Ada beberapa perkara yang Yesus amanatkan dalam pesan terakhir-Nya, sebelum berangkat ke Sorga <Mat. 28:17 – 20>:
<17> Ketika melihat Dia mereka menyembahnya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. <18> Yesus mendekati mereka dan berkata: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. <19> Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, <20> dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Berlandaskan Amanat Yesus: “… babtislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus…”, muncullah urusan yang banyak dipersoalkan oleh berbagai Jurubabtis-air: babtisan-air dalam berbagai cara: Babtis-percik, Babtis-curah, Babtis-selam, dsb… Namun tulisan ini tidak akan membahas urusan itu, melainkan urusan yang lebih penting dari sekedar cara menyentuhkan air-babtisan!
BAGAIMANA GERANGAN PELAKSANAAN Amanat Agung (urusan Baptisan) dilaksanakan oleh para Rasul? Hal ini nyata pada beberapa rekaman Bible berikut:
** RASUL PETRUS, pada Kis.2:38 menyatakan:
Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibabtis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus…
Jelaslah bahwa Petrus melaksanakan babtisan dengan mengandalkan nama Yesus Kristus saja! Rasul Petrus tidak mengkaitkan nama lain dengan baptisan yang dilakukannya! Dan babtisan yang tepat pelaksanaannya, akan membawa berkat:
(1) beroleh keampunan dosa
(2) beroleh karunia Roh Kudus
** RASUL PAULUS, tercatat pada Kis.Ps.19 telah melaksanakan baptisan bagi beberapa orang, nyata dari rekaman <ayat 5-6> :
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan ke atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan…
Jelas pulalah bahwa dalam baptisan yang Paulus selenggarakan, tidak ada nama lain yang terlibat, selain nama Tuhan Yesus. Serupa dengan cara yang Rasul Petrus lakukan. Sekali lagi terlihat, pembaptisan (penyerahan-diri) secara benar: kepada Yesus Kristus; membawa berkat: karunia Roh Kudus.
Pertanyaan Rasul Paulus pada ayat-2 menjadi sangat relevan juga untuk anda jawab: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya?” Sudahkah anda dibaptis secara penyerahan diri yang benar? Anda perolehkah Roh Kudus?
BAGAIMANA PELAKSANAAN BAPTISAN DI GEREJA yang anda ikuti? Maka sebaiknya anda memeriksa Liturgi Gereja Anda; khususnya Liturgi Baptisan, yang sudah dibakukan, dan tidak boleh dirobah-robah!