Suatu kasus penginjilan…
Seorang Penginjil mencoba melakukan penginjilan terhadap seorang Muslim. Terjadi dialog di antara mereka, pembicaraan dibuka oleh si Penginjil dengan semangat dan menyampaikan kepada seorang Muslim tersebut kalau Yesus adalah Anak Allah:
"Pak, Anda perlu mengenal Yesus. Dia adalah Juruselamat manusia. Dia yang diutus Bapa, Dia-lah Anak Allah”, ujar sang Pendeta. Orang Muslim yang diinjili tersebut menjawab: “Pak Pendeta, tidak perlu repot-repot mengenalkan saya pada Yesus. Saya sudah menyembah Allah, Bapaknya Yesus. Bapak Pendeta baru menyembah anak-Nya, saya menyembah Bapak-Nya!"
(maka kerepotanlah si Penginjil karena memperkenalkan Yesus sebagai Anak Allah!)
Suatu dialog yang seru…
Seorang Penginjil berdialog serius dengan seorang penganut agama Parmalim yang menyembah Debata Mulajadinabolon di Tanah Batak. Dalam dialog tersebut si penganut agama Parmalim tersebut beroleh kesempatan menyampaikan “kekesalannya”, yang mungkin sudah lama disimpan dalam hati, kepada si Penginjil yang memberitakan nama Yesus:
"Bilang sama Pemimpin Gereja anu (Pen: salah satu Gereja Suku di Indonesia, sengaja Penulis tidak sebutkan nama Gereja tersebut, untuk menghindarkan gosip), mereka bilang kami sesat tetapi Tuhan kami (Pen: Debata) mereka sembah dan adat istiadat kami mereka praktekkan."
(maka bersedilah hati Penginjil tersebut terhadap saudara-saudaranya yang masih menyembah Debata, padahal sudah punya Yesus!)