin. Jawaban isterinya: tidak. ditanya ulang, isterinya diminta mengingat-ingat, apakah memakan telur kemarin. Jawaban isterinya tetap: tidak. Maka bagi si suami sekarang jelaslah siapa yang punya ulah, karena wanita, bibit unggul perdukunan itu, pernah berceria bahwa ayahnya gemar menggunakan telur puyuh untuk menguna-gunai orang, dan biasanya harus mati! Hikmat mengajar si suami itu lagi. Berarti dukun, ayah wanita remaja itu punya ulah mengirim guna-guna (paser). Lagipula, bukanlah benjolan di betis anak perempuan yang kesurupan kemarin juga berukuran sebesar telur puyuh? Si suami menyuruh isterinya berdoa: "Mama, sekarang kamu berdoa, minta supaya Tuhan Yesus mengampuni orang yang melakukan serangan jahat ini, yakni pak M.L., ayah wanita itu!" Si isteri memanjatkan doa pengampunan bagi pak M.L., dukun itu, serta mohon berkat baginya. Hanya satu detik setelah mengucapkan "Amin', setan itu terusir pergi dan pernapasan si isteri longgar kembali!
KOMENTAR:
4.4. BENARLAH: IBLIS SI 'PENDAKWA'
Tidaklah berlebihan bila penulis Wahyu (Yohanes) menggelari Iblis dengan pendakwa saudara-saudara kita.....[Why.12:10],....yang mendakwa mereka siang dan malam dihadapan TUHAN kita. Jadi selaku saudara-saudara Yohanes kita harus selalu waspada karena siang dan malam Iblis mengintai, siap mendakwa kita di hadirat Bapa, setiap kali salah melangkah, salah tingkah, ataupun salah-bicara! Penting dihayati contoh dakwaan Iblis di dalam Kitab Ayub pasal-1 & -2! Maka kita dapat menmpak pentingnya berbagai nasehat yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, a.l.:
4.4.1. "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" [Mat.26:41].
Dengan 'berjaga-jaga' dimaksudkan agar kita senantiasa siaga terhadap berbagai umpan, bujukan, pancingan, rangsangan, tantangan, bahkan segala didalamnya penyamaran yang cerdik. Mustahil seseorang dapat lolos dari perangakap semacam itu, tanpa berdoa. Dengan senantiasa berdoa, seorang hamba Tuhan akan selalu beroleh petunjuk dari Roh Yesus yang memberi peringatan-dini tentang upaya Iblis menjermuskan dirinya (jadi: 'early warning system'). Hanya dengan cara ini seseorang dapat tetap berkemenangan!
4.4.2. "Dan engkau, jikalau sudah insaf kuatkanlah saudara-saudaramu". [Luk.22:32b].
Jadi kalau kita sudah insaf akan pentingnya melaksanakan nasihat diatas, waktu berdoa kita harus selalu dimanfaatkan untuk menguatkan saudara-saudara kita yang lemah dengan jalan berdoa syafaat bagi mereka mengikuti teladan Yesus: "...tetapi Aku sudah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur....." [Luk.22:32a]. Dengan memperkuat saudara-saudara kita, maka sikap siaga kita akan terpelihara terus-menerus, sehingga daptlah menjadi:
4.4.2. ......orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. [Mat.24:13].
Sangat logis, dan jelas bagi kita bahwa kepastian keselamatan dicapai bilamana oleh orang yang terus-menerus berkemenangan bersama Tuhan Yesus!
*** Saudara seiman yang terkasih, perlu diingatkan disini, semakin tajam anda dipakai Tuhan, semakin anda ancaman terhadap pekerjaan Iblis, sehingga wajar kalau Iblis semakin gigih berusaha menjatuhkan anda. Semakin sering berkemenangan bersama Yesus, semakin tinggi nama anda di dalam 'daftar hitam' (black-list) di tangan Iblis, untuk dihancurkan atau dibinasakan. Jadi demi keselamatan anda dan keluarga anda, patuhilah nasihat Tuhan Yesus di atas!
---o0o---
5. TAKTIK DAN TEKNIK PEPERANGAN IBLIS
----------------------------------------------------
Iblis menggunakan banyak sekali taktik didalam peperangan rohani; begitu banyaknya sehingga tidak mungkin didaftar satu per satu. Orang yang kurang mengenal perilaku Iblis, teristimewa yang tidak mengenal Tuhan Yesus mudah sekali terkecoh. Bahkan Iblis berkeinginan menyesatkan orang-orang pilihan juga [Mat.24:24]! Sebagai contoh, ada rohaniwan yang banyak 'berbuat baik', (namun sudah disesatkan Iblis), mengira bahwa kemampuan penyembuhan ajaib serta keahlian paranormal di dalam dirinya adalah karunia Tuhan! Jalan satu-satunya untuk tetap selamat dari intaian Iblis adalah selalu berjalan dibawah bimbingan Roh Yesus! Sekali lagi adalah selalu berjalan dibawah bimbingan Roh Yesus! Sekali lagi disini diingatkan pesan Tuhan Yesus untuk selalu 'berjaga-jaga dan berdoa', jaminan untuk tidak terjerumus kedalam pencobaan!
Pada bab ini direkam sekian banyak taktik yang biasa digunakan oleh Iblis, berdasarkan rekaman didalam Alkitab serta berdasarkan pengalaman pelayanan.
5.1. MENYAMAR
Ini adalah salah satu teknik yang paling tua; pertama kali digunakan di Taman Eden [Kej.3:1-11]. Dengan menyamar sebagai ular, Iblis mengecoh Adam dan Hawa sehingga mereka memakan buah terlarang itu, hal mana mengakibatkan mereka (-mati) rohani; mereka dan seluruh keturunan umat manusia!
1Sam.28, merekam bagaimana Iblis menyamar sebagai (almarhum) Samuel, memenuhi panggilan Raja Saul melalui wanita penyihir di En Dor. Peristiwa pemanggilan arwah ini adalah kekejian di hadapan Tuhan, sehingga Saul beroleh ganjarannya dari Tuhan (kematian yang tragis).
Sepanjang sejarah, Iblis biasa meniru arwah-nenek-moyang, sehingga milyard-an manusia tertipu, karena menganggap bahwa arwah nenek moyang masih menyertai mereka, untuk menolong yang menghormati atau mencelakakan yang tidak menghormati arwah nenek moyang. Akitab, di dalam berbagai ayat (lihat lampiran-1B) menyatakan bahwa orang mati tidak berurusan lagi dengan dunia di bawah matahari! Yang muncul sebagai arwah orang mati tidak lain adalah setan-setan kuburan yang menyamar!
Begitu pula perilaku orang yang dihormati, orang terkenal ('orang kuat', Mat.12:29) ditiru dengan tepat oleh Iblis, sehingga menghadapi seorang yang dirasuk 'arwah orang kuat', penonton serasa menghadapi pribadi itu sendiri, sehingga cenderung menghormati dan mematuhi setiap perintahnya. Contohnya: Prabu Siliwangi, Nyi Roro Kidul, Diponegoro, Sisimangaraja, Sunan Gunung Jati, dsb. seringkali ditiru (malaikat-) Iblis.
Karena kepandaian dan kebiasaan menyamar itu, tidaklah heran bila Iblis beroleh banyak gelar, a.l.:
5.2. 'UNTA MASUK TENDA'
Nama ini dipilih untuk suatu taktik Iblis berbentuk proses yang berlangsung sangat perlahan-lahan, begitu lambatnya sehingga seseorang tanpa terasa sudah terseret atau terjerumus ke dalam cengkeraman Iblis.
Istilah 'unta masuk tenda' berasal dari cerita dari padang pasir, tentang seorang musafir bersama unta tunggangannya terserang badai pasir. Si musafir memasang tendanya, cukup untuk dirinya sendiri. Ia berlindung dalam tenda, sementara untanya tetap di luar, di tengah badai pasir itu.
Selang beberapa waktu, si musafir mendapati bahwa ternyata unta itu memasukkan hidungnya ke dalam tenda. "Biarlah hidungnya di dalam tenda", pikir si musafir. "unta ini perlu bernafas lega, supaya tidak mati. Kalau ia mati saya sendiri susah di tengah padang pasir ini". Jadi ia membiarkan hal itu. Beberapa lama berlalu, si musafir menjumpai bahwa mata si unta sudah berada di dalam tenda pula. "Betul juga", pikir si musafir, "kalau matanya rusak dipenuhi debu saya juga yang akan susah". Hal itupun dibiarkannya. Beberapa waktu berlalu lagi, dan si musafir mendapati bahwa bahwa seluruh kepala si unta sudah berada di dalam tenda! "Wajarlah!", pikirnya, "'kan telinga unta itu perlu juga dilindungi, supaya saya tidak susah nanti!'" Pada pemeriksaan berikutnya, ternyata kaki depan unta itu sudah masuk ke dalam tenda, begitu selanjutnya hingga akhirnya seluruh tubuh unta itu berada di dalam tenda, sedangkan si musafir sudah 'tergusur' ke luar tenda itu! Kesulitan demikian menimpa si musafir karena ia tidak dapat bersikap tegas!
Taktik 'unta masuk tenda' memang sangat sering digunakan oleh Iblis dan pada umumnya memberi hasil! Sebagai contoh: merokok satu batang yang pertama tidak apa-apa, tetapi setelah beberapa kali 'tidak apa-apa', seorang terlambat menyadari bahwa ia sudah terikat kebiasaan buruk:merokok. Demikian pula yang terjadi dengan kebiasaan-kebiasaan buruk (dosa) lainnya.
5.3. MEMELINTIR FIRMAN
Firman TUHAN seringkali dipelintir oleh Iblis, adakalanya hingga terbali 180-derajat. CONTOH: Pada Kej.3:4 Iblis mengatakan kepada Hawa: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,.....", sedangkan jelas-jelas Firman TUHAN berbunyi [Kej.2:17]:"......sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau akan mati".
CONTOH LAIN: Seorang pemuda, tadinya beragama Katholik sudah meninggalkan Yesus. Salah satu alasannya adalah Mat.7:21, Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam Kerajaan Sorga. di sini dia berhenti membaca, lalu menarik kesimpulan: orang yang menyeru Yesus sebagai Tuhan tidak akan masuk sorga. Gagasan (Iblisi) lanjutan dari kesimpulan tadi adalah: "Kalau ingin masuk sorga, aku harus berhenti mempertuhankan Yesus!" Maka segeralah ia meninggalkan persekutuan yang mempertuhankan Yesus! Luar biasa liciknya pelintiran firman yang dilakukan oleh Iblis dalam benak pemuda itu!
CONTOH LAIN LAGI adalah pelintiran yang dilakukan oleh Iblis di dalam benak sebagian orang Kristen mengenai Mat.22:14: "....Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Beberapa saudara segera menganggap bahwa ia tidak terpilih oleh Tuhan sehingga sehingga tidak usah bekerja bagi Tuhan Yesus. Tetapi hikmat mengajar saya untuk menempelak mereka yang enggan melayani Tuhan dengan berdalih-dalih begitu. Saya katakan: "Kamu sudah mendaftarkan diri atau belum? Bagaimana kamu dapat terpilih jika kamu belum mendaftarkan diri? Saya tantang kamu, mari kita berdoa mendaftarkan diri kepada Tuhan Yesus, pasti kamu akan terpilih!" Kasihan, pada umumnya mereka menolak mendaftarkan diri, karena pemahaman mereka sudah terpelintir oleh Iblis.
5.4. MERANGSANG EMOSI
Iblis seringkali merangsang seseorang agar tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga melakukan tindakan (misalnya: marah hebat, sombong/angkuh, berahi dengan liar) yang tidak sesuai dengan statusnya: anak TUHAN! Dengan kehilangan status 'Anak TUHAN', ybs. dapat didakwa di hadirat TUHAN dan Iblis beroleh izin untuk 'menampih' [Luk.22:31] atau menggocoh dia.
Rangsangan yang dilontarkan Iblis banyak sekali macamnya. Tiga diantaranya adalah (semua pernah dialami penulis):
5.4.1. Menantang pertarungan-kuasa.
Seorang hamba Tuhan harus menginsyafi bahwa ia tidak memiliki kuasa apapun untuk mengalahkan Iblis. Setiap Hamba Tuhan harus menginsyafi tugas-pokoknya. Ia harus tampil menjadi saksi [Kis.1:8] bukan sekedar tampil sakti! Sebaiknya ia menghindar dari tantangan Iblis (melalui orang kesurupan) semacam itu (jadi:menghindar dari keangkuhan), kecuali jika Roh Yesus dengan nyata menyruh ia menerima tantangan Iblis itu.
5.4.2. Merangsang agar hati panas.
Iblis pandai sekali memanaskan hati orang sehingga marah, dan melanggar perintah Tuhan Yesus pada Mat.5:22, lalu kehilangan status, 'anak TUHAN', untuk kemudian didakwa dan digocoh.
5.4.3. Memuji dan menyanjung hebat.
Tuhan Yesus pernah mengizinkan penulis untuk mengundang Lucifer hadir didalam diri seorang wanita yang kesurupan. Lucifer kemudian mencoba 'menggelembungkan' pribadi penulis dengan mengatakan:"....memang kamu hamba Tuhan yang luar biasa". Kalau saja tidak waspada, tentu hasilnya adalah kesombongan pada diri penulis. Namun Hikmat mengajar untuk semakin merendahkan diri, sehinga seusai pelayanan itu, penulis memutuskan untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan [Ezra 8:21] dalam bentuk berpuasa seharian.
5.5. MENYUSUPKAN ROH-ROH NAJIS
Iblis dan malaikat-malaikatnya memiliki kemampuan untuk menyusupkan roh-roh najis ke dalam diri manusia, dengan demikian ia dapat mengendalikan perilaku manusia, korbannya. 2Tim.1:7 memberi contoh kepada kita akan hal itu:
[7] Karena TUHAN memberikan kepada kita bukan-roh-ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Roh-ketakutan membuat seseorang menjadi (mudah) ketakutan, atau menjadikan penalut. Ini bukan dari TUHAN. Di pihak lain, yang dari TUHAN adalah roh yang membangkitkan ketertiban, misalnya. Jika roh-ketakutan bukan dari TUHAN, maka tidak bisa lain, itu dari Iblis! Begitulah cara Iblis mempengaruhi manusia.
Alkitab juga berbicara mengenai roh-dusra [1Taw.22:21-22] yang dapat menyusup ke dalam diri manusia (400-nabi-nabi Raja Ahas), mengakibatkan mereka menjadi pendusta. Yesus, yang sangat memahami permainan alam-roh (bahkan menguasainya) mengajarkan hal ini melalui berbagai karyanya, antara lain ketika ia memerintahkan [Mrk.9:25]:..."Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Kecemaran dan persekutuan dengan hamba-hamba Iblis di masa lalu mempermudah roh-roh najis dan pengendalian manusia ybs. Markus 5:1-13 dengan jelas menggambarkan penyusupan ribuan setan ke dalam diri manusia, untuk kemudian disuruh pergi oleh Tuhan Yesus dan diizinkan menyusup kedalam dua ribu ekor babi!
Pada masa kini, penyusupan roh-najis dapat terjadi bahkan pada hamba-hamba Tuhan, kalau kurang waspada. Karena mengejar karunia-karunia Roh, seringkali seorang hamba Tuhan tidak menguji roh yang tersalur ke dalam dirinya (biasanya melalui tumpangan-tangan seseorang yang lebih 'senior'). Akibatnya, dalam banyak peristiwa dapat terlihat adanya hamba TUhan yang berbahasa-lidah namun perilakunya masih manusia-lama, sehingga sulit mempercayai bahwa dia penuh Roh Kudus. Dapat dicurigai bahwa bahasa lidahnya itu berasal dari Iblis.
Begitu pula hal kesembuhan ajaib yang dilakukan oleh berbagai hamba Tuhan, ada sebagian berasal dari Iblis. Kesembuhan ajaib itu terjadi 'di dalam nama Yesus', tetapi 'oleh kuasa Iblis'. Ini yang tidak waspadai sebagian orang Kristen: Iblis tidak dapat semau-maunya menggocoh manusia, harus beroleh izin Tuhan terlebih dahulu. Namun Iblis bebas untuk menghentikan gocohannya atas diri manusia (misalnya: penyakit), sehingga manusia itu sembuh sementara didoakan oleh hamba Tuhan yang 'sakti' itu! Adakah untungnya si Iblis melakukan hal itu? Banyak sekali! Hamba Tuhan itu jadi tampil sakti, sangat sakti, sehingga apa saja pengajaran yang disampaikannya, akan diterima bulat-bulat oleh umatnya yang berjumlah ribuan, termasuk pengajaran sesat yang disusupkan oleh Iblis!
Dengan cara demikianlah muncul kasus-kasus 'serigala berbulu domba' yang dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15.
5.6 MENYUSUPKAN KUASA ATAU KONSEP-PENYESATAN
Kuasa Iblis (enersi-alam-gaib, misalnya: sihir) dapat menyusup ke dalam diri seseorang atau ke dalam binatang, dan mengendalikannya sesuka hati. Kemampuan menyusupkan konsep-penyesatan dibatasi oleh izin Tuhan dan oleh kekudusan orang yang bersangkutan.
Tentang kekayaan dan milik Ayub, jelas Tuhan bersabda [ay.1:12]: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu....." Jelas sekali bahwa Iblis memiliki kuasa, dan seberapa jauh kuasa itu dapat dikerahkan Iblis untuk merusak atau menggocoh manusia, terbatas oleh izin yang dikeluarkan Tuhan.
Kasus perempuan bungkuk 18-tahun pada Luk.13:10-17 jelas menunjukkan bahwa Iblis mengikat dia (jadi: kuasa Iblis) sehingga menjadi bungkuk.
Contoh tentang penyusupan pikiran yang dialami oleh Petrus [Mrk.8:31-33]. Petrus menegor Yesus yang memberitahukan peristiwa kematian yang akan dialamiNya. Tegoran Petrus beroleh jawaban pedas [ayat-33]: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan TUHAN....." Bukannya Yesus memanggil Petrus dengan sebutan 'Iblis', tetapi Yesus tahu bahwa Iblis sudah menyusupkan pikiran duniawi ke dalam benak Petrus, sehingga Yesus perlu menghardik Iblis itu pergi dari Petrus! Anak kalimat berikutnyalah yang ditujukan Yesus kepada Petrus.
5.7. BERDALIH-DALIH
Taktik ini terlihat di dalam peristiwa orang Gadara [Mat.8:28-34] di mana setan berdalih [ayat-29] dengan: "Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Hamba Tuhan yang biasa memberikan pelayanan-pelepasan, didalam berperkara dengan setan, seringkali mendengar dalih 'arwah-leluhur' yang merasuk keturunannya mengatakan "...aku sayang kepada anak ini", atau "wanita ini cucuku, jadi aku mau bersama dia selalu".
5.8. MENYISIP / MENGULUR WAKTU
Taktik ini berhubungan dengan taktik berdalih-dalih. Kadangkala berdalih-berdalih dilakukan untuk mengulur waktu, supaya hamba Tuhan yang melayani menjadi bosan. Dengan menyusupkan pikiran ke dalam diri orang yang dilayani, sering hamba Tuhan diberi janji oleh orang yang dilayani: "Besok saya akan mengunjungi anda dan mencurahkan seluruh permasalahan kehidupan saya". Anda harus bijak menentukan, apakah ini janji yang tulus ataukah sekedar berdalih-dalih, sebab mungkin saja nanti malam 'pasien' itu bunuh diri, dan Iblis memenangkannya!
Contoh lain adalah penyusupan pikiran ke dalam orang dari agama seberang yang kita beri tawaran keselamatan dari Yesus Kristus. Biasanya pikiran yang disisipkan adalah "Saya mau cari dulu kebenaran", maka ybs. Lupa bahwa keselamatan jauh lebih penting daripada sekedar kebenaran itu! Secara pengetahuan umum, jelas bagi kita bahwa sekian banyak cerdik-pandai menghabiskan puluhan tahun kehidupan mereka untuk mencari kebenaran hakiki, semua tanpa hasil! Socrates, Plato, Aristoteles, dll. adalah orang-orang yang jauh lebih pandai dari kita sekalian, namun semuanya gagal menemukan kebenaran hakiki itu. Tetapi barangsiapa menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, ia sekaligus akan memperoleh kebenaran hakiki itu [Yoh.14:6].
5.9. MENYIHIR / MEMPESONA
Orang-orang yang biasa menghabiskan waktunya duduk-duduk di tempat maksiat, suatu waktu, setelah dijamah dan diperbaharui oleh Tuhan Yesus akan menyadari bahwa kuasa Iblis biasa bekerja dengan sihir dan pesona. Dalam keremang-remang tempat hiburan, seorang wanita penghibur bergincu tebal akan terbayangkan (bukannya terlihat) semakin lama semakin memikat, sehingga laki-laki hidung belang umumnya akan jatuh kedalam pelukan wanita semacam itu, karena sihir atau pesona setan!
5.10. MEMBUJUK, MEMBELOKKAN PERHATIAN
Ada ketikanya seorang yang sedang dilayani melakukan bujukan-bujukan yang sifatnya membelokkan perhatian. Misalnya, setan mengatakan bahwa ia akan pergi dengan mudah kalau diizinkan menari Serimpi. Kalau itu diizinkan dan si pelayan menjadi lengah, tarian ini dapat berlangsung sangat lama, hingga larut malam, sehingga pelayanan tidak dapat dituntaskan!
5.11. MEMANCING PERHATIAN
Penulis pernah hampir terpancing perhatian ketika ada laporan tetangga bahwa disekitar rumah kami sering terlibat tuyul berkeliaran. (Tuyul adalah jadi-jadian yang berbentuk anak kecil; oleh pemeliharanya dimanfaatkan untuk mencuri uang lembaran dari rumah-rumah tetangga). Timbul keinginan untuk mengintip tuyul itu dan kalau terlihat akan 'mengikatnya' dengan kuasa Yesus untuk kemudian dinterview. Untunglah hikmat pengajar, bahwa hal itu sudah menjurus kepada spiritisme, kekejian di hadapan Tuhan (berbicara dengan 'orang mati', [Ul.8:10-13]. Lagipula, dengan cara demikian Kuasa Yesus sudah digunakan untuk hal yang sia-sia, bukan untuk kepentingan Kerajaan TUHAN (memenangkan jiwa), tetapi sekedar untuk kepuasan dan kebanggaan pribadi. Rencana itu disingkirkan segera.
Contoh lain adalah tentang 'sepasang' pohon lontar di daerah Pejompongan, Jakarta, yang sekian lama tidak dapat ditebang maupun dibulldozer. Kata orang ada penunggunya yang hebat. Penulis dipancing oleh Iblis (melalui omongan teman sekantor) bahwa hanya penulis yang dapat merobohkan pohon lontar itu. Konon masih disertai janji upah sebesar dua juta rupiah dari kontraktor membangun jalan layang di sana. Tentu saja pancingan itu ditolak, karena kuasa Yesus adalah milik Yesus, bukan milik penulis. Tidak dapat digunakan sesuka hati kita, untuk popularitas sendiri. Setiap penggunaannya harus dengan izin Tuhan Yesus, untuk kemuliaan Tuhan Yesus!
5.12. MENYURUH SESUATU (YANG SEPELE) TIGA KALI
Taktik atau teknk ini jarang digunakan, tetapi kalau terjerumus akibatnya fatal. Pengenalan akan teknik ini terjadi ketika penulis masih remaja menonton pertunjukan hynotisme dari seorang Tukang Obat di pinggir jalan. Dalam pertunjukan semacam itu biasanya juru hypnotis akan memilih seorang anak, kemudian menyuruh anak itu melakukan hal-hal yang sepele sampai tiga kali. Contohnya: "Dik, minta tolong ya, pegangkan jam tangan ini." Siapakah anak kecil yang akan menolak ketika diizinkan memegang (dan mengamat-amati) jam tangan yang berkilau-kilauan? Si tukang obat meneruskan pembicaraan tentang obat yang dijualnya, lalu, setelah lewat beberapa menit mengeluarkan lagi perintah (tersamar): "Dik, saya akan memerlukan bantuan, jadi tolong maju kesini dua langkah". Si anak mematuhi lagi perintah sederhana itu. Juru hipnotis berceloteh lagi. Lewat lagi beberapa menit datang perintah ketiga (benar-benar teknik 'Onta-masuk-tenda'): "Sekarang arloji itu letakkan keatas tikar".
Selesai ketiga perintah itu dilaksanakan, si anak sudah menjadi 'budak' juru hypnotis itu, atau budak dari setan hipnotisme, yang mensponsori juru hipnotis itu. Apa saja yang diperintahkan akan dilakukan anak itu! Misalnya, seorang anak yang tidak pernah belajar silat, dalam keadaan terhipnotis, dibawah kendali setan hypnotis akan dengan mudah memamerkan jurus-jurus ilmu silat yang ampuh dan aneh-aneh! Tanpa belajar!
Dalam pelayanan pelepasan, melalui mulut orang yang kesurupan, setan dapat membujuk si pelayan untuk melakukan hal-hal yang sepele. Kalau sampai tiga kali dituruti, maka Iblis, di hadirat Tuhan, siap mendakwa si pelayan: "Tuhan, perkenankan saya menjamah dia, sebab dia itu hambaku. Buktinya: dia patuh melakukan perintahku sampai tiga kali!" Akibatnya dapat fatal bagi si hamba Tuhan!
---o0o---
6. JALUR PENYUSUPAN LAWAN
--------------------------------------
Di dalam peperangan rohani, kuasa-kuasa Iblis berusaha menyusup masuk ke dalam kehidupan seseorang untuk kemudia mengendalikan pribadi ybs. melakukan hal-hal yang diinginkan Iblis. Jalur-jalur masuknya ada begitu banyaknya; tidak heran kalau Tuhan Yesus [Mat.26:41] berpesan agar murid-muridnya selalu berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan (pencobaan-Iblis, pen.) Dengan pengertian akan permainan Iblis, yang selalu berusaha mengecoh, mendakwa, lalu menjamah atau menggocoh, jelaslah yang dimaksudkan Tuhan Yesus disini: waspadalah selalu akan tipu-daya Iblis, sebab kalau ia berhasil anda didakwa di hadirat TUHAN dan terkena gocohan (yakni: 'jatuh kedalam pencobaan').
Dalam bab ini didaftarkan berbagai jalur yang biasa digunakan oleh roh-najis dan kuasa-kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan manusia. Masuknya kuasa Iblis untuk menyusup atau merasuk ke dalam kehidupan orang atau bagian tubuhnya untuk memenuhi tujuan-tujuan Iblis. Daftar ini disusun berdasarkan pengalaman pelayanan sekian banyak hamba yang telah dipakai Tuhan untuk pelayanan pelepasan:
6.1. JALUR PANCA-INDERA DAN ANGGOTA TUBUH LAIN
Setiap panca-indera (mata, telinga, hidung, mulut/lidah, kulit tubuh) atau anggota tubuh lainnya (tangan, kaki, rambut, kepala, otak. dll.) oleh bujukan atau tipu daya Iblis dapat terkena berbagai hal berikut:
6.1.1. Mengerjakan hal-hal yang keji dan atau tidak berkenan di hadapan Tuhan, misalnya mata untuk menonton film porno, telinga untuk menyimak musik-rock (yang banyak di antaranya berasal dari setan), tangan untuk mencedarai orang lain, dsb.;
6.1.2. Direlakan untuk digunakan bagi maksud-maksud yang keji atau tidak berkenan dihadapan Tuhan, misalnya mebiarkan bagian tubuh dirajah/ditattoo [Imamat 19:28];
6.1.3. Terkena jamahan Iblis, diobati oleh dukun/orang pintar, sekalipun terjadi waktu kanak-kanak, diramal masa depannya, mata dijampi agar pandangan lebih tajam, tangan patah lalu ditolong oleh dukun, dll.
6.1.4. Seluruh kepribadian bersekutu dengan Iblis, belajar jampi, meditasi, belajar ilmu-gaib, menjadi juru-ramal, dilantik menjadi dukun, hadir dalam perkumpulan spritisme atau persekutuan dukun-dukun, ikut perjamuan-setan (seperti Perjamuan Kudus, tetapi diselenggarakan di Gereja-setan), dll.
6.2. JALUR EMOSI
Berbagai aspek emosi atau 'rasa' (amarah, ketakutan, nafsu-syahwat, kebencian, dll.) di dalam keadaan tertentu dapat terbuka lebar untuk disusupi oleh kuasa Iblis. Seorang yang gemar melampiaskan amarahnya, segera terbuka untuk dirasuk roh-amarah, roh jahat perangsang amarah, semakin lam semakin tidak tekendali. Anak kecil yang diajak menonton film seram (horor) dengan mudah akan disusupi roh-ketakutan. Begitu pula halnya dengan roh-zinah, roh-lesbian, roh-homosex, roh-pencuri, roh-kleptomania, roh-kebencian, sampai kepada berbagai roh-phobia, semua merasuk dengan cara yang serupa, lalu mendekam didalam pribadi seseorang. Dari waktu ke waktu manifestasi kehadiran roh-roh jahat itu dapat diamati!
6.3. JALUR MAKAN, MINUM, ISAP, RESAP, HIRUP, DLL.
Kuasa Iblis dapat merasuk tubuh manusia melalui makan makanan atau minuman yang terkena jampi (sesajen, dsb.) atau makan dari warung atau rumah makan yang memakai pelaris dagangan.
Cara lain adalah melalui menghirup asap (kemenyan) yang disertai jampi, mandi lulur yang sudah dijampi, mandi dengan air jampi dari dukun, buku bacaan yang sudah dijampi, operasi, tusukan atau pijitan yang disertai jampi. Seorang anak Tuhan tidak selayaknya membuka diri untuk jamahan-jamahan Iblis secara demikian!
6.4. BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
Di dalam semua aspek kehidupan Iblis menawarkan jasa bagi manusia; diterimanya tawaran jasa ini sekaligus menjadi jalur untuk merasuknya kuasa-kuasa Iblis. Keinginan untuk hidup sehat dapat membuka seseorang untuk jamahan Iblis. Begitu pula keinginan untuk kaya-raya dapat mendorong seseorang untuk bersekutu dengan hamba-hamba Iblis. Tidak kalah memikatnya adalah janji seorang dukun (atau juru rias) untuk mempercantik penampilan seorang seri panggung (artis) atau pengantin. Untuk para pria, Iblis menjanjikan kekayaan, kejayaan, kekuasaan serta kemuliaan dunia secara mudah, asal mau bersekutu dengan Iblis dan memenuhi berbagai imbalan yang diminta melalui dukun.
Persyaratan yang diminta dan dijelaskan dapat (kelihatannya) bersifat ringan, misalnya memberi sejumlah uang. Syarat yang lebih berat dapat berbentuk waktu dan uang (misalnya setiap Jum'at Kliwon, jadi setiap 35 hari harus melapor atau berkunjung ke tempat penyembahan ybs.). Persyaratan yang sangat berat dapat berbentuk: setiap tahun satu jiwa anggota rumah tangga (anak, isteri atau pembantu) harus dipersembahkan!
Namun persyaratan yang tidak dijelaskan atau tidak dikemukakan tetap saja sangat berat, yang bersangkutan harus bersekutu dengan Iblis, berarti kehilangan perselutuannya dengan Tuhan Yesus, sekaligus kehilangan kesempatan untuk beroleh kehidupan yang kekal! Yeh.13:17-18 mengajarkan bahwa dengan menerima jasa dukun (=nabi-palsu), jiwa seseorang telah ditangkap oleh hamba Iblis itu, tentunya untuk diserahkan kepada Iblis, sponsornya!
6.5. JALUR HARTA/MILIK (RUMAH, MOBIL, TANAH, DSB.)
Melalui agen-agennya, yakni orang pintar ataupun paranormal, Iblis menawarkan jasa nasihat didalam membeli atau membangun rumah yang tidak 'panas' ataupun penuh berkat! Dalam hal rumah sudah terbeli atau dibangun tanpa nasihat paranormal dan ternyata kurang berkah, Iblis menawarkan jasa pengamanan, jasa penjagaan atau berkat lainnya, agar penghuni rumah itu merasa 'sejahtera'. Hal yang sama terjadi dengan harta milik, misalnya mobil, tanah dsb. Dengan tindakan ini, tanpa disadari, sebenarnya orang yang bersangkutan sudah menyerahkan rumah dan hartanya kepada pengendalian Iblis.
Contoh yang mutakhir adalah menjamurnya 'ketok-magic' untuk mobil-mobil yang penyok, diperbaiki sampai mulus, anehnya tanpa proses las-ketok. Dapat diduga bahwa kemahiran 'ketok-magic' ini bersumber dari ilmu kuno, ilmu 'Empu' (pembuat keris), yang terbiasa membentuk logam keris dengan hanya menggunakan jari-jari tangannya. Tentu saja kekuatan untuk membengkokkan logam keris yang dingin ini (atau kemampuan mengolah logam-pijar dengan tangan telanjang) datangnya dari Iblis! Bukankah peranan mobil di zaman modern ini (keren, megah, gagah) persis sama dengan peranan keris ( megah ,gagah) bagi orang zaman dahulu?
---o0o---
7. AKIBAT KEKALAHAN ANDASejak zaman dahulu kala sampai ke zaman modern ini, sudah menjadi ketentuan dalam peperangan yang dikenal manusia: yang menang berhak memperhamba yang kalah atau setidak-tidaknya (sesudah manusia sudah semakin maju cara berpikirnya): yang menang berhak mengendalikan yang kalah.
Hal yang serupa terjadi didalam peperangan rohani yang timbul akibat upaya Iblis untuk menaklukkan sebanyak mungkin manusia. Manusia yang kalah menjadi hamba yang mengalahkannya (Iblis). Satu-satunya cara untuk pulih dari perhambaan itu adalah bila kita dimerdekakan oleh 'Anak Manusia' (Yesus). Barulah masa depan anda menjadi cerah, bebas dari perhambaan Iblis dan dosa!
Seperti yang dinyatakan di atas, yang kalah akan menjadi budak yang menang. Dan seorang budak akan dirantai atau diikat oleh pihak yang mengalahkannya. Bermacam-macam ikatan dipakai oleh Iblis untuk mengendalikan korbannya: manusia yang sudah dikalahkan atau ditipunya. Ikatan itu adalah ikatan-gaib, yang tidak terlihat, namun akibatnya dapat terlihat, mungkin samar-samar. Yang dapat melihat jelas ikatan itu hanyalah hamba Tuhan Yesus, yang telah beroleh mata-rohani yang tajam dari Tuhan Yesus sendiri. Contoh yang gamblang akan hal ini terlihat pada kasus perempuan bungkuk 18-tahun [Luk.13:10-17] yang tidak menyadari keterikatannya, namun mata-tajamNya Yesus menampak jelas, sehingga segeralah perempuan itu dibebaskanNya. Berbagai macam ikatan-gaib itu diuraikan di bawah ini.
7.1. IKATAN PERJANJIAN WARISAN LELUHUR
Adalah lebih aman untuk menyatakan bahwa semua orang, sejak kelahirannya, terikat perjanjian dengan Iblis tanpa disadarinya. Ikatan-perjanjian itu diwarisi dari leluhur, yang masih penyembah berhala. Semua leluhur yang penyembah berhala itu rata-rata mengikat perjanjian dengan sembahan mereka yang sesungguhnya bukan Tuhan Mahapencipta, melainkan Hantu, yang berpura-pura sebagai Yang Mahakuasa. Leluhur yang tertipu itu dengan lancar mengikat perjanjian dengan sembahan mereka, dalam perjanjian yang mengikat seluruh keturunan!
Akibatnya, seseorang yang beragama Kristen, sudah dibaptis dan mempersaksikan imannya, sesungguhnya sedang terikat kepada DUA PERJANJIAN: Perjanjian kepada sembahan leluhur (yang tidak dikenalnya) dan Perjanjian Baru, kepada Tuhan Yesus!tidak mungkin suatu perjanjian berdiri tegak jika masih ada perjanjian lain yang merecoki! Bagaimana mungkin saya mengikat perjanjian dengan sdr. Erwin untuk bulan depan sama-sama pergi ke Eropa, sementara pada waktu yang sama saya sudah berjanji dengan sdr.Ausay pergi ke Australia? Salah satu harus dibatalkan, bukan?
Anda sulit menerima konsep Perjanjian-warisan ini? Rupanya Yosua jauh lebih bijak daripada anda! Biarlah Alkitab yang mengajarkan hal itu kepada anda melalui Yos.24:14-24! Bacalah bagian itu.
Yos.24:15 menyatakan: Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Perintah ini relewan bagi semua orang Batak (misalnya): Jauhkanlah Debata yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di Pusuk Buhit, dan berbadahlah kepada Tuhan Yesus. Relevan pula terhadap SETIAP SUKU DI INDONESIA, sebab leluhur kita sekalian umumnya menganut Animisme!
Untuk menggugurkan perjanjian-usang dengan ilah-kegelapan (Animistis) itu, ayat-22-25 menggambarkan pernyataan-pernyatan lisan kaum Israel, meninggalkan sembahan leluhur mereka dan akan menyembah TUHAN saja! Dan pada ayat-25 dinyatakan bahwa Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu, secara lisan.
Di tanah Batak, bahkan berbagai marga memiliki perjanjian-warisannya sendiri, yang umumnya tidak menyadarinya. Saya sebutkan beberapa diantaranya: Raja lontung mengikat perjanjian dengan harimau jadi-jadian (Babiat si Telpang, harimau timpang). Harimau jadi-jadian itu tidak lebih adalah malaikat-Iblis yang menipu si Raja lontung, sehingga segenap keturunan Raja Lontung (marga-marga Situmorang, Sinaga, Simatupang, Siregar, dsb.) terikat perjanjian kepada Iblis! Marga Hutabarat dengan Ulok Situmandi, marga Gultom dengan Guru Sodungdangon, Empat marga: Hutabarat, Hutapea, Hutagalung, Hutatoruan, terikat perjanjian dengan empat 'dewa' Si Opat Pusoran. Semua 'mitra-seperjanjian' mereka itu tidak lain adalah malaikat-malaikat Iblis yang telah berhasil menipu leluhur-leluhur bangsa Batak.
Saudara yang terkasih, tidak usah kita membuang waktu, lebih baik anda lakukan saja sekarang membatalkan perjanjian Iblisi itu seraya menegakkan Perjanjian Baru dengan benar. Lakukanlah, saudaraku, dengan memanjatkan doa berikut:
Tuhan Yesus, Juruselamatku,
Saya menerima penyampaian bahwa secara tidak saya sadari, saya sudah terikat perjanjian dengan sembahan leluhurku, yang tidak saya kenal. Itu tidak lebih adalah perjanjian dengan Iblis, dengan akibat, saya tidak dapat menegakkan Perjanjian Baru bersama Tuhan Yesus dengan utuh.
Oleh sebab itu Tuhan, demi nama Yesus yang Mahakudus, saya mematahkan setiap perjanjian dengan Iblis saya nyatakan gugur, tidak berlaku lagi bagi diriku dan keturunanku. Saya dan keturunanku hanya terikat kepada suatu perjanjian: Perjanjian Baru bersama Tuhan Yesus Kristus, Juruselamatku.
Dengan kuasa Yesus Kristus, aku mengenyahkan setiap malaikat Iblis yang mensponsori perjanjian Iblisi itu, enyah dari diriku dan dari keturunanku. Saya dan keturunanku adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus, sehingga tidak ada lagi haknya Iblis untuk mensponsori kami sekalian.
Demi nama Yesus Kristus, saya sudah berdoa; AMIN.
7.2. IKATAN WARISAN (GARIS KUTUK)
Kalau seseorang sudah dikalahkan oleh Iblis, dengan perkataan lain, ia berpaling dari TUHAN yang benar (memuja berhala), maka keturunannya akan terkena dakwaan Iblis di hadirat Tuhan. Hal itu juga terjadi atas diri keturunan dari orang-orang sakti, karena setiap kesakitan manusia disponsori oleh malaikat-Iblis. (Manusia tidak memiliki kesakitan, sebab sudah mati-rohani sejak dari Adam dan Hawa!) Yang akan didakwakan Iblis adalah demi menegakkan Hukum Tuhan yang kedua [Kel.20:5], yang mencatat ancaman Tuhan terhadap mereka yang menyembah ilah lain:
"membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku".
Dapat dimengerti bahwa keterikatan pada Iblis dalam diri orang-orang yang menyembah ilah lain akan diwariskan kepada anak-cucu mereka, sampai kepada keturunan yang keempat! Hal ini sesuai dengan aturan perbudakan: keturunan seorang budak harus menjadi budak dari tuan yang sama. Keturunan dukun, ahli sihir atau paranormal (mereka mengikatkan diri kepada kuasa Iblis), akan mewarisi juga perhambaan itu. Perlu ditegaskan bahwa yang dibicarakan disini adalah tentang 'keterikatan' atau 'perhambaan', bukan tentang 'dosa', Keterikatan ini dibawa sejak dari lahir. Beberapa pernyataan Alkitab berikut akan membantu pemahaman anda:
Ulangan 28:18,59 mengancam mereka yang tidak setia kepada TUHAN dengan kutuk: Terkutuklah buah kandunganmu........Jadi ikatan kutuk akan mengena pada keturunan orang yang tidak setia kepada Tuhan, walaupun keturunannya tidak dinyatakan berdosa!
Mazmur 51:7 menyatakan:...dalam dosa aku dikandung ibuku. Ayat ini menegaskan tentang warisan ikatan-dosa atas setiap orang! Bukan dosa yang diwarisi, tetapi perhambaannya, sehingga keturunan cenderung berbuat dosa.
Ratapan 5:7: Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tidak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka. Ayat ini menjelaskan lagi tentang pewarisan ikatan-dosa dan/atau pewarisan kedurjanaan dari para leluhur kita yang pendosa.
Banyak saudara-saudara kita yang skeptis, menyatakan bahwa pewarisan ikatan dosa atau pewarisan ikatan Iblis ini hanya berlaku pada zaman Perjanjian Lama, tidak berlaku lagi pada masa kini. "Yesus Juruselamat sudah membesakan kita dari hal-hal itu!", demikian argumen mereka yang mereka berikan! Dua kutipan berikut, satu kutipan dari zaman Perjanjian Baru dan satu lagi dari zaman Wahyu, zaman yang bagi kita pun masih bersifat masa depan, menyajikan sanggahan atas argumen mereka!
Dalam Yoh.9:2 direkam pernyataan murid-murid Yesus: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Pertanyaan ini menunjukkan keyakinan murid-murid Yesus akan adanya pewarisan ikatan-dosa (bukannya pewarisan-dosa) atau sekurang-kurangnya pewarisan penderitaan akibat dosa leluhur! Kalau keyakinan ini keliru, tentulah Tuhan Yesus segera mengoreksinya!
Pernyataan Wahyu 2:23:...Dan anak-anaknya akan Kumatikan....menunjukkan bahwa Tuhan dapat saja mematikan anak-anak mereka yang berzinah (rohani) dengan wanita Izebel, yang mengaku nabiah [ayat-20-23]. Sekali lagi ditunjukkan bahwa dosa-dosa leluhur mewariskan kepada kita ikatan-dosa ataupun penderitaan hidup!
Saudara seiman yang saya kasihi, tidak ada ruginya bila anda berdoa, sekarang juga, bermohon agar kasih Yesus membatalkan kutuk-warisan itu, sambil menolak setiap kesakitan Iblisi yang dahulu dimiliki oleh leluhur anda, agar tertutuplah jalur pengendalian Iblis atas diri anda. Berdoalah dengan mengucapkan kalimat-kalimat berikut:
Tuhan Yesus, Yang Mahapengasih,
sekarang saya mengerti bahwa kekejian yang diperbuat oleh leluhurku dapat mengakibatkan kutuk bagi diriku. Namun saya bersyukur, Tuhan Yesus mengasihiku. Maka sekarang saya berani bermohon agar semua kutuk yang jatuh kepada diriku dan keturunanku, akibat berbagai kekejian yang dilakukan oleh leluhurku, dibatalkan oleh kasih Yesus. Dengan cara demikianlah saya dan keturunanku tidak lagi hidup di bawah kutuk, tetapi di dalam damai sejahtera, seraya memuliakan Tuhan Yesus, Juruselamat kami sekalian.
Dengan kuasa Yesus, aku mengenyahkan semua malaikat-Iblis sponsor kesakitan leluhurku, menyingkir dari kehidupanku dan dari keturunanku, karena kami semua tidak suka akan kesakitan Iblisi. Enyah kalian setan-setan, enyah dari kehidupan kami, sebab aku dan keturunanku adalah pengikut Yesus Kristus, Raja kami yang Mahaperkasa; AMIN.
7.3. KETERIKATAN PADA KEBIASAAN BURUK
Seperti dinyatakan di dalam Mazmur 51:7, kita manusia ddikandung dan diperanakkan di dalam dosa. Jadi, mudahlah dimengerti bahwa banyak orang berasa nyaman untuk berkubang terus dalam dosa, karena sejak berbentuk janin sudah berkecimpung di dalamnya, yakni bila tidak ada kuasa lain yang mengangkat kita dari lumpur dosa. Tanpa kuasa ini (Roh Yesus beserta orang-orang yang mendoakan kita), maka kita cenderung untuk mengulangi perbuatan dosa itu, sehingga semakin lama semakin dalam kita terbenam.
Berbeda dengan peristiwa kejatuhan Adam dan Hawa kedalam dosa yang terjadi 'sekali-pukul', pada masa selanjutnya manusia memiliki akal budi (pengetahuan akan yang baik dan yang jahat; lihat Kejadian pasal-2), sehingga dosa tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan didahului oleh kebiasaan buruk. Selanjutnya kebiasaan buruk akan berkembang menjadi kebiasaan berbuat dosa dan diakhiri dengan perhambaan dosa.
Didalam Galatia 5:19-21, Apostel Paulus menjabarkan bagi kita berbagai kebiasaan buruk, yang belum tergolong kepada dosa, namun lambat laun akan merangsang terjadinya dosa. Jadi, kebiasaan buruk dapat dianggap sebagai bibit-dosa. Di bawah ini didaftarkan kebiasaan buruk yang dimaksudkan oleh Paulus, serta dosa yang dirangsang oleh kebiasaan buruk itu:
Sebagai tambahan, ada beberapa kebiasaan buruk yang cukup berbahaya, namun belum dijabarkan oleh Paulus:
Pembaca yang terkasih, jika masih ada kebiasaan buruk yang mengikat diri anda, sebaiknya anda cepat-cepat berdoa, SETIAP KALI TERJERUMUS KE DALAM KEBIASAAN BURUK ITU, mohon agar Tuhan Yesus mengampuni kelemahan diri anda, dan mohon roh-pengendalian-diri dari Tuhan Yesus. Berdoalah, satu doa untuk satu kebiasaan buruk tertentu, dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum [Mat.12:37]. Berdoalah sebagai berikut:
Tuhan Yesus, Yang Mahabaik,
saya mengaku kepadaMu, ya Tuhan, saya masih mengidap kebiasaan buruk....(sebutkan kebiasaan buruk itu) yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Ampunilah kelemahan diriku, ya Tuhan Yesus, kiranya darah Yesus yang mulia menyucikan diriku dari kecemaran itu.
Demi nama Yesus Kristus, enyahlah roh-najis perangsang kebiasaan buruk......, menyingkir dari diriku. Kuasamu kumusnahkan, demi nama Yesus Kristus, Yang Mahabaik.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya sudah berdoa; AMIN.
7.4. KETERIKATAN PADA KEBIASAAN BERDOSA
Pengulangan perbuatan dosa secara terus-menerus mengakibatkan bertambah ketatnya ikatan kebiasaan berdosa merupakan perunjuk adanya keterikatan seseorang kepada kuasa Iblis! Kedua hal itu memang sejalan, karena di dalam menjalankan rencananya (yakni mengajak atau menipu atau menarik sebanyak mungkin manusia meninggalkan Tuhan), Iblis memanfaatkan ketentuan atau peraturan TUHAN yang tertulis di dalam 10-Hukum Tuhan. Jadi, dengan membujuk manusia untuk melanggar salah satu dari 10-Hukum Tuhan, Iblis telah mencapai hasilnya dalam pelaksanaan rencananya itu.
Pembahasan terdahulu menjelaskan bahwa untuk memperoleh kembali hubungan (persekutuan) yang erat dengan Tuhan Penciptanya, seseorang yang telah terjerumus ke dalam kebiasaan berdosa memerlukan pembebasan dari keterikatan roh-najis perangsang dosa. Pembebasan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia, betapapun kudusnya ia. Hanya Tuhan Yesus (yakni Roh Yesus) yang mampu membebaskan orang itu, sesuai sabda Yesus dalam Yoh.8:34-35.
Agar hal itu terjadi dalam diri anda, kalau-kalau masih ada keterikatan anda kepada dosa, ucapkanlah doa berikut, dengan bersuara, karena menurut ucapanmu engkau dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau dihukum [Mat.12:37]. Berdoalah sebagai berikut, sekarang, dan setiap kali anda terjerumus lagi:
Tuhan Yesus Yang Mahabaik,
Saya tidak mau terus-menerus mengulangi perbuatan dosaku, khususnya dosa .....(sebutkan jenis dosa anda). Maka ampunilah saya Tuhan Yesus, sucikanlah diriku dari dosa itu, darah Yesus yang tercurah di Golgota menyucikan diriku. Demi nama Yesus Kristus, aku menghancurkan roh-najis perangsang dosa....,enyah dari diriku.
Roh pengendalian diri aku undang memenuhi hatiku, sehingga saya mampu menahan diri dari kecemaran diri di masa mendatang. Terimalasih, ya Tuhan Yesus, untuk pembebasan diriku dari kebiasaan berdosa. Dalam nama Yesus Kristus yang mahaajaib, saya sudah berdoa; AMIN.
7.5. KETERIKATAN PADA MALAIKAT IBLIS
Ini adalah keterikatan yang paling berat. Umumnya seseorang yang sering berbuat dosa masih dapat merasakan bahwa perbuatan dosa adalah sesuatu yang buruk. Tetapi seorang yang telah terikat pada kuasa Iblis tidak dapat lagi merasakan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukannya. Secara pengamatan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan-akan-hal-yang-baik-dan-yang-jahat (ingat Kej.ps-2) yang diwarisi dari Adam dan Hawa telah meninggalkannya!
Seseorang dalam keadaan semacam ini, yakni seorang hamba Iblis, didalam banyak kasus merasakan dirinya sebagai seorang yang tidak berdosa; ia bahkan merasa memerankan salah satu dari tiga peranan 'paling mulia' berikut:
7.5.1. Peranan Sebagai 'Yang Maha Kuasa'
Orang ini merasakan dirinya sebagai 'yang maha kuasa', ia merasa berhak melakukan penghakiman atas diri orang lain, sampai kepada eksekusinya. Contohnya, seorang dukun yang dibayar cukup, dengan ringan tangan mampu membunuh (dengan santet/teluh/guna-guna) seseorang yang telah menyakiti hati pasiennya. Firman Tuhan Yesus tentang: "Jangan menghakimi!" [Mat.7:1-3] tidak ada didalam kamusnya!
7.5.2. Peranan sebagai 'Juruselamat'
Pribadi semacam ini sangat suka menolong orang (misalnya mengobati orang sakit, seperti Tuhan Yesus), bahkan menasehati pasiennya untuk berdoa menurut ajaran masing-masing! Tetapi ia tidak mampu menangani pasien yang sudah terlebih dahulu dibungkus Kuasa Yesus! Inilah yang membongkar rahasia kuasa banyak dukun, yakni kuasa dukun yang (kelihatan) baik itu bukan berasal dari Tuhan (Yesus), tetapi dari juruselamat palsu, yakni Iblis! Alkitab memerintahkan kita untuk menguji roh-roh yang kita hadapi [1Yoh.4:1-3]!
7.5.3. Peranan sebagai 'Pembimbing' dan 'Pelindung'
Banyak dukun 'orang tua', 'orang pintar', atau paranormal yang mengambil peranan 'pembimbing', yakni memberi nasehat, petunjuk, tuntunan bertindak, dsb., bagi setiap masalah yang dihadapi pasiennya. Ini hanyalah suatu tiruan peranan Roh Yesus yang dahulu dijanjikan Tuhan Yesus [Yoh.14:15-16]. Akibatnya banyak orang tertipu, karena mengira kuasa mereka berasal dari Tuhan, atau setidak-tidaknya beroleh karunia dari Tuhan! Begitu pula peranan pelindung yang sering dilakukan oleh para dukun yang menolong memasang 'penjagaan' dirumah orang atau pada diri seseorang (kekebalan, pekasih, agar disayangi, dsb.)
** Pembaca yang saya kasihi, jika anda terkena ikatan kuasa-kuasa Iblis semacam yang diuraikan di atas, saya tidak menyarankan anda untuk berdoa seperti di bawah ini, karena umumnya hamba Iblis tidak mampu menyelesaikan doa di bawah ini. Biasanya doa di bawah ini dipanjatkan satu kali untuk satu ikatan tertentu (perdukunan, ilmu gaib, dsb.) dengan ditemani oleh seorang hamba Tuhan, yang mendukung doanya itu. Namun jika anda ingin mencobanya sendiri, silahkan anda lakukan, mudah-mudahan anda dapat menyelesaikan doa berikut:
Tuhan Yesus, Yang Mahaperkasa,
saya mengundang malaikat Tuhan untuk mengawal diriku, saya mohon Roh Yesus memberi kekuatan ekstra untuk memampukan saya menyelesaikan doa berikut..
Demi nama Yesus Kristus, saya bermohon ampun untuk dosaku, dosa persekutuan dengan Iblis, dalam bentuk.....(uraikan persekutuan dengan dukun, dengan guru yang mengajari ilmu gaib, dsb.). Kuduskanlah diriku, ya Tuhan Yesus, dengan darah Yesus yang tercurah di Golgota.
Demi nama Yesus Kristus, aku membatalkan persekutuan, maupun jasa dan perjanjian dengan Iblis yang terbentuk melalui persekutuan tersebut. Saya tidak mengakui lagi hal-hal itu.
Dengan kuasa Yesus Kristus, aku mengenyahkan malaikat Iblis sponsor persekutuan Iblisi itu, enyahlah dari diriku dan keturunanku. Kami semua mau mengikut Yesus Kristus saja, selama-lamanya.
Dengan kuasa Yesus, aku musnahkan roh-roh najis yang menyelusup ke dalam diriku semasa persekutuan itu. Roh-roh najis itu dimusnahkan dan dienyahkan dari diriku, maka kuduslah diriku, oleh karya Yesus Kristus, Juruselamatku.
Terimakasih ya Tuhan Yesus, untuk karya ajaibmu di dalam diriku, AMIN.
7.6. JIKA IKATAN (PERHAMBAAN) TIDAK DILEPASKAN
Dari uraian-uraian diatas, jelaslah akibatnya jika ikatan kuasa-kuasa Iblis tidak dilepaskan. Yang bersangkutan akan terus-menerus diperhamba kebiasaan buruk, dilanjutkan oleh perhambaan dosa, akhirnya menjadi hamba Iblis untuk selamanya. Yeh.13:17-18 menggaris-bawahi hal itu:
[17]...Beginilah firman TUHAN: Celakalah dukun-dukun perempuan (di masa lalu, kebanyakan dukun adalah perempuan) yang mengikatkan diri tali-tali azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang....
.....untuk menangkap jiwa orang! Begitu difirmankan oleh TUHAN. Maka ikatan Iblis terhadap diri anda berarti jiwa anda sudah ditangkapnya, sehingga Iblis dapat berbuat sesuka hati terhadap anda (sebatas izin TUHAN). Konsekwensi logis dari keadaan ini cukup jelas:
7.6.1. Tidak Ikut Kerajaan Sorga di Dunia Ini.
2000-tahun yang lalu Yesus sudah menyatakan kepada murid-muridNya bahwa "Kerajaan Sorga ada di antara kamu" [Luk.17:21]. Berarti Kerajaan Sorga pada saat inipun ada ditengah-tengah kita! Lukas 11:20 merekam pernyataan Yesus: "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa TUHAN, maka sesungguhnya Kerajaan sorga sudah datang kepadamu".
Melalui kalimat ini Tuhan Yesus mengajar bahwa prasyarat untuk dapat mengambil bagian didalam Kerajaan Sorga adalah: Yesus melepaskan diri anda dari ikatan setan. Pada tahap kedua, anda harus bersenyawa dengan Tuhan Yesus (renungkan Yoh.15:1-5), tidak cukup dengan sekedar Baptisan-air beserta ikut sidi! Dan untuk layak bersenyawa dengan Yesus, anda harus dibersihkan dari dosa, maupun roh-roh najis perangsang dosa!
Disinilah pentingnya penghayatan arti potongan kalimat "....lepaskanlah kami dari pada yang jahat", yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami! Jadi, untuk beroleh bagian dalam Kerajaan Sorga di atas dunia ini, mutlak perlu kita dibebaskan dari ikatan-perjanjian-warisan Iblisi, dari kutuk-warisan, dari ikatan Iblis, dibebaskan dari ikatan dosa, lalu mengikatkan diri dan bersenyawa dengan Tuhan Yesus! Barulah setelah itu, sebagai warga Kerajaan Sorga, kita akan beroleh semua yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus, terutama dama-sejahtera [Yoh.14:27] serta hidup dan kelimpahannya [Yoh.10:10].
7.6.2. Tidak ikut Dalam Hidup Kekal Bersama Yesus.
Bagi mereka yang tidak mau dilepaskan dari ikatan-ikatan kuasa kegelapan, berlaku penghakiman yang dicanangkan oleh Yesus didalam Yoh.3:18-21. Mereka tidak mungkin bersekutu dengan Terang itu (Yesus) di dalam Kerajaan Terang; persekutuan mereka adalah dengan kegelapan (yakni kejahatan) yang selama-lamanya! Yang mereka peroleh dari Iblis sudah jelas: kekacauan, penderitaan, kesulitan, kegelisahan, akhirnya: kematian rohani!
7.7. AKIBAT-AKIBAT LAIN
Selain lima macam keterikatan (rohani) yang diuraikan dalam pasal 7.1. s/d 7.5. diatas, kekalahan dalam peperangan rohani membawa akibat buruk atas emosi dan jasmani ybs., yang bilamana berlangsung menahun (kronis) akan berakibat serius, ekstrimnya kegilaan!
Dalam aspek jasmani, berbagai penyakit yang berakar dari gangguan rohani dapat diamati secara luas diantara pasien-pasien rumah sakit! Di dalam pelayanannya, penulis banyak menjumpai kasus di mana perawatan medis tidak menolong seorang pasien, tetapi pelayanan-pribadi (mencakup pelayanan-pelepasan, sebagai bagian pelayanan-pribadi) menyembuhkan si pasien dengan tuntas! Banyak kasus penyakit yang tidak dapat di-diagnosir oleh perawatan medis, terungkap akar penyakitnya melalui pelayanan pribadi!
Di dalam aspek kehidupan, kekalahan dalam peperangan rohani menjebloskan seseorang ke dalam berbagai pencobaan, yakni gocohan Iblis, serupa dengan yang dialami Ayub! Kemiskinan, kekacauan, penderitaan, pergumulan, adalah 'makanan' sehari-hari bagi orang yang kalah perang, atau yang diperhamba oleh kuasa kegelapan!
7.8. CIRI-CIRI KETERLIBATAN KUASA GELAP
Untuk mengenali apakah diri anda terlibat kuasa kegelapan, Bab-1 pada bagian Kedua buku ini memberikan daftar yang memuat berbagai gejala yang menandai keterlibatan seseorang dengan kuasa kegelapan. Perlu dicatat bahwa munculnya gejala ini tidak memastikan bahwa anda sudah kalah oleh ataupun terlibat kuasa kegelapan. Bila anda merasakan diri anda tergolong kepada pribadi semacam ini, tidak ada salahnya anda melakukan penelitian pribadi dan mencari pertolongan hamba Tuhan yang mengerti pelayanan pelepasan (delivery-service). Tidak ada ruginya, mengingat dua pertimbangan berikut:
---o0o---
8. PEPERANGAN YESUS MELAWAN IBLIS
------------------------------------------------
Sejak terusir dari surga [Why.12:7-9], Iblis berambisi menyesatkan seluruh dunia, guna mengumpulkan sebanyak mungkin pengikut dari golongan manusia. Inilah harapan terakhir bagi Iblis untuk menunjukkan keunggulannya di hadapan Tuhan.
Sejak hari kelahiran Yesus, supaya manusia batal diselamatkan, Iblis dengan berbagai cara berusaha menghancurkan Yesus tanpa henti, baik dengan percobaan pembunuhan, maupun melalui ujian atau pencobaan. Dengan upayanya ini Iblis berharap penyelamatan umat manusia (melalui pengutusan Tuhan Yesus) dapat digagalkan!
8.1. PADA MASA KELAHIRAN YESUS
Tidak perlu diuraikan lagi disini tentang pembunuhan bayi-bayi di Betlehem dan sekitarnya, yang diperintahkan oleh Raja Herodes. Pembicaraan dengan orang Msjuz yang mencari 'Raja Israel' yang baru lahir menggugah kecemburuan Herodes, karena berarti ancaman terhadap singgasananya. Iblis merangsang Herodes untuk mengamankan takhtanya, kalau perlu dengan cara yang paling keji: pembunuhan bayi calon Raja itu. Memang Iblis mampu mengendalikan pikiran dan tindakan seseorang yang tidak kudus, yang ambisius, sehingga Herodes pun melaksanakan rencana keji Iblis itu, berakibat matinya ribuan bayi yang tidak berdosa. Namun rencana Tuhan tidak mudah digagalkan. Ada satu bayi yang lolos, justru Raja, Penebus itu, karena pada saat yang tepat malaikat menyuruh yusuf menyingkir bersama Bayi itu ke tanah Mesir!
8.2. PENCOBAAN DIPADANG GURUN
Tiga kali Iblis mencobai Yesus dipadang gurun [Mat.4.1-11]. Ujian yang pertama menyangkut masalah perut (roti), yang kedua berhubungan dengan keselamatan nyawa, sedangkan yang terakhir adalah masalah kemuliaan dan kekuasaan. Dapat diamati, bahwa pencobaan yang ketiga mengandung juga tawaran hebat: seolah-olah jalan pintas bagi Yesus untuk menyelesaikan tugas pengutusanNya. Kalai Ia mau menyembah Iblis, maka seluruh dunia (dengan semua manusia penghuninya) segera akan berada di bawah pengendalian Yesus, sehingga penyelamatan umat manusia jadi semudah 'membalikkan telapak tangan'; tinggal mengeluarkan 'Surat Perintah' saja, tidak perlu lagi 'bergelayutan' dikayu salib, suatu penderitaan tiada bertara! Kelihatannya tugas Yesus menjadi mudah! Namun, Yesus tidak mudah diperdaya Iblis. Tipu daya Iblis jelas bagi Yesus. Mungkin benar-benar kekuasaan dunia akan diserahkan kepada Yesus, namun Iblis dengan mudah tampil di hadirat TUHAN dan mendakwa Yesus : "Tuhan, Yesus itu hambaku; buktinya Ia sudah menyembah Aku! Jadi, walaupun Yesus sudah mengusai seluruh dunia, Yesus tetap hambaku! Aku bebas memperlakukan Yesus sesuka hatiku!"
8.3. PERCOBAAN PEMBUNUHAN (a.l.:Mat.8:23-27)
Jangan kita mengira bahwa angin ribut di danau pada ketika itu hanyalah suatu peristiwa alamiah! Kalau itu peristiwa alamiah, tentu murid-murid Yesus sudah waspada lebih dahulu. Munculnya yang begitu tiba-tiba [ayat-24] serta 'memilih waktu' ketika Yesus sedang tidur, menunjukkan ada suatu kecerdasan dan kuasa mengendalikan angin itu. Siapa lagi kalau bukan Iblis yang memanfaatkan angin ribut dan mencoba 'membokong' Yesus!
Percobaan pembunuhan yang lain, berulang kali dirancang oleh si Iblis, yang berusaha menggunakan orang-orang untuk merajam Yesus (a.l. Yoh.8:59). Tetapi semuanya gagal, karena Iblis tidak mampu mengatasi rancangan Tuhan, bahwa Yesus harus 'ditinggikan', bukan dirajam!
8.4. YESUS MENGUSIR SETAN
Tentu saja suatu pihak tidak dapat berkemenangan dengan cara bertahan saja! Begitu pula didalam peperangan rohani. Yesus tidak sekedar bertahan dari serangan-serangan Iblis di dalam peperangan rohani yang dihadapiNya. Yesus juga melakukan serangan-serangan namun bukan untuk membela diri (karena kesiagaanNya sudah sempurna sehingga tidak dapat dikecoh setan), tetapi didalam rangka memperkuat murid-muridNya atau menyelamatkan orang-orang lain! Sekian banyak kasus dalam Alkitab merekam kegiatan Tuhan Yesus mengusir setan dan merampas jiwa-jiwa dari ikatan atau perhambaan setan-setan!
8.5. PENYALIBAN
Barulah di sini Iblis 'berhasil'. Tentu saja, karena peristiwa penyaliban memang sesuai dengan rancangan Tuhan! Mengapa dikatakan Iblis berhasil? Lihatlah bagaimana Iblis berhasil mempengaruhi Yudas untuk mengkhianati Yesus [Yoh.13:2] dan ucapan Yesus sebelum ditangkap [Luk.22:53b]: ".....tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu". Jelas sekali Yesus mengetahui bahwa di belakang penyaliban itu Iblis berperan sehingga semakin gamblang bagi kita betapa Iblis berusaha sehabis daya untuk mengalahkan dan mencabut Yesus!
8.6. AKHIR PEPERANGAN: KEMENANGAN YESUS!
Kematian Yesus di kayu salib, ternyata bukan berarti kemenangan bagi si Iblis; sebab ternyata rencana Tuhan yang menjadi kenyataan. Jadinya malahan kemenangan bagi Yesus, yang menundukkan maut, dan membayar hutang-dosa umat manusia. Seperti halnya Yesus Kristus, masing-masing kita masih harus bertarung mengalahkan Iblis sepanjang kehidupan kita! Untungnya, Yesus sudah menyiapkan cara dan senjata untuk memenangkan peperangan itu. Bahkan Yesus sudah memberi contoh-contoh bagaimana memenangkan pertarungan melawan setan-setan. Jadi, kalau kita patuhi perintah-perintah Yesus, taat mengikut Dia dengan segala ketekunan, bukan hal yang terlalu sulit untuk tetap berkemenangan bersama Yesus kristus, dan bertahan sampai kesudahannya!
---o0o---
9. AGAR MENANG PERANG
-------------------------------
Setelah mengerti keharusan memasuki peperangan rohani, tanpa dapat ditawar-tawar lagi, tiba saatnya bagi anda untuk menentukan pihak manakah yang akan anda ikuti. Jangan menganggap ada tiga pilihan (seperti dalam peperangan duniawi): kiri, kanan dan netral. Tidak ada pihak netral didalam peperangan rohani. Manusia yang coba-coba berdiri netral, pada akhirnya akan termakan tipuan Iblis. Berhdapan dengan kuasa Tuhan, kuasa kita manusia tidak berarti! Sendirian menghadapi kuasa Iblis sudah berpengalaman ribuan tahun mengecoh manusia (bandingkan pengalaman anda, sudah hebat kalau punya usia 75-tahun). Bahkan Adam dan Hawa, manusia suci yang diciptakan oleh tangan Tuhan sendiri masih kena diperdaya oleh Iblis. Apapula kita orang pendosa ini. Jadi, yang berdiri ditengah pasti akan terjerumus kedalam jerat si Iblis!
Di sinilah kesempatan anda menentukan pilihan, dan ajaibnya di sini seorang yang 'opportunis' akan beruntung pilihannya:
9.1. "IKUTI PIHAK YANG MENANG!"
Benar, pilihan opportunis inilah yang tepat, karena kita sudah mengetahui siapa yang menang didalam pertarungan antara Yesus dan kuasa-kuasa Iblis! Hanya orang dungu dan bebal mau memilih pihak yang sudah dikalahkan! Oleh sebab itu, pilihan tepat bagi kita adalah: ikut pada pihak Yesus Kristus, agar bersama dia kita berkemenangan atas Iblis di sepanjang kehidupan kita!
Untuk selalu berkemenangan bersama Yesus caranya tidak sulit: bersenyawalah dengan Yesus, Pemenang itu [Yoh.15:1-5]. Yesus mengundang kita untuk "tinggal di dalam Dia dan Ia tinggal di dalam kita", suatu persekutuan yang sangat erat, sangat intim. Bukan persekutuan sekali seminggu atau sekali sehari, tetapi persekutuan terus-menerus, sehingga kuasa Yesus selalu beserta kita! Persenyawaan dengan Yesus, itulah kata yang tepat.
Namun, untuk dapatnya Roh Yesus bersemayam di dalam diri kita, dengan perkataan lain, persenyawaan dengan Yesus, syaratnya cukup menantang: bertobat [Mat.4:17], yakni mengakui secara terbuka dosa-dosa kita [Mat.3:6], menyesalinya, mohon pengampunan Tuhan Yesus serta penyucian oleh darahNya [Yoh.6:52-56]! Baru setelah itu kita cukup bersih untuk dihuni oleh Roh Yesus! Kalau anda belum pernah melakukannya, lakukanlah melalui pelayanan pribadi oleh seorang hamba Tuhan.
9.2. SIKAP: SIAGA [Mat.26:41]
Untuk dapat mempertahankan diri dari ancaman perhambaan Iblis, Tuhan Yesus sudah mengajar kita [Mat.26:41] untuk: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah".
Berjaga-jagalah, jangan tertidur, selalu siaga, karena Iblis punya banyak tipu-daya (pengalamannya ribuan-tahun) dan arah serangannya sungguh amat banyak dan sulit diduga! Berdoalah, dengan kata lain, andalkan kuasa Tuhan Yesus, jangan mengandalkan tenagamu sendiri, karena hal itu tidak berarti melawan Iblis!
9.3. SENJATA-SENJATA ROHANI
Apostel Paulus [Ef.6:11..] dengan sekian banyak pengalamannya melawan kuasa Iblis memberi petunjuk tentang senjata-senjata rohani yang harus anda siapkan dan kenakan untuk dapat mengalahkan Iblis: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata TUHAN, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu daya muslihat Iblis.... Senjata-senjata rohani ini dijabarkan oleh Rasul Paulus sebagai berikut [ayat-14-18]:
Sekali lagi seluruh senjata rohani ini harus dikenakan sekaligus, cacat rohani didalam salah satu aspek rohani ytsb. diatas sudah cukup membawa anda kepada kehancuran oleh tipu-daya Iblis!
9.4. KALAU ANDA SUDAH BERKEMENANGAN
Jangan gampang puas kalau anda sudah berkemenangan. Yang terlalu cepat puas biasanya akan kehilangan sikap siaga! Dan kehilangan kesiagaan akan segera menjadi santapan Iblis! Oleh sebab itu Tuhan Yesus memberi satu resep kepada Petrus (dan tentunya bagi kita semua) untuk tetap siaga, didalam Lukas 22:32: "...tetapi aku telah berdoa untuk engkau (Simon Petrus, Pen.), supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu". Ya, resep dari Tuhan Yesus:
membela dan membantu saudara kita mencapai kemenangan...
adalah resep yang paling manjur untuk mempertahankan sikap siaga kita, dengan terus-menerus terlibat dalam peperangan rohani!
Seperti biasanya, Tuhan Yesus tidak hanya pandai mengajar. Ia selalu mengajarkan hal-hal yang sudah lebih dahulu dikerjakanNya! Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mempraktekkan sikap siaga yang bersinambung itu, yakni dengan cara berdoa untuk Petrus, membela Petrus yang akan 'ditampih' Iblis. Tuhan Yesus selalu berdoa untuk murid-muridNya [Yoh.17:9], dan doaNya dapat berlangsung sepanjang malam [Luk.12:6]! Oleh sebab itu wajarlah kalau kita pun mempraktekkan hal itu. Mematuhi petunjuk Yesus untuk memperkuat (membela) saudara kita yang sedang ditampih Iblis. Caranya tidak sulit: berdoa syafaat bagi mereka.
Itulah salah satu sebabnya buku ini ditulis dalam dua bagian. Bagian kedua dari buku ini adalah pertunjuk untuk melakukan perintah Yesus itu:
menguatkan saudara-saudara yang lain, demi memelihara sikap siaga yang bersinambung di dalam diri kita, untuk menjamin status berkemenangan yang sudah kita capai, agar dapat bertahan sampai kesudahannya!
---o0o---
Bagian kedua buku ini menyajikan teknik-teknik penangan yang harus dilakukan oleh mereka yang telah 'insaf', sehingga giat menguatkan saudara-saudara yang masih dihimpit oleh kuasa gelap. Pelayanan menolong orang yang dihimpit oleh kuasa Iblis ini bernama Pelayanan-pelepasan. Pekerjaan ini merupakan kegiatan yang cukup berat serta mengandung resiko, namun tentu saja, sukacita yang dihasilkannya juga luar biasa.
Saudara-saudara yang digerakkan oleh Tuhan Yesus menjadi hambaNya melakukan pelayanan-pelepasan sebaiknya mempelajari perlahan-lahan dan berulang-ulang seluruh buku kecil ini. Bagi kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus, Pemenang di Kalvari; Puji Tuhan!
---o0o---
1. PENDAHULUAN
---------------------
Luk.22:31-32 merekam pesan penting dari Tuhan Yesus kepada muridNya, beberapa saat sebelum Ia ditangkap:
[31] Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu ('to sift all of you', The Revised Berkeley Vesion, 1997; Pen.) seperti gandum, [32] tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu tidak gugur. Dan engkau jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu:.
Perintah Yesus ini, disamping berbagai pesan lain, menjadi dasar, mengapa kita selaku pengikut Yesus harus saling menolong saudara-saudara yang terlibat dan terikat kuasa-kuasa kegelapan. Lihat juga Luk.13:16, 'Bukankah perempuan ini
.....harus dilepaskan dari ikatannya itu....?"
Begitu pula tentang mendoakan orang lain; kita harus meniru Tuhan Yesus yang mendoakan Simon, sehingga diselamatkan dari 'tampihan' Iblis, agar tidak binasa! Penting sekali kita berdoa syafaat bagi saudara-saudara kita (seiman ataupun tidak), karena Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan.....serta Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya [Yak.5:15-16]. Jadi, perintah Yesus ini berlaku bagi kita yang bersama Yesus sudah berkemenangan dalam peperangan rohani!
Namun, untuk dapat melakukan hal-hal demikian, anda harus tergolong orang yang sudah bertobat, sudah dibebaskan dari ikatan kuasa-kuasa gelap yang terbentuk dimasa lalu anda, melalui persekutuan dengan Iblis, serta anda haruslah orang yang sudah mengakui dan memepersaksikan bahwa Yesus kristus adalah Juruselamat pribadi anda!
---o0o---
2. APAKAH TEMAN ANDA TERLIBAT KUASA GELAP?
-------------------------------------------------------------
Pada masa kini, banyak saudara-saudara kita, baik umat Kristiani maupun yang bukan, yang telibat kuasa gelap. Kebanyakan mereka akan mengatakan "Itu 'kan dahulu; sekarang saya tidak begitu lagi", dan merasa dirinya sudah bebas dari peristiwa dahulu itu. Umumnya mereka tidak menyadari bahwa keterlibatan dengan kuasa Iblis itu bukanlah peristiwa yang dapat berlalu begitu saja!
Setiap persekutuan dengan kuasa Iblis membawa konsekuensi semacam keterikatan. Iblis tidak pernah menwarkan jasa secara pro-Deo (demi Tuhan atau gratis). Penawaran jasa Iblis (Diabolo) tentunya dilakukan dengan pro-diablo (demi setan). Siapa mau terima jasa Iblis harus 'teken-kontrak' atau membuat perjanjian (yang sifatnya rohani, tidak di atas di kertas) bahwa dia menjadi sekutu si Iblis! Dengan menjadi sekutu, Iblis berhak mengendalikan ybs. sampai batas-batas yang diizinkan Tuhan. Walaupun ybs. merasa bebas, menganggap masalahnya sudah berlalu, namun Iblis masih menganggap orang itu 'domba'nya (seperti tukang kredit dan menagih pituangnya sewaktu-waktu!
Hal inilah yang membuat upaya pelepasan (dari keterikatan dengan perjanjian Iblis) menjadi demikian pelik. Yang bersangkutan tidak merasa terikat pada Iblis, tetapi tingkah lakunya menunjukkan keterikatan. Ia dikendalikan Iblis sehingga tidak mampu atau tidak mau melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan.
Beberapa ciri keterikatan dengan kuasa Iblis dijabarkan dibawah namun jangan anda terjerumus ke dalam dosa 'menghakimi orang lain' [Mat.7:1], karena yang dinyatakan ini adalah ciri-ciri. Siapa yang menunjukkan ciri-ciri ini, mungkin (belum pasti terlibat kuasa kegelapan. Yang benar adalah: siapa yang terlibat kuasa kegelapan, pasti menunjukkan salah satu atau lebih ciri-ciri yang diuraikan:
Seseorang yang mempunyai ikatan dengan Iblis memiliki tatapan mata tidak tetap, tidak mantap, tidak mantap ataupun pandangan matanya kosong. Bukankah mata adalah jendela rohani? Kadangkala matanya jelalatan secara liar dan umumnya ia tidak berani menatap pengikut Yesus. Adakalanya, untuk setengah detik saja, terpancar sorot mata tajam. Adapula ketikanya, juga untuk sesaat, terlihat seringai Iblis di wajahnya; semua itu terjadi di luar kesadaran ybs.
Jika ia beragama Kristen, mungkin ia masih suka ikut kebakitan, namun ia enggan berdoa bersama atau tidak berminat membaca Alkitab. Ada saja dalihnya untuk tidak ikut serta dalam acara semacam itu. Lebih berat masalahnya kalau bukan dia yang berdalih, tetapi kalau muncul kejadian-kejadian, yang kelihatannya wajar tetapi sebenarnya diatur Iblis. Sering muncul insiden atau kecelakaan yang mengakibatkan dia terhalang ikut kebakitan, misalnya ban mobil kempes menjelang berangkat, tumit- sepatu patah di depan Gereja, dsb. Keengganan untuk memimpin doa bersama (misalnya menjelang makan atau di dalam suatu persekutuan) juga merupakan pertanda adanya kuasa lain menghalangi dia bercakap-cakap dengan tuhan Penciptanya. Padahal, seharusnya kita merasa terhormat kalau dimintai mewakili hadirin bercakap-cakap dengan Tuhan!
Seorang lain mungkin berhasil ikut kebakitan, tetapi begitu Firman Tuhan (khotbah) mulai disampaikan, ia tidur, walaupun ia sudah cukup tidur pada malam sebelumnya! Menidurkan memang salah satu teknik Iblis yang paling ampuh untuk menghindarkan seseorang menerima taburan Firman Tuhan, sebab Iblis adalah pencuri Firman [Luk.24:45].
Ada pribadi yang mampu memaksa dirinya membaca Alkitab secara teratur. Namun jika ditanya apakah ia mengerti, dengan malu ia terpaksa mengakui ketidak-mengertiannya, walaupun ayat atau perikope ybs. dibacanya puluhan kali! Inilah kasus yang disinggung Tuhan Yesus dalam Mat.13:5,6; pribadi ybs. selalu diganggu oleh 'burung pencuri benih yang ditaburkan', kuasa Iblis yang kerjanya mencuri Firman. Untuk dapat mengerti Alkitab dengan benar, kuasa-kuasa Iblis harus disingkirkan dari diri ybs. serta pikirannya harus dibuka oleh Yesus sendiri [Luk.24:25].
BERDOA SEPERTI MEMBACA JAMPISeorang yang punya jampi masih dapat diajak berdoa, walaupun sangat susah. Boleh jadi pribadi ini menunjukkan kehidupan yang rohaniah, tidak pernah menolak kalau diminta memimpin berdoa. Namun, kalau ia memimpin doa-bersama, perhatikan, doanya mungkin terputar. Dengan, terputar, dimaksudkan bahwa ybs. akan mengulangi pokok-pokok doa yang tadinya sudah dipanjatkan, dengan urutan yang persis sama. Hal ini timbul karena ia terbiasa mengucapkan jampi-jampi (doa permintaan kepada Iblis). Bukankah pengucapan jampi harus diulangi secara persis sama? Ingat bahwa Yesus mengajar kita untuk tidak berdoa secara diulang-ulang ('in repetitions', Mat.6:7 dalam Alkitab berbahasa Inggris, K.J.V.).
Orang dapat juga berdoa panjang-panjang, tetapi tidak pernah menyebut nama Yesus! Ini satu pertanda bahwa ia belum memiliki hubungan baik dengan Tuhan Yang Benar itu! Ada banyak Tuhan, ada banyak ilah (bacalah buku ESANAMANYA oleh penulis yang sama), tetapi hanya satu Tuhan, dan nama pribadiNya adalah Yesus Kristus! Orang semacam ini dapat pula memanjatkan doa yang bersifat guna-guna. Berdoa dengan tujuan mengendalikan perilaku orang lain, dan biasanya untuk kepentingan si pendoa!
Ada pribadi yang sulit diajak terbuka di dalam pembicaraan, teristimewa sewaktu dilayani. Bicaranya berputar-putar, tidak pada pokok permasalahan yang dihadapinya. Dalam menyampaika masalahnyapun banyak berdalih-dalih. Hal-hal ini biasanya terjadi karena kuasa Iblis didalam dirinya tidak biasanya terjadi karena kuasa Iblis didalam dirinya tidak mau dibongkar persembunyiannya; jadi ybs. dikendalikan untuk mengarang cerita yang berputar-putar itu!
Ada orang yang menganut pantangan atas berbagai hal: pantang makanan/minuman tertentu, pantang pakaian/warna tertentu, pantang tindakan tertentu atau waktu tertentu. Atau sebaliknya, secara ekstrim menggemari makanan, minuman, obat-obatan, menggemari waktu-waktu tertentu atau pakaian tertentu. Semua itu adalah pengaruh dari kuasa kegelapan.
Orang Kristenpun banyak yang menganut berbagai takhyul, misalnya tidak boleh membeli jarum pada malam hari, kalau wanita menerima oleh-oleh minyak wangi, si wanita harus membalas dengan sekeping uang logam agar tidak putus hubungan, dsb. Atau kuatir secara melampui batas, maupun ketakutan tanpa alasan yang jelas; semua ini berasal dari kuasa gelap.
Mengenakan atau menyimpan berbagai benda/hiasan yang mungkin sudah diisi kuasa-kegelapan: cincin, gelang,akar bahar, kalung, keris, tumbak, golok, pedang dsb. Ada ketikanya cincin bertanda salib maupun kalung bergantungan salib menjadi tempat persembunyian kuasa gelap, yakni bila-benda-benda itu dirasakan melindungi si pemakai (menjadi berhala)! Jangan terkecoh oleh kedok-kedok Iblis semacam itu!
Ada orang-orang yang melakukan berbagai tindakan yang tidak rasionil, pertanda ia mengandalkan keselamatannya pada tindakan itu. Ada yang mulai berdoa dengan konsentrasi dahulu (dengan mata tertutup) sampai terbayang wajah Yesus, baru ia mulai mengucapkan doanya. Atau tindakan lain, misalnya: setiap petang memasang sapu ijuk terbalik dibalik jendela kaca, agar rumah tidak kemasukan pencuri! Diterangkannya bahwa sapu itu dari luar akan terlihat seperti kepala orang. Namun bagi pengikut Yesus, ini semua tidak perlu!
Bilamana anda menemukan atau mencurigai bahwa ada saudara yang terlibat kuasa gelap, jangan terburu nafsu mendatangi dan menginjili dia! Kecenderungan semacam ini biasanya akan berakhir menurut salah satu cara berikut:
Bilamana anda sungguh-sungguh ingin agar saudara itu diselamatkan, cara yang paling tepat adalah:
Dengan cara yang rendah hati ini, diiringi dengan belas-kasihan anda [Ams.19:17] serta diperkuat oleh doa yang bertalu-talu [Mat.7:7-12] pasti anda tidak akan kecewa! Pada ketikanya, anda akan melihat teman itu diselamatkan!
---o0o---
3. MAUKAH DIA DIBEBASKAN?
------------------------------------
Bilamana Tuhan Yesus mengantar anda menemui teman akan dibebasakan dari perhambaan kuasa-Iblis, tibalah tahapan yang paling sulit: menginsyafkan atau merangsang dia menyadari bahwa ia membutuhkan pembebasan oleh Kuasa Yesus! Mengapa 'paling sulit'? Karena jarang sekali orang yang terikat kuasa gelap menyadari keterikatannya, serta lebih sulit lagi mengajak orang itu mencari pertolongan pembebasan!
Luk.13:10-17 menunjukkan seorang ibu yang 18-tahun diikat oleh Iblis. Ia tidak menyadari keadaannya, maka ia tidak minta tolong kepada Yesus. Adalah karena mata Yesus yang jeli serta kasih dan kuasaNya yang sangat besar, perempuan itu mudah tertolong.
Karena kita ini bukan Yesus, hanya diberi pinjaman kuasaNya, kita tidak boleh sembarang memakainya, kewajiban kitalah untuk:
Dia harus benar-benar mengakui kelemahannya itu, serta dengan sungguh-sungguh meminta pertolongan, maka kuasa Yesus akan menolongnya, sebab bukankah [mat.9:12-13] Yesus datang bagi orang-orang yang 'sakit'? Orang yang sehat atau orang yang merasa dirinya sehat tentunya tidak perlu pertolongan, bukan? Suksesnya pelayanan-pelepasan sangat tergantung dari kemauan-bebas pribadi ybs. Kalau ia tidak mau, jangan dipaksa, biasanya hasilnya tidak memuasakan. Kalau ia tidak mau, jangan dipaksa, biasanya hasilnya tidak memuaskan. Yang dapat anda lakukan adalah berdoa syafaat baginya, menurut salah satu cara yang diuraikan didalam Bab-6; keberhasilan doa ini tergantung kondisi rohani anda dansaudara anda itu.
Sebaliknya, kalau dia mau meminta tolong kepada Tuhan Yesus, ia dapat diajak meminta pelayanan-pelepasan kepada salah seorang hamba tuhan. Tetapi kalau ia (hatinya digerakkan Tuhan) meminta bahwa anda yang harus melayaninya, maka bagi anda tidak ada pilihan lain: layani dia, karena keadaan ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin memakai anda sebagai alatNya memperbaiki kehidupan teman anda itu! Sambil meningkatkan posisi-rohani anda di dalam Tuhan. Tidak patuh tetap menjadi dosa yang mendasar umat manusia, sejak Nabi Adam sampai kepada zaman modern ini! Didalam hal anda melayani teman itu, anda dapat bertindak menurut petunjuk-petunjuk pada pasal-pasal berikut.
3.1. WAWANCARAI & CATAT PERSEKUTUAN DENGAN IBLIS
Karena pelayanan pelepasan merupakan satu bagian dari pelayanan (pribadi) perotbatan, maka sebaiknya anda mempelajari lebih dahulu tentang pelayanan-pertobatan. Pelayanan-pelepasan memerlukan pembongkaran persembunyian kuasa-kuasa Iblis, karena Iblis sangat pandai menyamar dan menyembunyikan dirinya di dalam kehidupan pribadi seseorang! Oleh sebab itu, perlu wancara khusus tentang hal ini, dan anda harus membuat catatan khusus tentang persekutuan dengan Iblis yang sudah terjadi di masa lalunya, sadar atau tidak sadar, secara sukarela ataupun secara ikut-ikutan atau terpaksa.
Lakukanlah wawancara dengan berpedoman pada lampiran-lampiran-1C, -2 dan -4, catatlah setiap persekutuan ataupun jamahan Iblis yang dapat diingatnya. Dan karena pandainya kuasa Iblis yang dapat bersembunyi, adakalanya pelayanan-pelepasan tidak selesai didalam sati session. Kalau perlu dapat diulangi, sampai ikatan-ikatan Iblis dapat dipatahkan semuanya! Si 'Pasien' harus dapat merasakan perbaikan rohani dan perilakunya sendiri, sebagai hasil dari Pelayanan-pelepasan.
Dari setiap persekutan atau jamahan Iblis, perlu dicatat:
Catat semua persekutuan dengan (kuasa) Iblis, untuk didoakan penyangkalan dan pengusiran setannya satu-per-satu. Jangan ada satupun yang tertinggal, betapa banyak-pun yang sudah terjadi. Penulis pernah melayani seorang yang hampir jadi dukun dengan penanganan oleh l.k. 40 orang dukun. Pada kejadian lain, seorang pemuda yang berurusan dengan tidak lebih dari 4 orang dukun berumur l.k. 22 tahun, sudah mengalami persekutuan dengan Iblis dua-ratus-an kali, karena ia seorang calon dukun, sempat bertugas memelihara 40-an keris dan tiga 'anak-hambar' (bayi meninggal dan mayatnya dimanfaatkan untuk pekerjaan Iblis).
3.2. TELUSURI PERSEMBUNYIAN KUASA GELAP
Untuk meyakinkan tidak ada yang terlupa, cobalah telusuri ulang tempat persembunyian kuasa gelap, kali ini berpedoman pada anggota badan si pasien. Pasien ditanyai, apa saja yang sudah diperbuat/terjadi terhadap bagian-bagian tubuhnya, mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Bila perlu, kalau keadaan memungkinkan, lakukan pemeriksaan yang teliti dengan mata atau rabaan untuk menemukan tanda-tanda yang mengungkapkan rahasia persembunyian kuasa gelap itu. Kadangkala hal yang serupa perlu anda lakukan terhadap rumah yang ditempati pasien sekeluarga.
3.3. TELUSURI WAKTU MASUKNYA KUASA GELAP
Perlu diingatkan disini, keterikatan yang belum terputuskan berarti bahwa si pasien masih dapat dikontak atau dikendalikan oleh Iblis melalui jalur keterikatan itu. Oleh sebab itu perlu sekali lagi dingatkan untuk pemeriksaan yang teliti, sehingga tidak ada keterikatan yang tersisa. Satu cara lagi perlu dilakukan untuk menelusuri tempat persembunyian kuasa Iblis, yakni dengan meminta si pasien mengingat-ingat kalau-kalau ada sesuatu persekutuan yang belum diakui, menurut pedoman berikut:
3.3.1. Sebelum Hari Lahir
Terangkan pentingnya pemutusan garis kutuk, [Kel.20:4-5, Rat.5:7-9] sebelum hal itu didoakan. Minta pasien menceritakan riwayat leluhurnya, kalau ternyata ada leluhur yang dukun besar atau punya ilmu keturunan. Ada orang yang mengikat perjanjian dan perlindungan Iblis untuk keempat keturunan sekaligus mengikat anak-cucu-cicit yang belum lahir! Jadi cucu-cicitnya sudah punya ikatan perjanjian dengan Iblis, begitu dilahirkan. Ada anak yang diminta dari dukun (karena ibunya sulit punya anak atau takut dimadu kalau tidak memberi keturunan). Di samping pemutusan garis kutuk, perlu didoakan secara khusus pembatalan ikatan perjanjian yang diatur leluhur!
3.3.2. Jamahan Iblis sewaktu Masih di Dalam Rahim.
Boleh jadi karena ibunya ditangani dukun (misalnya janin sungsang atau pendarahan hebat) ataupun dengan nama yang bersifat peringatan. Sangkali persekutuan dan batalkan jamahan/jasa Iblis.
3.3.3. Pada Saat Kelahiran
Ada orang, yang karena lahir sungsang, sehingga membahayakan jiwa ibunya, maka kelahiran ditangani oleh seorang dukun hebat. Dalam hal ini, jasa Iblis menyelamatkan bayi dan ibunya itu harus disangkali, oleh ibu maupun anak!
3.3.4. Sewaktu Bayi.
Dipersembahkan kepada Iblis atau diobati dukun pada waktu bayi. CONTOH: Ada seorang penginjil yang pada waktu bayi menerima jasa dan perlindungan Iblis supaya berumur panjang, setelah 12 orang kakaknya mati-muda! Persembahan ini disangkali oleh ybs. sambil ia mempersembahkan diri bagi kemuliaan TUHAN!
3.3.5. Semasa Kanak-kanak.
Kemungkinan beroleh jamahan Iblis melalui pengobatan, atau dibodohi dukun atau karena asal menerima tawaran orang yang punya ilmu gaib.
3.3.6. Semasa Remaja.
Biasanya karena suka rekreasi atau bereksperimen ataupun ikut-ikutan teman melakukan hal-hal yang bersifat gaib. Ilmu beladiri, meditasi, semedi, mantera, ramalan, ganja, ilmu pekasih, jalakung dll. seringkali merasuk pada masa ini.
3.3.7. Menjelang Perkawinan.
Sangat biasa orang menanyakan (ramalan) atau minta jodoh dari dukun atau paranormal. Lebih buruk lagi kalau sampai mengguna-gunai calon isteri atau suami. Jadi keluarga itu terbentuk oleh kuasa Iblis. Hasilnya tentu kehidupan perkawinan yang kacau, tiada sejahtera, karena terus-menerus dibawah pengendalian kuasa Iblis. Sangkali dan batalkan 'berkat' Iblis dalam perkawinan ini. Undang Tuhan Yesus mengambil alih kendali dalam rumah tangga!
3.3.8. Kehidupan Rumah Tangga.
Kekacauan perkawinan dapat mengakibatkan orang minta jasa Iblis untuk merukunkan kembali. Urusan kesehatan, atau menjaga agar suami/isteri tidak menyeleweng, sampai kepada urusan seksuil, dapat membuat orang terlibat kepada perdukunan.
3.3.9. Selaku Orang tua.
Biasanya untuk kesehatan atau keselamatan keluarga atau untuk kesembuhan penyakit (orangtua & anak-anak) serta dapat juga untuk menertibkan perilaku anak yang kacau.
3.3.10. Pada Usia Senja.
Biasanya untuk kesehatan sendiri ataupun untuk kesejahteraan anak atau cucu. Boleh jadi juga melibatkan diri kepada Iblis lagi dalam rangka menyingkirkan ilmu-ilmu gaib yang dipelajari semasa muda! (Pertobatan semu).
3.4. BERI PELAYANAN-PELEPASAN.
Pemutusan ikatan Iblis harus dilakukan secara satu demi satu, dimulai dengan doa pertobatan atas suatu persekutuan dengan Iblis, diikuti dengan penyangkalan persekutuan itu dan/atau pemutusan ikatan perjanjian dengan Iblis. 'Pasien' diajak berdoa (dituntun oleh si Pelayan, kalimat demi kalimat) sebagai berikut:
3.4.1. Pengakuan Tentang Suatu Persekutuan Dengan Iblis.
Perlu diakui dan dijelaskan maksud persekutuan itu, apakah untuk minta harta, jodoh, kesehatan, kebebalan, dsb. Perlu diakui bahwa kejadian itu adalah kekejian dihadapan Tuhan, atau suatu perzinahan rohani, atau dosa.
3.4.2. Pernyataan Menyesal.
Tuntun 'Pasien' dalam doa, menyatakan penyesalannya atas peristiwa itu, atau merasa malu atas kekejian itu, lalu berjanji tidak akan bersekutu lagi dengan (kuasa) Iblis.
3.4.3. Permohonan Ampun.
Atas dosa/pelanggaran itu, ajukan permohonan ampun; didalam nama Yesus, mohon Tuhan Yesus mengampuni 'Pasien' atas dosa itu dan menyucikan dirinya atau darah Yesus membersihkan dia dari kekejian itu.
3.4.4. Batalkan/Sangkali Persekutuan.
Mohon izin menggunakan Kuasa Yesus; di dalam nama Yesus persekutuan itu disangkali, ikatan perjanjian dengan Iblis dibatalkan, malaikat-Iblis yang mendalangi peristiwa itu diusir dari diri 'Pasien' dan roh-roh najis dan kuasa-kuasa Iblis yang sempat merasuk diri pasien disingkirkan, demi nama Yesus! Nyatakan diri mau menjadi pengikut Yesus yang setia.
Daris sekian banyaknya ragam persekutuan dengan Iblis, ada jenis-jenis tertentu yang membutuhkan penanganan khusus; hal ini disinggung pada masing-masing jenis, dalam lampiran-2.
3.5. DOA-DOA PEMBEBASAN DARI KUASA-GELAP
3.5.1. Doa Persiapan (setiap permintaan diajukan dalam nama Yesus [Yoh.14:13-14];
3.5.2. Doa Pemutusan Tulah/Garis kutuk:
Pasien (kalau
perlu dituntun) berdoa;
3.5.3. Doa Pemutusan Ikatan Perjanjian Oleh Leluhur.
Pasien dituntun
berdoa;
3.5.4. Doa Pelepasan: satu ikatan demi satu ikatan.
Pasien dituntun
berdoa;
Delapan pokok-doa itu diulangi untuk setiap persekutuan atau keterikatan yang sudah dicatat. Memang session doa ini terasa sangat panjang (dapat berlangsung satu jam untuk doanya saja!), tetapi kalau ingin selamat, apa salahnya berdoa semalaman pun?
3.5.5. Pelayan berdoa sendiri.
Pelayan mendukung permohonan ampun dan pertobatan tadi seraya memetaraikan pernyataan putus hubungan yang sudah dilakukan, serta mengusir setan-setan itu. Lakukan itu dalam nama Yesus! Lakukan penumpangan tangan, jika Roh Yesus gerakkan.
3.5.6. Pembakaran/ Penghancuran Benda-benda Iblis:
3.5.7. Doa ucapan terimakasih
Pelayan berdoa menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih karena sudah diperkenankan menggunakan kuasa Tuhan Yesus, dan karena kuasa itu sudah berkerja dengan ajaib.
3.5.8. Lanjutkan dengan pelayanan Pertobatan.
Ini adalah penyelesaian dosa-dosa, pelanggaran Hukum III s.d. X (lihat Lampiran-3), sesuai dengan buku MEMBIDANI KELAHIRAN ROHANI (oleh penulis yang sama).
3.5.9. Pasien berdoa (sebaiknya dipimpin berdoa).
Mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk ke dalam hati dan kehidupan si pasien, menjadi Raja baginya, menguasai hati dan seluruh kehidupan pasien. Mohon Roh Yesus merobah dan memperbaiki perilaku pasien sehingga layak menjadi pengikut Yesus!
3.6. TENTANG LUKA-LUKA BATIN
Ada kecendrungan untuk menggolongkan masalah luka-batin sebagai bagian dari Pelayanan-penggembalaan belaka (pastoral-councelling). Namun tidak ada ruginya, bila dalam pelayanan-pelepasan, hal ini segera ditangani. Alasan utama adalah karena luka batin dengan gampang kemasukan 'bakteri-rohani', yang tidak lain adalah roh--roh- jahat. Di pihak lain, keterlibatan seseorang dengan kuasa kegelapan seringkali dirangsang oleh adanya Luka-batin. Maka penyembuhan Luka batin memberi daya-tangkal terhdap ketertarikan akan kuasa-kegelapan.
Untuk menangani Luka batin, perlu digali sejarah ybs., kalau-kalau ada peristiwa yang sangat menyakitkan hati, sangat menjengkelkan hati, sangant menyedihkan, sangat menakutkan, sangat memalukan, dendam atau lainnya, yang tidak dapat terhapus dari ingatan (Psikologi: trauma).
3.6.1. Penyelesaian luka-batin akibat perbuatan orang lain
dilakukan mengikuti
tiga langkah berikut:
3.6.2. Penyelesaian Luka-batin Akibat peristiwa Alamiah
dilakukan mengikuti langkah-langkah 2 dan 3 pada butir 3.6.1. di atas. Peristiwa Alamiah demikian biasanya berbentuk kematian orangtua semasa muda, atau penyakit berat yang diderita (sampai hampir mati), atau peristiwa mengejutkan lainnya (kebakaran, menyaksikan pembunuhan atau perampokan, dsb.) Jika sempat marah atau menghujat TUHAN.
3.7. AKHIR PELAYANAN
Ada dua hal penting yang harus dilakukan setelah selesai pelayanan kuasa gelap:
3.7.1. Demi kepentingan anda/kerabat anda, pada akhir (setiap babak) pelayanan, penting untuk melakukan doa cuci diri dari kuasa setan yang nyantol mengikut pada diri anda. Bukankah seseorang yang usai membajak perlu melakukan cuci kaki? Walaupun kuasa itu tidak mampu menderai anda, dirumah atau sepanjang jalan ia dapat meloncat kepada kerabat anda yang lemah rohaninya, berakibat timbulnya satu urusan baru! Jangan sampai lupa melakukan hal ini!
3.7.2. Setiap kali usai pelayanan, walaupun bukan pelayanan penghancuran kuasa kegelapan, anda perlu memanjatkan Doa Laporan, menyatakan sudah selesai bertugas. Lihat contoh yang diberikan Tuhan Yesus dengan doaNya yang terkenal itu, Yohanes pasal-17. Namun jangan menyamakan diri dengan tuhan, berdoa persis seperti doa Yesus! Kita tidak lebih adalah 'hamba-hamba tidak berguna' [Luk.17:10]. Berikut ini adalah contoh doa yang dapat dipanjatkan seusai suatu pelayanan:
Tuhan Yesus Yang Mahapengasih,
saya mengucap syukur untuk pelayanan yang Tuhan sudah percayakan kepada hambaMu ini. Saya bermohon agar kuasa Yesus bekerja membersihkan diriku dari roh-roh-najis yang mungkin menempel saya, sisa pelayanan tadi. Demi Nama Yesus, enyahlah semua roh-najis dari diriku, menyingkir selama-lamanya. Saya tidak mau diganggu lagi!
Saya juga bermohon, ya Tuhan Yesus, tiliklah hasil pelayananku tadi. Tentu ada cacat-celanya, karena kelemahan manusiawi hambaMu ini. Ampunilah saya, ya Tuhan Yesus, kiranya Roh Yesus menyempurnakan pelayanan tadi, sehingga hasilnya sungguh-sungguh menyemangkan hati Tuhan Yesus.
Terimakasih ya Tuhan Yesus, dan persiapkanlah hambaMu ini untuk pelayanan yang mendatang. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus saya sudah berdoa; AMIN.
** Setelah selesai melakukan tugas pelayanan, kita harus tetap dalam sikap yang...
TIDAK MAU MENCURI KEMULIAAN TUHAN!
[Yoh.3:30]
Anda pasti semakin dikasihi oleh Yesus Kristus. Pemimpin satu-satunya [Mat.23:10] itu!
4. BERBAGAI TEKNIK MENANGANI PASIEN KESURUPAN
------------------------------------------------------------------
Bila anda sudah mulai berperan melakukan Pelayanan-pelepasan (delivery service), bersiaplah selalu untuk berbagai keadaan, bahkan kejutan, yang mungkin timbul. Iblis sangat pandai menyamar dan berpura-pura, sehingga orang yang paling cerdik masih mungkin terkecoh Iblis. Seorang pasien yang kelihatannya rohani, sangat mungkin mengidap kuasa gelap yang begitu kuat sehingga setannya akan menghalangi di memperoleh Pelayanan-pribadi dari Tuhan Yesus. Kalaupun dia sempat hadir di hadapan seorang hamba Tuhan, dengan maksud mencari pertolongan, segala macam taktik akan dipakai setan untuk menghalangi pembebasan korbannya.
Dalam hal itulah, seorang hamba Tuhan perlu mengenali posisinya dalam berperang; posisinya di hdapan Tuhan, di hdapan Iblis dan posisinya di hadapan manusia.
4.1. POSISI PELAYAN DI DALAM PELAYANAN-PELEPASAN
4.1.1.Sikap Hamba Tuhan di Hadapan Tuhan.
Selaku seorang hamba Tuhan yang sungguh, di hadapan sembahan kita pasti berbicara dengan sangat merendah, dengan kalimat yang memuja atau dalam nada memohon, tanpa kesan memaksa ataupun mengatur Tuhan. Kita harus senantiasa memelihara posisi selaku seorang Hamba tuhan, tidak mau mencuri kemuliaan Tuhan, bahkan tidak mau menerima kemuliaan (pujian atau sanjungan) dari manusia atau setanpun. Hanya Tuhan Yesuslah yang layak menerima semua sanjungan dan kemuliaan!
4.1.2. Sikap Hamba Tuhan di Hadapan 'Pasien',
harus memancarkan kemuliaan Tuhan Yesus, yang kita layani. Yang bagaimanakah 'kemuliaan Yesus itu? Yoh.1:14 mengajarkannya: 'kemuliaan Yesus' adalah kepenuhan akan kasih karunia dan kebenaran. Maka seorang hamba Tuhan harus tampil secara penuh kasih-karunia! Kita harus belajar berbicara ramah dan sopan, dengan suara yang lembut, tanpa nada memaksa. Berlatihlah menyingkirkan nada-nada amarah atau emosi lainnya dalam berbicara dengan 'Pasien', seraya memelihara kebenaran dengan ketat. Yesus adalah kebenaran, dan pengajaranNya mutlak ditaati, karena itulah kebenaran. Jika kita tidak menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk menyingkirkan pengajaran-pengajaran lain, sulitlah bagi kita untuk memancarkan kebenaran Kristus! Ke dalam perkara ini pula termasuk sikap: tidak mau melakukan tindakan fisik dalam berurusan dengan 'Pasien' yang kerasukan setan! Hal ini akan dijelaskan secara lebih rinci.
4.1.3. Sikap Hamba Tuhan diHadapan Setan, harus mengikuti norma-norma berikut:
** Kita adalah pengendali setan, maka di dalam pembicaraanpun kitalah yang harus mengendalikannya, jangan mau diatur-atur atau disuruh-suruh. Jika setan menawarkan suatu kompromi, pertimbangkanlah; jika hal itu prinsipiil, tolak segera! Hanya dalam hal yang tidak prinsipiil saja, yang tidak merecoki pelayanan, dapat kita mengabulkan permohonan setan-setan. Pelajarilah kasus Yesus dengan setan-setan dari orang Gadara [Luk.8:26-33].
** Ketat memegang kebenaran. Jika mau memancarkan kemuliaan Yesus, yang adalah pancaran kasih-karunia dan kebenaran, maka kita harus ketat memegang kebenaran. Setan dapat berdalih-dalih, memancing-mancing dengan kalimat yang rumit, yang kelihatannya saja benar, berupaya agar kita meninggalkan kebenaran. Jika mungkin, ia akan menjebak kita sehingga berdusta! Jika hal ini terjadi, maka kita sudah tersingkir dari hadirat Tuhan, dan tanpa kehadiran Tuhan, apakah daya kita??
** Tidak menerima jasa Iblis dalam bentuk apapun juga. Iblis yang merasuk seseorang mungkin memancing dengan berbagai kalimat atau 'action' yang memikat, bahkan mempesona kita menerima jasanya, misalnya dalam bentuk rekreasi, atau ramalan tentang masa depan kita atau si 'Pasien', atau dalam bentuk pengetahuan yang mencengangkan, dll. Pemcobaan di Padang Gurun menyajikan bentuk-bentuk tawaran/jasa Iblis. Pelajarilah Mat.4:1-12.
** Berbicara tegas, dalam nada yang tidak dapat ditawar-tawar. Inilah hal yang wajar bagi seorang Pengendali setan, bukan? Anda dapat mengamati bahwa seorang Pengendali harimau-sirkus-pun menganut sikap yang serupa!
4.2. CARA-CARA IBLIS MEN-SABOT PEMBEBASAN
Berbagai cara yang pernah digunakan Iblis, penulis amati untuk membatalkan pembebasan korbannya; diuraikan dibawah ini:
4.2.1. Dengan jalur kendalinya, kuasa Iblis mampu membuat seraong (Pasien) merasakan ingin buang air yang hebat. Pasien akan minta maaf dan meninggalkan hamba Tuhan untuk ke kamar kecil. Kalau tidak waspada, sehabis buang air pasien akan dituntun si setan meninggalkan tempat pelayanan dan tidak kembali lagi! Hamba Tuhan yang waspada mungkin membiarkan pasien itu pergi buang air, tetapi segera berdoa dan menyatakan: "Hei, Iblis, dengan Kuasa Yesus saya mengikat si anu (nama 'Pasien'), dia tidak boleh meninggalkan tempat ini!" Rencana Iblis akan digagalkan oleh Kuasa Yesus.
4.2.2. Adakalanya kuasa Iblis menciptakan gangguan fisik (sakit kepala, perut mulas, sangat mengantuk, dsb.) sehingga pasien tidak betah dilayani lalu memutuskan menunda pelayanan. Hamba Tuhan yang bijaksana akan membujuk si pasien untuk mengatasi masalahnya saat itu juga, lalu menuntun pasien berdoa menengking setan pengganggu fisik. Kalau perlu beri minum air putih yang sudah didoakan (tidak harus selalu demikian!). Kalaupun pelayanan itu ditunda juga, ajak 'Pasien' berdoa memeteraikan janjinya untuk pelayanan lanjutan itu!
4.2.3. Kalau yang diidap si pasien adalah setan yang cukup kuat, timbulnya hasrat untuk dibebaskan dalam diri si pasien akan membuat setan mengamuk dan mengambil-alih kendali (kesadaran) dari si pasien. Setan itu berharap cara ini dapat menggagalkan pelayanan. tetapi hamba Tuhan yang diurapi tidak akan mundur oleh tingkah semacam ini. Ia akan mengendalikan situasi karena sudah diberi pinjaman Kuasa Yesus untuk mengusir setan-setan [Mat.10:1; Mark.16:17; Yoh.1:12]. Dengan berbagai teknik hamba Tuhan dapat mewawancarai roh jahat itu bila informasi sudah cukup diperoleh. Pasal-4.3 menerangkan beberapa terknik yang dapat digunakan.
4.2.4. Tipu daya roh-jahat yang diuraikan diatas, sebeanrnya adalah upaya memutuskan komunikasi anta 'Pasien' dengan Pelayan, untuk menggagalkan pembicaraan. Ini dilakukan secara gigih oleh roh jahat yang kuat! Pasien dapat dibuat tercekik, bisu, atau dirampas pendenganrannya atau dibutakan, atau gabungan dari gejala-gejala itu.
** KASUS YANG EKSTRIM pernah penulis alami, ketika wanita dengan 6-pribadi yang kami layani, sekaligus dibuta-tulikan dan dibuat bisu! Setan-setan itu sebelumnya sudah memakai teknik membisu-menulikan, tetapi pelayanan masih beroleh kemajuan karena kami berkomunikasi dengan cara menulis siatas kertas. Walaupun lamban, tetapi ada kemajuan. Rupanya karena sudah sampai puncak kejengkelan, setan-setan itu berkerjasama sekaligus memblokir pendengaran, penglihatan dan pembicaraan si wanita! Pelayanan berlangsung berjam-jam lamanya tanpa kemajuan, walaupun segala teknik sudah dikerahkan. Bagaimana kesudahannya? Kembali lagi, karya Roh Yesus!
Pasien ini terbiasa memanggil isteri saya dengan sebutan 'mama'. Pada waktu itu isteri saya tidak hadir. Tetapi setelah sekian jam berlalu dan team pelayanan kami sudah putus asa dan menyerah, Kuasa Yesus menuntun isteri saya yang tiba-tiba muncul di tempat pelayanan. Kami memebaritahu keadaan si pasien, dan setelah mengerti keadaan, isteri saya campur tangan, ikut berdoa. Pasien itu rebah terlentang di kasur diatas lantai dan isteri saya menghadapinya sambil berlutut. Di dalam berdoa itulah, belas kasihan isteri saya tergugah hebat, ia menangis meratapi nasib wanita ini dan jatuhlah beberapa tetes air mata mengenai pipi si wanita. Barangkali oleh rasa hangat dipipinya, si wanita membuka matanya dan "Ee, 'mama' datang!" jeritnya. Luluhlah kendali setan atas penglihatan, lidah dan segera atas pendengarannya pula. Sejak itu pula si Pasien memanggil isteri saya dengan panggilan yang memuliakan Tuhan Yesus: 'mama Yesus', yang artinya mama saya yang Tuhan Yesus berikan (karena ibu kandungnya sudah sekian tahun: 'membengkalaikan' dia!)***
Lagi-lagi di dalam pelayanan, kami menjumpai bukti kebenaran yang direkam Amsal 19:17, Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memituangi Tuhan....! Memang, kuasa belas kasihan mampu menyelamatkan seorang saudara, karena dengan berbelas kasihan, Kuasa (belas kasihan) Yesus akan bergerak pula. Tidak heran Tuhan Yesus berulang kali menekankan masalah kasih dan belas kasihan dalam pengajaranNya!
4.3. BEBERAPA TEKNIK MENGHALAU SETAN YANG MERASUK
Dari berbagai kasus kesurupan yang tejadi, hamba-hamba Tuhan dapat mengerti bahwa masalah kesurupan pada hakekatnya adalah demonstrasi kuasa Iblis yang dengan angkuh ingin menunjukkan kehebatannya kepada manusia. Di dalam berbagai keadaan, orang disekitarnya akan tunduk kepada kemauan-kemauan Iblis yang disampaikan lewat mulut orang yang kesurupan. Hal ini membuat setan-setan sangat berbangga diri.
Untuk mengatasi kesurupan yang bersifat upaya menggagalkan pelayanan, ada banyak teknik yang dapat digunakan. Penting disadari, yang paling perlu bukanlah mengusir roh jahat, karena itu adalah merupakan pembebasan sementara! Yang paling penting adalah pembebasan pasien dari cengkeraman kuasa Iblis untuk selama-lamanya! Hal ini tercapai bila akar keterikatan, yakni dosa persekutuan dengan Iblis dimasa lalu dipertobatkan dan disangkali dengan kuasa Yesus! Celakanya, dalam berbagai keadaan, tidak semua pasien menyadari keterikatannya. Itulah sebabnya, kesurupan 'Pasien' waktu dilayani harus dimanfaatkan oleh hamba Tuhan untuk menggali masa lalu si pasien dengan cara mewancarai roh yang merasuk. Sebab itu teknik berperkara (interview) diletakkan pada tempat yang pertama.
4.3.1 Teknik Berperkara/Wawancara
Kita sudah mengerti bahwa strategi Iblis adalah mendakwa manusia di hadirat Tuhan. Hamba Tuhan yang diurapi (dan di dalam kekudusan yang cukup) tidak perlu ragu-ragu menantang Iblis didalam keahliannya berperkara itu. Bukankah Yesus menjanjikan bahwa Roh Yesus akan mengajar seketika itu juga apa-apa yang harus diucapkan hamba-hamba Tuhan yang diurapi [Luk.12:12]? Kalau roh-jahat dikalahkan justru didalam bidang keahliannya sendiri, maka takluknya akan sungguh takluk dan kepergiannya dari pasien yang kita bela akan permanen!
keuntungan kedua dari cara ini adalah kemungkinan untuk membongkar persekutuan dengan Iblis di masa lalu, yang si pasien sendiri tidak menyadarinya (mungkin terjadi semasa bayi; kami menjumpai beberapa orang yang dipersembahkan atau dipasangi susuk selaku bayi berumur 3-bulan!). Dari hasil wawancara, rahasia persembunyian kuasa gelap dapat dobongkar dan si pasien dapat dibebaskan secara tuntas!
Namun perlu dijaga agar wawancara ini (lagi-lagi, awas tipuan Iblis) jangan bergeser (secara 'unta-masuk-tenda') menjadi acara spritisme, menanyai arwah, jadi berbicara kepada orang mati, menanyakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pembebasan pasien itu [Ul.18:10-13]. Anda mungkin terkena dakwaan Iblis karenanya! Tetapi kalau anda bertanya tentang hal-hal yang bersangkutan langsung dengan pembebasan pasien, Tuhan Yesus akan membela anda dari dakwaan Iblis, dengan: "Bukankah pasien ini yang sudah sekian lam diikat Iblis harus dibebaskan dari ikatannya, karena ia sangat merindukan kebebasan [Luk.13:!6]?"
4.3.2. Menengking Atau Menghardik.
Teknik ini sering digunakan, karena kita diberi pinjaman Kuasa Yesus. Jangan ragu melakukannya! Seringkali hal ini harus dilakukan, bahkan dihadapan orang-orang yang skeptis atau lain agama, demi kesaksian tentang Tuhan Yesus! Kalau kita malu mempersaksikan Yesus dihadapan orang-orang, Tuhan Yesuspun malu mempersaksikan diri kita dihadapan Bapa Sorgawi [Mat.10:32-33]! Tetapi tidak perlu menengking setan dengan berteriak-teriak. Itu hanya menyiksa diri sendiri dan orang lain. Didalam pelayanan panjang, si Pelayan mungkin kehabisan suara, yang berarti t.k.o. (technically knocked out) oleh setan!
4.3.3. Memuji-muji Tuhan Yesus.
Walaupun terdengarnya hanya menyanyi-nyanyi, tetapi teknik ini cukup ampuh. Memuji-muji Tuhan Yesus membuat setan sangat jengkel dan tidak tahan. Sebab pada umumnya setan bersifat gila-hormat. Ia akan memilih pergi dari tempat/pasien itu, kalau ia mampu. Penulis sering menggabung teknik ini dengan wawancara Pertama, dengan Kuasa Yesus, setan diikat pada pasien semuanya. Lalu diwancarai. Kalau informasinya tidak cukup untuk pelayanan pujian bagi Tuhan Yesus dimulai. Kebandelan setan biasanya luluh dengan cara semacam itu. Memang para pelayan dapat menjadi lelah, dan 'Pasien' lebih lelah lagi, tetapi manfaat yang diperoleh: pelayanan yang tuntas, merupakan perolehan yang jauh lebih penting dibandingkan dengan pengorbanan semua orang!
4.3.4. Berdoa dan Bernyanyi Lagu Penyembahan.
Ini adalah teknik terakhir yang disinggung. Bukan karena kurang efektif, tetapi karena (biasanya) dengan teknik-teknik di atas, kebanyakan setan sudah takluk. Hanya setan yang benar-benar kuat dan bandel dapat bertahan terhadap ketiga teknik sebelumnya! Di dalam kasus seperti itu, para pelayan juga sudah mulai lelah. Maka doa dan lagu-penyembahan sangat tepat digunakan, karena dengan teknik ini, energi fisik maupun energi rohani para pelayan digunakan sedikit saja. Kuasa Yesus yang paling banyak berperan. Keuntungan yang lain adalah, melalui nyanyian penyembahan, justru kita beroleh 'suntikan energi' dari Kuasa Yesus, menurut cara yang belum dapat diterangkan. Ada banyak hamba tuhan yang sudah mengamati dan mengalami hal-hal ini!
CATATAN: Mungkin saja terjadi bahwa semua teknik diatas sudah diterapkan dan satupun tidak berhasil! Ini menjadi kasus yang istimewa. Sepanjang pengalaman penulis, mungkin penyebabnya dua hal:
Kalau pelayanan tumpul, kekudusan patut dipertanyakan. Sebaiknya setiap pelayan melakukan intropeksi. Hamba Tuhan yang tidak kudus berarti kehilangan status 'anak Tuhan', yang dinyatakan daam Mat.5:45. Ayat ini adalah kesimpulan dari masalah- masalah kekudusan yang diajar Yesus dalam Mat.5:17-48! Kehilangan status 'anak Tuhan' berarti kehilangan Kuasa Yesus! Bagian Alkitab ini harus dipelajari sungguh-sungguh dan dipratekkan, sebagai syarat beroleh status 'anak Tuhan'!
Misalnya semua pelayan sudah melakukan instropeksi, bahkan mereka yang tidak kudus sudah masuk pelayanan pertobatan lagi sebelum meneruskan pelayanan. Atau mereka yang tidak kudus sudah meninggalkan tempat pelayanan. Namun pelayanan tetap tumpul. Maka tinggallah kemungkinan terakhir ini. RANCANGAN TUHAN sendiri, yang kita belum ketahui, sedang dalam pelaksanaan! Jadi Pelayan harus bertindak amat hati-hati untuk tidak mengacaukan rencana Tuhan itu! Tetaplah berkomunikasi (berdoa dalam hati) dengan Tuhan Yesus, minta hikmat dan petunjuk, dan disinilah kita rasakan sungguh-sungguh bagaimana Tuhan menjadi SUTRADARA bagi seluruh drama ini. Sebagai 'anak wayang', kita tidak boleh bertindak semau kita, harus pengarahan SUTRADARA itu. Tetaplah berkomunikasi!
IKUTILAH KASUS BERIKUT.
Penulis mengalami kasus yang demikian melayani seorang wanita remaja yang kesurupan hebat dan setannya bandel, mondar-mandir pergi dan datang sesuka hatinya. Seorang ibu (Km) yang sudah beberapa kali disarankan masuk pelayanan-pribadi, turut hadir disana (penulis dan isteri dapat mengamati sesuatu yang tidak beres dan perlu dibongkar didalam ibu ini, namun ia berkeras menolak dan menanggap dirinya sudah sangat rohani, karena sudah mampu mengobati sendiri penyakit anak-anaknya).
Di dalam menangani setan yang pergi-datang ini, pada suatu ketika wanita kesurupan ini menempeleng pipi penulis "Puji Tuhan" pikir penulis, dan mengingat mat.5:11, "berkati saya, Tuhan". Di sini penulis agak sedikit kaget, karena hal semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya (pada masa itu penulis mulai terlatih untuk tidak mengandalkan kekuatan atau kelincahan fisik didalam penanganan orang kesurupan. Ini saya lakukan sebagai pernyataan akan penyerahan yang mutlak kepada Kuasa Yesus). Jadi, waktu ditempeleng, tidak berusaha menghindar. Penulis berhikmat, "Barangkali perilaku saya ada yang tidak kudus, hari-hari ini Tuhan Yesus?" Intropeksi beberapa detik. Hasil intropeksi: tidak ada pelanggaran, tidak ada dusta terkecil pun!
Lalu penulis mulai lagi berperkara dengan setan itu, melanjutkan pelayanan. Ternyata, sekali lagi ditempeleng melayang dan kembali mengena ke pipi! Di sini penulis berdoa lagi dalam hati dan beroleh hikmat "Barangkali ada rancangan Tuhan yang harus dilaksanakan sekarang?" Dengan pengertian itu, penulis undur dua langkah. Tepat pada saat itu pula ada bayangan bergerak di belakang penulis, mendekati si wanita kesurupan. Ternyata ibu Km yang melangkah pelan dengan tangan teracungkan dalam sikap memberkati. Ia mulai berdoa mengusir setan yang merasuk wanita itu. Di sini drama itu memuncak!
Si wanita kesurupan yang tadinya rebah dilantai, dengan kedatangan ibu Km, justru bangkit berdiri, menuding ibu Km sambil mendakwa: "Hah, kamu mau mengusir saya? saya ada di dalam kamu, tahu!?!" Lalu wanita kesurupan itu mendekati ibu Km, dan bentrokan fisik seolah-olah akan terjadi. Beberapa lamanya kami biarkan ancam-mengancam itu berlangsung, sampai semua hadirin mengerti permasalahannya barulah penulis (dengan ratusan kali "Puji Tuhan" di dalam hati) melangkah ke tengah kedua perempuan itu dan melerai mereka, insiden ini cukup untuk memaksa ibu Km memasuki pelayanan-pribadi, karena ternyata ia mengidap kuasa-kuasa kegelapan. Ajaibnya, setan itu kemudian membongkar rahasia yang tidak diketahui oleh ibu Km sendiri: pada usia 3-bulan, di kebon pisang dibelakang rumah, ibu Km sudah ditanami susuk oleh ibu kandungnya sendiri! Tiga susuk, di kepla dan di kedua punggung tangan! Kasih sayang Tuhan Yesus, doa yang bertalu-talu dari saudara sepersekutuannya, serta drama ajaib rancangan Tuhan yang membebaskan ibu Km dari keterikatannya, karena ia sendiri tidak tahu peristiwanya! ***
5. SIKAP BERTINDAK DALAM PELAYANAN-PELEPASAN
-----------------------------------------------------------------
Banyak kejadian di mana hamba Tuhan salah tingkah dalam melakukan pelayanan pelepasan. Sebagai contoh adalah pengalaman penulis ketika, seusai ceramah tentang kuasa kegelapan di dalam sebuah Gereja, seorang pemudi minta didoakan pelepasan.
***Minggu sebelumnya, pemudi ini sudah beroleh Baptisan-selam sesuai anutan disana. Penulis mengajak dia berdoa, mengundang Kuasa Yesus dan dia mulai kesurupan. Roh-roh jahat merasuk di ganti-berganti. Dengan teknik berperkara dan memuji Tuhan Yesus, tujuh roh jahat sudah keluar dan kalah. Waktu roh yang kedelapan merasuk, Gembala Sidang di Gereja ini, yang sejak tadi menjadi penonton yang baik, kehilangan kesabarannya. Ia campur tangan, menyela penulis sambil mengatakan, "Kami juga biasa menghadapi hal semacam ini", lalu mendekati yang kesurupan dan menerpa jidat pemudi itu dengan telapak tangannya secara keras. Saya ingatkan dia bahwa kekerasan fisik tidak berlaku di dalam pelayanan pelepasan, lalu mengundurkan diri, duduk dan berdoa bagi saudara saya, yang Gembala Sidang itu.
Bagaimana hasilnya? Hampir setengah jam berlalu dan roh-jahat nomor-8 ini tetap bandel, tidak mau keluar. Analisa penulis (dengan pengertian mekanisme peperangan rohani) mengatakan bahwa sikap tidak sabar dan penggunaan kekerasan fisik mengakibatkan Gembala Jemaat tadi kehilangan status 'anak Tuhan', berarti tidak layak memanfaatkan Kuasa Yesus, sehingga si setan tenang-tenang saja mengejek pelayanan itu. Dengan setengah bingung, Gembala tadi mendekati penulis, lalu meminta saya menruskan pelayanan itu. Hanya lima menit untuk berpekara dengan setan no.8, ia kalah perkara dan pergi meninggalkan pemudi itu. Begitulah acara tadi berlangsung sampai l.k. 16-setan diusir pergi oleh Kuasa Yesus pada malam itu.***
Sekarang, bagaiman sikap yang benar didalam pelayanan pelepasan? Di bawah inilah motto kunci sukses didalam pelayanan pelepasan (dan bagi semua jenis pelayanan lainnya):
TIRU HATI TUHAN YESUS, JANGAN TIRU SIKAP PENGUASANYA.
*** IZINKAN PENULIS MENYAJIKAN CONTOH LAIN. Seorang wanita, ibu Ds. semasa masih di Amerika Serikat pernah dilayani oleh seorang rohaniwan, yang tidak jelas warna rohaninya. Ia menghembusi ibu Ds. dan berkata: "Terimalah Roh Kudus", [meniru Yoh.20:22] Seolah-olah memberikan baptisan Roh Yesus. Ibu Ds menerimanya dengan sukacita, namun beberapa tahun kemudian, sekembalinya ke Indonesia, karena merasa masih banyak gangguan-gangguan kuasa gelap, minta pelayanan pribadi dari isteri saya. Ternyata, yang mengganggu dia adalah roh-roh jahat yang dari masa remajanya (sebelum ke Amerika Serikat), antara lain dari batu mestika dan dari kebiasaan bermeditasi mengosongkan diri (tentu saja langsung dimasuki roh-roh jahat). ***
Dari kedua contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan:
Pasal-pasal berikut menyajikan uraian tentang sikap yang benar didalam memberi pelayanan pelepasan.
5.1. SIKAP: RAMAH, TENANG, LEMBUT
Ketiga sikap diatas penting didalam berbicara dan berperkara dengan setan. Setidak-tidaknya kita akan terhindar dari seretan emosi (amarah), yang mengakibatkan kehilangan status 'anak Tuhan' [Mat.5:21,22,45]. Tetapi di dalam mengambil keputusan, kita harus tegas dan jangan mau ditawar-tawar oleh setan. Hayatilah bahwa kita beroleh dukungan penuh oleh Kuasa Yesus!
5.2. SIKAP: RENDAH HATI
Sifat yang sangat penting ini perlu ditiru dari Yohanes Pembaptis yang mengatakan: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" [Yoh.3:30]. Pembebasan seseorang dari cengkeraman Iblis bukan prestasi kita, tetapi karya Roh Yesus (sekali lagi: [Luk.17:10]). Namun janganlah hal ini membuat kita lemah dalam berurusan dengan roh-jahat! Jangan mengalah kepada roh-roh jahat!
5.3. KELEMBUTAN HATI & BELAS KASIHAN
Di dalam memberikan pelayanan-pelepasan, kedua sifat ini sangat dituntut. Kita harus mewarisinya dari Tuhan Yesus. Kekerasan, hardikan dan bentakan tak berguna. Setan tidak bisa digertak dengan kekautan fisik! Hal-hal ini malah merugikan pelayanan. Jangan menganggap orang kesurupan tidak sadar total! Keadaan orang kesurupan adalah sdar-taksadar-sadar berganti-ganti. Pergantian dapat terjadi setiap saat! Adakalanya ia sadar untuk setengah detik saja. Bayangkan bagaimana perasaan anda yang bangun dari tidur untuk dua detik dan mendengar hardikan-hardikan yang ditujukan kepada anda! Atau colokan-colokan kasar dan menyakitkan. Begitulah perasaan seorang yang kesurupan. Akibatnya, ia jera, menolak pelayanan lanjutan. Tidak mau lagi bertemu dengan hamba Tuhan tsb.! Dan pelayanan anda tumpul. Tirulah Tuhan Yesus; Yesus hanya menghardik setan yang terlalu keras kepala, atau demi mempertunjukkan Kuasa Yesus!
5.4. SEKALI LAGI: BELAS KASIHAN
Tuhan Yesus berulangkali menekankan belas kasihan ini [Mat.9:13;12:7, dll.], memperdalam pengajaran Kasih! Belas kasihanmu memituangi Tuhan [Ams.19:17]. Bila kita berbelas kasihan kepada si pasien, berarti memituangi Tuhan, maka kita boleh menagih (berperkara) supaya Tuhan membayar hutang itu, lalu minta pembayaran dari Tuhan berbentuk membebaskan 'Pasien'. Pelayanan akan jauh lebih mudah sebab belas-kasihan Tuhan Yesus sudah ikut campur secara langsung!
5.5. SABAR DAN TEKUN
Keduanya penting agar mencapai hasil yang bagus. Pelayanan-pelepasan dapat berlangsung 1 atau 2 jam, boleh jadi berhari-hari, bahkan melebihi 40-hari (dalam hal ini: perlu team pelayanan dibantu oleh team doa yang tekun). Ingatlah selalu, modal kita hanyalah kekudusan, ketekunan, dan kesetiaan! Jangan pula khawatir, upah surgawi menanti anda! Bukankah malaikat-malaikat di surga [Luk.15:7,10] bersorak-sorai kalau ada seorang masuk kedalam pertobatan? Atau dilepaskan dari kuasa jahat?
5.6. SERING-SERINGLAH BERPUASA
Berpuasa adalah persiapan yang baik untuk pelayanan pelepasan. Daripada kekurangan persiapan (mungkin dicederai kuasa Iblis) jauh lebih baik persiapan berlebih. Penelitian isi Matius pasal-6 menunjukkan bahwa berpuasa adalah salah satu kewajiban pengikut Yesus! Semakin perlu lagi bagi mereka yang melakukan pelayanan-pelepasan! Dalam pekerjaan duniawi (suatu pesta, misalnya), persiapan berlebih (misalnya makanan berlebihan) akan terbuang sia-sia. Tetapi didalam pekerjaan rohani, persiapan-berlebih tidak akan sia-sia, melainkan 'makan kedalam', kita beruntung, tambah intim pergaulan dengan Tuhan Yesus dan tambah kudus!
5.7. PUSATKAN PERHATIAN
Jangan biarkan perhatian anda dialihkan dari pelayanan (oleh demonstrasi kehebatan Iblis), tetapi pusatkan selalu perhatian kepada dua hal: pelayanan itu sendiri dan petunjuk/hikmat dari Roh Yesus. Untuk itu, tetaplah berkomunikasi dengan Pemimpin satu-satunya, Tuhan Yesus [Mat.23:10], teruslah berdoa di dalam batin!
5.8. TELUSURI JALUR MASUK KUASA GELAP
Pada suhu rohani (pasien) yang tidak terlalu tinggi, telusurilah jalur masuknya kuasa gelap, waktunya, masuk melalui bagian tubuh mana, pantangannya, dsb. Namun jangan mau dihanyutkan oleh cerita berkepanjangan dan berputar-putar.
5.9. PELIHARA SUHU-ROHANI YANG TINGGI
Suhu-rohani yang tinggi pada 'Pasien' mengakibatkan setan didalam dirinya merasa tersiksa, sehingga setan memilih meninggalkan tubuh itu, sampai-sampai ia rela mengungkapkan rahasia persembnyiannya, agar ia diusir pergi dan bebas dari siksaan itu. Namun jangan terkecoh: setan yang kuat dan bandel akan menipu dan bertingkah bermacam-mcam sehingga konsentrasi si pelayan buyar dan suhu rohani akan turun, tekanan terhadap setan menurun pula. Jadi: pelihara lah suhu-rohani yang tinggi itu.
Pemeliharaan atau peningkatan suhu rohani dilakukan dengan pembacaan atau penyampaian Firman Tuhan, lagu puji-pujian, dengan bantuan team doa, tetapi sangat efektif melalui penyembahan khusuk 'di dalam roh dan kebenaran' [Yoh.4:23-24]!
5.10. BENDA-IBLIS: DIKELUARKAN ATAU DIKUDUSKAN?
Benda Iblis yang masuk kedalam tubuh pasien tidak mutlak harus kelaur lagi dalam bentuk yang sama! Dengan segala kerendahan hati, serahkanlah keputusannya kepada Tuhan Yesus, apakah harus dikeluarkan lagi! Bagi tuhan tidak ada yang mustahil dan biarlah kehendakNya yang jadi [Mrk.14:36]. Bagi Yesus tidak sulit untuk mengkuduskan benda Iblis yang paling najis dan busuk, atau mengeluarkannya dengan cara yang tidak menyiksa.
5.11. JANGAN MENGHAKIMI! [Mat.7:1]
Penghakiman adalah hak Tuhan Yesus sendiri! Oleh sebab itu jangan memerintahkan setan ke sana atau ke sini! Dari kita cukup pernyataan: "Pergi kamu menghadap Tuhan Yesus untuk beroleh penghakiman disana!" Jangan juga menyiksa setan dengan: "Saya ikat dan saya bakar kamu didalam lautan belerang" Kedengarannya Alkitabiah, namun kurang tepat kala usetan disiksa sebelum waktu yang ditentukan Tuhan [Mat.8:29].
5.12 JANGAN 'MENEMBAK' DUKUN-DUKUN!
Demikian pula halnya dengan dukun-dukun yang dahulu menangani 'Pasien' atau yang merasa sekarang mungkin mengguna-gunai kita! Kita tidak berhak menghakimi mereka. Sejahat-jahatnya dukun, ia adalah musuh kita, yang harus:
KITA KASIHI DAN DOAKAN AGAR DIBERKATI TUHAN YESUS!
[Mat.5:44-45]
Jangan 'menembak' dukun dengan memerintahkan kepada setan: "Pergi kamu kepada tuanmu, kamu boleh bekerja disana!" Perintah ini berarti memberi hak kepada setan untuk menggocoh sidukun dan ia mungkin jatuh sakit, muntah darah, bahkan dapat mati dihajar oleh setannya sendiri! Juga, menembak seorang dukun akan mengakibatkan kita kehilangan (sementara) status 'anak Tuhan' [Mat.5:45] dan kalau tidak dipertobatkan, hal ini cukup untuk terkena gocohan Iblis, kena santet, misalnya. Jadi, jangan bertingkah mahakuasa; jangan sakiti musuh kita!
5.13. KONTAK FISIK TIDAK PENTING
Kontak fisik dengan pasien sedapat-dapatnya harus dikurangi! Setan adalah roh, jadi ia tak merasakan tekanan-tekanan fisik. Yang bakal menderita adalah pasien, manusia itu! Sekali lagi diingatkan disini, pasien yang kesurupan dapat kembali kesadarannya untuk satu detik, misalnya. Jadi jangan melakukan colokan, pijitan, jambak, menerpa jidat pasien atau lainnya. Itu adalah cara dukun berpraktek! Anda akan hanyut dalam tindakan-tindakan fisik dan satu waktu dapat terjerumus mencederai pasien. Iblis akan menyeringai puas kalau ini terjadi. Malahan mungkin terjadi anda sudah dirasuki roh pencidera (sadist)! Mintalah pelayanan hamba Tuhan! Kekudusan kita perlu semakin ditingkatkan! Pada tingkat kekudusan yang tinggi, setiap setan, dengan satu perintah akan terusir untuk selamanya! Tidak perlu colak, colek dan colok!
5.14. JANGAN MEMATUHI SETAN
Nanti anda menjadi hamba-setan! Satu-dua kali permintaan setan yang tidak-prinsipiil (melalui ucapan pasien) yang tidak merusak iman atau kekudusan serta berguna bagi pelayanan, boleh dipenuhi. Tetapi kalau sampai tiga-kali, anda menjadi hamba Iblis! Karena anda patuh terus, Iblis mungkin beroleh izin Tuhan untuk menggocoh anda!
5.15. PERLUKAH BERDOA DALAM BAHASA-LIDAH?
Adakah keistimewaan berdoa dalam Bahasa-lidah? sebagian hamba memiliki bahasa-lidah, sebagian lagi tidak. Khusus didalam pelayanan pelepasan, yang memegang peranan terpenting adalah karunia/kuasa usir-setan, bukan karunia bahasa-lidah; karena setan (roh) tidak memiliki mulut dan telinga untuk berkomunikasi, maka bahasa-lidah bukan merupakan keunggulan disini!
Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa Iblis berkomunikasi dengan membaca pikiran manusia yang terbuka baginya yakni pikiran orang-orang yang belum kudus atau yang memiliki jalur komunikasi dengan Iblis. Tetapi pikiran orang-orang yang tidak punya jalur komunikasi dengan Iblis, yang sudah dikuduskan oleh Kuasa Yesus, tidak terbaca oleh setan! Setan hanya mampu membaca pikiran hamba Tuhan jika dibukakan oleh Roh Yesus. Bukankah pelayan-pelayan pelepasan selalu berdoa mohon dibungkus oleh Darah Yesus? Jadi, hamba Tuhan semacam ini mampu berkomunikasi dengan Tuhan Yesus dan doanya tidak didenganr setan, karena diblokir oleh bungkus Roh Yesus. Doanya langsung didengar dan dikabulkan Tuhan Yesus (karena yang diminta adalah sesuatu yang berkenan di hati Tuhan!)
---o0o---
6. BILA TEMAN ANDA ENGGAN DIBEBASKAN
----------------------------------------------------
Masalah 'delivery-service' atau pelayanan-pelepasan (sebagian hamba Tuhan memberi istilah: pelayanan pembebasan) banyak dipertentangkan. Sebagian menyatakan tidak perlu, sedangkan pihak lain menyatakan sangat penting! Inilah salah satu penyebab banyak orang Kristen sulit diajak masuk pelayanan ini, padahal mereka punya keterikatakan dengan kuasa Iblis. Sebagian hamba Tuhan dari berbagai Gereja, tanpa mengerti atau mendalami masalahnya berani menyatakan Pelayanan-pelepasan tidak perlu. "Iblis sudah dikalahkan, " kata mereka, atau "Betapa hebatlah setan itu sehingga saya harus belajar khusus tentang tentang dia" Hamba Tuhan semacam ini tidak menyadari bahwa Iblis justru senang jika dianggap-sepi, bahkan sukacita jika dia dianggap tidak ada!
Sementara kesulitan penanggulangan ditambah lagi oleh karena kuasa Iblis sudah lebih dahulu bercokol dalam diri 'penderita', kadang-kadang sudah puluhan tahun bekerja secara tersembunyi tanpa diinsyafi oleh 'tuan rumah'.
6.1. PENYEBAB-PENYEBAB KEENGGANAN
Didalam penginjilan pribadi yang sesunguhnya, kedua sebab mendasar yang disebutkan diatas jarang muncul ke permukaan. Yang sering menghambat seseorang beroleh (pelayanan-) kelepasan adalah berbagai alasan lain, sebagian diantaranya diuraikan dibawah ini.
6.1.1. Buta-Rohani Secara Total.
Sebagian orang yang diinjili secara pribadi sebenarnya adalah orang yang buta rohani secara total. Sebagian mereka menganggap tidak ada setan, atau bahkan tidak ada Tuhan, dan agama tidak perlu. Dalam kasus semacam ini, persoalannya bukan sekedar pelepasan lagi, tetapi perlu bimbingan dari dasar, menghidupkan kembali 'api rohani' ybs.
6.1.2. Merasa Tidak Ada Masalah.
Sebagian orang merasa hidupnya wajar-wajar saja, tidak ada masalah, atau tidak memerlukan bantuan, ataupun menganggap diri sudah selamat, sudah masuk Kerajaan Sorga, tanpa mengerti sungguh-sungguh arti 'sudah selamat' dan arti Kerajaan Sorga.
6.1.3. Merasa Sudah Beres, Orang Lain yang Kacau.
Ada orang-orang yang merasa diri sudah beres, justru orang lain yang kacau. Termasuk kedalam jenis ini adalah golongan orang yang sangat menginginkan adik, suami, isteri atau kerabat yang lain memasuki pelayanan-pribadi, padahal dia sendiri belum bertobat/lahir baru. Dapat diterka, sesungguhnya ia sendirilah yang perlu dilepaskan! Sebagian dari golongan ini adalah yang angkuh rohani, merasa diri atau golongannya sudah beres, golongannya sudah beres, golongan atau sekte lainnya dianggap sesat.
6.1.4. Masih Senang dengan Berhala-Berhala.
Pribadi semacam ini lebih jujur dari yang sebelumnya. Ia merasa bahwa tidak baik terus hidup bersama berhala-berhalanya, tetapi di lain pihak merasa masih membutuhkannya dan ingin terus 'memanfaatkan berhala' itu beberapa waktu lagi.
6.1.5. Merasa Tidak Mungkin Tertolong.
Ada pribadi yang mengerti bahwa hidupnya dalam bahaya kehancuran rohani, tetapi dilain pihak ia merasakan tidak mungkin tertolong lagi. sudah terlalu jahat, atau sudah terlalu dalam terjerumus. "Tidak mungkin Tuhan mengampuni saya lagi," kilahnya. Sebenarnya kuasa-Iblis yang dalam dirinyalah yang mengecoh, menanamkan kesan semu bahwa dirinya tidak mungkin tertolong! "Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil," begitu pesan Alkitab [Luk.1:37].
6.1.6. Tidak Mampu mengambil Keputusan sendiri.
Hal ini hanyalah cermin dari berbagai ketidak-mampuan. Apatis, sehingga tidak mau atau tidak mampu lagi berpikir dan mengambil keputusan, atau tidak punya gairah hidup lagi. Hal ini dialami juga oleh mereka yang dalam keadaan sakit berat, sampai coma, karena cacat-mental ataupun gila-berat.
6.2. BERBAGAI KEPUTUSAN AKHIR PENGINJILAN PRIBADI
Hamba Tuhan yang melakukan penginjilan pribadi, perlu menelaah penyebab-penyebab keengganan memasuki pelayanan-pelepasan pada diri orang yang diinjili. Dengan bantuan Roh Yesus (melalui doa pribadinya) ia akan mampu secara berhikmat mengambil salah satu dari berbagai keputusan berikut.
6.2.1. Bujuk Terus Masuk Pelayanan Pribadi.
Kalau kengganan ybs. tidak terlalu keras, anda masih bisa berusaha membujuk ybs. agar menerima pelayanan-pelepasan dari Tuhan Yesus. Selama dia mengambil giliran berbicara, kita dapat berdoa terus didalam hati, dengan mata terbuka, (bila tidak ada 'team-doa', yakni teman yang berperan 'juru-pendoa'). Sebagai pendengar yang baik, sekaligus sebagai pendoa yang gigih! Itu salah satu kunci sukses menginjili orang!
6.2.2. Pelayanan Ditunda.
Juga perlu berhikmat untuk melihat bahwa seseorang belum siap untuk beroleh pelayanan-pelepasan oleh Kuasa Yesus! Kalau ia belum siap, ada baiknya segera dihentikan. Jangan bertele-tele, dapat membuat jengkel. Atau menghabiskan tenaga sia-sia. Beri waktu bagi Firman Tuhan yang telah disampaikan untuk meresap dan berproses di dalam dirinya. Beri waktu bagi Roh Yesus untuk memproses dia, dengan cara-cara Tuhan yang ajaib. Jangan paksa bahwa harus anda yang melakukan penuaian. Penabur Firman beroleh berkat seperti halnya penuai.
Lagipula, hanya namanya saja pelayanan itu ditunda! Anda dapat terus mendoa-syafaatkan ybs. agar benar-benar dimenangkan oleh Kuasa Yesus di masa depan!
6.2.3. Pelayanan Dihentikan Sama Sekali.
Jangan kita mengira bahwa hati setiap orang harus dapat ditembus oleh Injil! Sudahkah anda mempertimbangkan berapa banyak pribadi yang tidak mampu menerima pengajaran Tuhan Yesus? Ingatkah anda akan Nikodemus yang sulit percaya [Yoh.3:12] atau murid-murid Yesus yang mengundurkan diri dari Galilea [Yoh.6:60-66]? Kalau sekian banyak orang yang tidak takluk oleh berita keselamatan dari Tuhan Yesus sendiri, tentu lebih banyak lagi orang yang tidak bergeming oleh penginjilan kita, makhluk yang hina! Bahkan Yesus sendiri sudah mengingatkan kita agar 'jangan memberi mutiara kepada babi." [Mat.7:6]! Sia-sia! Jadi kita harus berhikmat, kalau suatu waktu perlu menghentikan penginjilan atas seseorang atau satu keluarga!
6.2.4. Rangsang Pernyataan.
Ini adalah teknik yang muncul dari pengalaman. Kalau setan dapat menggocoh manusia berdasarkan pernyataan, bahkan berdasarkan pikiran seseorang, tentu Tuhan Yesus lebih mampu lagi menyelamatkan orang berdasarkan pernyataan yang tulus. Teknik pelayanan ini sejalan dengan pengalaman salah seorang penjahat yang disalib bersama Tuhan Yesus, namun selamat [Luk.23:41-43]!
Umumnya suatu pelayanan berhasil jika 'berangkat' dari keinginan dan kesadaran penuh dari orang yang dilayani. Memang dari diri manusia, 'daya kemauan bebas' atau 'will-power' merupakan suatu hak yang tidak bisa ditawar-tawar, baik oleh Yesus maupun oleh Iblis. Jadi di dalam pelayanan jenis ini, kalau seseorang dengan penuh kesadaran membuat pernyataan ingin dilepaskan, dan mempercayakan dirinya kepada Kuasa Yesus, hal ini sudah cukup bagi seorang hamba Tuhan untuk memanjatkan doa-perkara (lihat pasal 6.3) agar Kuasa Yesus benar-benar membebaskan orang tersebut dari ikatatan-ikatan kuasa Iblis! Hal ini berlaku bagi orang yang belum beragama Kristen (pengalaman penulis, dipakai Tuhan Yesus membebaskan seorang yang beragama Islam dari rongrongan enam jin yang dipeiharanya, tetapi kemudian menggocoh dia). Bukankah salah seorang penjahat yang disalib bersama Yesus belum beragama Kristen? Namun hari itu juga ia ikut bersama Yesus ke dalam Firdaus.
6.2.5. Pelayanan Pelepasan Secara Paksa.
Jenis pelayanan secara paksa berangkat dari pengertian bahwa si 'Pasien' tidak/belum menunjukkan kemauan untuk mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus. Secara konvesionil, orang mengira ia tidak mungkin beroleh keselamatan. Ternyata tidak demikian. Seseorang masih dapat diselamatkan di luar kehendaknya sendiri kalau ia tergolong ke dalam salah satu kategori berikut:
Untuk pasien semacam ini, hamba Tuhan dapat berdoa menurut cara (garis besar) berikut:
6.2.6. Doa Jarak Jauh.
Ini adalah suatu pilihan bila pelayanan tidak dapat tuntas pada hari itu. Kita harus tetap berdoa syafaat untuk sdr. kita itu dari jauh. Yakinlah, suatu waktu Kuasa Yesus akan berhasil memenangkan dia dan menyelamatkannya!
6.3. DOAKAN BETALU-TALU
Sekali lagi, jangan kecewa atau kecil hati bilamana penginjilan pribadi yang anda lakukan belum berhasil. Sangat mungkin memang belum waktu Tuhan. Dalam hal ini kita dapat, dengan gigih, mendoakan ybs. tanpa diminta Matius 7:7-12 mengajar kita untuk berdoa bertalu-talu ayat (ayat 7-8) pasti 'pintu' akan dibukakan! Tentu saja doa yang berkenan kepada Tuhan harus sesuai dengan pengarahan Yesus pada ayat-12, yang intinya adalah: berkati (doakan berkat bagi ) temanmu, tentu engkau juga beroleh berkat!
Berbagai tingkatan doa dapat digunakan untuk memberkati seorang teman, sekalipun dia enggan dilepaskan, sekalipun dia belum tegas-tegas menyatakan mau beroleh pelayanan-pelepasan. Keterlibatan anda didalam pergumulan teman itu (belas kasihan, kasih sayang) menentukan doa jenis yang mana dapat anda panjatkan. Hasilnya, atau ketajaman berkat yang tercurah bagi teman anda, sedikit banyak ditentukan oleh jenis doa. Begitu juga dengan resiko yang dihadapi, tergantung dari jenis doanya. Pada bagian-bagian berikut diuraikan empat tingkatan doa yang perlu dikenali oleh hamba-hamba yang melayani Tuhan Yesus dengan tajam, dimanfaatkan sesuai dengan Kuasa Yesus yang dipercayakan kepadanya dan dengan kekudusan yang dinikmatinya.
6.3.1. Doa Syafaat Biasa.
Doa jenis ini dipanjatkan secara tidak mendetail, dilakukan setiap hari bagi teman-teman tertentu. Hasil yang dicapai tidak terlalu tajam, sementara resiko yang anda hdapi tidak ada. Kalau hati anda tergerak untuk mendoakan banyak teman, sebaiknya anda sediakan satu buku khusus untuk pokok doa. Catatlah didalam buku ini nama serta bentuk pergumulan teman kita itu, disamping tanggal mulainya anda mendoakan dia. Pada suatu waktu, kalau pergumulannya teratasi, anda dapat memberi tanda 'selesai' pada namanya. Sebagai seorang pendoa yang rajin dan gigih adakalanya buku anda memuat sampai 60 nama yang didoakan! Barangkali anda akan menghabiskan waktu satu jam sehari (atau lebih) untuk teman-teman anda. Namun akan ternyata nanti, yang paling banyak beroleh berkat dari hal itu justru ANDA SENDIRI! Mengapa demikian? BAcalah buku kecil PRAJURIT KRISTUS: BERDOALAH! untuk penjelasannya.
6.3.2. Doa Perkara, Menagih Janji Tuhan.
Doa Perkara merangsang timbulnya suatu persidangan di hadirat Tuhan, seperti digambarkan oleh Kitab Ayub Pasal-1 dan -2. Di hadirat TUHAN anda dapat hadir (secara rohani) sebgai pihak yang meminta keadilan Tuhan, menagih janji Tuhan agar menjadi kenyataan, demi keselamatan (rohani) seorang teman. Kasih anda terhadap teman ini mengakibatkan anda beroleh dukungan Yesus. Doa ini hampir tidak membawa resiko bagi diri anda.
Di dalam sidang (dalam doa anda; lihat Yes.43:26), perlu anda kemukakan kebenaran-kebenaran berdasarkan Firman Tuhan yang mengandung janji yang dapat ditagih (misalnya Yes. 1:18) demi keselamatan teman anda. Anda perlu berhati-hati, jangan mengemukakan sesuatu yang terlihat sebagai kebenaran, namun tidak didukung oleh Firman Tuhan. Akibat kecerobohan semacam itu anda akan beroleh 'jeweran-sayang' dari Tuhan.
Anak Manusia, Yesus, menjelang penyalibanNya, didalam doaNya yang terkenal (Yohanes pasal-17) memberi contoh bagaimana Ia berperkara di hadirat TUHAN. Hampir seluruh doa ini diliputi oleh berbagai perkara yang diajukanNya:
Setelah bersenyawa dengan Yesus, kita dapat pula memanjatkan doa-doa perkara yang dipanjatkan Yesus itu, asalkan kita tahu diri, tidak meniru sikap penguasa yang menjadi hak Yesus! Sekali lagi, hati Yesus yang pengasih yang perlu kita tiru, bukan sikap penguasaNya! Tepat sekali ungkapan nyanyian:
Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita lakukan perkara yang besar;
Bahwa serta dengan TUHAN (Yesus),
kita hadapi semua....
6.3.3. Doa Memperkarakan Iblis.
Doa jenis ini juga menimbulkan suatu persidangan pengadilan sorgawi antara Iblis, yang diperkarakan (misalnya: kelicikannya). TUHAN sebagai Hakim dan anda, yang datang mencari keadilan dan keselamatan bagi seorang teman. Jenis doa ini mengandung resiko bagi pendoa yang kalah perkara. Jamahan Iblis terhadap Ayub, kendati Ayub tidak ikut berperkara, dapat menjadi contoh tentang hasil persidangan sorgawi dimana manusia yang kalah berperkara.
Jadi jika anda kalah dalam memperkarakan Iblis, tentu Iblis akan menuntut kemenangannya di hadapan TUHAN, menuntut izin untuk menangani yang kalah! Jelaslah bahwa kita harus bersikap amat berhari-hati di dalam memanjatkan doa memperkarakan Iblis. Namun, hasil doa semacam ini biasanya sangat memuaskan, sehingga teknik ini sebaiknya dipelajari dan digunakan, walaupun mengandung resiko.
Dasar untuk memanjatkan doa memperkarakan Iblis ini sangat sederhana: kalau Iblis dengan seenaknya dapat memperkarakan Ayub yang jelas-jelas hidup saleh, tentu seorang hamba TUHAN yang diurapi punya hak dan kesempatan pula untuk memperkarakan Iblis, yang licik atau keji Iblis di hadirat Tuhan, asala semua ini dilakukan bukan bagi pemuasan hawa nafsu atau ambisi, tetapi demi kemuliaan Tuhan Yesus, untuk menolong menyelamatkan (rohani) seorang saudara. Sebuah contoh pengalaman pelayanan disajikan di bawah ini.
Suatu ketika, pada bulan Agustus 1987, kami melayani seorang gadis, bernama samaran Yy, berumur 22 tahun, ayahnya seorang Aceh, pengikut Muhammad, sedangkan ibunya seorang wanita Bali, masih beragama Hindu. Gadis ini dengan keinginan bebasnya, ingin beroleh pertolongan Tuhan Yesus. Namun dalam doa perkenalannya, kesadarannya dirampas oleh kuasa Iblis, membuatnya pingsan. Lalu roh Buddha merasuk, tidak mau dihardik dan bertahan gigih sekali, sehingga diperlukan pelayanan pelapasan sampai l.k. 40 menit menyadarkan Yy.
Hikmat mengajar saya bahwa yang harus diputuskan segera adalah garis-kutuk, karena ikatan ini menjadi akar (sumber) dari segala keterikatan lainnya. Kalau induk keterikatan itu diputuskan, keterikatan lainnya hanyalah ikutan belaka, sehingga lebih mudah dibereskan. Oleh sebab itu penulis menuntunnya berdoa, mohon diputuskan garis-kutuk yang menimpanya, karena orang tuanya banyak terlibat dengan kuasa Iblis, antara lain sewaktu membawa Yy ke dukun-dukun untuk menyembuhkan sakit asthmanya yang tidak mau sembuh (sudah belasan tahun lamanya). Yy saya tuntun mengucapkan doa, sepotong demi sepotong, sbb:
"Tuhan Yesus......saya disini Yy.....bermohon kepadaMu.............supaya dari diri saya..........dibatalkan......garis kutuk.............."
Ternyata pada saat Yy mau mengucapkan "garis kutuk", kuasa setan didalam tubuhnya mencekik tenggorokannya, sehingga Yy tidak mampu mengucapkan kata-kata itu. lalu hilang sadar lagi. Kami bernyanyi memuji Tuhan dan berdoa, lalu Kuasa Yesus menyadarkan Yy kembali. Saya tanyakan lagi, sungguhkah Yy mau diputuskan garis kutuknya. Ia menjawab "Ya," lalu ia saya tuntun lagi mengucapkan doa yang sama. Taktik licik tadi diulangi setan itu, sampai tiga kali, dan setiap kali. Yy hilang sadar dant tidak dapat menyelesaikan doa singkat itu!
Kali berikutnya kami berganti taktik. Ucapan doa ini dirobah maksud kami supaya setan tidak waspada dan tidak sempat menghalangi lagi:
"Tuhan Yesus.....saya Yy, bermohon kepadaMu....supaya Tuhan menyingkirkan.......tulah dari diri saya.........."
Peristiwa yang sama terulang lagi. Pada saat Yy mau menyebut kata "tulah," ia dibuat pingsan lagi oleh setan itu. Di sanalah saya habis sabar. Dengan perasaan gusar saya memanjatkan Doa memperkarakan Iblis sbb:
"Bapa kami Yang Mahamulia, didalam nama Yesus kami menghadap ke hadiratMu yang kudus, membawa suatu perkara yang Engkau sudah menyaksikannya. Tuhan Yesus sudah melihat betapa saudara kami Yy, yang berkeinginan penuh untuk dibebaskan dari garis-kutuk yang menimpa dirinya, sebagai akibat dari dosa dan kekejian yang diperbuat leluhurnya, bapak....., ibu......, maupun leluhurnya!
Bapa, Engkau sudah melihat juga betapa Iblis dengan licik menghalangi Yy memanjatkan doanya kepadaMu untuk mempertahankan ikatan tulah itu. Kelicikan ini harus ada batasnya. Adalah kekejian untuk menunggangi daya kemauan seseorang dengan kelicikan semacam itu. Oleh sebab itu, perkenankanlah hambaMu ini menggunakan Kuasa Yesus untuk memenuhi permintaan saudara Yy.
Dengan segala kuasa surgawi yang dipercayakan kepada saya, selaku hamba tuhan, di dalam nama Yesus, garis kutuk yang jatuh kedalam diri Yy pada saat ini juga saya nyatakan sudah putus, tulah itu sudah dibatalkan oleh kasih Yesus. Semua ini saya lakukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus! Amin!"
Kami bernyanyi lagi memuji Tuhan. Yy sadar kembali, dan doa permohonan Yy diatas tidak diulangi lagi! Kami beriman bahwa garis-kutuk sudah lenyap. Benar sekali pengajaran hikmat sebelumnya; setelah garis-kutuk diputuskan, persoalan Yy menjadi jauh lebih mudah. Setiap setan yang merasuk diri Yy dengan mudah dihardik pergi, karena tidak ada lagi induk keterikatan kuasa Iblis (garis kutuk) itu. Semalaman itu (sampai 01.30) ada empat-puluhan roh jahat yang merasuknya dan kami usir pergi demi Nama Yesus, secara mudah.
Tidak heran jika Iblis begitu gigih menghalang-halangi doa pemutusan garis kutuk yang dipanjatkan tadi! Setelah 40-hari pelayanan-pelepasan, Yy bebas dari cengkeraman setan-setan dan sembuh total dari sakit asthma yang dideritanya, dan ia menjadi seorang pengikut Yesus yang gigih memperkenalkan Tuhan Yesus, bahkan dikampungnya di Aceh, dihadapan kedua orangtuanya serta alim ulama dikotanya!
6.3.4. Doa Peperangan.
Dari berbagai jenis doa yang sifatnya mendukung saudara-saudara kita, doa peperangan tergolong kepada doa yang sifatnya ekstrim. Akibat pukulannya sangat hebat, namun 'tendangan baliknya' (resiko) juga mungkin merugikan pendoa, atau saudara sepersekutannya. Nama doa ini sudah menjelaskan sifatnya: peperangan, yakni memerangi secara langsung kuasa-kuasa Iblis, sehingga kalau dilakukan oleh orang yang layak, menurut cara yang tepat, kuasa Iblis akan dihancurkan pada saat itu juga.
Penjelasan terperinci tentang doa peperangan diberikan dalam buku kecil: PRAJURIT KRISTUS BERDOALAH! Karena keterbatasan ruangan, disini hanya diberikan ayat-ayat Alkitab yang mendasarinya, untuk anda renungkan sendiri.
Tentu saja tidak sembarang orang dapat memanjatkan doa peperangan yang efektif. Pendoanya harus benar-benar sudah jadi anak tuhan dan secara sadar sudah masuk jauh ke dalam proses pengkudusan oleh Tuhan Yesus. Untuk amannya doa peperangan ini dilakukan semata-mata untuk membawa keselamatan yang dari Tuhan Yesus bagi seorang saudara, dilakukan bebas dari ambisi pribadi (misalnya: bukan untuk gagah-gagahan!)
Sebuah contoh Doa Peperangan perlu disajikan disini, untuk menunjukkan bahwa bersama dengan Yesus kita tidak perlu ragu memerangi Iblis. demi membawa keselamatan yang dari Yesus bagi saudara-saudara kita.
Beberapa waktu yang lalu, dalam suatu kebaktian di Tanjung Periuk, beberapa saudara menyampaikan kesaksian hasil penginjilan mereka di daerah Marunda. Di sana ada satu keluarga yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, namun Sr, putri bungsu keluarga ini (berusia l.k. 12 tahun), ternyata digocoh Iblis, dalam bentuk gangguan jiwa yang hebat, nyaris gila permanen. Pelayanan langsung kepada Sr ternyata tidak membawa hasil, sampai ia terpaksa diikat dibawa kerumah sakit jiwa. Para penginjil itu mulai kebingungan.
Penulis merasakan tumbuhnya rasa gusar didadanya (rupanya beginilah perasaan yang dialami oleh Tuhan Yesus didalam Mat.17:14-21), memperkirakan ada suatu keterikatan yang kuat antara keluarga itu dengan Iblis, lalu mengambil keputusan, seusai khotbah perlu dilakukan doa peperangan.
Kendati diantara hadirin sendiri ada beberapa orang yang belum sepenuhnya bebas dari ikatan kuasa gelap, penulis mengambil resiko untuk tendangan balik yang kuat (kesurupan misalnya) dari kuasa Iblis di Marunda itu. Doa dipanjatkan pada waktu itu kira-kira begini:
"Bapa yang Mahakuasa, didalam Nama Yesus kami anak-anakmu menghadap ke hadiratmu, membawakan masalah suatu keluarga di Marunda, bapak...,ibu....dan anak-anaknya teristimewa Sr yang masih terus diganggu oleh kuasa Iblis. Kami yakin Engkau sudah mengenal keluarga ini Bapa. Engaku juga mengetahui bahwa beberapa waktu yang lalu, seluruh keluarga ini sudah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka, dan sudah mengundang Tuhan Yesus sebagai penguasa kehidupan mereka, namun anak mereka Sr masih tetap digocoh oleh Iblis.
Bapa yang Maha Pengasih, doa ini kami panjatkan karena terdorong oleh belas-kasihan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kami, kendati sebagian besar anak-anakMu di sini tidak mengenal keluarga itu. Dengan pengertian kami akan FirmanMu pada Amsal 19:17, maka kami mengerti sekarang bahwa Tuhan berhutang kepada kami. Kami minta Tuhan melunasi hutang itu. Pembayarannya adalah dalam bentuk mengasihani seluruh keluarga ini!
Bapa Sorgawi, di sini berkumpul sekian banyak anak-anak Tuhan, yang saat ini sepakat bermohon kepadaMu untuk hal-hal berikut:
Demi nama Yesus, dengan segenap kuasa surgawi yang dipercayakan kepada kami. Kuasa-kuasa Iblis diikat, dihancurkan dan dicampakkan keluar dari rumah tangga ini untuk selama-lamanya. Ikatan-ikatan Iblis yang dahulu mencengkeram pribadi-pribadi dalam rumah tangga ini diputuskan, dibatalkan, oleh Kuasa Yesus. Kalian setan-setan tidak berhak lagi mengganggu rumah tangga ini.
Kepadamu Iblis, Lucifer, demi Nama Yesus kami nyatakan bahwa untuk selama-lamanya kamu tidak berhak lagi mendakwa setiap anggota keluarga ini atas persekutuan itu sudah dibatalkan, oleh Kuasa Yesus.
Demi nama Yesus pula, kami mengundang Tuhan Yesus untuk bersemayam di tengah rumah tangga ini, menjadi raja di dalam kehidupan mereka, serta mengatur kehidupan dan perilaku mereka untuk selama-lamanya.
Terimakasih Bapa Yang Mahamulia, untuk kemurahanMu, untuk karya Roh Yesus, untuk keselamatan yang Tuhan berikan, serta untuk segala berkatMu. Didalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Haleluyah. Amin!".
Anda ingin tahu hasil doa-peperangan ini? Puji Tuhan, tidak ada yang kena tendangan berat atau kesurupan. Rupanya Tuhan Yesus sungguh berkenan akan tujuan doa itu. Seorang ibu (yang belum tuntas pelayanan pertobatannya) terduduk lemas dikursinya (kami berdoa sambil berdiri); seorang ibu lain (belum oernah masuk pelayanan pribadi) mencium bau yang sangat harum; seorang gadis (yang hampir tuntas pembebasannya) mencium bau barang tua berdebu, dan seorang pemuda (sementara dalam periode pelayanan pelepasan) mencium bau besi. Hikmat mengajar saya bahwa dirumah di Marunda itu masih tersimpan sebiah keris tua.
Penulis menyarankan agar para penginjil tadi pergi lagi mengunjungi rumah tangga itu, melayani mereka sekali lagi dan minta supaya keris itu dihancurkan. Puji Tuhan, hari Jum'at berikutnya mereka menyampaikan kesaksian bahwa sungguh-sungguh rumah tangga itu masih menyimpan sebilah keris, tadinya ingin dipertahankan. Namun karena ditanya secara langsung, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Roh Yesus menurut cara yang ajaib tadi, mereka jadi patuh kepada Kuasa Yesus dan melepaskan kerisnya untuk dihancurkan. Segera keluarga itu terbebas dan anak mereka Sr kembali normal, sehat. Haleluyah.
---o0o---
PENUTUP
------------
Sebagai Kata Penutup, perkenankanlah penulis mengulangi pesan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (tentunya kepada kita juga) pada Luk.22:32b:
"Dan engkau, jikalau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu"
Jikalau anda, yang dikasihi Tuhan Yesus, setelah membaca buku ini, oleh karya Roh Yesus berubah menjadi 'orang insaf', maka tibalah waktunya anda memikul kewajiban (memikul-salib) untuk memperkuat/menolong saudara-saudara kita yang masih terikat kuasa kegelapan. Tiga tingkatan dalam menjalankan kewajiban ini adalah :
Sebagai akhir kata, penulis menyampaikan kepada anda:
Salam sejahtera didalam Yesus Kristus,Kasih karunia dari Tuhan Yesus menyertai anda dari sekarang sampai akhir zaman! AMIN!
---o0o---
LAMPIRAN-1 : AYAT-AYAT TENTANG KUASA GELAP
---------------------------------------------------
Yang dimaksud dengan garis kutuk bukanlah doasa warisan, karena dosa yang tidak diwariskan [Yeh.18:2-4], tetapi ikatan perjanjian leluhur dengan Iblis dan pengaruh buruk (dampak) akibat dosa leluhur, yang dinyatakan didalam :
Banyak Pengajar Kristiani beranggapan bahwa ketentuan Hukum-II hanya berlaku pada zaman Perjanjian Lama, jadi tidak berlaku lagi bagi orang-orang Kristen. Perlu diulangi, yang dibicarakan di dalam tulisan ini bukanlah dosa-warisan, tetapi keterikatan dengan kuasa Iblis, yang berakibat pewarisan kutuk yang berakibatkan penderitaan hidup yang tidak perlu!
Ayat-ayat berikut menjawab bahwa hal itu masih berlaku pada masa pelayanan Yesus, bahkan berlaku terus ke zaman Wahyu, zaman masa-depan bagi kitapun!
Tidak perlu berdebat panjang mengenai masalah ini, ambil saja amannya, ajak seorang hamba Tuhan membantu mendoakan agar garis kutuk diputuskan (tulah dibatalkan), maka anda akan lepas dari kutukan akibat dosa leluhur. Bukankah berdoa tidak memakan biaya?
B.TENTANG ORANG MATI (Jalan pendekat yang paling sering dipakai Iblis untuk mengikat orang!) :
TIPUAN IBLIS YANG SERING BERHASIL: berpura-pura menjadi roh orang mati (baca: 1 Sam 28:7-20) dan menyuruh orang melakukan pekerjaan yang menjadi kekejian dimata Tuhan!
C. ANCAMAN UNTUK MEREKA YANG BERSEKUTU DENGAN KUASA GELAP.
Sungguh banyak peringatan dan ancaman yang disampaikan oleh Alktiab terhadapa mereka yang bersekutu dengan kuasa-kuasa gelap (Iblis dan hamba-hamba Iblis):
HATI-HATI: Kembalinya penguasaan roh jahat membawa akibat yang jauh lebih menyedihkan. Karena itu perlu pengawalanl OLEH ROH YESUS!! [Luk.11:24-26]. Undanglah Roh Yesus memasuki hati dan menguasai kehdupan ybs. menjadi Raja bagi dirinya dan mengatur serta membimbingnya di sepanjang jalan kehidupan!
LAMPIRAN-2. BENTUK-BENTUK IKATAN KUASA GELAP/BERHALA
-----------------------------------------------------------------
Pelepasan dari cengkeraman Iblis harus dilakukan secara satu ikatan, berdoa pertobatan (mengakui pernah bersekutu dengan Iblis, menyesal atau peristiwa itu dan berjanji tidak akan mengulanginya, lalu minta diampuni Tuhan Yesus), setelah itu, dengan kuasa gelap yang bersangkutan serta menyatakan diri menjadi pengikut Yesus yang setia. Untuk jenis-jenis tertentu ada tambahan penangan khusus, seperti tertera di dalam masing-masing kasus dibawah ini.
1. PERNAH DI PERSEMBAHKAN
Ada pasien yang pernah mempersembahkan diri menjadi hamba Iblis. Adapula yang pernah dipersembahkan (oleh orangtuanya/kakek) semasa bayi, seperti contoh pada Pasal-4.2.4.2.). Peristiwa semacam ini terungkap, perlu campur tangan langsung dari Tuhan. Kalau sudah terungkap, doa penyangkalan dan doa pemutusan ikatan sudah cukup untuk membebaskan ybs. Namun untuk pembebasan yang sempurna pasien sebaiknya mengabdikan sisa hidupnya untuk kemuliaan Tuhan (menjadi hamba Tuhan).
2. SEMUA KEPERCAYAAN MASA LALU
Yesus sebagai Juruselamat pribadi : Buddha, Muhammad, Bunda Maria, Dewa-dewa Hindu, sembahan-sembahan animisme, ayat-ayat "Kitab-suci" yang dihapal (istimewa: "kalimat syahadat"), bahkan semua berhala atau yang diberhalakan dimasa lalu (dapat berupa peninggalan orang tua, kekasih, anak kesayangan, benda kesayangan, dsb.), harus disangkali!
3. MANTERA/JAMPI ATAU SEJENISNYA
Minta pasien mengucapkan satu mantera (kalau masih ingat), lalu buat pernyataan: "Dengan Kuasa Yesus mantera ini saya ikat, kuasanya dihancurkan dan dibakar oleh Roh Kudus, dan mulai sekarang tidak ada lagi kuasanya, dimanapun diucapkan, atau oleh siapun diucapkan!" Lanjutkan dengan mantera berikutnya, begitu seterusnya.
4. MAKANAN/MINUMAN BENDA DITELAN
Pasien diajak berdoa agar Roh Yesus mengkuduskan isi perut, otak atau bagian badan lain yang terkena/tersentuh oleh benda Iblis.
5. BENDA YANG DIPAKAI-HABIS
Bagian tubuh yang terkena perlu dikuduskan kembali oleh kuasa Yesus (pasien diajak berdoa pengkudusan).
6. BENDA DI DALAM TUBUH
Dimasukkan kedalam badan dengan cara gaib atau operasi; CONTOH: susuk, isim, goresan, tusukan,susuk-debu; perlu pengeluaran benda itu (atau pengkudusannya) oleh kuasa Yesus; ajak pasien berdoa pengkudusan.
7. POSTUR ATAU GERAKAN TUBUH
8. REKREASI/AMUSEMENT
9. BENDA DILUAR TUBUH (biasanya perlu dihancurkan) :
10. PRAKTEK/PELAJARAN ILMU GAIB
11. KUASA GELAP MASUK SECARA PAKSA
Sebaliknya, pasien yang koma dapat dilayani dan dilepaskan dari ikatan kuasa gelap (dengan paksa atau setengah paksa; Yudas : 21-23, 1Kor.5:4,5) oleh hamba Tuhan yang berkompeten.
12. MEMELIHARA/MENJADI MAKHLUK HALUS: memelihara tuyul, memelihara jin (Karnaen), ngepet, memelihara kelelawar atau ular jadi-jadian.
13. DIDAMPINGI/BERISTERI/BERSUAMIKAN MAKHLUK HALUS
Kasus pendamping (setan yang berpura-pura sebagai Raja Uti, Nyi Roro Kidul, dsb). Ada pasien yang bersuamikan atau beristerikan setan, pasien dengan pribadi rangkap, dsb.
---o0o---
LAMPIRAN-3 BERBAGAI CARA PELANGGARAN 10-HUKUM TUHAN
-----------------------------------------------------------------
Baca: keluaran 20:1-17
Hukum-I: Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu....
HUKUM-II (diringkas: Jangan menyembah berhala!)
HUKUM-III: Jangan menyebut nama Tuhan, Theosmu, dengan sembarangan....
HUKUM-IV: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat....
HUKUM-V: Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu.....
HUKUM-VI: Jangan membunuh.
HUKUM-VII: Jangan berzinah.
HUKUM-VIII: Jangan mencuri.
HUKUM-IX: Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
HUKUM-X (diringkas): Jangan mengingini milik orang lain.
---o0o---
LAMPIRAN-4. BERBAGAI ACARA KHAS 'KEGELAPAN' ORG.BATAK
-----------------------------------------------------------------
Kegiatan-kegiatan dibawah ini menimbulkan ikatan/persekutuan dengan kuasa gelap, mungkin ikatan-tipis saja. jadi kalau anda ingin aman, sebaiknya dihindari. Dalih 'adat' atau pelestarian budaya bukan pembenaran untuk secara membabi-buta diikuti. Yang menentukan aman/tidaknya untuk diikuti adalah Firman Tuhan (jadi: Alkitab!).
Dalam bahasa Inggris, budaya berarti 'culture', dengan akar kata 'cult' yang berarti PENYEMBAHAN! Pada awalnya 'budaya' terbentuk waktu manusia menyembah 'kuasa' yang sangat hebat yang jauh mengatasi dirinya, namun tidak dikenalnya. Jadi asal menyembah saja. Dan leluhur bangsa Batak sekian ratus tahun yang lalu belum mengenal Tuhan Yesus, Tuhan yang benar! Yang dikenal adalah Ompu Debata Mulajadi, yang (lagi-lagi) adalah nama-samaran Iblis! Bacalah ESANAMANYA, oleh penulis yang sama. Jadi penyembahan yang dilakukan pada zaman dahulu, tersesat arahnya dan segera ditanggapi oleh Iblis!
Penulis pernah melayani seorang 'Raja-adat' yang pengertiannya tentang adat sangat dalam, namun tidak diperoleh dari pustaka (buku). Ia berani menyatakan bahwa praktek-praktek adat yang sekarang, hanya se'kulit' dari ketentuan adat yang sesungguhnya. Ia adalah orang Kristen, namun diakuinya bahwa pengetahuannya itu diperoleh 'secara otomatis', tidak ada yang mengajari. Ia bahkan mampu memanjatkan doa-doa adat yang harus diucapkan dalam setiap upacara-adat. Tanpa harus belajar!
Penulis menantang dia dengan pernyataan ini: "Saudaraku, kalau mampu sanggalah hal ini: saya yakin doa-doa anda itu sama dengan doa-doa yang biasa dipanjatkan oleh seorang Parmalim' (penganut agama Batak animistis), kendati kedua jenis doa itu belum pernah saya dengar!" Ia tidak mampu menyanggah hal itu. Akhirnya diakuinya bahwa ia sudah dipersiapkan menjadi 'Raja adat' sejak kanak-kanak. Melalui suatu upacara penyembahan (spirituil) yang anismistis! Kakeknya adalah seorang dukun besar yang disegani.
Bapa ini menyerahkan kehidupan kepada Yesus, setelah menginsyafi bahwa 'ke-raja adat-an'nya itu tidak menolongnya dari kenyataan bahwa ia harus memelihara tiga (dari lima) orang anak yang sinting di rumahnya! Dan Puji Tuhan, Yesus menolongnya dan menyembuhkan anak-anaknya!
Di bawah ini dicantumkan berbagai jenis upacara adat Batak, yang kalau ingin aman, sebaiknya anda hindari:
---o0o---