PENGIKUT YESUS UNTUK APA BERPUASA?
Terlalu banyak umat TUHAN asal percaya saja kepada pengajaran orang lain. Salah satunya adalah dalam hal menjalankan puasa atau tidak menjalankannya. Banyak yang asal mematuhi saja saran para pengajar Kristen, tanpa memeriksa lagi benar atau salahnya ajaran mereka. Padahal Tuhan Yesus menginginkan [Lukas 12:57]:
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?Dan biarlah umat TUHAN belajar dari Alkitab, teristimewa dari Tuhan Yesus, tidak sekedar belajar dari guru-guru Kristen; ingatlah pula pernyataan Yesus dalam Mat.23:8! Dengan 'claim' Yesus itu, penulis tidak mau sembarangan menyampaikan pengajaran Kristiani kalau hal itu hanya bersumber dari kepintaran akal manusia dan tidak bersumber dari Yesus sendiri, Guru satu-satunya itu!!
Izinkan pula penulis mengingatkan pembaca akan pesan Tuhan Yesus pada Lukas 12:48b,
Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut.......
Dengan membaca buku kecil ini, anda diberi tambahan pengetahuan oleh Tuhan Yesus, jadi bersiaplah untuk memenuhi tuntutanNya. Sangat mungkin tuntutan Yesus tidak sejalan dengan cara hidup anda selama ini!
SILAHKAN MEMUTUSKAN APAKAH ANDA AKAN BERPUASA/ TIDAK!
DAFTAR ISI
1. BERPUASA
: PRO DAN KONTRA
1.1. Kontra: "Akal-Sehat:
1.2. Kontra: Theologia
1.3. Kontra: Ayat-Alkitab
1.4. Pro : Hewan berpuasa
1.5. Pro : Orang Kafirpun Berpuasa
1.6. Pro : Yesus Anak Manusia, Berpuasa
1.7. Pro : Perjanjian Baru Menganjurkan Puasa
1.8. Pada Pihak Manakah Anda?
2. BERPUASA
ATAU TIDAK ??
2.1. Yesaya 58:1-7, Sekali lagi
2.2. Matius ps.6; Teroponglah !
2.3. Beragama Kristen atau Murid Yesus ?
3. BERBAGAI
HAKEKAT PUASA
3.1. Pernyataan Ketaatan Selaku Murid Yesus
3.2. Merendahkan Diri di Hadapan Tuhan
3.3. Berkabung Karena Penderitaan Orang Lain
3.4. Membangun Tekad atau Kesungguhan Hati
4. BERKAT-BERKAT
MELALUI PUASA
4.1. Membabat Rasa Khawatir
4.2. Kuasa di dalam Puasa
4.3. Beroleh Pengertian Baru
4.4. Aneka Ragam Berkat dari Puasa
5. KAPAN
KITA BERPUASA ?
6. PELAKSANAAN PUASA
6.1. Berpuasa : Anda Rumuskan, Anda Patuhi
6.2. Berpuasa : Bentuknya
6.3. Berpuasa : Kegiatannya
6.4. Berpuasa : Jangka-waktunya
6.5. Kunci Sukses Berpuasa
6.6. Laporan, itu penting
7. AKHIRNYA
: WASPADAI TIPUAN IBLIS!!
7.1. Dengan Berpuasa, Minta Apapun Pasti Berhasil
7.2. Lebih Lama Berpuasa Lebih Baik
7.3. Berpuasa itu Mudah
7.4. Semakin Tersiksa dalam Berpuasa semakin Berhasil
PENGANTAR.
Beberapa tahun yang lalu, anak kami, seorang pelajar sidi (Katekisasi), menyampaikan pernyataan gurunya bahwa orang Kristen tidak perlu berpuasa, karena Yesus sudah berpuasa bagi kita! Kendati pada waktu itu penulis tidak berstatus hamba Tuhan, pernyataan itu menimbulkan kedukaan yang dalam, sehingga penulis berjanji di dalam hati, suatu waktu akan mengabarkan kepada orang-orang bahwa berpuasa itu perlu dan sangat bermanfaat. Penulis mengerti perlunya berpuasa dari pengalaman sendiri, disamping membaca beberapa karangan yang sebagian diantaranya bersifat duniawi.
Maksud tersebut diatas direalisir dengan buku ini, yang menjelaskan masalah Puasa, sesuai Alkitab, sesuai pengajaran Tuhan Yesus, dan sesuai dengan bimbingan Roh Kudus.
Buku ini terbit tanpa Hak Cipta, jadi pembaca bebas memperbanyak dan membagikannya kepada yang memerlukan, demi kebangunan rohani setiap pengikut Yesus Kristus.
Izinkan penulis mengingatkan akan pesan Tuhan Yesus pada Lukas 12:48b,
Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut...
Dengan membaca buku ini, Tuhan Yesus memberi suatu pengetahuan bagi anda, jadi bersiap jugalah anda untuk memenuhi tuntutanNya, kendati hal itu bertentangan dengan pengertian anda selama ini!
SELAMAT MEMBACA DAN MEMPRAKTEKKAN AJARAN TUHAN YESUS!
1. BERPUASA : PRO DAN KONTRA.
Seperti telah disinggung pada kulit buku ini, banyak hamba Tuhan dari berbagai Gereja yang menyingkirkan pengajaran tentang puasa (memang secara lahiriah, berpuasa itu kurang menyenangkan, bukan?). Berbagai alasan dapat dikemukakan, baik berdasaarkan "akal-sehat", Theologia, ataupun berdaarkan ayat-Alkitab. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh yang 'kontra' dan yang 'pro' terhadap kegiatan berpuasa disajikan secara sekilas dalam Bab ini.
Hidup sehat hanya dapat dicapai kalau seseorang cukup makan, cukup energi, cukup vitamin, cukup mineral, dsb. Puasa hanya mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan puasa yang berulangkali hanya akan meruntuhkan daya-tahan tubuh terhadap penyakit. Puasa berakibat hilangnya kesetimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang terpakai untuk kegiatan jasmani, dan ketidak-setimbangan dapat membahayakan kesehatan tubuh secara umum!
Kita, orang Kristen, tidak sama dengan pemeluk agama yang lain. Kita hidup di zaman Anugerah. Kita beroleh anugerah dari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bukankah kita sudah menjadi satu tubuh di dalam Kristus [Roma 12:5]? Berarti kalau (tubuh) Yesus telah berpuasa, kita juga sudah menjalani puasa, bukan? Jadi tidak perlu lagi berpuasa! Itulah salah satu anugerah bagi kita, pengikutNya! Banyak argumen Theologia lain yang dapat dikemukakan oleh yang 'kontra' terhadap puasa!
5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
6 Bukan ! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk.
Jelaslah, TUHAN sendiri menyatakan TIDAK MENGHENDAKI [ay-6] berpuasa secara kebiasaan orang Israel itu. Puasa hanya ada pada Perjanjian Lama, jadi tidak berlaku lagi pada zaman anugerah ini!!
KESIMPULAN SEMENTARA : UMAT KRISTEN TIDAK PERLU BERPUASA!
Dari orang-orang yang 'tidak rohani' ternyata cukup banyak yang 'pro' dengan kegiatan berpuasa. Ke dalam golongan ini termasuk sebagian dokter yang menganjurkan pasien diet mereka yang berpuasa, baik puasa 'tidak-makan-tidak-minum' maupun sekedar 'tidak-makan', untuk beberapa waktu tertentu. Golongan ini mengamati bahwa berbagai hewanpun mengenal puasa. Penulis sendiri, semasa kanak-kanak sempat mengamati adakalanya anjing atau kucing berpuasa; penyebabnya tidak jelas bagi penulis. Mereka dapat menolak makanan, betapapun enaknya makanan itu. Mereka membiarkan dirinya lapar untuk suatu jangka waktu tertentu. Mestinya hewan-hewan itu mengerti manfaat berpuasa. Apakah manusia, makhluk cerdas tidak mengerti? Ataukah mereka mengeraskan hati dan TIDAK MAU MENGERTI??
Para pembaca dapat mengamati, bahwa orang-kafirpun yakni orang yang tidak menyembah TUHAN, bahkan penyembah berhala dan penyembah Iblis (dukun) dari waktu ke waktu melakukan puasa. Apakah mereka mengerti sesuatu keuntungan dibalik puasa? Ataukah mereka sekedar mematuhi dengan setia perintah-perinah dari kepercayaan yang mereka anut? Di dalam hal seperti itu, kita penganut ajaran Alkitab harus merasa malu, kalau tidak mematuhi perinah-perintah TUHAN di dalam Alkitab dengan setia!
Golongan yang 'pro' menunjuk kepada tindakan Yesus, anak Theos, yang berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam [Matius 4:1-11] untuk kemudian diuji Iblis. Silahkan anda membaca bagian Alkitab ini. Semenjak hari pembaptisanNya, Yesus sudah diakui anak Theos [Mat.3:17b] oleh BAPA SORGAWI. Hal itu sangat menjengkelkan hati Iblis, sehingga Iblis menguji status "Anak Theos" itu di dalam dua dari tiga ujian itu [Mat.4:3, 6]. Ujian yang satu lagi memancing Yesus untuk berganti status menjadi anak Iblis [ay-9], yakni kalau YESUS SUJUD MENYEMBAH IBLIS. Tentu saja bujukan Iblis ini ditolah oleh Yesus.
Tahukah anda kunci keberhasilan puasa Yesus? DIA mampu bertahan puasa dalam kelaparan selama 40-hari! (ayat-2 menyatakan: .....akhirnya laparlah Yesus). DIA masih seorang manusia (yang bisa lapar), namun mampu bertahan! Coba anda renungkan sungguh-sungguh perikope ini, dan carilah KUNCI KEBERHASILAN Yesus! supaya itu menjadi KUNCI KEBERHASILAN kita juga!
Kalau menurut anda, KUNCI SUKSES YESUS adalah status Anak Theos, itu keliru. Yesus masih berasa lapar (ay-2), bukan? Kalau menurut anda kuncinya firman (ay-4), silahkan mencoba, bersama firman TUHAN untuk menemani anda berpuasa satu-dua hari saja, apakah anda tidak teRkecoh oleh Iblis sehingga kelupaan makan atau minum? Jangan terlalu jauh mencarinya, saudaraku. Carilah KUNCI SUKSES itu diantara ayat 1 s/d 4 saja.
Mereka yang 'pro' akan puasa menunjuk pula betapa seringnya Yesus menyinggung masalah puasa ini. Kalau di dalam Injil Matius saja, disinggung sampai empat kali [Matius 4:1-11;6:16-18;9:14-17;17:21] dapatlah dibayangkan, selama tiga setengah tahun Yesus mendidik murid-muridNya, BERAPA RATUS KALI YESUS berbicara tentang hal itu!
Silahkan baca ayat 6:16. Dua kali direkam ungkapan "apabila engkau berpuasa". Di dalam ungkapan ini tersirat arti: "Di masa depan, apabila engkau berpuasa..." Berarti Yesus menginginkan murid-muridNya berpuasa. Supaya apa? Supaya Bapa Sorgawi membalasnya kepadamu [ay-18b]!
Sekarang kita baca ayat 9:15b. "Tetapi waktunya akan datang ....dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Sekali lagi ditunjukkan disini bahwa Yesus menginginkan murid-muridNya, sepeninggalNya, harus berpuasa!
Rekaman pada ayat 17:21 menyatakan: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa." Hal ini dicatat sewaktu murid-murid Yesus gagal menyembuhkan seorang anak yang dirasuk setan sehingga ayan. Dari sini diajar bahwa puasa menjanjikan kesuksesan dalam pelayanan.
SEBAGAI SELINGAN, saudaraku, sudahkah anda menemukan KUNCI SUKSES berpuasa itu? Itu perlu, demi suksesnya puasa anda di masa depan. Demi suksesnya pelayanan anda! Kalau belum bertemu, jangan jauh-jauh mencarinya, saudara, cukup anda mencari pada ayat 4:1,2 saja. Dua ayat itu saja!
Setelah membaca perdebatan 'kontra' dan 'pro' diatas, sekarang saatnya bagi anda untuk menentukan di pihak mana anda berdiri. 'Pro' ataukah 'kontra'?? Tidak ada tempat bagi yang ragu-ragu. Kalau anda sudah mengambil keputusan, laksanakanlah! Bertindaklah konsekuen. Namun kalau anda belum memiliki keputusan, silahkan membaca terus! Di samping itu, barangkali anda bertanya-tanya di dalam hati, di pihak manakah penulis berdiri? Inilah sikap penulis:
PENULIS BERDIRI DI PIHAK YESUS !!
Sebab Yesuslah yang memberi kita HIDUP, DAMAI-SEJAHTERA dan KELIMPAHAN. Bukan guru-guru Kristen atau para Theolog yang pandai-pandai itu. Yesuslah yang membawa kita ke Sorga.
2. BERPUASA ATAU TIDAK ??
Banyak pembaca Alkitab gagal beroleh pengertian tentang petunjuk dan perintah TUHAN di dalam Alkitab, karena tidak tahu cara membacanya. Karena tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Karena Yesus belum membuka pikiran mereka untuk dapat mengerti Alkitab [Luk 24:45]. Mengapa Yesus tidak membuka pikiran mereka? Karena mereka belum menjadi murid Yesus.
Kita cenderung mengartikan istilah 'murid' dalam Alkitab dengan pengertian 'murid' di sekolah-sekolah zaman sekarang. Ini keliru. Istialh 'murid' harus diterima dengan pengertian sesuai zaman Yesus. Pada zaman itu, istilah 'murid' dikenakan kepada mereka yang meninggalkan rumah dan orangtuanya mengikut gurunya, sepenanggungan dan sependeritaan.
Seorang murid harus taat secara mutlak kepada gurunya. Ia akan melakukan SETIAP PERINTAH GURUNYA, tanpa bertanya "mengapa disuruh begini, mengapa tidak begitu?" Disamping itu, kesetiaan seorang murid harus menyamai kesetiaan hamba kepada rajanya! Tanpa itu semua, ia tidak diakui murid oleh gurunya! Hal-hal inilah yang juga dituntut oleh Yesus dari murid-muridNya, sehingga kepada yang tidak memenuhi syarat tidak pernah dibukakan RAHASIA FIRMAN TUHAN, kendati ia seorang Sarjana Theologia sekalipun!
Berangkat dari ketaatan dan pengabdian murid-murid, para murid Yesus pada zaman modern inipun mengerti berbagai bagian Alkitab dengan baik. Rahasia Puasa pun dibukakan kepada mereka.
2.1. YESAYA 58:1-7, SEKALI LAGI.
Mari kita membaca sekali lagi Yesaya 58:1-7, namun kali ini dibawah bimbingan Roh Kudus, dengan sikap seorang murid, yang bersedia dikoreksi oleh gurunya, oleh Firman TUHAN. Amatilah keluhan bangsa Israel pada ay-3: "Mengapa kami berpuasa Engkau tidak memperhatikannya juga.....?"
TUHAN menjawab tempelak mereka itu dengan tempelak pula, TUHAN menunjuka perilaku berpuasa mereka yang masih melakukan berbagai tindakan keji: menindas buruh [ay-3b], sambil berbantah dan berkelahi, bahkan saling bertinju di antara mereka [ay-4].
TUHAN menjelaskan, bukan puasa yang sambil menindas dan sambil berkelahi yang dituntutNya, BUKAN PUASA yang sekedar tidak-makan-tidak-minum yang dikehendakiNya. TUHAN menuntut yang LEBIH LUHUR DARI PADA ITU. TUHAN menghendaki KEGIATAN BERPUASA, kegiatan tidak-makan-tidak-minum, yang disertai tindakan-tindakan :
Jadi, pembaca yang kekasih, bagian Alkitab ini bukannya membatalkan ketentuan berpuasa, seperti yang dipikirkan banyak para hamba TUHAN yang 'kontra' puasa sebaliknya, bagian ini menuntut atau mengharuskan tindakan berpuasa yang lebih ketat lagi, lebih luhur dari yang dikenal banyak orang.
2.2. MATIUS Ps.6; TEROPONGLAH !
Saudara pembaca mungkin dapat mengamati kegagalan sebagian orang untuk beroleh pengertian yang benar tentang Yesaya 58:6 (pada Bab-1) terjadi karena beberapa ayat dibaca secara selintas saja, secara terpisah (tersendiri). Cara ini dapat diibaratkan sebagai pembacaan ayat-ayat dengan 'mata telanjang' saja. Kalau mau mengerti Alkitab, di samping menggunakan mata-telanjang, harus juga digunakan alat bantu, "mikroskop" dan "teropong". Ketiga cara ini harus dimanfaatkan, sehingga pesan rohani dalam Alkitab dapat ditangkap dengan benar. Tentu saja ada syarat yang lebih mutlak lagi diperlukan: Bacalah Alkitab BERSAMA ROH KUDUS!
Hal yang serupa dapat terjadi pada pembacaan Matius 6:1-18. Kalau bagian ini dibaca hanya dengan mata telanjang (membaca biasa dan merenungkan bacaan itu), ada pesan-pesan yang tidak tertangkap dengan baik.
Kalau anda hanya menggunakan "mikroskop" (membaca dengan sangat teliti, memperhatikan kata demi kata berturut-turut), maka keadaan ini sama dengan seorang -udik yang datang ke Jakarta, menghabiskan hidupnya dilorong-lorong di Kebayoran Lama, tanpa pernah mengetahui bahwa Jakarta terdiri atas Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dsb. Gambaran global dari Jakarta tidak pernah ditangkap pengertiannya. Bagi pembaca Alkitab semacam itu, dia tenggelam dalam detail ayat-ayat dan tidak pernah menangkap atau memahami pesan menyeluruh dari suatu Pasal atau Kitab!
Pada pihak lain, adakalanya pesan-pesan penting di dalam Alkitab hanya tertangkap kalau anda membaca dengan teropong (bacalah seolah-olah buku itu jauh sehingga anda terpaksa membacanya dengan menggunakan teropong). Pengungkapan salah satu rahasia dengan gabungan ketiga cara itu dapat anda ikuti di bawah ini.
Pasal-6 buku Matius dimulai dengan [ay-1]: "Ingatlah, jangan kamu melakukan KEWAJIBAN AGAMAMU....." (penulis memperbesar beberapa huruf). Ini berarti bahwa yang dibincangkan oleh Yesus pada kalimat-kalimat berikutnya menyangkut masalah KEWAJIBAN BERAGAMA, kewajiban rohani para pengikut Yesus!
Pada ayat-2 Yesus mulai membincangkan berbagai KEWAJIBAN ROHANI itu dengan pernyataan :"Jadi , apabila engkau MEMBERI SEDEKAH..." Dengan demikian Yesus mengajar kita bahwa 'memberi sedekah' adalah salah satu KEWAJIBAN ROHANI para pengikutNya!
Kalau anda membaca Alkitab tanpa Roh Kudus, anda tidak dapat mengetahui kapan digunakan 'teropong', kapan harus menggunakan 'mikroskop' dst. Tetapi bersama Roh Kudus, petunjuk yang tepat akan anda peroleh! Setelah membaca seluruh Pasal-6 ini berulang kali, penulis dituntun untuk menggunakan 'mikroskop' pada ayat-5. Dengan 'mikroskop' akan terklihat suatu kejanggalan karena ayat itu dimulai dengan kata "Dan", sbb."
"Dan apabila kamu BERDOA...."
Dimulainya suatu kalimat dengan kata "Dan", adalah kejanggalan yang TIDAK DAPAT DIMAAFKAN oleh para ahli bahasa, dalam bahasa manapun kalimat itu ditulis. Periksalah Alkitab berbahasa yang lain, anda akan menjumpai kejanggalan yang sama. Jadi, peristiwa yang janggal ini bukannya muncul dari kesalahan terjemahan!
Cara penulisan yang serupa atau kejanggalan yang serupa muncul lagi pada ayat-16:
"Dan apabila kamu BERPUASA,..."
Dua kejanggalan diatas tidak terjadi oleh kesalahan terjemahan; mestinya terjadi secara disengaja oleh Roh Kudus, yang memimpin penulisan Alkitab pada zaman dahulu. Kalau saja Alkitab ini ditulis secara modern oleh manusia abad-XX, maka tatanan ay-2 s/d. ay-18 muncul seperti pada halaman berikut. Jelaslah sekarang bagi kita, suka ataupun tidak suka, Yesus menyatakan:
BERPUASA ADALAH KEWAJIBAN ROHANI PARA PENGIKUT YESUS!!
KEWAJIBAN-KEWAJIBANmu selaku pengikutKu, Aku jabarkan sebagai berikut:
2.3. BERAGAMA KRISTEN ATAU MURID YESUS?
Pembaca yang kekasih, penulis sama sekali tidak bermaksud untuk memaksa anda melakukan ibadah-puasa! Itu adalah hak mutlak anda sendiri. Yang penulis lakukan hanyalah sekedar penyampaian dan penerangan tentang PENGAJARAN YESUS mengenai KEWAJIBAN para pengikutNya. Anda bebas memilih untuk MEMATUHI PENGAJARAN YESUS itu ataupun MEMBANGKANG!
Tentunya anda sudah mengamati bahwa pengajaran yang dikemukakan oleh Yesus itu berbeda dengan kebanyakan pengajar-pengajar Kristen sekarang, yang tidak menganjurkan puasa, anda sedang menjadi murid mereka, bukan? Oleh sebab itu, bilamana anda memerlukan sesuatu, mau memohon berkat misalnya, mintalah kepada guru-guru yang anda patuhi itu, jangan minta kepada Yesus, yang tidak anda patuhi!
Sebaliknya, anda dapat meminta berbagai berkat kepada Tuhan Yesus, kalau anda mengakuiNya sebagai GURU anda. Berarti, anda hidup dengan kepatuhan kepada perintah-perintahNya. Karena seorang murid Yesus harus bersedia DIBENTUK OLEH GURUnya. Bacalah Matius 28:18-20. Di sana anda akan menemui salah satu perintah Yesus kepada para murid: "AJARLAH mereka MELAKUKAN....." Jadi, murid-murid Yesus harus mengajar-melakukan perintah-perintah Yesus kepada murid Yesus generasi penerus! Tidak sekedar MENGAJAR! Ini berarti bahwa setiap orang yang mengaku 'murid Yesus' harus DIBENTUK menjadi murid. Bukan sekedar DIAJAR, seperti yang kita alami dari pengajar-pengajar Kristen masa kini!
Dan anda sudah beroleh sebutan 'Kristen', the disciple of Christ", murid Yesus! Kalau anda mau menjadi murid Yesus yang sungguh, murid menurut konsep Yesus sendiri, syarat utama yang harus dipenuhi adalah : SIAP UNTUK DIBENTUK! Kalau tidak siap dibentuk, jangan mengaku 'murid Yesus', jangan menuntut sesuatu dari GURU itu. Kalau anda sekedar mengikuti pengajar-pengajar Kristen yang berbeda pengajaran dari pengajaran Yesus, mintalah berkat kepada mereka, jangan kepada Yesus. Dan sebaliknya kita ingat, Kerajaan Sorga dan Hidup yang Kekal adalah hak Yesus untuk memberikan (atau tidak-)nya kepada anda. Yesus yang memberi KESELAMATAN bagi anda, bukan pengajar-pengajar Kristen itu!!
OH YA, SAMBIL LALU, sudahkah anda menemukan kunci untuk berhasilnya puasa Yesus yang empat puluh hari empat puluh malam itu? Anda tentu sudah memeriksanya pada ayat-1,2 dari Matius pasal-4 tadi! Kalau belum jumpa, berdoalah, minta, petunjuk Roh Kudus agar anda menemukan kuncinya. Cobalah sempitkan lagi pencarian anda! Kunci suksesnya puasa Yesus yang tercantum dalam ayat-1. Periksalah lagi ayat-1 ini saja!
---o0o---
3. BERBAGAI HAKEKAT PUASA.
Bab ini dan selanjutnya hanya bermanfaat bagi pembaca yang sungguh-sungguh mau menjadi murid Yesus. Yakni mereka yang bersedia dibentuk oleh pengajaran dan praktek pengajaran dari Tuhan Yesus. Kalau anda tergolong yang tidak bersedia dibentuk, lebih baik jangan membuang waktu yang berharga. Tidak perlu anda teruskan membaca buku ini!
Untuk dapat melaksanakan puasa dengan benar, kita perlu mengerti berbagai hakekat puasa, tentu saja yang Alkitabiah. Beberapa hakekat terpenting disajikan disini.
3.1. PERNYATAAN KETAATAN SELAKU MURID YESUS.
Ketaatan merupakan salah satu unsur utama di dalam PEMBENTUKAN MURID. Pada gilirannya, KESEDIAAN DIBENTUK merupakan unsur utama di dalam PENAKLUKKAN DIRI. Kalau anda mengaku bahwa Yesuslah Raja di dalam Kerajaan Sorga itu (siapa lagi?), maka pentinglah anda menaklukkan diri dengan sepenuh hati kepadaNya. Taati setiap perintah Yesus di sepanjang kehidupan anda!
Tidak perlu diperdebatkan lagi, yang membawa kita ke Surga kelak adalah Tuhan Yesus, bukan pengajar-pengajar Kristen. Bukan pula sekte-sekte Kristen yang ratusan jumlahnya itu! Di samping itu, sementara kita di bumi ini, yang memberi kita HIDUP dan KELIMPAHAN [Yoh.10:10] serta DAMAI-SEJAHTERA [Yoh.14:27] adalah Tuhan Yesus, bukan pribadi lain. Oleh sebab itu penulis, secara pribadi mengambil sikap : BERUSAHA MENTAATI SEBAIK MUNGKIN pengajaran dan perintah Tuhan Yesus Kristus. Kadang-kadang terpaksa mengecewakan para pengajar Kristen, ataupun sekte Kristen tertentu. Yang penting, JANGAN MENGECEWAKAN TUHAN YESUS!
Jadi, di dalam berpuasa, penulis berdoa bahwa puasa ini penulis lakukan untuk gagah-gagahan, melainkan sebagai pernyataan ketaatan kepada Tuhan Yesus, GURU AGUNG itu! Bukankah Yesus sudah meng-claim bahwa DIRINYA harus menjadi satu-satunya GURU bagi semua murid atau semua pengikutNya [Matius 23:8]?
3.2. MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN.
Hakekat yang sangat penting pula adalah KERENDAHAN HATI. Bacalah bagaimana Daniel [ps.10] berkabung [ay-2] dan merendahkan diri [ay-12] dalam bentuk berpuasa. Bacalah juga [Ezra 8:21] bagaimana orang-orang Israel berpuasa, merendahkan diri di hadapan TUHAN, sebagai persiapan perjalanan pulang ke negeri mereka.
Oleh sebab itu, dalam berpuasa, nyatakanlah bahwa puasa ini kita maksudkan untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan. Nyatakan bahwa kita orang lemah, orang yang berdosa, orang hina, orang yang bodoh, tidak mampu berbuat baik oleh kemampuan sendiri. Selanjutnya nyatakan bahwa dari kekuatan sendiri kita tidak mampu berbuat hal yang menyenangkan hati Tuhan. Begitu seterusnya!
Hati-hati akan penyesatan Iblis, yang mengajarkan bahwa puasa dapat menebus dosa, dapat memberi keselamatan. Hanya Yesus Kristuslah penebus dosa anda, hanyalah Dia yang memberi Keselamatan, bukan tindakan atau perbuatan anda!
Anda tahu hasil puasa dengan kerendahan hati begini? Anda akan ditinggikan oleh TUHAN, menurut cara-cara yang ajaib. Cara-cara TUHAN! Tuhan Yesus menyampaikan Hukum Rohani yang tidak dapat ditawar-tawar [Matius 23:12]:
"Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Sekali lagi, waspadalah terhadap penyesatan Iblis. Penulis pernah mendengar pernyataan seorang Kristen berpenampilan rohani: "Saya bersyukur sudah mampu berpuasa-tidak-makan (hanya minum, pen.) selama 72 jam. Rasanya itu masih dapat saya tingkatkan di masa depan!" Ia tidak menyadari sudah terjebak oleh Iblis untuk berpuasa secara gagah-gagahan! Akibatnya, karena sudah meninggikan diri sendiri, dia tidak ditinggikan lagi oleh TUHAN!
3.3. BERKABUNG KARENA PENDERITAAN ORANG LAIN.
Dalam Perjanjian Lama, jelas sekali dinyatakan bahwa berpuasa dilakukan sambil 'berkabung'. Orang Israel berpuasa sambil mengenakan 'kain-kabung' [Yun.3:5; Neh.9:1; Dan.9:3]. Namun patut diwaspadai disini kelemahan puasa mereka, karena mereka berkabung UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI, atau untuk kepentingan kelompok sendiri, atau untuk bangsa sendiri. Inilah postur rohani Perjanjian Lama yang tidak patut ditiru oleh murid Yesus. Mengapa?
Di dalam Mat.5:17-48 Yesus mengajarkan berbagai postur rohani yang baru, yang dituntut dari setiap murid-muridNya. Di sana Yesus menekankan tuntutanNya dari murid-muridNya: 'hidup keagamaan' atau sikap-rohani yang lebih luhur dari (sekedar kesalehan) ahli Taurat. Misalnya, kalau dari pengikut Hukum Taurat dituntut untuk tidak membunuh, dari pengikut Yesus dituntut yang lebih ekstrim: marahpun tidak boleh! Khusus pada ayat 46, Yesus mempertanyakan:
46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Jadi, apabila kita berpuasa hanya untuk kepentingan diri sendiri atau golongan sendiri, apabila kita berpuasa bagi kepentingan mereka yang mengasihi kita, apakah upah kita? Dengan cara itu kita bukan sedang mempraktekkan HUKUM KASIH, yang diajarkan Yesus, tetapi mempraktekkan Hukum Taurat: GIGI GANTI GIGI atau kasih-sayang ganti kasih-sayang! Jadi janganlah mengharapkan upah apapun (dari Yesus) sebagai hasil dari berpuasa semacam itu.
Lalu, puasa bagaimana yang dikehendaki Tuhan Yesus? Inilah postur-rohani yang benar dalam melaksanakan puasa:
BERKABUNG BAGI PENDERITAAN ORANG LAIN!
Bukankah ini yang dibahas dalam Kitab Yesaya [58:6,7] dan sudah diulas diatas? Jadi, singkirkanlah suasana tidak berkabung agar anda memperoleh upah yang penuh dari puasa yang anda lakukan!
3.4. MEMBANGUN TEKAD ATAU KESUNGGUHAN HATI.
Hakekat puasa yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa berpuasa merupakan pernyataan tekad atau kesungguhan hati untuk sesuatu urusan. Di dalam Perjanjian Lama anda dapat mengamati pernyataan ketekunan orang Israel dalam berpuasa [2Taw.20:3; Neh.9:1; Est.4:16; 2Sam.12:6]. Dalam berpuasa itu mereka bertekad untuk mencapai suatu tujuan. Pernahkah kita, umat Kristiani, beroleh "GEMBLENGAN TEKAD" dari guru-guru Kristen kita? Pernahkah kita dikhotbahi tentang pentingnya MEMBANGUN TEKAD supaya mampu mengikut Yesus secara sungguh-sungguh? Padahal itulah yang Yesus inginkan, agar orang yang ikut dia MEMILIKI TEKAD BAJA!
Kalau kita benar-benar mematuhi perintah Tuhan Yesus, maka semua janjiNya akan menjadi kenyataan bagi hidup kita. Hanya orang-orang yang "tidak mengenal Theos" [Mat.6:31,32] yang berkhawatir akan kepentingan-kepentingan duniawi mereka, kata Yesus. Mereka yang mencari kerajaan Theos dan kebenaranNya akan beroleh kecukupan dalam hal-hal itu, sehingga TIDAK PERLU SAMPAI HARUS BERPUASA BAGI KEPENTINGAN DIRI SENDIRI! Inilah postur rohani yang dikehendaki Yesus.
Dengan postur rohani yang baru, postur rohani Yesus, kebanyakan urusan yang kita gumuli adalah untuk kepentingan orang lain. Untuk meringankan penanggungan orang lain. Untuk keselamatan orang lain. Jadi perlulah ktia menggumulinya dengan tekun, dengan sunggih-sungguh. Supaya apa? Supaya ukuran (kesungguhan-hati) kita itu diukurkan juga kepada kita [Mat.7:2].
......UKURAN YANG KAMU PAKAI UNTUK MENGUKUR, AKAN DIUKURKAN KEPADAMU.
Kesungguhan hati anda di dalam berpuasa, akan berakibat anda juga beroleh kesungguhan hati (dari TUHAN) untuk menyelesaikan masalah yang anda gumuli! TUHAN bahkan mampu menggerakkan hati orang-orang lain untuk SECARA BERSUNGGUH-SUNGGUH membantu menyelesaikan masalah yang anda gumuli. Hal semacam itu terjadi, baik dalam pengetahuan anda maupun di luar pengetahuan!
Lihatlah teladan Yesus, Anak Manusia itu. Setelah dibaptis [Mat.ps.3], Yesus berpuasa 40-hari 40-malam, dalam rangka mempersiapkan diri memasuki tugas pelayananNya yang tiada bandingnya! Dengan berpuasa itulah dibangun tekadNya untuk mencapai sukses maha-besar di dalam pelayananNya! pelayanan semacam itu, tanpa tekad yang sempurna tidak mungkin terselesaikan!!
Seiring dengan seringnya anda berpuasa, maka tekad anda untuk mengikut Yesus semakin dibangun, dan cobalah anda renungkan sendiri, bukankah TEKAD merupakan bagian utama daripada IMAN?
SAMBIL LALU, sudahkah anda beroleh KUNCI-SUKSES untuk puasa yang bebas dari gocohan Iblis? Yakni jawaban pertanyaan yang yang harus dicari dari Matius 4:1? Kalau belum juga, cobalah sekali lagi, kali ini cukup SETENGAH AYAT, dan anda aakn beroleh jawabannya!
---o0o---
4. BERKAT-BERKAT MELALUI PUASA.
Sungguh banyak berkat yang dapat dicapai melalui puasa. tidak cukup ruangan untuk menelusuri secara lengkap; yang disajikan dalam tulisan ini sekedar garis besarnya saja!
Pada Khotbah di bukit [Matius ps.6], setelah menguraikan tentang KEWAJIBAN-ROHANI para pengikutNya, Yesus menyatakan [ay-33]:
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Theos dan KEBENARANNYA maka SEMUANYA itu akan ditambahkan kepadamu.
Yesus sudah menyatakan berbagai bagian utama dari kebenaran di dalam Kerajaan Theos, yakni MEMBERI SEDEKAH, BERDOA, BERPUASA dan MENGUMPULKAN HARTA SORGAWI, menurut cara-cara yang berkenan di hati Bapa, maka pengikutNya harus mematuhi pengajaran itu, untuk memperoleh "SEMUANYA". Apakah yang dimaksud dengan "SEMUANYA" itu? SEMUA yang dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Theos [ay-32]! Tidak perlu terlalu kita cari-cari, karena kita mengenal Theos. Dan Bapa Surgawi sudah mengetahuinya lebih dahulu. SEMUA [ay-31] "yang akan kami makan", "yang akan kami minum", dan "yang akan kami pakai" akan ditambahkan kepada pengikut Yesus, kalau mereka mematuhi pengajaran dan perintahNya!!
Itulah berkat-berkat bagi mereka yang mau melaksanakan keawajiban rohani secara lengkap kepada TUHAN: menyampaikan sedekah, berdoa, berpuasa dan mengumpulkan harta di sorga. Kalau ada yang ketinggalan, maka berkat-berkat tadi ada yang terhambat pula!
Marilah kita merenungkan bagian-bagian Alkitab yang lain untuk mengamati berkat-berkat yang tersedia bagi mereka yang tekun menjalankan puasa.
4.1. MEMBABAT RASA KHAWATIR.
Masih dalam renungan Pasal-6 dari Kitab Matius, penulis mengajak anda untuk mengamati, betapa Roh Kudus menuliskan bagian ini secara khas: ulasan Yesus tentang KEKHAWATIRAN disajikan segera setelah ulasan tentang KEWAJIBAN-ROHANIAH para pengikut Yesus. Cara penyajian ini mengandung maksud yang sangat dalam, mau menyajikan obat penawar bagi rasa khawatir dalam diri manusia. Yesus mengetahui benar, bahwa rasa khawatir akan hal-hal lahiriah banyak menghantui diri manusia, sehingga orang tidak mampu lagi melihat hal-hal yang rohani. Mereka terkena "CADAR IBLIS". Mereka tidak mampu lagi melihat damai-sejahtera yang dijanjikan Tuhan Yesus, karena cadar itu. Yang terlihat hanyalah ancaman, teror, kemelut kehidupan dunia ini. Mereka digiring Iblis memasuki kehidupan yang penuh kekhawatiran dan benar-benar beroleh kehidupan yang rusak!
Mereka tidak menginsyafi bahwa Tuhan Yesus menuntut jauh lebih banyak dari orang yang sungguh-sungguh mau ikut Dia. Contohnya, Yesus [Luk.12:33, Luk.18:22] menuntut 100-persen dari anak muda yang ingin sempurna itu! Karena umat Kristen tidak melakukannya, gagallah mereka menjadi pengikut Yesus yang setia, sehingga tidak muncul lagi mujizat-mujizat di dalam kehidupan mereka. Kehidupan mereka berada dibawah Dalil-dalil Ekonomi saja, tidak lagi diatur oleh "Hukum Berkat" dari Kerajaan Theos! Mereka tidak pernah beroleh "rezeki nomplok" yang dari TUHAN, yang muncul dari arah yang sama sekali tidak terduga!
Banyak pengikut Yesus dapat mempersaksikan pertolongan-pertolongan yang mereka peroleh, dengan cara yang ajaib, misalnya dipersingkatnya waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Karena mereka tekun berdoa, tidak berusaha MENGHEMAT WAKTU secara akal sendiri (bolos dari kebaktian, dsb.), Tuhan Yesuslah yang menolong mereka menghemat waktu, menurut cara-caraNya yang selalu ajaib!
Mujizat Tuhan Yesus HANYA MENGHAMPIRI MEREKA YANG PATUH kepadaNya! Yang tidak mau patuh, jauh dari mujizat! Bukankah orang lumpuh yang disembuhkan Tuahn Yesus itu [Mat.9:1-8] harus LEBIH DAHULU mematuhi perintah Yesus [ay-6] : Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!", sebelum ia benar-benar sembuh? Begitu pulalah terjadi di dalam berbagai mujizat yang direkam dalam Injil! PATUHI Yesus, baru mujizat datang!
MUJIZAT DATANG DARI KEPATUHAN, bukan? Nah, saudara pembaca, patuhilah perintah-perintah Tuhan Yesus tentang penyampaian sedekah, tentang berdoa, tentang berpuasa serta tentang mengumpulkan harta di sorga, MUJIZAT akan berdatangan dan menjadi begian kehidupan anda!
Hasilnya hanyalah kekhawatiran yang bertambah, membawa sakit penyakit, kemelut serta penderitaan lainnya. Tidak terlihat lagi oleh mereka pentingnya mengumpulkan harta di sorga [Matius 6:19-21, Lukas 12:33]. Akhirnya mereka batal menjadi murid Yesus, hanya menjadi pembangkang belaka!
TAHUKAH ANDA OBAT KHAWATIR YANG PALING MUJARAB ??
KHAWATIR adalah suatu sifat yang unik dari manusia. Sifat ini tidak dimilki oleh ciptaan TUHAN yang lain. Anehnya, khawatir hanya muncul mengenai hal-hal yang BELUM TENTU akan terjadi. Uniknya lagi, kekhawatiran segera berakhir, pada saat hal yang dikhawatirkan itu menjadi kenyataan! Atau pada saat ada kepastian bahwa hal itu tidak akan terjadi!
Ambillah contoh, seorang yang baru mencuri. Ia khawatir ditangkap polisi. Setiap orang yang berpenampilan polisi atau detektif (padahal BELUM TENTU demikian) akan dicurigainya! Ia diikuti oleh kekhawatiran selama ia belum tertangkap. Kalau ia merasa seeprti terpojok, ia mampu menyerang dan mencedarai orang yang memojokkannya, bahkan mungkin membunuhnya. Ia terperosok ke dalam kejahatan yang lebih berat, hanya karena khawatir tertangkap! Sesuatu yang BELUM TENTU terjadi!
Contoh lain, seorang yang khawatir ketinggalan kereta api jam 13.00, mungkin akan tergesa-gesa mengemudikan mobilnya ke stasiun kereta api. Karena terburu-buru, ia menyerempet seorang pengandara sepeda, jatuh dan terluka; terjadilah perkara. Akibatnya, kereta api terakhir yang jam 15:45 pun tidak terkejar olehnya.
Anda dapat mencari berbagai contoh kekhawatiran yang selalu membawa kerusakan atau kekacauan yang lebih dalam! Peningkatan kekacauan itu tidak perlu terajdi kalau kita tidak membiarkan diri dirangsang khawatir yang terlalu jauh! Dan obat khawatir yang paling mujarab adalah mematuhi NASEHAT AJAIB dari Yesus, yang tersirat di dalam Matius pasal-6:
BERTINDAKLAH SEOLAH-OLAH HAL-HAL YANG DIKHAWATIRKAN ITU SUDAH MENJADI KENYATAAN!
Dalam contoh pencuri diatas, kalau saja si pencuri bertingkah laku seolah-olah dia sudah tertangkap, kekhawatirannya (takut ditangkap) lenyap, bukan? Tidak perlu ia terjerumus ke dalam kejahatan yang lebih dalam!
Kalau pengendara mobil itu menganggap saja bahwa ia sudah ketinggalan kereta api jam 13.00, jadi ia mengendarai mobilnya dengan santai, ia tidak perlu kehilangan kesempatan untuk naik kereta api jam 13:45! Bahkan sangat mungkin mujizat TUHAN akan terjadi, malah ia sempat ikut pada kereta api jam 13:00 (yang sudah ia abaikan itu)! Beberapa kali penulis mengalami hal yang serupa!
AJAIBNYA, hal-hal yang tadi dikhawatirkan itu justru tidak muncul, diatasi oleh mujizat yang muncul karena patuh akan perintah Tuhan Yesus.
SEKEDAR KESAKSIAN : Ada ketikanya penulis sudah menyerah, sanatai saja mengemudikan mobil, biarlah terlambat tiba di suatu tempat pelayanan, daripada harus tergesa-gesa, yang mungkin berakibat tabrakan atau kecelakaan. Namun rancangan TUHAN dapat saja berbeda. TUHAN menghendaki penulis tiba tepat-waktu disana. Suatu peristiwa, suatu sore hari yang ramai, penulis mengendarai mobil di suatu jalur, santai saja. Untuk memupus rasa khawatir, penulis menganggap saja sudah pasti terlambat. Begitu santainya, sehingga suatu saat dikejutkan oleh bunyi klakson marah-marah dari mobil yang di belakang. Penulis kaget, memeriksa, "salah apa saya ini?" Ternyata pengemudi di belakang sudah kesal karena jalur didepan penulis lowong untuk ratusan meter, seprti suatu terowongan kosong. Sadar akan hal ini, penulis melajukan mobilnya, melewati puluhan kendaraan lain tanpa halangan. Anehnya, di ujung "terowongan" itu, mobil penulis "dipepetkan" oleh sebuah mobil lain dari sebelah kiri. Terpaksalah penulis mengalah dan pindah ke jalur kekanan. Namun apa yang terjadi? Dijalur ini sudah terbentuk suatu "terowongan" lain yang sama kosongnya dengan yang pertama tadi! Puluhan mobil lainnya dapat tersusul tanpa bersudah-payah. Kejadian seprti ini terulang lagi, sehingga penulis tiba di tempat pelayanan secara tepat-waktu. LUAR BIASA, kalau TUHAN sudah mengirimkan "voor-rijders" untuk hambaNya!
Jadi NASIHAT-NASIHAT AJAIB yang diberikan Yesus Kristus dalam Matius ps.6 dapat didaftarkan sebagai berikut :
KESIMPULAN : KEBIASAAN BERPUASA AKAN MEMBABAT SERTA MENYINGKIRKAN RASA KHAWATIR, CADAR IBLIS ITU!
4.2 KUASA DI DALAM PUASA.
Para penjala manusia, HAMBA TUHAN YESUS yang bekerja di dalam lapangan, menyadari benar pentingnya peranan KUASA dalam memenangkan jiwa-jiwa, teristimewa dalam perampasan kembali orang-orang yang sudah dicengkeram Iblis. Tanpa KUASA ROH KUDUS, usaha mereka akan sia-sia.
Perkara ini disinggung oleh Yesus setelah pengusiran setan yang mengakibatkan sakit ayan pada seorang anak muda [Matius.17:14-21]. Murid-murid gagal melakukannya, sehingga harus Yesus sendiri yang turun tangan. Setelah mereka sendirian, murid-murid menanyakan kegagalan mereka di dalam pengusiran setan itu. Sebagian penjelasan dari Yesus berbunyi:
21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.
Jelaslah bahwa murid-murid itu tidak mampu menjadi penyalur kuasa TUHAN, di dalam kondisi yang biasa-biasa saja. Mereka perlu sering-sering berpuasa untuk dapat menjadi PENYALUR KUASA itu supaya setan dapat diusir dari orang yang akan ditolong! Oleh sebab itu, kita murid Yesus pada masa kini juga harus berpuasa, untuk dapat menjadi penyalur KUASA bagi penyelamatan orang lain.
4.3. BEROLEH PENGERTIAN BARU.
Berkat yang lain dari puasa adalah BEROLEH PENGERTIAN BARU (dari TUHAN sendiri). Memang kita manusia sangat mendambakan pengertian-pengertian baru, sesuai pesan TUHAN di dalam Amsal 25:2,
Kemuliaan Theos ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
Jadi, kalau raja-raja (manusia) dapat mengerti sesuatu rahasia (istimewanya: rahasia TUHAN), betapa luhurnya berkat semacam itu! Dan salah satu berkat dari puasa adalah dibukakannya rahasia TUHAN (pengertian baru) kepada hamba TUHAN yang rajin berpuasa!
Daniel [Dan.10:1-14] berkabung atau berpuasa tiga minggu penuh [10:2,3]. Sejak awal puasanya, ia bertekad memohon pengertian [10:12]. Dan tekadnya itu terkabul, malaikat diutus TUHAN untuk menyampaikan pengertian itu kepada Daniel [10:14,21].
4.4. ANEKA RAGAM BERKAT DARI PUASA.
Beragam berkat lainnya dapat diperoleh melalui puasa yang benar, seperti yang telah dibahas terdahulu. Rekaman di dalam Kitab Yesaya [58:1-12] menunjukkan berbagai berkat itu. Ikutilah ulasan ayat-demi-ayat di bawah ini.
PEMBACA YANG DIKASIHI TUHAN YESUS
berbagai berkat yang dijanjikan TUHAN secara terulis di dalam Alkitab sudah dibahas, walupun tidak terlalu terperinci. Memang sengaja demikian, supaya ada ruang gerak bagi Roh Kudus untuk membimbing saudara pembaca menggali pengalaman-pengalaman baru di dalam berpuasa. Kalau anda bertekun dalam berpuasa, anda akan merasakan bahwa berpuasa itu adalah kesukaan, dan berpuasa bagi kepentingan orang lain adalah suatu kebahagiaan.
Berkat-berkat yang dijanjikan TUHAN itu, serta berbagai mujizat sudah dialami banyak orang yang tekun berpuasa. Sekali lagi "MUJIZAT DARI TUHAN" dicurahkan hanya bagi ORANG YANG PATUH!!
Janji mujizat itu bukan janji kosong. Bebagai berkat itu sudah penulis alami, sehingga tidak cukup ruangan di dalam buku ini untuk mempersaksikannya! Yang penting bagi anda adalah: PATUHI SETIAP KEWAJIBAN yang ditetapkan Tuhan Yesus, maka anda akan memuji Dia untuk semua berkat dan kebaikan yang dicurahkanNya bagi anda!!
---o0o---
5. KAPAN KITA BERPUASA ?
Peserta berbagai kursus Alkitab, menanyai penulis tentang waktunya kita harus berpuasa. Jawaban yang umum adalah : bila anda mengalami suatu kemelut, atau sedang ada pergumulan pribadi. Namun, pengalaman penulis menunjukkan bahwa pergumulan pribadi yang berat (sehingga memerlukan puasa untuk penyelesaiannya) nyaris tidak pernah muncul, asal saja Matius 6:33 benar-benar dipenuhi. Yakni jika puasa memang sudah menjadi bagian kehidupan anda (ingat, berpuasa adalah KEWAJIBAN ROHANI, bukan?) Jarang sekali terjadi, seorang yang teratur menjalankan kewajiban berpuasa, sampai perlu berpuasa untuk menyelesaikan pergumulan!
Kalau anda dari waktu ke waktu sudah tekum berpuasa, berbagai problema pribadi segera tersingkirkan secara ajaib, secara yang dijanjikan TUHAN; banyak orang sudah mengalami hal ini. Tinggal lagi sekarang keperluan berpuasa bagi anda adalah demi menolong mengatasi pergumulan orang lain! Untuk menolong orang lain, terutama mereka yang tidak ada hubungan keluarga dengan anda! [Matius 5:46, 47]:
"Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu ?"
Apabila kita hanya berpuasa bagi mereka yang mengasihi kita, apakah upah bagi kita? Jadi, supaya ada upah, berpuasalah bagi mereka yang tidak ada hubungan dengan kita! Maka kita tergolong kepada orang berkabung (bagi orang lain) yang harus dihibur [Matius 5:4]! Apakah hiburannya? Pergumulan saudara kita itu akan teratasi!!
Oleh sebab itu, pembaca yang kekasih, jdaikanlah puasa suatu kebiasaan yang baik, ada atupun tiada pergumulan pribadi. Berpuasa dua atau tiga hari dalam sebulan adalah cukup layak kalau anda seorang awam. Berpuasalah bagi orang lain, kalau anda tiada pergumulan. Kalau anda seorang hamba TUHAN, yang banyak memberikan pelayanan pribadi, perlulah lebih sering. Satu hari dalam seminggu merupakan jumlah yang pantas. Makin berat pelayanan yang anda berikan, semakin sering anda perlu berpuasa!
Namun, disamping kebiasaan diatas, berpuasalah juga setiap kali ada dorongan Roh Kudus! Dari waktu ke waktu penulis mengalami dorongan untuk berpuasa, yang penulis patuhi. Hari itu atau esoknya akan muncullah Pelayanan-Pelepasan atau Pelayanan-Perampasan yang lebih berat dari biasanya (bacalah buku "Prajurit Kristus, Berdoalah", oleh penulis yang sama, juga Yudas.-:23)! Turutilah selalu tuntunan Roh Kudus, itu selalu indah!!
---o0o---
6. PELAKSANAAN PUASA.
Banyak orang Kristen beroleh kesan bahwa berpuasa tidak perlu. Kalau memang perlu, tentu diatur tatacaranya di dalam Alkitab, bukan? Mereka ingin melihat penaturan ibadah puasa secara detail dan secara baku, seperti yang mereka amati pada agama tertentu. Ini adalah suatu kekeliruan besar!
YESUS TIDAK MENGHENDAKI pengikutNya berjalan di bawah bimbingan-mati para ahli Kitab (theolog), yang nyatanya gagal mengerti kehendak TUHAN. Lihatlah Matius 23:14-32. DELAPAN KALI disana Yesus menempelak para ahli Taurat dan orang Farisi dengan ucapan : "Celakalah kamu ahli-ahli Taurat dan orang Farisi..." (yang munafik, pen.). Semua tempelak itu diluncurkan Yesus karena kegagalan membawa umat lebih dekat kepada TUHAN.
Dapat dimengerti, untuk menekan kegagalan semacam itu dimasa depan, YESUS MENGATUR agar setiap orang-percaya, pengikut Yesus, dibimbing langsung oleh SATU PEMIMPIN, yaitu MESIAS, yang dalam hal ini dilakukan melalui Roh Kudus, seperti ternyata dari pernyataan:
8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara....10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Dengan tatanan yang baru ini, setiap pengikut berhubungan langsung dengan PEMIMPIN, dan PEMIMPIN dapat membimbing setiap pengikut secara khusus, seperti kekhususan perawatan seorang ibu atas bayinya. Bukankah setiap bayi memerlukan penanganan yang berbeda? Begitu jugalah pengikut Yesus, setiap orang memikul kuk yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda.
Dapatlah dimengerti kalau bagi pengikut Yesus, tidak ditentukan tata-cara-mati di dalam beribadah dan berpuasa, namun semuanya harus terjadi di bawah bimbingan Roh Kudus!
6.1. BERPUASA : ANDA RUMUSKAN, ANDA PATUHI.
Dengan tiadanya peraturan-mati tentang ibadah puasa, terserahlah kepada anda untuk merumuskan sendiri bentuk puasa anda, tentu DI BAWAH BIMBINGAN Roh Kudus! Rumuskan bentuk puasa anda serta jangkawaktu berpuasanya, sesudah itu, patuhilah rumusan atau peraturan itu dengan setia. Itulah puasa anda.
Tentu sebagian pembaca bertanya: "Lho, mengapa demikian? Apa dasar pemikirannya sampai kita boleh merumuskan sendiri bentuk dan jangkawaktu puasa kita?"
Penulis yakin, Yesus Kristus tidak membakukan cara berpuasa para pengikutNya oleh Hikmat berikut:
KALAU MANUSIA TIDAK MAMPU MEMATUHI KETENTUAN YANG SUDAH DIATURNYA SENDIRI, JANGAN HARAP MEREKA DAPAT PATUH KEPADA KETENTUAN YANG DIATUR OLEH PRIBADI YANG LAIN !!
Kalau peraturan yang anda buat sendiri tidak anda patuhi, jangan harap anda mau mematuhi peraturan yang dibuat oleh para Ahli Kitab, para pemimpin Gereja, atau peraturan yang diatur di dalam Alkitabpun! Jadi harus dari dorongan hati sendiri anda melakukan puasa, dibantu oleh Roh Kudus di dalam perumusan dan pelaksanaannya, barulah anda menjadi pengikut setia dari Tuhan Yesus, tidak lagi sekedar pengikut suatu (sekte) agama tertentu!!
6.2. BERPUASA : BENTUKNYA.
BENTUK PUASA TINGKAT AWAL dirumuskan pada Yesaya 58:10, yakni anda harus rela kehilangan sesuatu yang justru anda sukai (lahiriah); lebih baik lagi kalau hal itu anda sumbangkan bagi orang yang kekurangan (tertindas). Inilah bentuk puasa tahap dasar, yang dikenal dalam Perjanjian Lama atau dalam agama lain.
BENTUK PUASA TINGKAT LANJUTAN, yang lebih luhur, tercantum dalam ayat-6,
membuka belenggu-belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali kuk, serta memerdekakan orang yang teraniaya.
Bentuk lanjutan ini dituntut oleh Yesus, dan menjadi dasar pengadilan dalam Hari Penghakiman. Yesus memastikan hal itu di dalam Matius 25:31-46! Bacalah dan renungkan!
Berdasarkan rumusan dasar inilah anda merumuskan bentuk puasa yang akan dijalankan, tergantung situasi dan keperluannya. PUASA TINGKAT AWAL bukan hanya menyangkut makan dan minum saja, tetapi menyangkut setiap aspek kehidupan yang anda gemari, atau kebiasaan buruk yang selama ini anda tidak mengekangnya.
Kalau anda seorang perokok, misalnya, and dapat mencoba BERPUASA dengan rumusan- harian: "tidak merokok untuk satu hari". Lakukan puasa itu sebulan sekali, lalu lakukan seminggu sekali, dan akhirnya lakukanlah : SETIAP BERPUASA-TIDAK-MEROKOK!
Sebagai contoh, sewaktu masih mahasiswa, penulis pernah berpuasa dalam bentuk TIDAK MAU MENONTON BIOSKOP selama satu tahun penuh! Waktu itu di kota tempat penulis belajar belum ada siaran Televisi. Bayangkan pergumulan yang dihadapi seorang mahasiswa dengan puasa semacam itu, serta tekad yang dibangunnya!
Namun janganlah kita menyakiti hati TUHAN dengan merumuskan bentuk puasa SECARA KONYOL, misalnya: "tidak makan hati mammouth (gajah purba) untuk 20-tahun", dsb.
Di dalam kasus lain, penulis, bersama satu tim pelayanan, pernah melakukan puasa 24 jam tanpa makan-minum, dua hari setiap minggu, demi menolong seorang wanita narkotik, sudah hampir gila, sudah mencoba bunuh-diri, juga anggota kelompok pedagang narkotik, memiliki berbagai ilmu-gaib, serta berpribadi-rangkap-enam ("split-personality"). Setelah berjalan enam minggu, sesudah ratusan kali kesurupan, wanita itu dimenangkan oleh Tuhan Yesus, yang muncul dirangsang oleh tekad dan ketekunan para hambaNya untuk menolong seorang yang lemah dan tertindas.
6.3. BERPUASA : KEGIATANNYA.
Anda dapat mengatur sendiri kegiatan-kegiatan selama berpuasa, sesuai dengan kesibukan anda pada hari-hari yang bersangkutan. Tidak ada keharusan bahwa anda harus tinggal di rumah sepanjang hari-hari berpuasa. Tiada keharusan untuk mangkir dari pekerjaan selama anda berpuasa. Namun usahakanlah bahwa selama anda berpuasa ada waktu-waktu tertentu untuk anda berdoa atau melakukan renungan tentang masalah yang anda gumuli. Baik sekali kalau anda menghadiri kebaktian, di manapun itu diadakan. Selingi pula dengan pembacaan Alkitab ataupun buku-buku rohani. Menyanyikan lagu-lagu pujian ataupun menyimak musik rohani merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang berpuasa.
Hindarilah marah, merengut, memaki, dusta dan segala tindakan yang mendukakan hati Tuhan Yesus. Tentu saja anda harus lebih ketat lagi menghindar dari perbuatan-perbuatan yang bersifat dosa di mata Tuhan!
Singkat kata, berpuasalah dengan melakukan sebanyak mungkin kegiatan yang menyukakan hati Tuhan Yesus, serta mengurangi sebanyak mungkin kegiatan yang tidak berkenan kepadaNya.
6.4. BERPUASA : JANGKA WAKTUNYA.
Penentuan jangka-waktu berpuasa bukanlah untuk beradu-tahan-lama atau beradu-kuat. Bukan pula untuk beradu-tahan siksaan. Berpuasa bukanlah suatu siksaan (seperti rumusan puasa pada orang Kafir), tetapi berpuasa adalah penyangkalan diri, bagian kehidupan para pengikut Yesus! Jangan membangkitkan kesombongan diri karena tahan berpuasa lama-lama. Tentukanlah jangka-waktu berpuasa secara:
6.5. KUNCI SUKSES BERPUASA.
Sudahkah anda menemukan kunci sukses berpuasa yang tercantum pada setengah ayat Matius 4:1 itu? Anda benar, kalau jawab anda berbunyi :
KUNCI SUKSES BERPUASA ADALAH PENYERTAAN ROH KUDUS!!
Tanpa dampingan Roh Kudus, puasa anda hanya akan menjadi kesesatan seperti puasanya orang Kafir. Tanpa penyertaan Roh Kudus, sangat mungkin anda terkecoh oleh Iblis, sehingga puasa anda bocor! Tanpa pengawalan Roh Kudus sangat mungkin Iblis menggocoh dengan rasa mulas yang hebat atau gangguan pencernaan atau bersin-bersin hebat sehingga terpaksa mencari dan makan obat, yang berarti pembatalan puasa!
Sekali lagi, untuk suksesnya puasa anda, rumuskanlah puasa anda BERSAMA ROH KUDUS, jangan hanya oleh hikmat manusia saja. Selanjutnya, laksanakanlah puasa anda itu DIDAMPINGI OLEH ROH KUDUS!
6.6. LAPORAN, ITU PENTING.
Sadarkah anda bahwa Tuhan Yesus, selaku Pemimpin satu-satunya [Matius 23:9] harus benar-benar diperlakukan sebagai Pemimpin? Jadi, dalam setiap tindak-tanduk kita, sampaikanlah Laporan kepada Beliau!
Supaya puasa anda benar-benar sukses, sebelum memulai puasa melaporlah lebih dahulu kepada Pemimpin kita itu. Isi laporan anda adalah :
Manakal anda sudah selesai berpuasa, melaporlah kembali dan ucapkan terima kasih atas penyertaan Roh Kudus sehingga puasa daapt berlangsung dengan sukses! Begitulah seharusnya perilaku seorang anak yang menyenangkan hati Bapa di Sorga!
---o0o----
7. AKHIRNYA : WASPADAI TIPUAN IBLIS !!
Di dalam mengikut Yesus, apapun kewajiban rohani yang anda lakukan, Iblis tidak menyukainya. Oleh sebab itu kita harus selalu waspada atau menggagalkan maksud anda itu. Kalaupun ia gagal mengacau, ia masih akan berusaha menipu atau menyesatkan anda di dalam keberhasilan anda itu.
Usaha Iblis yang sangat efektif untuk mengacau biasanya dilakukan dengan mempengaruhi anda dari dalam diri sendiri, misalnya membuat anda lupa bahwa sedang berpuasa, sehingga tanpa sadar membatalkan puasa itu. Atau menggocoh dengan gangguan-gangguan yang mungkin memecahkan konsentrasi puasa anda, sampai anda merasa tiada gunanya meneruskan berpuasa.
Usaha dari luar biasanya dengan menggunakan orang lain, misalnya teman anda dipakai untuk mengajak melakukan sesuatu kegiatan yang dapat menggagalkan puasa anda. Mungkin pula teman anda dipakainya untuk mencemooh anda (mengatakan "sok rohani") sehingga anda batal berpuasa. Dapat juga upaya itu dilakukan dengan menggunakan mulut orang lain mempengaruhi anda dengan suatu "theologia" yang menerangkan tidak perlu berpuasa. Iblis bahkan mampu menggerakkan hamba TUHAN untuk mencapai maksudnya itu! Lihatlah bagaimana Iblis menggunakan mulut Petrus untuk mempengaruhi Yesus agar menghindar dari keharusan mati di kayu salib [Matius 16:21-23]!!
Kalau berbagai upaya gangguan itu tidak menunjukkan hasil, maka Iblis menempuh upaya penyesatan, yang sifatnya tidak mengganggu puasa itu, tetapi mempengaruhi postur rohani dari yang berpuasa itu. Upaya jenis ini bersifat sangat halus, sangat tersamar dan sulit dirasakan oleh yang bersangkutan. Hanya mereka yang sungguh-sungguh bersama dengan Roh Kudus mampu merasakan penyesatan ini. Roh Kuduslah yang mengingatkan mereka tentang upaya penyesatan itu. Empat macam rangsangan Iblis untuk menyesatkan anda diuraikan di bawah ini.
7.1. DENGAN BERPUASA, MINTA APAPUN PASTI TERKABUL.
Berangkat dari pengertian bahwa "kuasa-puasa" sangat hebat, sekian kali lebih kuat dari "kuasa-doa", orang dapat disesatkan Iblis dan diseret kepada pengertian bahwa TUHAN bisa dipaksa menuruti kemauan manusia, asal orang itu kuat berpuasa! Ini konsep yang salah dan menyesatkan, karena bagaimanapun juga KEDAULATAN TERTINGGI tetap berada pada tangan TUHAN. TUHAN tidak dapat dipaksa menuruti keinginan manusia, yang hanya ciptaanNya itu!!
7.2. LEBIH LAMA BERPUASA LEBIH BAIK.
Penyesatan ini membawa orang kepada perlombaan beradu tahan berpuasa yang merangsang kesombongan hati pemenangnya. Barangkali anda mau menyaingi Daniel, yang berpuasa 21 hari lamanya? Atau mau menyaingi Yesus, Anak Manusia yang berpuasa 40 hari lamanya? Mereka dipimpin oleh Roh Kudus sehingga melaksanakan puasa demikian! Bukan dipimpin oleh keinginan mereka (ambisi) sendiri! Karena ada tugas yang luar-biasa berat yang mereka hadapi. Roh Kuduslah yang mengetahui bobot pelayanan anda di dunia ini, jadi harus ada Roh Kudus pula yang menentukan betapa beratnya puasa anda, serta menuntun anda dalam melaksanakannya.
Kalau anda berpuasa sekedar untuk beradu-tahan-lama, supaya hebat, maka anda sudah terjerumus ke dalam kecongkakkan. Hal itu meruntuhkan status anda sebagai pengikut Yesus. Bukankah Theos menentang orang yang congkak [Yak.4:6]?
7.3. BERPUASA ITU MUDAH.
Konsep yang keliru ini membawa orang kepada sikap menganggap enteng, sehingga ia kehilangan SIKAP RENDAH HATI dan SIKAP KESUNGGUHAN HATI. Bahkan SUASANA PERKABUNGAN akan segera meninggalkan dia! Nyaris semua hakekat puasa dilanggar oleh sikap ini. Upah apa lagi yang diharapkan dari puasa dengan sikap ini?
7.4. SEMAKIN TERSIKSA DALAM BERPUASA SEMAKIN BERHASIL.
Penyesatan ini berasal dari kesesatan kekafiran, yang mengira bahwa upah sorgawi dapat dibeli dengan penderitaan fisik yang kita alami. Penulis mengamati pada orang-orang yang dicengkeram Iblis, dengan memandang penderitaan Yesus, mereka mengira bahwa melalui penderitaan seeprti yang dialami oleh Yesus mereka akan turut bersama Yesus ke dalam sorga. Mereka tidak mengerti bahwa persyaratan untuk beroleh keselamatan yang dari Yesus bukanlah penderitaan fisik, tetapi PERTOBATAN dan PENAKLUKKAN DIRI. Kalau dalam sikap penaklukkan diri [Yakobus 4:7] ternyata kita perlu menderita fisik, itu boleh-boleh saja. Namun dalil ini tetap : sorga tidak dapat diraih oleh penderitaan fisik semata !!
SAUDARA PEMBACA YANG KEKASIH,
sekaranglah waktunya anda menunjukkan kepatuhan kepada Tuhan Yesus, memenuhi kewajiban berpuasa dengan rela dan dengan ketekunan. Itu adalah bagian dari PENAKLUKKAN DIRI terhadap Tuhan Yesus, bukan? BERPUASALAH, bangunkan tekad anda untuk mengikut Yesus, berkabunglah, rendahkanlah diri anda supaya anda benar-benar layak di hadapan TUHAN, sebagai anak tebusan yang dikasihi Yesus.
TUNJUKKANLAH PENAKLUKKAN DIRI ANDA: BERPUASALAH !!
Damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kita mulai saat ini sampai kedatanganNya yang kedua kali. AMIN!!
---o0o----